Anda di halaman 1dari 18

TUGAS KS.

HTN
PEMILU Di Indonesia

DI SUSUN :
Nama : Tegar Adyaksa sw
Kelas : j1
Nim : 201003742017922
Dosen Pengampu : Dr. Hadi Karyono.SH.MHum

PROGAM STUDI ILMU HUKUM


UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
ABSTRAK
Pemilihan umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam system demokrasi untuk
memilih wakil-wakil rakyat yang akan duduk di lembaga perwakilan rakyat, serta
salah satu bentuk pemenuhan hak asasi warga negara di bidang politik. Pemilu
dilaksanakan untuk mewujudkan kedaulatan rakyat. Sebab, rakyat tidak mungkin
memerintah secara langsung. Karenaitu, diperlukan cara untuk memilih wakil
rakyat dalam memerintah suatu Negara selama jangka waktu tertentu. Pemilu
dilaksanakan dengan menganut asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur,
danadil. Berkaitan dengan sarana sosialisasi, multimedia merupakan solusi yang
kongkrit yang dapat dikembangkan seperti simulasi. Animasi pada saat ini tidak
hanya dimanfaatkan untuk dunia hiburan, tetapi animasi dapat dimanfaatkan
sebagai media pembelajaran, hingga media komersial.Perancangan ini bertujuan
membuat animasi dari alur pemilihan umum dengan memanfaatkan program 3D
Max yang dapat membuat bahan ajar untuk pengenalan tentang proses pemilihan
umum presiden, Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
StudiKepustakaan (Library Research).
PENDAHULUAN

A Latar Belakang
Pemilihan umum merupakan bentuk implementasi dari sistem demokkrasi
juga dari penerapan sila keempat Pancasila dan pasal 1 (2) UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Pemilu merupakan mekanisme untuk
memilih wakil rakyat di badan Eksekutif maupun Legislatif di tingkat
pusat maupun daerah.Pemilihan umum di Indonesia sejak 1955 hingga
saat ini yang terakhir di Pemilu serentak 2019 mengalami banyak sekali
perubahan dari aspek kerangka hukum, penyelenggara, tahapan, peserta,
kelembagaan, Pelanggaran, maupun manajemen pelaksaannya. Salah satu
ukuran dalam menilai sukses nya penyelenggaraan pemilihan umum
adalah partispasi politik yang diwujudkan dengan pemberian hak suara
oleh masyarakat yang telah mempunyai hak pilih. Boleh dikatakan bahwa
semakin tinggi partipasi masyarakat dalam pemilahan umum itu lebih
baik.1 Sebaliknya, tingkat partispasi yang rendah pada umumnya dianggap
sebagai tanda yang kurang baik, karena dapat ditafsirkan bahwa banyak
warga tidak menaruh perhatian terhadap negara.
Pemilihan umum tidak lahir tanpa tujuan tetapi untuk memilih para wakil
rakyat dalam rangka mewujudkan pemerintah dari, oleh, dan untuk rakyat.
Menurut liphart bahwa demokrasi, lembaga perwakilan dan pemilihan
umum merupakan tiga konsep yang sangat terkait dan tak bisa dielakkan.4
Untuk itu partisipasi masyarakat jelas di perlukan agar dapat
mengimplementasikan makna demokrasi secara mutlak
Pemilihan umum penting untuk diselenggarakan secara berkala
disebabkan oleh beberapa sebab. Pertama, pendapat atau aspirasi rakyat
mengenai berbagai aspek kehidupan bersama dalam masyarakat bersifat
dinamis, dan , pberkembang dari waktu ke waktu. Kedua, disamping
pendapat rakyat yang berubah dari waktu ke waktu, kondisi kehidupan
bersama dalam masyarakat dapat pula berubah karena dinamika dunia
Intenasional atau faktor dalam negeri sendiri, baik karena faktor internal
manusia maupun faktor eksternal.6Ketiga, perubahan-perubahan aspirasi
dan pendapat rakyat juga dapat dimungkinkan terjadi karena pertambahan
jumlah penduduk dan rakyat yang dewasa, terutama para pemilih baru
belum tentu mempunyai sikap yang sama dengan para orang tua mereka
sendir. Keempat, pemilihan umum perlu diadakan secara terarur untuk
maksud menjami terjadinya pergantian kepimpinan negara, baik dari
cabang kekuasaan eksekutif maupun legislatif.
Di dalam pemilu tahun 2019 ini akan berbeda dengan pemilu sebelumnya,
karena sesuai dengan putusan Makakamah Konstitusi Nomor 14/PUU-
XI/2013 pemilu di tahun 2019 akan dilakukan secara serentak. Dengan
putusan tersebut pemilu di Tahun 2019 di lakukan dengan lima kotak
suara, yaitu untuk Presiden dan Wakil Presiden, Dewan Perwakilan
Daerah (DPD), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di tingkat Pusat,
Provinsi, Kabupaten/Kota. Makamah menyatakan pemilu serentak adalah
upaya untuk menghindari tawar menawar politik yang bersifat taktis demi
kepentingan sesaat, sehingga tercipta negosiasi dan koalisi strategis partai
politik untuk kepentingan yang lebih panjang.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) merupakan suatu lembaga independen


yang diberi wewenang untuk menyelenggarakan pemilu baik Eksekutif
Maupun Legislatif di tingkat Pusat hingga Daerah. Indikator sukses atau
tidaknya penyelenggaran pemilihan umum di Indonesia bergantung pada
kinerja dari Komisi Pemilihan Umum dalam mensosialisasikan pemilihan
umum kepada Masyarakat hal itu sejalan dengan Undang-Undang No.7
Tahun 2017 Pasal 12, 13 dan 14 mengenai tugas, wewenang, dan
kewajiban Komisi Pemilihan Umum.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Yang Dimaksud Dengan Pimilu Dan Pilkada ?


2. Bagaiman Sejarah Pemilu Di Indonesia ?
3. Bagaimana Penyelenggara Pemilu Dan PilkadaDi Indonesia ?
4. Apa Saja Asas-Asas Pemilu Dan Pilkada Di Indonesia ?
C. Metode Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan pengumpulan data penelitian


kepustakaan atau library research. Penulis pemanfaatan sumber – sumber
perpustakaan untuk memperoleh data penelitian dengan melakukan
penelusuran dan pencarian dokumen dan buku yang berkaitan dengan
masalah yang diteliti sehingga menjadi bahan penelitian. Dalam penelitian
kali ini menggunakan cara deskriptif dengan mengelompokkan data yang
bersifat kualitatif . Metode ini menggambarkan obyek penelitian
berdasarkan fakta – fakta yang ada dan sedang berlangsung dengan jalan
mengumpulkan, memahami alur peristiwa secara kronologis dan
menjelaskan data yang diperoleh untuk kemudian di analisis sesuai teori
yang ada
D. TINJAUAN PUSTAKA
 Tentang demokrasi
Demokrasi merupakan sebuah konsep yang berarti pemerintahan di
mana kekuasaan tertinggi (atau kedaulatan) ada di tangan rakyat
atau sering juga dikatakan bahwa demokrasi adalah pemerintahan
oleh rakyat atau pemerintahan mayoritas. Salah satu defenisi
demokrasi yang paling umum, bahwa demokrasi adalah
pemerintahan oleh rakyat di mana kekuasaan tertinggi di tangan
rakyat dan dijalankan langsung oleh mereka atau oleh wakil-wakil
yang mereka pilih di bawah sistem pemilihan bebas. Dari batasan
ini, tampak beberapa unsur penting ciri demokrasi, di antaranya
adanya unsur kekuasaan yang dilaksanakan secara langsung atau
melalui perwakilan, kedaulan di tangan rakyat, sistem pemilihan
yang bebas. Prinsip kedaulatan rakyat dan kebebasan sangat
penting dalam konsepsi tersebut di atas. Selain prinsip-prinsip
maka demokrasi juga mengandung unsur seperangkat praktek dan
prosedur dari sebuah proses pelembagaan kebebasan yang panjang
dan berliku.
Istilah demokrasi muncul dalam peradaban Yunani sekitar abad ke-
V Sebelum Masehi (SM). Demokrasi atau demokratia merupakan
suatu ungkapan yang terdiri dari kata demos sinonim kata populous
yang berarti rakyat dan kratia yang berarti pemerintahan atau
wewenang. Olehnya itu demokrasi dapat diartikan sebagai
pemerintahan oleh rakyat.

Pengertian tentang demokrasi dapat dilihat dari tinjauan bahasa


(etimologis) dan istilah (terminologis). Secara etimologis,
"demokrasi" berasal dari dua kata yang berasal dari bahasa Yunani
Kuno, yaitu demos yang berarti rakyat, dan cratos atau cratein yang
berarti pemerintahan, sehingga dapat disimpulkan sebagai
pemerintahan rakyat. Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme
sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan
kedaulatan rakyat (kekuasaan warga negara) atas negara untuk
dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.
Demokrasi dalam arti sempit menurut Joseph Schumpeter,
adalahsebuah metode politik dan sebuah mekanisme untuk
memilih pemimpin politik.Warga negara diberikan kesempatan
untuk memilih salah satu di antara pemimpin-pemimpin politik
yang bersaing meraih suara dan pada pemilihan berikutnya, warga
negara dapat mengganti wakil mereka yang dipilih sebelumnya.
Kemampuan untuk memilih di antara pemimpin- pemimpin pada
masa pemilihan inilah yang disebut demokrasi.
Menurut Robert A.Dahl, demokrasi adalah satu sistem politik
yangmemberi peluang kepada rakyat jelata membuat keputusan-
keputusan secara umum dan menekankan responsifitas pemerintah
terhadap preferensi warga negaranya yang setara secara politis
sebagai sifat dasardemokrasi.

Sedangkan menurut Abraham Lincoln, demokrasi adalah suatu


bentuk pemerintahan dimana kekuasaan politik tertinggi (supreme
political authority) dan kedaulatan (soverignity) ada di tangan
rakyat yang berhak untuk memerintah.

Pemahaman demokrasi ini telah dipahami secara universal


dimanademokrasi tidak lagi dipahami dari segi substantifnya saja
dengan memberikan apa yang menjadi hak-hak rakyat, namun juga
dilihat dari segi proseduralnya, yaitu bagaimana mekanisme
penyampaian hak-hak tersebut. Dengan demikian, demokrasi tidak
berarti rakyat sendiri yang harus menyampaikan hak-haknya
tersebut, tetapi juga dapat mewakilkannya kepada pihak lain
melalui suatu mekanisme tertentu.

Demokrasi yang digunakan di Indonesia adalah demokrasi


Pancasila. Dan pengertian dari demokrasi Pancasila adalah
demokrasi yang pelaksanaannya mengutamakan asas musyawarah
mufakat untuk kepentingan bersama (seluruh rakyat) yang
bersumber pada kepribadian dan juga falsafah hidupa Indonesia.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang ideologinya terdapat dalam
Pancasila, oleh karena itu setiap sila yang terdapat dalam Pancasila
harus diaplikasikan dalam kehidupan setiap rakyatnya sehari-hari
untuk menunjang kemajuan negara kita. Pancasila sendiri
dikemukakan oleh Ir. Soekarno dalam sidang BPUPKI pada 1 Juni
1945 yang pada akhirnya hingga saat ini tanggal 1 Juni ditetapkan
sebagai hari lahirnya Pancasila.

Kita adalah rakyat Indonesia yang tak bisa terpisahkan dengan


bumi pertiwi. Dimana kita sebagai generasi muda wajib menjunjug
tinggi nasionalisme yang didukung dengan sikap-sikap positif
dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Yang pada
akhirnya tujuan dari semuanya itu adalah untuk kebaikan diri kita
semua dan kemajuan serta kesejahteraan bangsa Indonesia.

Pada kenyataannya kini, demokrasi Pancasila di Indonesia telah


dinodai oleh ulah wakil rakyat yang tidak bertanggung jawab,
mereka hanya mementingkan kekuasaan semata dan melupakan
apa yang saat ini dialami oleh rakyatnya. Begitu banyak warga
miskin di Indonesia, mereka sangat butuh bantuan dari pemerintah.
Bukan hanya itu, aspirasi rakyat Indonesia untuk Indonesia yang
maju dan lebih baik pun seakan dianggap angin belaka, aspirasi
rakyat seperti ucapan yang begitu saja mengudara namun
menghilang entah kemana. Kini, demokrasi hanya isapan jempol
belaka, pada kenyataannya saat ini di Indonesia kekuasaan bisa
mengalahkan kedaulatan rakyat.
Dari sisi pemahaman kedaulatan rakyat, kedaulatan tertinggi
berada di tangan rakyat.Kekuasaan tertinggi di tangan rakyat itu
dibatasi oleh kesepakatan yang mereka tentukan sendiri secara
bersama-sama yang dituangkan dalam aturan hukum yang
berpuncak pada rumusan konstitusi sebagai produk kesepakatan
tertinggi dari seluruh rakyat.

Proses inilah yang secara teoritis disebut kontrak sosial antara


seluruh rakyat. Aturan hukum membatasi dan mengatur bagaimana
kedaulatan rakyat disalurkan, dijalankan, dan diselenggarakan
dalam kegiatan kenegaraan dan pemerintahan.Inilah yang
kemudian berkembang menjadi doktrin negara hukum.Sebaliknya
hukum harus mencerminkan kepentingan dan perasaan keadilan
rakyat.Oleh karena itu,hukum harus dibuat dengan mekanisme
demokratis

Demokrasi tidak dapat dibahas secara terpisah tanpa


mengaitkannya dengan konsep negara hukum,karena negara
hukum merupakan salah satu negara demokratis, dan demokratis
merupakan salah satu cara paling aman untuk mempertahankan
kontrol atas negara hukum (negara hukum yang demokratis).Secara
substansial, maknademokrasi dari kaca mata hukum ada dua yakni,
berkaitan dengannormaberupa cara memperoleh kekuasaan dan
bagaimana melaksanakan kekuasaan.
PEMBAHASAN

A. Apa yang dimaksud pemilu dan pilkada ?

Pemilu adalah sarana kedaulatan rakyat untuk memilih anggota Dewan


Perwakilan Rakyat, anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan
Wakil Presiden, dan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah, yang dilakukan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan
adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.1 Pemilu adalah
pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan tertentu. Untuk itu
pemilihan umum sangat penting karena dalam pemilu terjadi pelaksanaan
kedaulatan rakyat.
Secara teoritis pemilihan umum dianggap merupakan tahap paling awal
dari berbagai rangkaian kehidupan tata negara yang demokratis. Sehingga
pemilu merupakan motor penggerak mekanisme sistem politik Indonesia.
Sampai sekarang pemilu masih dianggap sebagai suatu peristiwa
kenegaraan yang penting. Hal ini karena pemilu melibatkan seluruh rakyat
secara langsung. Melalui pemilu, rakyat juga bisa menyampaikan
keinginan dalam politik atau sistem kenegaraan.

Alasan dan fungsi pemilu Pemilu sebagai wujud demokrasi dan salah satu
aspek yang penting untuk dilaksanakan secara demokratis. Semua
demokrasi modern melaksanakan pemilihan. Namun tidak semua
pemilihan adalah demokratis. Karena pemilihan secara demokratis bukan
sekedar lambang, melainkan pemilihan yang harus kompetitif, berkala,
inklusif (luas), dan definitif untuk menentukan pemerintah. Terdapat dua
alasan mengapa pemilu menjadi variabel penting suatu negara, yakni:
 Pemilu merupakan suatu mekanisme transfer kekuasaan politik
secara damai. Legitimasi kekuasaan seseorang atau partai politik
tertentu tidak diperoleh dengan cara kekerasan. Namun
kemenangan terjadi karena suara mayoritas rakyat didapat melalui
pemilu yang fair.
 Demokrasi memberikan ruang kebebasan bagi individu. Pemilu
dalam konteks ini, artinya konflik yang terjadi selama proses
pemilu diselesaikan melalui lembaga-lembaga demokrasi.

Melalui pemilu rakyat secara langsung dapat menetapkan kebijakan publik


melalui dukungannya kepada kontestan yang memiliki program aspiratif.
Kontestan yang menang karena didukung rakyat harus merealisasikan
janji-janji ketika memegang tampuk pemerintahan. Secara singkat, tujuan
pemilu adalah untuk menyeleksi para pemimpin pemerintahan baik
eskekutif maupun legislatif. Serta untuk membentuk pemerintahan yang
demokratis, kuat dan memperoleh dukungan rakyat dalam rangka
mewujudkan tujuan nasional sesuai UUD 1945.
Pilkada pada dasarnya sama dengan pilpres. Keduanya diselenggarakan
untuk memilih pemimpin secara langsung. Pilkada dilakukan untuk
memilih kepala daerah. Kepala daerah tersebut antara lain gubernur-wakil
gubernur, bupati-wakil bupati, dan wali kota-wakil wali kota. Pilkada
dilakukan pada lingkup tertentu.

Peserta pilkada adalah pasangan calon yang diusulkan oleh partai politik
atau gabungan partai politik, hal ini didasarkan pada Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004. Ketentuan ini kemudian diubah dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008 yang menyatakan bahwa peserta pilkada
juga bisa berasal dari pasangan calon perseorangan yang didukung oleh
sejumlah orang. Undang-undang ini menindaklanjuti keputusan
Mahkamah Konstitusi (MK) yang membatalkan beberapa pasal
menyangkut peserta Pilkada dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004.

Pilihan terhadap sistem pemilihan langsung merupakan koreksi atas


Pilkada terdahulu yang menggunakan sistem perwakilan oleh
DPRD,sebagaimana tertuang dalam UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang
PemerintahanDaerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 151 Tahun 2002
tentang Tata CaraPemilihan, Pengesahan dan pemberhentian Kepala
Daerah dan Wakil KepalaDaerah. Digunakannya sistem pemilihan
langsung menunjukan perkembanganpenataan format demokrasi daerah
yang berkembang dalam kerangka liberalisasipolitik, sebagai respon atas
tuntutan perubahan sistem dan format politik padamasa reformasi.
Pemilihan Kepala daerah dan wakil kepala daerah secaralangsung oleh
rakyat merupakan suatu proses politik di daerah menuju kehidupanpolitik
yang lebih demokratis dan bertanggung jawab. Oleh karena itu,
untukmenjamin pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah dan wakil Kepala
Daerah yangberkualitas, memenuhi derajat kompetisi yang sehat,
partisipatif dapatdipertanggung jawabkan.

B. Sejarah Pemilu Di Indonesia ?

1. Pemilu 1955 ( Masa Parlemen)


Pemilu di Indonesia pertama kali pada tahun 1955, pada tahun ini
pemilu pertama yang diselenggarakan bangsa indonesia yang baru
berusia 10 tahun, pemilu 1955 dilaksanakan pada masa demokrasi
parlementer pada kabinet Burhanuddin Harahap, pemungutan suara
dilakukan 2 kali yaitu untuk memilih anggota DPR pada tanggal 29
september 1955 dan untuk memilih anggot konstituante pada
tanggal 15 desember 1955.

2. Pemilu kedua pada tahun 1971-1997 ( Masa Orde Baru)


 Pemilu 1971
Merupakan pemilu yang deselenggarakan bangsa indonesia,
pemiluYang dilaksanakan pada tanggal 5 juli 1971 ini untuk
memilih anggota DPR.
 Pemilu 1977
Pemilu kedua pada masa orde baru yang diselenggarakan
pada tanggal 2 mei 1977.
 Pemilu 1982
Pemilu ini merupakan pemilu ketiga pada masa orde baru,
pemilu ini diselenggarakan pada tanggal 4 mei 1982 .
 Pemilu 1987
Pemilu ini merupakan pemilu keempat yang diselenggarkan
pada tanggal 23 april 1987. Pemilu 1992 pada tanggal 9
juni 1992. Pemilu 1997 pada tanggal 29 mei 1997.

Pemilu pada masa orde baru ini sistemnya sama yaitu menganut
sistem perwakilan berimbang (porposional), dan peserta pemilu
yaitu: Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Golongan Karya, dan
Partai Demokrasi Indonesia.

3. Pemilu 1999-2009 ( Masa Orde Reformasi)


Pemilu1999 merupakan pemilu pertama pada masa reformasi,
pemungutan dilaksanakan pada tanggal 7 jumi 1999 secara
serentak di seluruh indonesia. Peserta pemilu pada tahun ini diikuti
48 partai politik. Pemilu 2004 merupakan pemilu pertama yang
memungkinkan rakyat memilih langsung yang diselenggarakan
pada tanggal 5 April 2004, dan pemilu pada tahun 2009 merupakan
pemilu yang dilaksankan secara serentak pada tanggal 9 april 2009.
Penyelenggaraan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2004 secara
langsung telah mengilhami dilaksanakannya pemilihan kepala
daerah dan wakilnya (pilkada) secara langsung, oleh karena itulah
sejak tahun 2005 telah diselenggarakan Pilkada secara langsung
baik ditingkat Provinsi maupun kabupaten/kota. Penyelenggaraan
ini diatur dalam UU No 32 tahun 2004.

C. Penyelenggaraan Pemilu Dan Pilkada Di Indonesia

Tujuan diselenggarakannya pemilu dan pilkada adalah sama-sama untuk


mewujudkan demokrasi. Namun demikian, ada beberapa perbedaan antara
pemilu dan pilkada, pemilu ditujukan untuk memilih wakil rakyat
ditingkat pusat dan daerah. Adapun pilkada ditujukan untuk memilih
kepala daerah. Pemilu dilaksanakan serentak diseluruh wilayah indonesia,
adapun pilkada dilaksanakan hanya dalam lingkup wilayah pemerintahan
daerah tertentu saja. Proses pelaksanaan pemilu dan pilkada makanya
berbeda, berikut akan dijelaskan proses dan pelaksanaan/penyelenggaraan
pemilu dan pilkada.

 Penyelenggaraan Pemilu di indonesia

Pemilu diselenggarakan oleh komisi pemilihan umum


(KPU). KPU ada yang berkedudukan di pusat ada yang di
daerah. Kpu pusat bertugas mengurus pelaksanaan pemilu
di tingkat nasional. Adapun kpu ditingkat daerah bertugas
menyelenggarakan pemilihan ditingkat daerah atau disebut
pilkada.

Penyelenggaraan pemilu telah diatur dalam uu no. 22 tahun


2007. Dari undang-undang tersebut diketahui bahwa pemilu
di negara kita dilaksanakan dalam tiga tahapan. Tahap
pertama dilksanakan untuk memilih anggota DPR,DPD,
dan DPRD. Anggota DPRD yang dirpilih meliputi para
wakil rakyat yang duduk di DPRD provinsi dan DPRD
kabupaten/kota, tahap kedua adalah pemilihan presiden dan
wakil presiden, tahap ketiga yaitu pemilihan kepala daerah
dan wakilnya. Pelaksanaan pemilihan wakil rakyat seperti
DPR, DPD, DPRD, diatur dalam UU No 10 Tahun 2008.

Penyelenggara pemilu meliputi beberapa kegiatan yaitu


kegiatan pendaftaran pemilih, pendaftaran peserta
pemilu,penetapan peserta pemilu, kampanye peserta pemilu
serta pemungutan dan penghitungan suara.

Pembentukan lembaga penyelenggara pemilu sudah


dimulai pada 1946 ketika Presiden Soekarno membentuk
Badan Pembaharuan Susunan Komite Nasional Pusat (BPS-
KNP), dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 12
Tahun 1946 tentang Pembaharuan Susunan Komite
Nasional Indonesia Pusat (UU No. 12/1946). Namun BPS
yang memiliki cabang-cabang di daerah ternyata tidak
pernah menjalankan tugasnya melakukan pemilihan
anggota parlemen. Setelah revolusi kemerdekaan reda pada
7 November 1953 Presiden Soekarno menandatangani
Keputusan Presiden Nomor 188 Tahun 1955 tentang
Pengangkatan Panitia Pemilihan Indonesia (PPI). Panitia
inilah yang bertugas menyiapkan, memimpin dan
menyelenggarakan Pemilu 1955 untuk memilih
anggota Konstituante dan anggota Dewan Perwakilan
Rakyat (Panitia Pemilihan Indonesia, 1958).
Undang-Undang nomor 7 Tahun 1953 tentang Pemilihan
Anggota Konstituante dan Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat (UU Nomor 7 tahun 1953) yang disahkan pada 4
April 1953 menyebutkan PPI berkedudukan di ibukota
Negara, Panitia Pemilihan berkedudukan di setiap daerah
pemilihan Panitia Pemilihan Kabupaten berkedudukan di
setiap Kabupaten, Panitia Pemunggutan Suara
berkedudukan di setiap kecamatan, Panitia Pendaftaran
Pemilihan berkedudukan di setiap desa dan Panitia
Pemilihan Luar Negeri. PPI ditunjuk oleh Presiden, Panitia
Pemilihan ditunjuk oleh Menteri Kehakiman dan Panitia
Pemilihan Kabupaten ditunjuk oleh Menteri Dalam Negeri.
A. Pendaftaran Pemilih
Pendaftaran pemilih dilakukan oleh petugas khusus,
petugas tersebut mendaftar pemilih dengan mendatangi
kediaman calon pemilih. Warga yang berhak memilih
harus memenuhi beberapa persyaratan, berikut beberapa
persyaratan agar dapat menjadi pemilih dalam pemilu:
1. Pemilih adalah seluruh warga negara indonesia.
Warga negara tersebut termasuk yang berada di
luar negeri.
2. Pemilih telah berusia minimal 17 tahun ke atas
atau sudah pernah menikah. Pemilih yang belum
berusia 17 tahun tetap tetapi bila susdah atau
pernah menikah dapat memiliki hak pilih.
3. Sehat jasmani dan rohani, orang yang
mengalami gangguan jiwa tidak mempunyai hak
pilih.
4. Tidak sedang dicabut haknya karena kasus
pidana dan berdasarkan putusan pengadilan.

Semua orang yang terdaftar kemudian di umumkan oleh


panitia pemungutan suara (PPS). Dengan demikian
masyarakat dapat mengetahui siapa saja yang memiliki dan
tidak memiliki hak pilih. Apabila ada yang belum terdaftar
mereka dapat segera mendaftarkan diri. Para pemilih yang
telahterdaftar akan mendapatkan kartu pemilih.
B. Pendaftaran Peserta Pemilu
Pendaftaran juga dilakukan terhadap para peserta
pemilu. Peserta pemilu adalah pihak yang akan dipilih
oleh rakyat. Peserta pemilu terdiri dari atas partai
politik dan perseorangan. Partai yang dapat menjadi
peserta harus memenuhi persyaratan tertentu, berikut
persyaratan pemilu:
1. Keberadaannya diakui pemerintah sesuai uu no
31 tahun 2002 tentang partai politik.
2. Memiliki pengurus lengkap sekurang-kurangnya
dua pertiga dari seluruh jumlah provinsi
3. Memiliki pengurus lengkap sekurang-kurangnya
dua pertiga dari seluruh jumlah kabupaten di
tiap provinsi
4. Memiliki anggota sekurang-kurangnya 1000
orang atau sekurang-kurangnya 1/1000 dari
jumlah penduduk di setiap kepengurusan partai.
5. Pengurus partai politik harus memiliki kantor
tetap.
6. Mengajukan nama dan tanda gambar partai
politik ke kpu.

C. Penetapan Peserta Pemilu


Penetapan nomor urut pada politik peserta pemilu
dilakukan melalui undian oleh KPU dan dihadiri oleh
seluruh partai politik peserta pemilu.

D. Kampanye
Sebelum dilakukan pemungutan suara, partai politik
peserta pemilu diberikan kesempatan untuk
berkampanye. Pada kampanye pemilu rakyat
mempunyai kebebasan untuk menghadiri
kampanye.Pelaksanaan kampanye pemilu dilaksanakan
Sejak 3 hari setelah calon peserta ditetapkan sebagai
peserta pemilu sampai dengan dimulainya masa tenang,
masa tenang yang dimaksud berlangsung 3 hari
sebelum hari pemungutan suara. Materi kampanye
pemilu berisi program peserta pemilu, dalam
menyampaikan materi kampanye hendaknya dilakukan
dengan cara yang sopan, tertib, dan mendidik.

E. Pemungutan dan Penghitungan Suara


Hari, tanggal, dan waktu pemungutan suara ditetapkan
oleh KPU. Pemungutan suara dilakukan dengan
memberikan suara melalui surat suara yang berisi
nomor, foto, dan nama pasangan calon. Penghitungan
suara dilakukan setelah pemungutan suara berakhir.

 Penyelenggaraan Pilkada
Pihak yang menyelenggarakan pilkda adalah KPUD
provinsi dengan bantuan KPUD kabupaten/kota. Tujuan
dilaksanakannya pilkada adalah untuk memilih kepala
daerah. Pemilihan kepala daerah dan wakilnya diatur
melalui peraturan pemerintah no 6 tahun 2005 tentang
pemilihan, pengesahan, pengangkatan, dan pemberhentian
kepala daerah dan wakil kepala daerah.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam pilkada hampir sama


dengan pemilu. Perbedaan utamanya hanya terletak pada
tingkatannya saja. Berikut beberapa kegiatan dalam
penyelenggaraan pilkada yaitu:

A. Pembentukan panitia pemilihan kecamatan


(PPK), panitia pemungutan suara (PPS) dan
kelompok penyelenggara pemungutan suara
(KKPS)
B. Pendaftaran dan penetapan pemilih
C. Pendaftaran dan penetapan pasangan calon
D. Kampanye dan selanjutnya Pelaksanaan
pemilihan.

D . Asas-asas Pemilu dan Pilkada di Indonesia


Undang-undang pemilu era reformasi telah menetapkan secara konsisten
enam asas pemilu, yakni langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
Termasuk Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang pemilu
sebagaimana yang disebutkan dalam pasal 1 angka 1 pasal 2 menetapkan
hal yang sama frasa langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil tanpa
ditambah dan dikurangi. Hal ini menunjukkan bahwa asas tersebut
merupakan prinsip fundamental pemilu.6 Berikut penjelasan asas-asas
pemilu:
1. Langsung
Pemilih berhak memberikan suaranya secara langsung sesuai
dengan hati nuraninya tanpa perantara.7 Asas ini berkaitan
dengan enganged sang “demos” untuk memilih secara langsung
wakil-wakil mereka untuk duduk di parlemen. Langsung berarti
rakyat pemilih mempunyai hak untuk secara langsung
memberikan suaranya sesuai dengan kehendak hati nuraninya,
anpa perantara. Hak ini tidak diwakilkan kepada seseorang atau
sekelompok orang. Penggunaan hak direct, langsung kepada
siapa yang mau diberikan kekuasaan.

2. Umum ( Algemene, General)


Semua warga Negara yang telah memenuhi syarat sesuai
dengan Undang-Undang berhak mengikuti pemilu tanpa ada
diskriminasi.9 Umum berarti pada dasaranya semua warga
Negara yang memenuhi persyaratan minimal dalam usia, yaitu
sudah berumur 17 (tujuh belas) tahun atau telah/pernah kawin
berhak ikut memilih dalam pemilihan umum. Warga Negara
yang sudah berumur 21 (dua puluh satu) tahun berhak dipilih.
Jadi pemilihan yang bersifat umum mengandung nakna
menjamin kesempatan yang berlaku menyeluruh bagi
semuawarga yang telah telah memenuhu persyaratan tertentu
tanpa diskriminasi (pengecualian) berdasar acuan suku, agama,
ras, golongan, jenis kelamin, kedaerahan, dan status sosial.

3. Bebas (Vrije, Independent)


Bebas berarti setiap Negara yang berhak memilih bebas
menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapa
pun. Didalam melaksankan haknya, setiap warga Negara
dijamin keamanannya. Didalam demokrasi, kebebasan
merupakan prinsip yang sangat penting dan utama.Dengan
pemilu, kekuasaan dapat diganti secara regular dan tertib.
Dengan demikian, semua warga Negara diberi kebebasan untuk
memilih dan dipilih tanpa interverensi dan tsanpa tekanan dari
siapa pun.

4. Rahasia (Vertrouwelijk, Secret)


Rahasia berarti dalam memberikan suaranya, pemilih dijamin
bahwa pilihannya tidak akan diketahui oleh pihak mana pun
dan dengan jalan apa pun. Kerahasiaan ini merupakan trantai
dari “makna” kebebasan sebagaimana yang disebutkan
sebelumnya.

5. Jujur (Eerlijk, Honest)


Jujur berarti dalam menyelenggarakan pemilihan umum,
peneyelenggaraan/pelaksanaan, pemerintah dan partai politik
peserta pemilu, pengawas dan pemantau pemilu, termasuk
pemilih, serta semua pihak yang terlibat secara tidak langsung,
harus bersikap dan bertindak jujur sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.

6. Adil (Rechtvaardig, Fair)


Adil berarti dalam menyelenggarakan pemilu, setiap pemilih
dan partai politik peserta pemilu mendapat perlakuan yang
sama, serta bebas dari kecurangan pihak mana pun. Adil
memiliki dua makna, yakni: adil sebagai sikap moral dan adil
karena perintah hukum. Oleh karena itu pemilu memerlukan
sikap fair dari semua pihak, baik dari masyarakat, pemilih,
partai politik maupun penyelenggara pemilu. Sikap adil ini
dilakukan agar tetap menjaga kualitas pemilu yang adil dan
tidak berpihak kepada kepentingan individu dan kelompok
tertentu.
KESIMPULAN.

Pemilu adalah pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan tertentu.


Untuk itu pemilihan umum sangat penting karena dalam pemilu terjadi
pelaksanaan kedaulatan rakyat. Pilkada dilakukan untuk memilih kepala
daerah. Pilkada pada dasarnya sama dengan pilpres. Keduanya
diselenggarakan untuk memilih pemimpin secara langsung. Ada enam asas
pemilu di Indonesia, yakni langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
Tujuan diselenggarakannya pemilu dan pilkada adalah sama-sama untuk
mewujudkan demokrasi. Pemilu dilaksanakan serentak diseluruh wilayah
indonesia, adapun pilkada dilaksanakan hanya dalam lingkup wilayah
pemerintahan daerah tertentu saja
DAFTAR PUSTAKA

 BIP, Tim Redaksi. (2018). Undang-Undang Pemilu 2019


Berdasarkan UndangUndang NO 7 Tahun 2007 Tentang
Pemilihan Umum. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.
 Jurdi, Fajlurrahma. (2018). Pengantar Hukum Pemilihan
Umum. Jakarta: Kencana
 https://kaltengppid.kpu.go.id/info/0/9608/sejarah-lembaga-
penyelenggaraan-pemilu-pertama-di-
indonesia#:~:text=Komisi%20Pemilihan%20Umum
%20(KPU)%20adalah,(UU%2015%2F2011).
 file:///Users/mac/Downloads/KONSEP.pdf
 http://jurnal.untagsmg.ac.id/index.php/hdm/article/
viewFile/1025/893
 https://www.uinjkt.ac.id/pemilu-berkualitas-dan-
demokrasi-indonesia/
 http://repository.unpas.ac.id/13392/3/BAB%20II%20revisi
%20futu.pdf

Anda mungkin juga menyukai