TINJAUAN PUSTAKA
berkala di Indonesia.
8
Pemilu (general election) secara berkala agar dapat memperjuangkan
aspirasi rakyat.
oleh presiden dan Kepala Daerah yang juga dipilih secara langsung. Anggota
legislatif maupun Presiden dan Kepala Daerah karena telah dipilih secara
siklus ketatanegaraan yang begitu penting dan agar wakil-wakil rakyat benar-
benar bertindak atas nama rakyat, maka wakil rakyat tersebut harus ditentukan
sebagai berikut:
9
c. pertambahan penduduk dan rakyat dewasa yang dapat menggunakan hak
pilihnya;
legislatif.
umum. Setiap penduduk dan rakyat Indonesia yang telah dewasa memiliki hak
a. Langsung
b. Umum
Artinya semua warga negara yang telah berusia 17 tahun atau telah menikah
berhak untuk ikut memilih dan telah berusia 21 tahun berhak dipilih dengan
10
c. Bebas
Artinya rakyat pemilih berhak memilih menurut hati nuraninya tanpa ada
d. Rahasia
Artinya rakyat pemilih dijamin oleh peraturan tidak akan diketahui oleh pihak
siapa pun dan dengan jalan apa pun siapa yang dipilihnya atau kepada siapa
suaranya diberikan.
b. Jujur
serta semua pihak yang terlibat secara tidak langsung, harus bersikap jujur
c. Adil
pemilu mendapat perlakuan yang sama serta bebas dari kecurangan pihak
manapun.
dan dipilih. Hak pilih aktif adalah hak warga negara yang sudah
11
Presiden-Wapres, dan Kepala Daerah-Wakada yaitu berusia 17 tahun atau
Daftar Pemilih Tetap (DPT). Adapun yang di maksud hak pilih pasif
adalah hak warga negara yang sudah memenuhi syarat untuk dipilih
kedudukan.
Maksud dari kriteria ini adalah tersedianya pemilihan yang nyata dan
pilihan tersebut bisa sangat sederhana seperti perbedaan antara dua orang
atau lebih calon atau perbedaan dan yang lebih rumit antara dua atau lebih
antara dua atau lebih idiologi. Dalam pemilu pastinya ada beberapa
partai yang mempunyai dasar ideologi yang berbeda, dan kandidat yang
diusung partai tersebut pasti akan mengikuti aturan yang sudah ditetapkan
12
hanya kompetisi antar partai dan kandidat saja, tapi disana juga ada
dalam pemilu.
program kerja mereka. Maka dari itu semua calon diberi persamaan hak
keterbukaan informasi.
paksaan dari siapa pun, dan dalam melaksanakan haknya setiap warga
13
negara dijamin keamanannya sehingga dapat memilih sesuai hati nurani
dan kepentingannya.
suara akan berakibat sangat fatal, yaitu gagalnya upaya yang dilakukan
perwakilan rakyat.
dalam periode waktu lima tahun sekali oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
14
2.1.2. Pilkada
implementasi hak kedaulatan rakyat dalam memilih pemimpin untuk masa 5 tahun
damai dan berkualitas. Menurut Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2005 Tentang
Pancasila dan UUD 1945 untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
khususnya untuk level pemerintahan lokal. Sebelum Pilkada, kepala daerah dipilih
melaui sebuah proses politik yang tidak dapat disebut Pemilu, karena tidak
2004 yang menyatakan bahwa: Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dipilih
dalam satu pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Berdasarkan landasan hukum di
15
atas, Pilkada merupakan kegiatan pemilihan umum yang bertujuan memilih
kepala daerah dan wakil kepala daerah untuk daerah otonom tertentu, yang
diharapkan mampu mewujudkan sistem politik yang lebih stabil dan berkualitas,
media massa.
beberapa hal berikut ini yaitu jurus pencalonan kandidat, jurus pencoblosan suara,
keputusan.
partisipasi politik para individu dalam masyarakat yang luas, komplek dan
modern, boleh jadi pemilu merupakan kunci untuk menentukan suatu sistem yang
demokratis.
Oleh karena itu Pilkada sebagai salah satu proses demokrasi yang ada
16
keseimbangan antara politik lokal dan pusat, dapat memperkuat otonomi daerah
berikut: (1) Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah diselenggarakan
banyaknya kasus dalam Pilkada, maka perlu adanya peningkatan kualitas pemilu
penyaringan dan penetapan calon kepala daerah. Partai politik harus memiliki
17
4. Pemerintah harus benar-benar independen dan tidak melakukan intervensi
Indonesia. Oleh karena itu Pilkada memiliki manfaat yang penting. Mubarok
(dalam Irtanto 2008: 161- 162) menyebutkan ada beberapa manfaat Pilkada
sebagai berikut:
beradab karena melibatkan partisipasi publik yang makin luas. Kaidah 50 plus
satu adalah angka ril dan mutlak merupakan cerminan dan representasi suara
18
pemimpin yang mengenal konteks lokal dan bertanggungjawab kepada rakyat,
dengan asumsi bahwa rakyat akan memilih orang yang mereka kenal dengan baik.
Sementara itu Huda (dalam Irtanto 2008: 162) menambahkan dua keuntungan
positif yaitu Pilkada langsung memberi kesempatan yang luas untuk terpilihnya
kepala daerah yang sesuai dengan kehendak mayoritas rakyat dan stabilitas
dari anyaman kulit anggrek atau pintalan kulit kayu maupun pintalan benang yang
2. Tempat ayunan dan atau gendongan untuk balita pada sebagian etnis anggota
19
pemberian berupa tali asih, kenang-kenangan dan lambang
persaudaraa/kekerabatan.
5. Pada pemilu legislatif, pemilu presiden dan dan pemilu Kepada Daerah,
noken juga digunakan sebagai pengganti kotak suara untuk memilih Calon
masyarakat setempat dengan meminta surat suara sesuai dengan jumlah orang
yang ada untuk dimasukan didalam noken kepada pasangan calon siapa suara
diberikan.
UNESCOsebagai salah satu hasil karya tradisional dan warisan kebudayaan dunia
dan pada 4 Desember 2012, noken khas masyarakat Papua ditetapkan sebagai
dimiliki oleh lebih dari 250 suku bangsa di Provinsi Papua dan Papua Barat.
Bagi orang Papua, Noken dimaknai sebagai simbol kehidupan yang baik,
perdamaian dan kesuburan. Karena itu, kantong (tas) yang dijalin dari kulit kayu
ini punya kedudukan penting dalam struktur budaya orang Papua. Tidak
sembarang orang dapat menjalin kulit kayu menjadi noken. Hanya perempuan
Papua yang boleh membuat noken, dan perempuan Papua yang belum bisa
menjalin kulit kayu menjadi noken sering dianggap belum dewasa dan belum
layak menikah. Namun saat ini banyak perempuan Papua yang sudah tidak
20
mahir lagi membuat noken karena berbagai alasan, dan kemahiran menjalin
kulit kayu menjadi noken tidak lagi dijadikan syarat ukuran kedewasaan
pasangan calon kepala daerah. Setelah dipastikan semua pemilih dari kampung
pemilih (warga) bahwa bagi pemilih yang mau memilih kandidat, baris di depan
noken nomor urut satu. Begitupun seterusnya. Setelah pemilih berbaris / duduk
didepan noken maka KPPS langsung menghitung jumlah orang yang berbaris di
depan noken, kalau misalnya 3 orang saja maka hasil perolehannya adalah 3
suara. Kalau misalnya semua Pemilih dari TPS / Kampung yang bersangkutan
baris di depan noken nomor urut dua maka semua suara dari TPS / kampung yang
bersangkutan “bulat”untuk nomor urut dua. Setelah itu KPPS langsung buat berita
acara dan sertifikasi hasil perhitungan suara yang ditandatangani oleh KPPS dan
21
2.1.3.3.Keabsaan Sistem Noken
Sistem Noken dianggap sah jika, Noken digantungkan di kayu dan berada
dalam area TPS, pemilih yang hak suaranya dimasukkan dalam noken sebagai
pengganti kotak suara harus datang ke lokasi TPS tempat dia berdomisili, dan tak
bisa diwakilkan orang lain. Seusai pemungutan suara harus dibuka dan dihitung
ditempat itu dan surat suara itu harus dicoblos, tidak langsung dibawa seperti
pilkada sebelum-sebelumnya.
48/PHPU.A-VI/2009 yang sesuai dengan pasal 18B ayat (2) UUD 1945 yang
hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai
Konsep pria berwibawa atau Big Man yang digunakan oleh para ahli
22
Lindstrom (1981:900-905), menunjukkan bahwa sejarah perkembangan kata Big
Man dari bahasa sehari-hari menjadi konsep ilmiah mengalami suatu proses yang
lama. Selama abad ke-19 dan sampai pertengahan abad ke-20, para peneliti di
kepala suku, untuk menamakan para pemimpin pada masyarakat yang mereka
deskripsikan.
Konsep Big Man atau pria berwibawa, digunakan untuk satu bentuk tipe
sumber daya yang penting untuk umum (Sahlins 1963; Claessen 1984 dalam Van
bahwa ciri terpenting dari seseorang yang menjadi Big Man adalah seseorang
(achievement) system ini merupakan ciri ketidak stabilannya, seperti yang selalu
dikhawatirkan apakah berasal dari dalam atau luar (Van Bakel et al. 1986:3).
yang dikemukakan oleh Van Bakel et al. ialah terbukanya kesempatan yang
samabagi setiap anggota masyarakat, terutama kaum pria yang sudah dewasa
masyarakatnya dan oleh karena itu status pria berwibawa menjadi pokok perhatian
23
Menurut A. Stratheren (1979:214) ada dua arena yang digunakan untuk
merebut kedudukan pria berwibawa.Dua arena itu adalah hubungan intern dan
seseorang untuk menjalani hubungan dengan pihak-pihak luar yang terdiri dari
individu – individu yang berhasil di dua arena tersebut diakui sebagai pria
berwibawa utama dan yang dapat menduduki posisi superior untuk bertahun-tahun
lamanya.
Istilah Big Man yang cukup familier dikalangan masyarakat Indonesia dan
lebih khusus Papua adalah kepala Suku. Kepala Suku menurut Surat Keputusan
KPU Provinsi Papua Nomor: 01/Kpts/KPU Prov.030/2013 adalah orang yang jadi
Pieter Ell dan Theo Kosay, selain itu berita harian kompas edisi 18 november
kajian literatur hanya sedikit yang dikaji dan dipublikasi dalam bentuk jurnal
24
terakreditasi maupun hasil skripsi dan tesis. Beberapa yang berhasil dihimpun,
antara lain:
yaitu sistem Big Man dan sistem gantung atau noken gantung. Sistem big man
dilakukan dengan cara semua pemberian suara diserahkan kepada ketua adat
atau kepala suku sedangkan sistem gantung atau noken gantung yaitu bahwa
Sistem big man yang bertentangan dengan asas-asas pemilu yaitu asas langsung
dan rahasia. Asas langsung dalam sistem big man yang dimaksud adalah
25
mewakili suaranya dalam mencoblos surat suara di TPS atas kesepakatan
bersama. Sedangkan asas rahasia adalah siapapun yang dipilih oleh pemilih
adalah rahasia yang hanya dia yang tahu, tetapi dalam sistem Big Mantidak
mengenal asas rahasia karena masyarakat adat dalam memilih pemimpin harus
bertentangan juga dengan asas-asas dalam pemilu yaitu asas rahasia. Asas
yang di pilih oleh pemilih adalah rahasia yang hanya dia yang tahu, tetapi
dalam Sistem Noken gantung semua pemilih datang bersama dan menyaksikan
serta melihat untuk memasukan surat suara yang dicoblos di noken yang
Dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Tentang Pilkada Lanny Jaya Papua Dan
26
Pertimbangan Mahkamah Konstitusi dalam perspektif Teori Hukum Murni
dan nilai-nilai budaya sebagai hubungan secara hirarki antara norma dasar,
norma umum dan norma individual. Implikasi sebagai akibat hukum dari
menyimpulkan bahwa Sistem Noken yang merupakan ciri khas dalam proses
memiliki kesamaan dalam substansi atau objek penelitian yaitu Sistem Noken
terletak pada peran Big Man dalam Sistem Noken dan kendala yang dihadapi
dalam pemilihan Sistem Noken dan cara mengatasinya. Sedikit akan mengkaji
dari sisi antropologi tentang Big Man, sehingga dapat ditarik benang merah
nantinya bahwa apakah keputusan Big Man dalam menentukan hak politiknya
27
2.3. Kerangka Berpikir
pelaksanaan pilkada dengan Sistem Noken, dengan lingkup kajian fokus pada
pemilihan dengan Sistem Noken, peran penyelenggara (KPU, KPPS, TPS, dan
penentuan bakal calon yang dipilih, kendala yang dihadapi dalam pemilihan,
28