Anda di halaman 1dari 3

PAPER REVIEW KE 6 DEMOKRASI DAN PEMILIHAN UMUM

Dosen Pengampu: Ana Sabhana, M.IP

OLEH:
Marra Santia Herwanti (11211130000054)
ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL 1-C

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2021
Demokrasi diambil dari Bahasa yunani yang terdiri dari dua kata yaitu “demos” dengan arti
rakyat dan “kratos” yang berarti kekuatan atau pemerintahan. Menurut Abraham Lincoln
presiden keenam belas Amerika Serikat mengartikan demokrasi sebagai suatu pemerintahan
yang berasal dari rakyat, diselenggarakan oleh rakyat, dan untuk diri rakyat sendiri. Sedangkan
dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) demokrasi berarti suatu bentuk pemerintahan
dimana rakyat ikut serta dalam membangun pemerinahan. Dari kedua pandangan ini mempunyai
kesamaan prinsip yang dapat kita Tarik kesimpulan bahwa demokrasi merupakan suatu sistem
pemerintahan yang mana rakyat sebagai unsur penting dalam menjalankan pemerintahan.
Menurut UUD 1945 Demokrasi memiliki ciri-ciri, yaitu perlakuan yang sama bagi
seluruh rakyat dalam hukum, jaminan HAM, jaminan kemerdekaan bagi warga negara untuk
berkumpul, kekuasaan dipegang oleh rakya melalui perwakilan yang dipilih sendiri oleh rakyat,
serta jaminan kekuasaan yang disepakati bersama.
Adapun prinsip demokrasi sebagai berikut. Warga haruslah terlibat dalam membuat
keputusan politik, sistem perwakilan, memiliki persamaan diantara warga negara dan memiliki
tingkat kebebasan yang diakui, adanya pemilu yang bebas, jujur, dan adil, kemudian adanya
jaminan HAM.
Demokrasi dalam penyaluran aspirasi dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut.
Demokrasi langsung yang mana seluruh warga negara terlibat langsung dalam menentukan
kebijakan umum, urusan negara, dan permusyawaratannya. contoh negara yang menerapkan
demokrasi langsung adalah swiss. Kemudian, demokrasi tidak langsung ialah sistem demokrasi
untuk menyalurkan keinginan warga lewat perwakilan.
Demokrasi tentu erat kaitannya dengan pemilihan pemimpin negara yang dipilih secara
langsung oleh rakyat atau biasa disebut pemilihan umum. Dalam studi politik, pemilihan umum
diartikan sebagai aktivitas politik yang mana pemilihan umum sebagai lembaga sekaligus sistem
politik yang memungkinkan terbentuknya suatu pemerintahan.
Pemilihan umum merupakan sebuah jalan untuk menentukan bagaimana pemerintahan
terbentuk secara demokratis. Rakyat sebagai penentu pemimpin dan wakilnya. Inilah yang
disebut kekuasaan berasal dari rakyat yang kemudian terbentuklah pemerintahan yang membuat
sebuah wewenang untuk mengatur rakyat.
Pemilihan umum yang merupakan aktivitas politik tentunya memiliki fungsi yang
berkaitan satu sama lain, berikut fungsi dari pemilihan umum. Sebagai sarana legitimasi politik,
menurut Ginsberg melalui pemilihan umum, keabsahan suatu pemerintahan yang berkuasa dapat
kita tegakkan, sehingga pemerintah tak hanya memiliki otoritas untuk berkuasa, akan tetapi juga
memberikan sanksi untuk yang melanggarnya.
Yang kedua, sebagai fungsi perwakilan politik, fungsi ini dapat mengevaluasi serta
mengontrol pemerintahan serta kebijakan yang dibuatnya.
Kemudian, sebagai mekanisme pergantian atau sirkulasi elit penguasa. Dimana suatu
institusi politik atau organisas masyarakat yang ingin menjadi elit tingkat nasional, seperti
anggota kabinet atau jabatan lain menggunakan pemilihan umum sebagai jalur untuk mencapai
posisi elit tersebut.
Selain itu, pemilihan umum juga menjadi sarana pendidikan yang diharapkan dapat
mencerdaskan rakyat dalam memahami politik dan membuka kesadaran measyarakat tentang
demokrasi.
Dalam pelaksanaan pemilihan umum tentunya memiliki sistem, berikut berbagai sistem
pemilu. Yang pertama, sistem pemilihan umum jenis distrik yang mengandalkan daerah bukan
dari jumlah penduduk yang ada ini memiliki jenis sistem sebagai berikut. Mayoritas mutlak
(First Past the post), suara alternatif (Alternative Vote), suara blok (block vote), sistem putaran
dua (two round system).
Kemudian, dalam pemilihan kombinasi yang merupakan sistem gabungan antar pemilu
distrik dan proporsional. Sebagai contoh anggota parlemen yang dipilih dengan menggunakan
sistem proporsional dan sebagai lagi lewt pemilu sistem distrik. Jenis sistem yang digunakan
adalah sebagai berikut. Suara non dipindahtangankan tunggal (single non transferable), sistem
parallel (parallel system), suara terbatas (limited vote), dan suara kumulatif (cumulative system).
Lalu, pemilihan umum proporsional yang memakai pertimbangan mengenai jumlah
penduduk dan jumlah kursi didaerah pemilihan. Dengan kata lain, daerah dengan jumlah
penduduk besar mendapat jumlah kursi yang lebih besar. Jenis sistem yang digunakan adalah.
Suara non dipindahtangankan tunggal (single non transferable), perwakilan proposional
(propotional representative), daftar partai (party-list), dan anggota proposional campuran (mixed
member proportional).
Agar pemilihan umum berjalan dengan aman, tentunya memiliki asas-asas yang harus
dipatuhi warga, yaitu Asas langsung, Asas umum, Asas Rahasia, Asas adil, dan Asas Jujur

Anda mungkin juga menyukai