Anda di halaman 1dari 15

Pemilihan Umum

ANGGUN KESUMA (10011282227072)


AULIA GHANIYA PUTRI (10011382227180)
ELLNI KARTIKA (10011182227013)
MARISA (10011282227138)
NAURAH SALSABILA (10011282227045)
RISKI AMALIA (10011282227137)
SITI KHOIRUNNISA (10011182227015)
ZASKIA AMIRAROSA FIRDAUS (10011182227107)
Pengertian Pemilu
Tujuan Pemilu
Dasar Hukum Dan Landasan Pemilu
Asas - asas Pemilu
Alasan Dan Fungsi Pemilu
Prinsip Pemilu Di Indonesia
Sistem Pemilu Di Indonesia
Perbedaan Pemilu Era Orde Baru Dan
Reformasi
Pemilu adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang
dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur
dan adil dalam negara kesatuan indonesia berdasarkan
pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia 1945. Dengan kata lain, pemilu merupakan sarana
bagi rakyat untuk menjalankan kedaulatan dan merupakan
lembaga demokrasi.
Pemilu bertujuan untuk menyeleksi para pemimpin pemerintahan
baik eksekutif maupun legislatif. Serta untuk membentuk
pemerintahan yang demokratis, kuat dan memperoleh dukungan
rakyat dalam rangka mewujudkan tujuan nasional sesuai UUD 1945.
Dalam pelaksanaannya pemilu memiliki 5 tujuan yaitu :
1. Pemilu sebagai implementasi kedaulatan rakyat
2. Pemilu sebagai sarana membentuk perwakilan politik
3. Pemilu sebagai sarana penggantian pemimpin secara
konstitusional
4. Pemilu sebagai sarana pemimpin politik memperoleh letimigasi
5. Pemilu sebagai sarana partisipasi politik masyarakat
Saat ini pemilu dilaksanakan dengan landasan hukum
Undang-Undang tentang Pemilihan Umum yaitu :
Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden,
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang
Penyelenggara Pemilihan Umum,
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan
Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat.
Dasar hukum dari Undang-Undang tersebut adalah Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yaitu
dalam Pasal 1 ayat (2), Pasal 5 ayat (1),Pasal 6 Pasal 6APasal
18 ayat (3)Pasal 19 ayat (1)Pasal 20, Pasal 22C ayat (1),Pasal
22E. Undang-Undang tersebut dibentuk dengan tujuan
menyederhanakan , menyelaraskan dan menggabungkan
pengaturan Pemilu yang telah termuat dalam tiga Undang-
Undang sebelumnya yaitu UU Nomor 42 Tahun 2008, UU
Nomor 15 Tahun 2011 dan UU Nomor 8 Tahun 2012 tentang
Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
1. Langsung 4. Rahasia
Masyarakat sebagai pemilih memiliki hak untuk Dalam menentukan pilihannya, pemilih dijamin
memilih secara langsung dalam pemilihan umum kerahasiaan atas pilihannya. Pemilih memberikan
sesuai keinginan sendiri tanpa perantara. suara pada surat suara dengan tidak dapat diketahui
oleh orang lain kepada siapa pun.
2. Umum
Pemilu berlaku untuk semua warga negara yang 5. Jujur
memenuhi syarat. Pemilu tidak membedakan agama, Semua pihak yang terkait dengan pemilu harus
suku, ras, jenis kelamin, golongan, pekerjaan, dan bertindak dan juga bersikap jujur sesuai peraturan
lain-lain. yang berlaku.

3. Bebas 6. Adil
Seluruh warga negara yang memenuhi syarat Pelaksanaan pemilu baik pemilih dan peserta
sebagai pemilih pada pemilu bebas menentukan pemilu mendapatkan perlakuan yang sama, serta
siapa saja yanh akan dipilih untuk membawa bebas dari kecurangan dari pihak mana pun.
aspirasinya tanpa tekanan.
Terdapat dua alasan mengapa pemilu menjadi variabel penting suatu
negara, yakni:
1. Pemilu merupakan suatu mekanisme transfer kekuasaan politik
secara damai. Legitimasi kekuasaan seseorang atau partai politik
tertentu tidak diperoleh dengan cara kekerasan. Namun
kemenangan terjadi karena suara mayoritas rakyat didapat melalui
pemilu yang fair.

2. Demokrasi memberikan ruang kebebasan bagi individu. Pemilu


dalam konteks ini, artinya konflik yang terjadi selama proses pemilu
diselesaikan melalui lembaga-lembaga demokrasi.
Pemilu sebenarnya memiliki empat fungsi utama,
yaitu:
1. Pembentukan legitimasi penguasa dan pemerintah
2. Pembentukan perwakilan politik rakyat
3. Sirkulasi elite penguasa
4. Pendidikan politik
Pemilihan Umum diselenggarakan/dilaksanakan atas
prinsip-prinsip demokrasi dan transparan (keterbukaan)
penyelenggaraan pemilu harus memenuhi 11 prinsip yang meliputi:
dalam arti bahwa penyelenggaraan/pelaksanaan

Pemilihan
Mandiri;
Umum, yaitu KPU, PPI, PPD I,
Jujur;
PPD II, PPLN, PPK, PPS,
KPPS, Partai Politik PesertaAdil;Pemilihan Umum, dan para
Berkepastian hukum;
pemilih, serta Panitia Pengawas Tertib; harus betul-betul
Terbuka;
menghargai semangat demokrasi Proporsional; dan keterbukaan, dimana
Profesional;
prinsip keadilan, kebebasan, Akuntabel; kesetaraan, dan tanggung
jawab harus dihormati.Efektif; dan
Karena
Efisien.
itu, tujuan untuk
memenangkan Pemilihan Umum harus dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
SISTEM PEMILU DI INDONESIA
Sistem pemilu yang digunakan di Indonesia adalah
sistem proporsional. Dalam sistem proporsional (multi
member constituency), wilayah negara atau wilayah
pemilihan dibagi-bagi dalam daerah-daerah pemilihan
di mana tiap-tiap daerah pemilihan jumlah wakil yang
akan duduk dalam perwakilan lebih dari satu orang
wakil. Kursi-kursi di parlemen dibagikan kepada tiap-
tiap partai politik, disesuaikan dengan persentase atau
pertimbangan jumlah suara yang diperoleh tiap-tiap
partai politik.
SISTEM PEMILU DI INDONESIA
sistem proporsional terbagi dalam 2 sistem antara lain :
1. sistem terbuka dimana pemilih dapat memilih
langsung calon legislatif yang dikehendaki untuk duduk
menjadi anghota dewan. sistem ini memungkinkan
pemilih untuk turut serta dalam proses penentuan
urutan calon partai yang akan dipilih.

2. sistem tertutup yaitu pemilih memilih nama partai


politik tertentu kemudian partai yang akan menentukan
nama - nama yang duduk menjadi anggota dewan.
Orde Baru Reformasi

Terdapat fusi atau pengelompokan Sejak masa reformasi, Pemilu


partai menjadi 3 golongan. diikuti banyak partai.
Golkar selalu menang meraih Partai yang menang bergantung
kedudukan mayoritas mutlak. pada hasil pilihan rakyat.
Kekuatan politik berada ditangan Kekuatan politik berada ditangan
pemerintah. tiap partai politik.
Presiden dan wakil dipilih MPR. Pada masa reformasi pemilihan
presiden dan wakil dipilih langsung
oleh rakyat.

Anda mungkin juga menyukai