PENYELENGGARAAN
PEMILIHAN UMUM
DI INDONESIA
Oleh :
NAMA : SUPRIJANTO,SH.
NIM : A.312.1521.016
A. Latarbelakang
1
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), hlm. 683
2
B. Hestu Cipto Handoyo, Hukum Tata Negara, Menuju Konsolidasi Sistem
Demokrasi, (Yogyakarta : Universitas Atmajaya, 2009), hlm. 228.
3
Pemilu merupakan salah satu ciri yang harus ada pada negara demokrasi,
dengan demikian pemilu merupakan sarana yang penting untuk rakyat dalam
kehidupan bernegara, yaitu dengan jalan memilih wakil-wakilnya yang pada
gilirannya akan mengendalikan roda pemerintahan.
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 merupakan dasar bagi Bangsa Indonesia dalam menyelenggarakan
pemilihan umum.Dalam kebanyakan negara demokrasi, pemilihan umum di
anggap lambang sekaligus tolak ukur dari demokrasi itu.Hasil pemilihan umum
yang di selenggarakan dalam suasana kerterbukaan dengan kebebasan
berpendapat dan kebebasan berserikat, dianggap emncerminkan dengan agak
akurat partisipasi serta aspirasi masyarakat.3
B. Perumusan masalah
Dalam penulisan makalah ini agar nantinya tidak terlalu meluas maka penulis
membatasi tentang penyelenggaraan pemilihan umum di Indonesia
C. Pembahasan
Kebebasan dalam pelaksanaan pemilu di Indonesia semakin baik, maka
penyelenggaraan pemilu juga semakin baik.Demikian juga sebaliknya, semakin
rendah tingkat kebebasan maka semakin buruk pula penyelenggaraan pemilu.
Hal ini menimbulkan anggapan yang menyatakan bahwa semakin banyak
rakyat yang ikut pemilu maka dapat dikatakan pula semakin tinggi kadar
demokrasi yang terdapat dalam menyelenggarakan pemilu.
Dasar hukum Undang-Undang ini adalah : Pasal 1 ayat (2), Pasal 5 ayat
(1), Pasal 6, Pasal 6A, Pasal 18 ayat (3), Pasal 19 ayat (1), Pasal 20, Pasal 22C
ayat (1), dan Pasal 22E Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
Pemilihan umum di Indonesia menganut asas "LUBER" yang merupakan
singkatan dari "Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia".Asas langsung yaitu
rakyat dapat memilih langsung calon pemimpin yang sesuai dengan pikiran dan
hati tanpa bisa diwakili siapapun.Bagi seseorang yang menderita saakit dapat
4
Icmi tri handayani, Dalam Skripsinya Tinjauan yuridis terhadap kampanye
pemilihan umum kepala daerah dalam penggunaan media televisi sebagai media
kampanye. Universitas Hasannudin 2014. Hlm23.
6
D Kesimpulan
Pemilihan umum merupakan sarana kedaulatan rakyat untuk memilih
anggota dewan perwakilan rakyat, anggota perwakilan daerah, Presiden dan
Wakil Presiden, dan Daerah, yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur, dan adil dalam negara kesatuan.Dasar hukum Undang-Undang
ini adalah : Pasal 1 ayat (2), Pasal 5 ayat (1), Pasal 6, Pasal 6A, Pasal 18 ayat
(3), Pasal 19 ayat (1), Pasal 20, Pasal 22C ayat (1), dan Pasal 22E Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.Pemilihan umum di
Indonesia menganut asas "LUBER" yang merupakan singkatan dari
"Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia
Keberhasilan dan kegagalan atas penyelenggaraan pemilu sangat
tergantung pada bagaimana lembaga penyelenggara pemilu bekerja secara
objektif dan profesional pada satu sisi. Penyelenggara pemilu terdiri dari
8
Komisi Pemilihan Umum, Bawaslu dan DKPP, yang semuanya bertugas sesuai
dengan tugas masing-masing dengan tujuan yang sama yaitu berjalannya
pemilu yang LUBER.
Saran
1. Masyarakat harus benar-benar ikut memberikan suaranya dalam pemilu
demi berjalannya roda pemerintahan yang dihasilkan dengan suara
terbanyak dari masyarakat dalam memilih pemimpin dan wakilnya
sehingga dapat membawa kesejahteraan dan kemakmuran warganya
2. Penyelenggara pemilu harus benar-benar independen tidak ada tekanan-
tekanan baik dari partai penguasa (yang duduk dipemerintahan) atau partai
tertentu yang tujuannya yang inkonstitusional
9
DAFTAR PUSTAKA