Abstrak
Dalam UUD 1945 yang sudah di amandeman dan menjadi acuan untuk
melakukan sistem perundangan- undangan di bidang politik, guna
Mengimplementasikan UUD 1945 memiliki 5 permasalahan yaitu, pengaturan sistem
kepartaian yang demokratis, mandiri dan tangguh, terselenggaranya pemilu/pilkada
yang demokratis membangun sistem perwakilan rakyat yang krdibel dan aspiratif,
terbentuknya pemerintahan yang stabil, kapabel dan responsif dan terciptanya antar
lembaga negara yang sinergis.
Dalam Pemilu/Pilkada memilki aturan secara jelas, dan adanya pembatasan oleh
UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan PP No 6 Tahun 2005 tentang
Pemilihan, pengesahan, pengangkatan dan pembehentian kepala daerah dan Wakil
kepala daerah dalam pemebrian hak hak dasar dalam pemilihan. Maka adanya
pemilihan Kepala daerah secara langsung, mempunyai nilai lebih dalam kebebasan dan
persamaan hak yang dimilki masyarakat yaitu dapat menyalurkan aspirasi secara
langsung guna mewujudkan sikap demokrasi bagi rakyat indonesia karena mereka
dapat secara langsung memilih pilihannya yang mampu dan bisa membawa
kesejahteraan bagi rakyat.
Kata Kunci : Pemilu/Pilkada, Demokrasi, Reformasi
A. PENDAHULUAN
Indonesia merdeka 17 Agustus 1945, Lahirlah sebuah bangsa yang sudah lama
mengalami kekangan dari penjajahan oleh kolonial Belanda dan Jepang hampir 350
tahun. Pasca diproklamirkanya Teks Proklamasi oleh Ir. Soekarno, Indonesia mulai
merealisasikan dan mejalankan sistem kenegaraannya. Dalam sidang PPKI yang
dilaksanakan tanggal 18 Agustus 1945 di Gedung Road Van Indie Jl. Pejambon Jakarta
dengan hasil dari sidang pertamanya; 1).Mengesahkan UUD 1945. 2). Tugas Presiden
semestar dibantu oleh komite nassional sebelum dibentuknya MPR dan DPR 3).
Mengangkat President dan Wakil Presiden. Dalam sidang ini Ir. Soekarno dan
Moh.Hatta terpilih sebagai President Pertama secara Aklamasi. Setelah menjabat
selama 22 tahun. Ir. Soerkarno digantikan oleh Soeharto karena perpolitikan masa itu.
Masa pemerintahan Soeharto selama 3 Dasawarsa dengan 6 kali pemilu dan masa itu
disebut dengan Orde Baru. Menjelang berakhirnya kekuasaan Presiden Soeharto
sistem tatanan perpolitikan di Indonesia sangat diakui handal dalam menjaga stabilitas
politik dan mewujudkan stabilitas kemakmuran ekonomi. Berakhirnya Orde Baru
dimulailah sistem dan tatanan baru ditubuh Bangsa dari semua elemen masyarakat
1
dengan menyebut Orde Reformasi. Karena proses Reformasi sedang dan akan terus
bergulir dengan sebuah transisi berkala. Sampai kapan proses transisi tersebut
tergantung dengan dari tiap tiap lini pemerintahan yang baru untuk mencapai sistem
yang efektif dan diterima rakyat.
1
Masyaroh “Arah perubahan sistem dalam Undang Undang pasca Reformasai” Jurnal Cita Hukum Vol 1
No 2 (Desemeber 2013) hal. 164
2
agar dapat memaknai Pemilu/Pilkada Wujud Demokrasi Pasca Reformasi. Guna
memahami Wujud Demokrsai di indonesia dari masa ke masa. Semoga tulisan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca maupun penulis pribadi.
B. PEMBAHASAN
A. Pemilu/Pilkada
Dalam Proses Pemilu partai politik adalah sesuatu yang sangat penting danya
untuk terbangunnya sebuah sistem Demokrasi di Indonesia Partai Politik sendiri adalah
Asosiasi warga negara yang bebadan hukum (Rechts Person) Akan tetapi sebagai badn
hukum, partai politik itu tidak dapat beranggotakan badan hukum yang lain, yang
hanya dapat menjadi anggota bdan hukum partai politik adlah perorangan warga
negara sebagai Naturrlijke Persons. Maka partai politik memiliki Status dan pernanan
yang snagt penting untuk sisitem Demokrasi. Partai memainkan peran penghubung
yang sangat strategis antar proses – proses pemerintah dengan warga negara, bahkan
banak yang berpendapat bahwa partai politiklah yang menetukan demokrasi, Seperti
dikatakan oleh Schattsscheder (1942) “Political Parties Created Demokrasy” karena itu
partai merupakan pilar yang sanagta penting untuk diperkuat perlembagaannya (The
degree Of Institutionalization) dalam setiap sistem politik demokratis dikatakan juga
ol,eh Schattscheider dikatakan pula “Modern Democracy is Unthinkable save in terms of
the parties” Sebuah Demokrasi yang Modern tidak terpikirkan oleh sesuatu kecuali
dalam hal partai. 2
2
Jimly Asshiddiqie, Kemerdekaan Berserikat Pembubaran Partai Politik dan Mahkamah Konstitusi,
(Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI, 2006), h. 69
3
Henry B Mayo, dalam mariam budiarjo, 1986, Dasar-Dasar Imu Politik, Gramedia, Jakarta, hlm.61
3
Dalam pasal 22 Ayat (2) Yang berbunyi “Pemilihan umum diselenggarakan untuk
memilih anggota dewan perwakilan rakyat, DPR, Persiden dan wakil presiden, DPRD,
adalah wujud dari demokrasi perwakilan tersebut” itulah kedaulatan rakyat diwakilkan
oleh lembaga lembaga sesuai dengan porsinya. Sesuai dengan UUD terdapat 3 tiang
Lembaga perwakilan di indoensia yaitu : DPR , DPRD, dan presiden dan wakil Presiden
ketiganya merupakan sebuah lembaga dari aspirasi rakyat meskipun dalam presiden
dan Wakil tidak terdapat “Perwakilan”karean semua nya itu mendapat mandat ataupun
kepercayaan dari rakyat untuk menjalnkan fungsi dan porsinya. DPR/DPRD diberikan
fungsi membuat Undang Undang yang nanti di forumkan ke MPR. Maka dengan adanya
Pemilihan Umum adalah salah satu nilai Demokrasi yang terwujud diIndonesia. Dengan
berpindahnya kekuasan dengan secara adil, jujur dan Damai.
4
9. Peraturan KPU No. 66 Tahun 2009 tentang penetapan Norma standar,
Prosedur dan kebutuhan Pengadaan serta Pendistribusian perlengkapan
penyelengaraan pemilu kepala daerah dan wakil kepala daerah.
10.Peratuaran KPU No. 67 Tahun 2009 tentang pedoman tata cara pemutakhiran
Data dan daftar pemilih dalam pemilu kepala daerah dan Wakil Kepala daerah.
11.Peraturan KPU NO. 68 Tahun 2009 tentang pedoman Teknis Tata Cara
Pencalonan pemilu Pemilu Kepala daerah dan Wakil kepala Daerah.
12.Peraturan KPU No. 69 Tahun 2009 Tentang pedoman teknis kampanye pemilu
Kepla daerah dan wakil kepla daerah.
13.Peraturan KPU No. 72 tahun 2009 tentang pedoman tata cara pelaksanaan
pemungutan suara dan perhitungan suara pemilu kepala daerah dan wakil
kepala daerah di TPS.
14.Peraturan KPU No. 73 Tahun 2009 tentang pedoman tata cara pelaksanaan
Rekapitulasi hasil perhitungan suara dalam pemilu kepala daerah dan wakil
kepala daerah olej PKK, KPU, Ka.Kota dan Prov. Serta menetapakan calon
terpilih, penegsahan dan pelantiakan.4
Ada beberapa implikasi yang menguntungkan pemilih dan pemimpin yang dipilih
karena partisipasi langsung dalam pemilihan karena menyiratkan tiga hal berikut.
4
M. Afied Hamabali, “Pemilukada pasca Reformasi di Indonesia” Jurnal Recsstaat Ilmu Hukum Fakultas
Hukum UNSA Vol 8 No 1 (1 Maret 2014 ) hal. 4-5.
5
Pratikno, Demokrasi dalam Pilkada Langsung Menyongsong”Makalah sarasehan menyongsong Pilkada
langsung, Yogyakarta 25-26 2005
6
Fitriyah, F. (20013) “Meninjau Ulang Sistem Pilkada Langsung” Masukan untuk pilkada langsung
berkualitas.
5
Namun ada juga kekurangan dan penyelewengan dari proses Pilkada
serentak/langsung unutk mewujudkan demokrasi yang baik. Baik dilakukan diawal
mapun yang sudah dilaksanakan. Berikut 3 permasalahan yang terjadi ketika pemilu
dilaksanakan :
Money Pollitics, kegiatan ini, dalam konteks pemilu yaitu kegiatan membagi
bagikan uang atau barang kepada pemilih agar bertujuan pemilih dapat
memberikan suaranya untuk si pemberi. Meskipun sudah ada teguran keras
tetapi pada prakteknya terkadang masih terjadi.
Golongan Putih (GOLPUT), Ini memang menjadi perdebatan dan dengan
adanya pro dan kontra, unutk memberikan pilihan kepada pemilih mau
memilih ataupun tidak/ GOLPUT bahakan tidak memilih adalah sebuah
pilihan. Namun ada yang berpendapat jika tidak memelih tidak mau ikut andil
dalam proses berdemokrasi.
Kampanye Hitam, biasanya ini dilakukan oleh Tim Sukses partai untuk dapat
memeliki suara banyak. 7
B. Demokrasi
Dalam memahami Demokrasi yang dianut oleh perintahan indonesia, maka kita
perlu memahami makna dari demokrasi itu sendiri. Secara Etimologis Demokrasi
berasal dari bahasa Yunani, “Terdiri dari 2 kata, yaitu logos yang berarti rakyat dan
cratein?/cratos yang berarti pemerintah, sehingga menurut lincon Demokrasi dapat
diartikan sebagi pemeritahan rakyat atau sering dikenal dengan pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Dan dari sudut pandang trimonologis banyak
sekali definisi mengenai demokrasi yang dikemukan oleh para ahli politik. Masing
masning mmeberikan sudut pandang yang berbeda beda, menurut haris Soche dalam
winarno dalam emngatakan bahwa : “Demokrasi adalah sistem yang menujukan bahwa
kebjakan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil wakil yang diawasi secara
efektif oleh rakyat dalam pemilihan- Pemilihan berkala yang didasarkan atas dasar
prnsip kesamaan politik dan diselengarakan dalam suasana terjamin kebebasan politik.
8
7
M. Afied Hamabali, “Pemilukada pasca Reformasi di Indonesia” Jurnal Recsstaat Ilmu Hukum Fakultas
Hukum UNSA Vol 8 No 1 (1 Maret 2014 ) hal. 5.
8
Winarno, Budi. 2008. Kebijakan Publik Teori dan Proses. Jakarta: PT Buku Kita.
6
Berdasarkan mengenai pendapat tersebut, maksa secara umum demokrsi dapat
di dipahami sebuah konsep yang akan berkembang berdasarkan proses liberalisasi dan
juga individualisme dan masyarakat barat. Intisari dari ebrbagai pengertian demokrasi
berangkat dari individualisme yang didalamnya terdapat prinsip prinsip dasar yang
dianut oleh masyakart yaitu kebebasan (Freedom) dan kesamaan (Equality), kedua
prinsip tersebutlah yang membangun munculnya konsep demokrasi didalam
masyarakat.
Dalam Konstitusi UUD 1945 kita mengetahui indonesia menganut faham Demokrasi
yang menyatakan bahwa Kedaulatan Indoensia berada ditangan Rakyat. Maka berdasarkan
prinsip tersebut indonesia perlu merancang sebuah system demokrasi yang berdasarkan
ideologi negara yang baik, yaitu Pancasila. Pemahaman demokrasi yang terdapat dalam
pancasila, intisarinya adlah gotong royong dan musyawarah implementasi demokrasi di
indonesia. Terutama pada masa Orde baru, tertutup oleh Otoritarianisme pemerintahannya
sehingga demokrasi yang kedaulatan rakyat tiak dapat muncul kepermukaan sebagai sistem
demokrasi. Namun sistem demokrasi yang dijalankan indonesia saat ini lebih dominan pada
pemahaman demokrasi yang berasal dari pemikiran barat, seperti setalah bergulirnya
Reformasi hingga pada saat ini. dan Demokrasi pemerintah indonesia masih berkutat pada
peraturan perundang undangan semata. Terbuktinya adanya Perundangan undangna tentang
pemilihan umum, terutama pada pemerintahan daerah. Seperti pemilihan kepala daerah
secara langsung yang di atur dalam UU NO 32 tahun 2004, lalu berunah menjadi pemilihan
kepala daerah oleh DPRD pada UU No. 23 Tahun 2004 lalu berubah mejadi Pemilihan
umum secara serentak oleh PRPU No. 1 Tahun 2014. Berdasarkan runtutan peraturan
tersebut dapat kita lihat Indonesia masih berupaya untuk merancang model Demokrasi
melakui berbagi peraturan perundang Undangan yang diberlakukan utuk menciptakan
efektifitas serta efiseinsi demi mencapai sistem demokrasi yang baik. 9
Dari semua sistem demokrasi yang di adopsi oleh sistem barat berbeda dengan
sistem demokarsi yang ada di indoesia. Demokrasi di indoenesia memiliki landasan
idoelogi pancasila sebagai pandangan hidup bangsa indoensia. Karena tujuan
berdirinya sebuah negara yaitu mengahasilkan kehidupan yang maju dan sejahtera bagi
rakyatnya, Di indoensia sendiri pernah diterapkan berbagai demokrasi dari mulai
Revolusi hingga Reformasi. yakni seperti berikut :
9
Sulaeman, Zulfikri. 2010. Demokrasi Untuk Indonesia. Jakarta: Kompas Gedia Nusantara
7
1) Demokrasi pada Era Revolusi
Pelaksanaan demokarsi era revolusi (1945-1950) tahun indonesia masih
berjuang mengahdapi belanda yang ingin kembali ke indonesia. Pada saat ini
demokrasi belum berjalan dengan baik karean revolusi fisik. Pada awal
kemerdekaan masih terdapat sentralisai kekusaan. Terlihat dalam pasal 4
aturan peralihan UUD 1945 yang berbunyi sebelum MPR, DPR dan DPA
dibentuk menurut UUD ini, segala kekuasaan dijalankan oleh presiden dan
dibantu oleh KNIP. Maka untuk menghindari kesan bahwa pemerintah
mengeluarkan maklumat sebagi berikut :
8
Dominasi Presiden
Terbatasnya peran partai politik
Berkembang nya partai politik
Penyimpangan masa demokrasi terpimpin antara lain :
Mengaburnya sistem kepartaian, pemimpi n partai banyak yang
dipenjarakan
Peranan parlemen lembah bahkan akhirnya dibubarkan oleh presiden
dan presiden membentuk DPRGR
Jaminan HAM
Terjadi sentralisasi kekuasaan
Terbatasnya peranan Pers
Kebijakan politik luar negeri sudah memihak ke RRC (Blok Timur)
akhirnya terjasi peristiwa Pemberontakan G 30 september 1965 oleh
PKI
4) Demokrasi Orde baru 1966-1998
Pelaksanaan demokrasi Orde Baru ditandai dengan keluarnya
surat perintah 11 Maret 1966, Orde Baru bertekad akan
melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan
Konsekuen. Awal orde baru memberi harapan baru pada rakyat
pembangunan disegala bidang melalui pelita I, II, III, IV dan pada
masa Orde baru berhasil menyelenggarakan Pemilihan Umum
tahun 1971,1977,1982,1987,1992, dan 1997. Namun demikian
perjalanan demokrasi pada masa orde baru ini dianggap gagal
sebab diantarnya :
Rotasi kekuasaan eksekutif hampir dikatakan tidak ada
Rekrutmen politik yang tertutup
Pemilu yang jauh dari semangat demokratis
Pengakuan HAM yang terbatas
Tumbuhnya KKN yang merajalela
9
5) Demokrasi Era Reformasi 1998 – Sekarang
Demokrasi yang dikembangkan pada masa reformasi pada dasarnya adalah
Demokrasi dengan mendasarkan pada Pancasila dan UUD 1945, dengan
penyempurnaan pelaksanaannya dan perbaikan peraturan-peratuarn yang
tidak demokratis dengan meningkatkan peran lembaga – lembaga tinggi dan
tertinggi negara dengan menegaskasn fungsi, wewenang dan tanggung jawab
yang mengacu pada prinsip pemisahan kekuasaan dan tata hubungan yang
jelas antara lembaga lembaga eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif. Demokrasi
indoensaia saat ini telah dimulai dengan terbentuk nya DPR,MPR hasil pemilu
1999 yang telah memilih presiden dan wakil presiden serta terbentuknya
lembaga lembaga tinggi yang lain. Masa Reformasi berusaha membangun
kembali kehidupan yang demokratis antara lain :
Keluarnya ketetapan MPR RI No. X/MPR/1998 tentang pokok pokok
reformasi
Ketetapan No.VII/MPR/1998 tentang pencabutan Tap MPR tentang
Referendum
Tap MPR Ri No. XI/MPR/1998 Penyelenggaraan Negara yang bebas
dari KKN
Tap MPR RI No. Xlll/MPR/1998 tentang pembatasan masa jabatan
presiden dan Wakil Presiden.
Amandemen UUD 1945 sudsah sampai amandemen I,II,III,VI pada
masa Reformasi berhasil menyelenggarakan pemilihan umum sudah 3
kali yaitu tahun 1999, 2004, dan 2009.10
C. Reformasi
Reformasi merupakan sesuatu perubahan tatanan/sistem yanga lama menjadi
baru dan lebih baik. Terjadinya peristiwa reformasi merupakan hal yang sudah tunggu
tunggu oleh seluruh bangsa indonesia mengingat banyak penderitaan yang sudah
dialami selama berada dibawah pemerintahan Soeharto yang otoriter. Peristiwa
reformasi ini diwujudkan dengan mengundurkan diri Presiden Soeharto dari jabatan
sebagai presiden republik Indonesia. Banyak hal hal yang mendorong terjadinya
peristiwa reformasi, yaitu terjadinya berbagai macam krisis, terutama ketidakadilan
dalam bidang politik, ekonomi dan hukum. Tekad Orde baru pada awal kemunculannya
pada tahun 1966 adalah akan melaksanakn Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan
Konsekuen dalam tatanan kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Setelah
masa orde baru memegang kekuasaannya terus menerus. Akhirnya penyelewengan dan
10
Saldi Isra, Sisteme Pemerintahan Indonesia, (Depok: RajawaliGrafindo Persada, 2019), cetakan kedua, h. 133
10
penyimpangan dari nilai nilai pancasila dan ketentuan- ketentuan yang terdapat pada
UUD 1945 sudah berakhir pada 21 Mei 1998. Dan kemudian diangkat Presiden baru BJ
Habibie menggatikan Soeharto. Atas desakan publik dan publik ingin segera melakukan
proses pemilu dan dilaksanakan pada tanggal 7 Juni 1999 atau setelah 13 bulan masa
pemerintahan Bj. Habibie. Diadakan pemilu kembali karena ingin meperoleh
pengakuan atau kepercayaan dari publik dalam, termasuk duniia internsional. Maka
MPR menyelengarakan sidang umum untuk melakukan pemilihan presiden dan Wakil
presiden yang baru. Proses pemilu pasca orde/Reformasi sudah dilaksanakan 3 kali
sebagai berikut :
11
Partai Kebangsaan merdeka
Partai Demokrasi kasih bangsa (PDKB)
Partai Amanat Nasional (PAN)
Partai rakyat Demokratik (PRD)
Partai Syarikat Islam Indonesia 1905
Partai Nahdatul Ulama (PNU)
Partai nasional Indoensia
Front marhaenis
Partai Ikatan pendukungKemerdekaan indonesia
Partai Republik
Partai islam Demokrat
Artai nasional Indonesia
Masaa Marhaen, partai Musyawarah Rakyat banyak
Partai demokrasi Indonesia (PDI)
Partai Golongan Karya (GOLKAR)
Partai Persatuan
Partai kebangkiatan Bangsa (PKB)
Patrtai Uni Demokrat Indonesia (PUDI)
Partai Buruh Nasional
Partai Musyawarah kekeluargaan Gotong Royong
Partai daulat rakyat
Partai Cinta Damai
Partai keadilan dan Persatuan (PKP)
Partai solidaritas Uni Nasional Indonesia
Partai nasional demokrat
Partai Umat Muslimin Indonesia
Partai pekerja indonesia.
Payung hukum dalam proses pemilu tahun 1999 digunakan pada pemilu
1999 yang didasarkan atas UU No.3 Tahun 1999 dengan sistem pemilu
proposional dan sistem steltel daftar. Meskipun masa persiapan tergolong
singkat, pelakasanaan pemungutan suara pada pemilu 1999 ini dapat
dilakukan sesuai jadwal yakni tanggal 7 juni 1999. Dan pemilu pertama di era
Reformasi ini berjalan dengan baik, sukses dengan hasil yang bisa diterima
oleh segenap pihak. Kekhawatiranbakal terjadinya kekacauan, pertumpahan
darah, sebagai kekhawatiran banyak pihak sebelumnya. Ternyata tidak
terbukti. 11
11
Sardini Nur Hidayat, Restorasi Penyelenggaran Pemilu di Indonesia, (Yogyakarta:fajar Media Pess,
maret 2011), cetakan Pertama, h. 20
12
Secara umum proses pemilu tahun1999 berjalan dengan apa yang
diharapakan. Namun pasti adanya permasalahan dalam penetapan hasil
pemilu terdapat 27 partai politik yang menduduki KPU menolak mengenai
penandatanganan berita acara perhitungan suara dengan dalih pemilu yang
digelar belum belum diterapkan dengan jujur dan adil dan itu memang
ditafsirkan adalah perpolitikan yang mereka buat. Namun presiden BJ Habibie
menetapkan hasil pemilu setelah mendapat masukan dari Panitia pengawas
Pemilu dengan menelusuri sejumlah kasus dan catatan yang diajukan tadi. Dan
prseiden akhirnya menyatakan bahawa hasil pemilu SAHpemilu dan diketahui
masyarakat pada 29 Juli 1999.
13
kemajuan dalam demokrasi kita. Selama ini yang terjadi adalah aspirasi politik
rakyat pemilih tak mesti berbanding lurus dengan hasil dari proses politik
yang dimaikan oleh elite. Benar bahwa fenomena semacam itu bukan hanya
khas indonesia melainkan menjadi salah satu ciri tetap dari sebuah demokrasi.
Maka dalam prses pemilihan ada pembeda dalam pemilu DPR/DPRD berikut
penjelasan nya :
14
konstitunsinya. Keuntungan lain pemilihan ini secara politis anggota
DPD memiliki legitimasi yang lebih besar dari anggota DPR karena
didukung bersifat distrik.13
C. PENUTUP
13
Sardini Nur Hidayat, Restorasi Penyelenggaran Pemilu di Indonesia, (Yogyakarta:fajar Media Pess, maret 2011),
cetakan Pertama, hlm. 30-31
15
A. Kesimpulan
Dari pemaparan diatas, proses pemilu di indonesia dari masa ke masa memilki
peningkatan yang signifikan untuk menuju nilai nilai demokrasi dan menuju
kedaulatan rakyat. dari mulai kemerdekaan indoensia, orde, orde baru hingga era
Reformasi. Utamanya dalam proses pemilu/pilkada di indoensia. Ada beberapa
faktor pembeda antara pemilu tahun 1999, 2004, 2009 setelah era reformasi
sebagia berikut : Pertama, pada pemilu pertama tahun 1999 pasca runtuhnya orde
baru banyak sekali partai politik yang mengikuti. Pada pemilu ini sebanyak 48
Partai Politik yang mengikuti kontestasi. Kemudian kedua, pada pemilu 2004 turun
menjadi 28 peserta pada pemilu tahun 2004. Dan pada pemilu 2004 adanya pilkda
secara langsung yang mejadi arah baru dimana proses Demokrasi di indoensia
dalam kedaulatan rakyat indonesia. Ketiga, pada pemilu tahun 2009 naik kembali
partai politik yang mengikuti proses kontestasi politik sebanyak 38 parai politik.
Dan pada pemilu 2009 terdapat 6 partai lokal dari Nangroe Aceh Darussalam yang
ikut tergabung dalam pemilu 2009. Semua proses pemilu/pilkada yang telah
dilakuakan sudah menjadi bagian dari proses Demokrasi di Indoensia sesuai dengan
Konstitusi Indoensia dalam UUD 1945 “Bahwa kedaulatan Rakyat berada ditangan
rakyat”
B. Saran
Dalam Proses pemilu indonesia sendiri kita ketahui sudah melalui proses panjang
dari mulai kemerdekaan indonesia. Dan era reformasi menujukan proses indonesia
menuju demokrasi yang baik. Namun dalam proses nya masih ada kekurang dalam
proses pemilu diantara nya adalah pertama, GOLPUT (Golongan Puti) atau kita tahu
tidak memberikan suara dalam proses pemilu. Maka sikap tersebut tidak
mencerminkan sikap Demokrasi Kedua, Money Politics/politik uang dimana para
calon memberikan uang kepada peserta pemilu agar dapat diberikan suaranya
kepada pemberi. Dan ketiga yaitu kampanye hitam dimana tim sukses dari calom
melakukan proses kampanye secara tidak baik. Maka ketiga hal tersebut harus di
benahi utamanya KPU dan Bawaslu sebagai penyelengara Pemilu mapupun Pilkada
dalam proses demokrasi kita di indonesia. Agar terwujudnya kedaulatan rakyat
indoesia.
16
D. Daftar Pustaka
Jurnal :
Masyaroh “Arah perubahan sistem dalam Undang Undang pasca Reformasai” Jurnal Cita
Hukum Vol 1 No 2 (Desemeber 2013)
Cornelis lay,Involusi Partai politik; esai esai transisi indonesia, penerbit pasca sarjana. S2 politik
lokal otonomi daerah UGM Yogyakarta.
Buku :
Henry B Mayo, dalam mariam budiarjo, 1986, Dasar-Dasar Imu Politik, Gramedia, Jakarta
Winarno, Budi. 2008. Kebijakan Publik Teori dan Proses. Jakarta: PT Buku Kita.
Sulaeman, Zulfikri. 2010. Demokrasi Untuk Indonesia. Jakarta: Kompas Gedia Nusantara
Saldi Isra, Sisteme Pemerintahan Indonesia, (Depok: RajawaliGrafindo Persada, 2019),
cetakan kedua.
Sardini Nur Hidayat, Restorasi Penyelenggaran Pemilu di Indonesia, (Yogyakarta:fajar
Media Pess, maret 2011), cetakan Pertama.
17