OLEH KELOMPOK 3
Pemilihan umum merupakan bentuk implementasi dari system demokkrasi juga dari
penerapan sila keempat Pancasila dan Pasal 1 Ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945. Pemilu merupakan mekanisme untuk memilih wakil rakyat di badan Eksekutif maupun
Legislatif di tingkat pusat maupun daerah.Pemilihan umum di Indonesia sejak 1955 hingga saat ini
yang terakhir di Pemilu serentak 2019 mengalami banyak sekali perubahan dari aspek kerangka
hukum, penyelenggara, tahapan, peserta, kelembagaan, Pelanggaran, maupun manajemen
pelaksaannya. Salah satu ukuran dalam menilai sukses nya penyelenggaraan pemilihan umum
adalah partispasi politik yang diwujudkan dengan pemberian hak suara oleh masyarakat yang
telah mempunyai hak pilih.
Bagi negara yang baru menjadi demokratis, tantanganya adalah apakah dan bagaimana
praktik dan lembaga demokratis yang baru itu dapat diperkuat, atau, sebagaimana di kemukakan
oleh beberapa pakar politik, dikonsolidasikan, sehingga dapat bertahan terhadap ujian waktu,
konflik politik, dan krisis.
Menurut liphart bahwa demokrasi, lembaga perwakilan dan pemilihan umum merupakan tiga
konsep yang sangat terkait dan tak bisa dielakkan. Untuk itu partisipasi masyarakat jelas di
perlukan agar dapat mengimplementasikan makna demokrasi secara mutlak.
B. Rumusan Masalah
Tujuan utama dari pemilu adalah memberikan kesempatan kepada warga negara untuk
menyampaikan suara mereka dan memilih para pemimpin yang akan mewakili mereka di pemerintahan.
Pemilihan Umum bertujuan untuk menciptakan sistem pemerintahan yang berdasarkan pada
kehendak rakyat, menjaga prinsip-prinsip demokrasi, mendorong partisipasi politik warga negara, dan
memastikan bahwa pemimpin yang terpilih mewakili kepentingan dan aspirasi masyarakat secara luas.
1. Langsung
2. Umum
3. Bebas
4. Rahasia
5. Jujur
6. Adil
Lanjutan..
2.BAWASLU
Badan Pengawas Pemilu, selanjutnya disingkat Bawaslu, adalah Lembaga penyelenggara Pemilu
yang bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemilu di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia
3.DKPP
Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, selanjutnya disingkat DKPP, adalah lembaga yang
bertugas menangani pelanggaran kode etik Penyelenggara Pemilu dan merupakan satu kesatuan
fungsi penyelenggaraan Pemilu.
B. Sistem Penyelenggaraan Pemilihan Umum (PEMILU) di
Indonesia
Dalam ilmu politik dikenal bermacam-macam sistem pemilihan umum, akan tetapi umumnya berkisar
pada 2 prinsip pokok, yaitu :
1. Single-member constituency (satu daerah memilih satu orang wakil rakyat; biasanya disebut Sistem
Distrik).
2. Multi-member constituency (satu daerah pemilihan memilih beberapa wakil rakyat; biasanya
dinamakan Proportional Representation atau Sistem Perwakilan Berimbang).
Sejarah penyelenggaraan pemilu di Indonesia dari zaman ke zaman, dapat kita uraikan secara singkat
sebagai berikut :
a. Zaman Demokrasi Parlementer (1945-1958)
b. Zaman Demokrasi Terpimpin (1959-1965)
c. Zaman Demokrasi Pancasila (1965-1998)
d. Zaman Reformasi (1998-sekarang)
Lanjutan..
Semua pemilihan umum tersebut tidak diselenggarakan dalam situasi yang vacum,
melainkan berlangsung di dalam keadaan pemerintahan yang aktif. Pemilu diselenggarakan oleh
suatu Komisi Negara yang disebut Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang bersifat nasional,
berjangka waktu dan mandiri.
Menurut Pasal 25 UU No. 12 Tahun 2003, tugas dan wewenang KPU adalah :
1. Merencanakan penyelenggaraan Pemilu.
2. Menetapkan organisasi dan tata cara semua tahapan penyelenggaraan pemilu.
3. Mengkoordinasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan semua tahapan pelaksanaan
pemilu.
4. Menetapkan peserta pemilu.
5. Menetapkan daerah pemilihan, jumlah kursi, dan calon anggota DPR,DPD, DPRD Provinsi,
dan DPRD Kabupaten/Kota.
6. Menetapkan waktu, tanggal, tata cara pelaksanaan kampanye dan pemungutan suara.
7. Menetapkan hasil pemilu dan mengumumkan calon terpilih anggota DPR,DPD, DPRD
Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.
8. Melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pemilu.
9. Melaksanakan tugas dan kewenangan lain yang diatur undang-undang.
Lanjutan..
Dalam Konstitusi Negara Republik Indonesia UUD 1945 hasil amandemen ketiga tahun 2001,
Pemilihan Umum diatur dalam Bab VII B pasal 22 E yang berbunyi :
1. Pemilihan umum dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil setiap lima
tahun sekali.
2. Pemilihan umum diselenggarakan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
3. Peserta pemilihan umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah adalah partai politik.
4. Peserta pemilihan umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah
perseorangan.
5. Pemilihan umum diselenggarakan oleh suatu komisi pemilihan umum yang bersifat nasional,
tetap, dan mandiri.
6. Ketentuan lebih lanjut tentang pemilihan umum diatur dengan undang-undang.
Lanjutan
Dalam Pasal 6A UUD 1945 hasil amandemen ketiga tahun 2001 khusus tentang
pemilihan Presiden dan Wakil Presiden disebutkan bahwa :
a. Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh
rakyat.
b. Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh partai politik atau
gabungan partai politik peserta pemilihan umum sebelum pelaksanaan pemilihan
umum.
c. Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang mendapatkan suara lebih dari
lima puluh persen dari jumlah suara dalam pemilihan umum dengan sedikitnya
dua puluh persen suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari setengah
jumlah provinsi di Indonesia, dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden.
PENUTUP
A. Simpulan