Anda di halaman 1dari 8

Berikut ini adalah pengertian demokrasi menurut beberapa ahli:

Pengertian demokrasi menurut Abraham lincoln

Demokrasi adalah suatu pemerintahan yang berasal dari rakyat, olehrakyat


dan untukrakyat. Dapat disimpulkan bahwa pemegang kekuasaan yang
tertinggi dalam suatu sistem demokrasi yaitu ada di kuasa rakyat dan rakyat
memiliki hak, kesempatan dan suara yang sama untuk mengontrol dan
mengatur kebijakan pemerintah melalui keputusan yang terbanyak.

Pengertian demokrasi menurut Hans Kelsen

Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan dimana segala keputusan


pemerintah yang penting secara langsung ataupun tidakdidasarkan
padakesepakatan mayoritas yang diberikan dengan bebas kepada rakyat
dewasa.

Pengertian demokrasi menurut Sidney Hook

Demokrasi adalah sistem pemerintahan dimana setiap keputusan pemerintah


yang penting secaralangsung ataupun tidak didasarkan padakesepakatan
mayoritas yang diberikan bebas dari rakyat dewasa.
Menurut H. Harris Soche (Yogyakarta : Hanindita, 1985)

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan rakyat, karena itu kekusaan


pemerintahan itu melekat pada diri rakyat atau diri orang banyak dan
merupakan hak bagi rakyat atau orang banyak untuk mengatur,
mempertahankan dan melindungi dirinya dari paksaan dan pemerkosaan
orang lain atau badan yang diserahi untuk memerintah.

Menurut Hannry B. Mayo

Kebijaksanaan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang


diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan yang
didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana
di mana terjadi kebebasan politik.

Menurut International Commission of Jurist

Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan di mana hak untuk membuat


keputusan-keputusan politik diselenggarakan oleh warga Negara melalui
wakil-wakil yang dipilih oleh mereka dan yang bertanggungjawab kepada
mereka melalui suatu proses pemilihan yang bebas.

Menurut C.F. Strong

Demokrasi adalah Suatu sistem pemerintahan di mana mayoritas anggota


dewan dari masyarakat ikut serta dalam politik atas dasar sistem perwakilan
yang menjamin pemerintah akhirnya mempertanggungjawabkan tindakan-
tindakannya pada mayoritas tersebut.
Menurut Samuel Huntington

Demokrasi ada jika para pembuat keputusan kolektif yang paling kuat dalam
sebuah sistem dipilih melalui suatu pemilihan umum yang adil, jujur dan
berkala dan di dalam sistem itu para calon bebas bersaing untuk memperoleh
suara dan hampir seluruh penduduk dewasa dapat memberikan suara.

Menurut Merriam, Webster Dictionary

Demokrasi dapat didefinisikan sebagai pemerintahan oleh rakyat; khususnya,


oleh mayoritas; pemerintahan di mana kekuasaan tertinggi tetap pada rakyat
dan dilakukan oleh mereka baik langsung atau tidak langsung melalui sebuah
sistem perwakilan yang biasanya dilakukan dengan cara mengadakan pemilu
bebas yang diadakan secara periodik; rakyat umum khususnya untuk
mengangkat sumber otoritas politik; tiadanya distingsi kelas atau privelese
berdasarkan keturunan atau kesewenang-wenangan.

Menurut Yusuf Al-Qordhawi

Demokrasi adalah Wadah Masyarakat untuk memilih sesorang untuk


mengurus dan mengatur urusan mereka. Pimpinanya bukan orang yang
mereka benci, peraturannya bukan yang mereka tidak kehendaki, dan mereka
berhak meminta pertanggungjawaban penguasa jika pemimpin tersebut salah.
Merekapun berhak memecatnya jika menyeleweng, mereka juga tidak boleh
dibawa ke sistem ekonomi, sosial, budaya, atau sistem politik yang tidak
mereka kenal dan tidak mereka sukai
Menurut Abrahan Lincoln,

Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat
( government of the people, by the people, and for the people).
  
Menurut Abdul Ghani Ar Rahhal

Di dalam bukunya, Al Islamiyyin wa Sarah Ad Dimuqrathiyyah


mendefinisikan demokrasi sebagai “kekuasaan rakyat oleh rakyat”. Rakyat
adalah sumber kekuasaan. Ia juga menyebutkan bahwa orang yang pertama
kali mengungkap teori demokrasi adalah Plato. Menurut Plato, sumber
kekuasaan adalah keinginan yang satu bukan majemuk. Definisi ini juga yang
dikatakan oleh Muhammad Quthb dalam bukunya Madzahib Fikriyyah
Mu’ashirah

Menurut Hans Kelsen

Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dan untuk rakyat. Yang


melaksanakan kekuasaan Negara ialah wakil-wakil rakyat yang terpilih.
Dimana rakyat telah yakin, bahwa segala kehendak dan kepentingannya akan
diperhatikan di dalam melaksanakan kekuasaan Negara.

Menurut John L Esposito

Pada dasarnya kekuasaan adalah dari dan untuk rakyat. Oleh karenanya,
semuanya berhak untuk berpartisipasi, baik terlibat aktif maupun mengontrol
kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Selain itu, tentu saja lembaga
resmi pemerintah terdapat pemisahan yang jelas antara unsur eksekutif,
legislatif, maupun yudikatif
Menurut Sidney Hook

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan


pemerintah yang penting secara langsung atau tidak didasarkan pada
kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.

Menurut Affan Gaffar

Demokrasi dimaknai dalam dua bentuk, yaitu :


Makna normatif (demokrasi normatif) adalah demokrasi yang secara ideal
ingin diwujudkan oleh negara
Makna empirik (demokrasi empirik) adalah demokrasi dalam perwujudannya
pada dunia politik.

Menurut Amien Rais

Suatu Negara disebut sebagai negara demokrasi jika memenuhi beberapa


kriteria, yaitu; (1) partisipasi dalam pembuatan keputusan, (2) persamaan di
depan hukum, (3) distribusi pendapat secara adil, (4) kesempatan pendidikan
yang sama, (5) empat macam kebebasan, yaitu kebebasan mengeluarkan
pendapat, kebebasan persuratkabaran, kebebasan berkumpul dan kebebasan
beragama, (6) ketersediaan dan keterbukaan informasi, (7) mengindahkan
fatsoen atau tata krama politik, (8) kebebasan individu, (9) semangat kerja
sama dan (10) hak untuk protes.
Menurut Robert A. Dahl

Sebuah demokrasi idealnya memiliki : (1) persamaan hak pilih dalam


menentukan keputusan kolektif yang mengikat, (2) partisipasi efektif, yaitu
kesempatan yang sama bagi semua warga negara dalam proses pembuatan
keputusan secara kolektif, (3) pembeberan kebenaran, yaitu adanya peluang
yang sama bagi setiap orang untuk memberikan penilaian terhadap jalannya
proses politik dan pemerintahan secara logis, (4) kontrol terakhir terhadap
agenda, yaitu adanya kekuasaan eksklusif bagi masyarakat untuk menentukan
agenda mana yang harus dan tidak harus diputuskan melalui proses
pemerintahan, termasuk mendelegasikan kekuasaan itu pada orang lain atau
lembaga yang mewakili masyakat, dan (5) pencakupan, yaitu terliputnya
masyarakat yang tercakup semua orang dewasa dalam kaitannya dengan
hukum.
  
Menurut Abdul Wadud Nashruddin

Demokrasi adalah sebuah sistem kehidupan yang menempatkan pendapat


rakyat sebagai prioritas utama pengambilan kebijakan, di mana pendapat
tersebut harus memenuhi kriteria agama, susila, hukum dan didasari
semangat untuk menjunjung kemaslahatan bersama. Suara atau pendapat
rakyat harus diiringi rasa tanggungjawab dan komitmen positif atas
pelaksanaanya juga harus melalui evaluasi secara terus-menerus agar selalu
sesuai dengan kebutuhan bersama. Demokrasi bukan hanya sebagai alat
politik semata tetapi juga membentuk berbagai aspek tata masyarakat
lainnya, seperti ekonomi, sosial maupun budaya. Masyarakat yang berhak
menyalurkan suara dan pendapatnya boleh didengar hanya bagian masyarakat
yang faham dan mampu mempertanggungjawabkan pendapatnya baik secara
keilmuan, sosial maupun syar'i.
Menurut Sumarno AP dan Yeni R. Lukiswara,

secara etimologis demokrasi berasal dari kata demos yang berarti rakyat dan
cratein atau cratos yang berarti pemerintahan. Jadi demokrasi artinya
pemerintahan oleh rakyat yang dalam declaration of independence adalah of
the people, for the people and by the people. 

Menurut Charles Costello,

demokrasi dalam konteks kontemporer adalah sistem sosial dan politik


pemerintahan diri dengan kekuasaan-kekuasaan pemerintah yang dibatasi
hukum dan kebiasaan untuk melindungi hak-hak perorangan warga negara.
Demokrasi mengakui kehendak rakyat sebagai landasan bagi legitimasi dan
kewenangan pemerintahan (kedaulatan rakyat) bahwa kehendak itu akan
dinyatakan dalam sebuah iklim politik yang terbuka melalui pemilihan umum
yang bebas dan berkala. Setiap warga negara memilih pihak yang akan
memerintah serta menurunkan pemerintah yang ada kapan saja mereka mau.

Menurut Joseph A. Schumpeter,

sebuah sistem politik disebut demokratis sejauh para pengabil keputusan


kolektifnya yang paling kuat dipilih melalui pemilu periodik, dimana hampir
semua orang dewasa berhak memilih. Dalam hal ini demokrasi mencakup
dua dimensi, yaitu: (1) Persaingan; dan (2) Partisipasi. 
Menurut Ranny,

demokrasi merupakan suatu bentuk pemerintahan yang ditata dan


diorganisasikan berdasarkan prinsip-prinsip kedaulatan rakyat (popular
soveregnity), kesamaan politik (political equality), konsultasi atau dialog
dengan rakyat (political consultation), dan berdasarkan pada aturan
mayoritas.

Menurut Philippe C. Schmitter,

teori demokrasi yaitu bahwa agar suatu negara tanggap terhadap kebutuhan
dan kepentingan warga negaranya, warga negara tersebut harus berpartisipasi
secara aktif dan bebas dalam merumuskan kebutuhan dan mengungkapkan
kepentingan. Mereka tak hanya harus memiliki “pengertian jelas” mengenai
kepentingan-kepentingan...tetapi juga harus mempunyai sumber-sumber dan
keinginan untuk melibatkan diri dalam perjuangan politik yang diperlukan
agar preferensi mereka itu dipertimbangkan oleh yang berkuasa atau dengan
berusaha menduduki jabatan pemerintahan. 

Menurut Sarjen,

setiap sistem demokrasi selalu didasrkan pad aide bahwa warga negara
seharusnya terlibat dalam hal tertentu di bidang pembuatan keputusan politik,
baik secara langsung maupun melalui wakil pilihan mereka di lembaga
perwakilan. 

Anda mungkin juga menyukai