PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bermuara pada rakyat.1 Salah satu perwujudan dari pelaksanaan kedaulatan rakyat
1
Dr. Sodikin, Hukum Pemilu (Pemilu sebagai praktek ketatanegaraan), Gramata
Publishing, Bekasi: 2014 hlm 11
Selanjutnya ketentuan Pasal 6A ayat (1) mengamanatkan pula bahwa, “Presiden
dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat”.2
pemilihan umum pula rakyat dapat menyeleksi siapa saja yang tepat menjadi
wakilnya. Selain itu, bagi rakyat sebagai pemilih dapat memberikan penilaian
satu caranya adalah dengan memilih atau tidak memilih calon yang telah
ditetapkan sebagai calon oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pemilu adalah
2
Ria Casmi Arrsa, Pemilu Serentak dan Masa Depan Konsolidasi Demokrasi, Jurnal
Konstitusi, Volume 11, Nomor 3: 2014, hlm 516
3
Dr. Sodikin, Hukum Pemilu (Pemilu sebagai praktik ketatanegaraan), Gramata
Publishing, Bekasi: 2014 hlm 7
4
Ibid
5
Ibid
untuk bergabung dalam Parlemen, dan dalam struktur pemerintahan. Ada negara
yang menyelenggarakan pemilu hanya apabila memilih wakil rakyat duduk dalam
Parlemen, akan tetapi ada pula negara yang juga menyelenggarakan pemilu untuk
pemilihan umum merupakan salah satu aspek demokrasi yang sangat penting,
yang harus juga dilaksanakan secara demokratis. Oleh karena itu lazimnya di
merupakan “qonditio sine qua non”, the one can not exist without the others.
Dalam arti bahwa Pemilu dimaknai sebagai prosedur untuk mencapai demokrasi
dipercayakan demi kepentingan rakyat, dan bahwa kepada rakyatlah para pejabat
pendapat Abraham Lincoln, Guru Besar Hukum Tata Negara Moh. Mahfud
pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat, hal tersebut menunjukkan bahwa
6
Iwan Satriawan, Desentralisasi Pemilu, Jurnal Konstitusi Universitas Lampung
Volume III No. 1, Mahkamah Konstitusi RI, Jakarta: Juni 201, hlm. 56.
7
Nanik Prasetyoningsih, Dampak Pemilihan Umum bagi Demokrasi Indonesia,
Jurnal Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta: 2014 hlm 242
8
Ibid
pemerintahan yang sah dan diakui (legitimate government) di mata rakyat9.
diperoleh melalui pemilihan dari rakyat bukan dari pemberian wangsit atau
kekuasaan supranatural. Pemilu yang adil dan bebas adalah pemilu yang
bertanggung jawab dan tunduk pada pengawasan rakyat. Pemilu juga merupakan
arena penting untuk menjamin kesetaraan politis antara warga Negara, baik dalam
akses terhadap jabatan pemerintahan maupun dalam nilai suara serta kebebasan
terhadap UUD 1945 menunjukkan bahwa sebagai salah satu jenis pemilihan
umum yang kita laksanakan yaitu Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden,
wacana Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden merupakan topik yang hangat
1999 terutama mengenai isu seputar apakah pasangan Presiden dan Wakil
Presiden tetap dipilih oleh MPR sebagaimana Pasal 6 ayat (2) UUD 1945 ataukah
dipilih secara langsung oleh rakyat dalam suatu pemilihan umum. Dalam rapat
Lukman Hakim Saifuddin dari F-PPP menyinggung soal perlunya perubahan tata
cara Presiden dan Wakil Presiden menjadi lebih terbuka dan demokratis.11
9
Ibid
10
Ibid
11
Lukman Hakim Saifuddin dikutip dari Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan
Mahkamah Konstitusi, Naskah Komprehensif Perubahan Undang- Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 (Latar Belakang, Proses, dan Hasil Pembahasan 1999-2002), Jakarta:
Mahkamah Konstitusi: 2010, hlm. 240
Momentum transisi demokrasi di era reformasi ditandai dengan
reformasi yang diikuti oleh 48 partai politik. Pemungutan suara dilaksanakan pada
tanggal 7 Juni 1999 secara serentak di seluruh wilayah Indonesia. Sistem Pemilu
1999 sama dengan Pemilu 1997 yaitu sistem perwakilan yang digunakan bersifat
memilih anggota lembaga perwakilan, yaitu DPR, DPRD, dan DPD. Setelah
amandemen ke-IV UUD 1945 pada 2002, pemilihan Presiden dan Wakil Presiden
(Pilpres), yang semula dilakukan oleh MPR, disepakati untuk dilakukan langsung
oleh rakyat sehingga Pilpres pun dimasukkan ke dalam rezim pemilu. Tahun
2004, Presiden dan Wakil Presiden, DPR, DPRD, dan DPD dipilih langsung oleh
rakyat pada waktu yang terpisah. Pemilu terakhir yang telah dilaksanakan yakni
pemilu Tahun 2014, dengan pelaksanaan terlebih dahulu untuk memilih anggota
DPR, DPD dan DPRD, selanjutnya pada waktu yang berbeda dilaksanakan
pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Untuk pertama kalinya di Indonesia, pada
Wakil Presiden, serta para anggota DPR, DPD, dan DPRD secara serentak pada
Umum yaitu disebutkan dalam Pasal 1 ayat (1) bahwa Pemilihan Umum adalah
Rakyat, anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, dan
12
Ibid hlm 519
untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang dilaksanakan
secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan
hanya konkretisasi dari kedaulatan rakyat (langsung, umum, bebas, dan rahasia),
tetapi lebih dari itu yaitu menghendaki adanya suatu bentuk pemerintahan yang
Salah satu bukti warga negara yang baik ialah ikut bertanggungjawab
itu ada beberapa alasan mengapa pentingnya menggunakan hak pilih dalam
pemilu, warga negara telah melaksanakan asas demokrasi dimana rakyat memilih
mewujudkan harapan-harapan rakyat. Maka dari itu, rakyat harus sadar dan berani
Hal ini tentu saja berdampak pada pemenuhan hak memilih bagi
berarti semakin banyaknya calon pejabat negara yang akan dipilih oleh
masyarakat. Menurut Santoso, Hak pilih merupakan hak yang sangat mendasar
pemilih melalui aturan hukum berupa jaminan hak pilih. Hal inilah yang
B. Perumusan Masalah
dalam penyetaraan diatas, dalam hal ini penulis membuat rumusan masalah yang
jelas, yaitu;
Nasional?
C. Tujuan Penelitian
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
pada hukum itu sendiri, baik norma hukum tertulis maupun norma hukum
tidak tertulis.
maka data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder yaitu data
yang diperoleh secara tidak langsung dari lapangan. Dari sudut kekuatan
undangan dan ketentuan yang berkaitan dengan skripsi yang akan ditulis,
antara lain:
Umum;
Pemilihan Umum,
Umum.
Demokrasi Indonesia
Bahasa Indonesia
3. Teknik Pengumpulan, pengolahan, dan analisa data
c. Analisa data
4. Sifat Penelitian
hal yang terkait dengan atau melukiskan secara sistematis fakta-fakta atau
cermat.
Dalam penelitian ini penulis akan mendeskripsikan hal berkaitan