Anda di halaman 1dari 4

Tema : Wujud Demokrasi: Sistem Pemilu Proporsional Terbuka, Tertutup, Atau

Terisolasi

Polemik Sistem Pemilu Proporsional untuk Pengimplementasi Demokrasi dan


Transparansi dalam Pemerintahan Presidential

Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi nilai nilai kedaulatan dalam
berbangsa dan bernegara. Akan tetapi, masa transisi dengan beberapa pemilu yang telah
dilaksanakan ternyata belum mampu mengantarkan Indonesia sebagai negara yang
berdemokrasi dengan baik dan mapan. Hal ini terlihat dari masih lemahnya sistem hukum
di Indonesia yang berubah ubah setiap akan menyelenggarakan pemilihan umum. Dilihat
dari perjalanan sistem demokrasi dan pemilu yang pernah di Indonesia, disimpulkan
bahwa etika dan moralitas kepribadian elit politik perlu dibangun agar sistem demokrasi
proposional di indonesia dapat berjalan dengan baik, karena perdebatan politik selama ini
tidak mampu menyadarkan para elit politik bahwa demokrasi adalah sebuah proses yang
berjalan sejak tingkat individual. Hal ini sangat menjadi tanggung jawab dan tugas utama
bagi pihak yang berwenang untuk mengimplementasikan peraturan pemilu demi
kedaulatan rakyat.
Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu 'Demos' dan 'Kratos' yang
memiliki arti kekuasaan rakyat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), Demokrasi merupakan gabungan dari dua kata dalam bahasa Yunani yaitu ‘demos’
yang berarti rakyat dan ‘kratos/cratein’ yang berarti pemerintah. Sehingga demokrasi dapat
diartikan sebagaipemerintahanrakyat. Ada beberapa pengertian demokrasi, yang dipaparkan
oleh para ahli termasuk Abraham Lincoln, Hanny B. Mayo, Sidney Hook, dan banyak lagi.
Berikut beberapa diantaranya:

 AbrahamLincoln
Pengertian demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan yang diselenggarakan
dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Dari pengertian demokrasi tersebut
bisa disimpulkan bahwa rakyat merupakan pemegang kekuasaan tertinggi
dalam suatupemerintahannegara.

HannryB.Mayo
Demokrasi adalah suatu kebijaksanaan umum ditentukan atas dasar mayoritas
oleh wakil-wakil yang secara efektif diawasi oleh rakyat melalui berbagai macam
pemilihan yang dilakukan berdasarkan pada prinsip kesamaan dan kesetaraan
politik serta diselenggarakan dalam suasana dimana kebebasan politik terjadi
tanpa adanya tekanan.
CharlesCostello
Dalam konteks kontemporer, pengertian demokrasi adalah suatu sistem sosial
serta politik pemerintahan dengan kekuasaan-kekuasaan pemerintahan yang
dibatasi oleh hukum serta kebiasaan dalam melindungi hak-hak individu
masyarakat/ warga negara.

SidneyHook
Pengertian demokrasi merupakan suatu bentuk pemerintahan dimana
keputusan-keputusan penting pemerintahan baik secara langsung maupun tidak
langsung berdasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan/ mewakili
rakyat yang telah berusia dewasa secara bebas dalam pemilihan umum.

Mengutip dari buku Mengenal Lebih Dekat Demokrasi di Indonesia (2012) yang ditulis
oleh Nadhirun, sejarah demokrasi di Indonesia dimulai pada awal abad ke-20. Ada empat
perkembangan demokrasi dari masa ke masa. Berikut penjelasannya:

1. Demokrasi Parlementer (1945 - 1959)


2. Demokrasi Terpimpin (1959 - 1965)
3. Demokrasi Pancasila era Orde Baru (1965 - 1998)
4. Demokrasi Reformasi (1998 - sekarang)

Penerapan demokrasi ini dijalankan dengan system pemilu yang merupakan cara utama dan
efektif mendorong berjalannya sarana aju pendapat suara rakyat. Karena,
Sesuai Undang-undang Nomor 8 Tahun 2012, Pemilu memiliki arti sebagai sarana
pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia,
jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-
undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. Dengan kata lain, pemilu merupakan
sarana bagi rakyat untuk menjalankan kedaulatan dan Hal ini merupakan tahap paling awal
dari berbagai rangkaian kehidupan tata negara yang demokratis. Karena melibatkan rakyat yang memiliki
hak suara untuk secara langsung menyampaikan pandangan politiknya melalui program politik, rakyat
dapat memilih peserta pemilu yang akan dipilih melalui sistem pemilu.
Menuju pemilihan umum 2024, banyak pihak yang berpolemik tentang bagaimanakah
penerapan sistem pemilu proporsinal yang dapat membangun dan merealisasikan wujud demokrasi dalam
Sistem pemilu sendiri merupakan salah satu faktor yang
ketatanegaraan Indonesia?.
mempengaruhi perkembangan demokrasi dan politik negara yang mengindikatori
atau tolak ukur dari sebuah demokrasi. Sistem pemilu ini tentunya sangat
diperlukan untuk mendapat perhatian dari kita semua yang menginginkan adanya
perbaikan demokrasi. Keterbukaan dan kebebasan dalam pemilihan umum
mencerminkan partisipasi masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Salah satu sistem dalam pemilihan umum adalah sistem proporsional. Sistem
proporsional adalah sistem di mana satu daerah pemilihan memilih beberapa wakil.
Sistem proporsional disebut juga sistem perwakilan berimbang atau multi member
constituenty.
Di Indonesia, terdapat tiga jenis sistem pemilu proporsional yang pernah
diterapkan:
1. Sistem Pemilu Proporsional Terbuka. Indonesia sejak Pemilu tahun 2004
menerapkan sistem proporsional terbuka dengan metode konversi kuota hare.
Pada pemilu 2019, walaupun masih mengusung sistem pemilu yang sama, namun
terdapat perubahan pada metode konversi kursi, yang kini menggunakan sainte-
lague. Dengan metode penelitian studi kasus dan studi pustaka, Dalam sistem
proporsional terbuka, pemilih memilih langsung wakil-wakil legislatifnya.. Pemilih
memiliki kebebasan untuk memilih kandidat dari partai politik yang berbeda.
Sistem ini memungkinkan adanya perwakilan yang lebih beragam di parlemen.
2. Sistem Pemilu Proporsional Tertutup. Dalam sistem proporsional tertutup,
pemilih hanya memilih partai politiknya saja. Partai politik memiliki daftar calon
tetap yang telah ditentukan sebelumnya. Partai politik yang memperoleh suara
terbanyak akan mendapatkan kursi di parlemen. Sistem ini memungkinkan partai
politik memiliki kontrol yang lebih besar terhadap calon yang terpilih. Contoh
penerapan sistem proporsional tertutup adalah pemilu di Indonesia pada masa Orde
Baru. Anggota MPR dari DPD, Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH, MH, mengatakan
semua pihak harus menghormati putusan Mahkamah Konstitusi (MK) bahwa
Pemilu 2024 tetap menggunakan sistem proporsional terbuka.
3. Sistem Pemilu Proporsional Terisolasi. Sistem pemilu proporsional
terisolasi adalah kombinasi dari sistem proporsional terbuka dan tertutup. Pemilih
memiliki dua suara, satu untuk memilih partai politik dan satu lagi untuk memilih
kandidat dari partai politik tersebut Suara untuk partai politik akan menentukan
jumlah kursi yang diperoleh oleh partai tersebut. Suara untuk kandidat akan
menentukan urutan calon yang terpilih dari partai tersebut. Contoh penerapan
sistem proporsional terisolasi adalah pemilu di Jerman.
Setiap sistem pemilu proporsional memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing. Pemilihan sistem yang tepat harus mempertimbangkan konteks politik,
kebutuhan masyarakat, dan tujuan yang ingin dicapai. Jika kita lihat pada system
pemilu yang telah dipraktikkan selama ini, banyak kekurangan dan kelebihan yang
terdapat pada pelaksanaan pemilu dengan system proporsional terbuka yakni,
1. Pada Pemilu 2019 menggunakan sistem proporsional terbuka. Masalahnya surat suara terlampau
banyak menjadi kompleks karena menggabungkan 5 pemilu dalam satu hari. Makanya, belajar
dari penyelenggaran 2019 lalu, makadari itu sebaiknya Pemilu 2024 mendatang tak perlu
menggabungkan semua pemilu dalam satu hari.
2. peruntukan jumlah calon anggota legislatif (Caleg) pada daerah pemilihan (dapil). Saat ini peserta
Pemilu 2024 terdapat 18 partai dan 8 partai lokal Aceh, sehingga secara total jumlah parpol
peserta Pemilu 2024. Dengan 18 partai nasional yang berlaga di Pemilu 2024 bila dari dapil
terdapat 10 caleg misalnya, maka kebutuhan kertas suara semakin besar. Untuk itu, kata dia, dapil
penting untuk disederhanakan. Dia menyarankan paling banyak antara 6 sampai 8 dapil.
3. mengatasi politik uang. Menurutnya, sistem proporsional terbuka maupun tertutup rentan dengan
praktik politik uang.

Melihat beberapa point yang menjadi kelemahan penerapan system pemilu tersebut partai politik
diharapkan mampu memastikan caleg yang diusung merepresentasikan konsep tentang kedekatan dan
kesukaan pemilih terhadap partai politik yang dipilihnya dalam pemilu. Semakin dekat dan suka dengan
parpol pilihannya, pemilih akan semakin loyal. Di saat yang sama, pemilih juga cenderung bersedia
melakukan ”pengorbanan” kepada parpolnya, termasuk menyumbang materi dan tenaga yang kuat, maka
Semakin minim tingkat kesukaan pemilih terhadap parpol pilihannya, pemilih akan semakin enggan
melakukan tindakan pengorbanan atas dasar kesukarelaan. Tak hanya elektabilitas dan tingginya basis
dukungan. Sementara dalam meminimalisir praktik politik uang, partai politik berkewajiban memiliki
mekanisme kontrol dana politik dan kampanye yang digunakan oleh kader-kadernya.

Beberapa pihak memberi dukungan terhadap sistem pemilu proporsional terbuka untuk menjaga
kemajuan demokrasi. Sistem pemilu proporsional tertutup maupun terisolasi dinilai lemahnya penerapan
pengimplementasian dan transparansi system pemilu dalam pemerintahan. Namun, tidak dapat menjamin
juga system pemilu terbuka menjadi solusi lain terhadap system pemilu yang ideal dan memiliki
komitmen untuk menjaga kemajuan demokrasi di Indonesia yang telah dijalankan sejak era reformasi

Anda mungkin juga menyukai