Anda di halaman 1dari 9

PEMILIHAN UMUM DI INDONESIA

(Essay dibuat untuk memenuhi salah satu UAS mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan)

Dosen pengampu Marina, S.IP., MM

Oleh:

Siti Ainurrohmah 102022016

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MANDIRI

TAHUN 2023
“Pemilihan Umum di Indonesia”

Pemilihan umum di Indonesia (Pemilu) pada awalnya ditunjukan untuk


memilih anggota lembaga perwakilan yaitu, DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD
Kabupaten atau Kota. Setelah amandemen keempat UUD 1945 pada 2002,
pemilihn presiden dan wakil presiden (Pilpres), yang semula dilakukan oleh MPR,
disepakati untuk dilakukan langsung oleh rakyat dan dari rakyat sehingga pilpres
pun dimasukan kedalam rangkaian pemilu.

Pemilihan umum adalah pemilihan suara politik dimana umumnya semua


atau sebagian besar anggota badan politik tertentu terpilih, ini biasanya di adakan
untuk badan legislatif utama suatu negara. Seperti halnya pemilihan umum di
Indonesia menganut asas “LUBER” yang merupakan singkatan dari “Langsung,
Umum, Bebas, dan Rahasia” Asas Luber ini sudah ada sejak orde baru.

Arti dari asas Luber tersebut adalah: Langsung yang berarti pemilih harus
memberikan suaranya secara langsung atau tidak diwakilkan, umum yang berarti
dapat diikuti seluruh warga negara yang sudah memiliki hak menggunakan suara,
sedangkan bebas berarti memberikan suaranya tanpa paksaan, dan rahasia berarti
suara yang diberikan oleh pemilih harus bersifat rahasia.

Kemudian pada era reformasi berkembanglah asas “JURDIL” yang


merupakan singkatan dari “Jujur dan Adil”. Jujur yang berarti bahwa pemilihan
umum harus dilaksanakan sesuai dengan aturan untuk memastikan setiap warga
negara yang memiliki hak dapat memilih sesuai dengan kehendaknya, sedangkan
adil adalah perlakuan yang sama terhadap peserta pemilu dan pemilih.

Pemilihan umum di Indonesia telah diadakan sebanyak 12 kali yaitu pada


tahun 1955, 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, 1997, 1999, 2004, 2009, 2014, dan
2019. Pemilihan umum adalah cara terbaik untuk memilih pemimpin suatu negara,
ini disebut pemilihan demokratis. Setiap negara memiliki caranya sendiri dalam
menyelenggarakan pemilu. Pemilu di Indonesia merupakan pekerjaan yang sangat
besar, ada jutaan orang yang terlibat, termasuk para kandidat, pemilih dan relawan.

2
Pemilihan umum 1955, adalah pemilihan umum pertama di Indonesia.
Pemilu ini sering dikatakan sebagai pemilu Indonesia yang demokratis, pemilu ini
dilaksanakan saat keadaan negara masih kurang kondusif. Beberapa daerah
dirundung kekacauan oleh DI/TII (Darul islam/ Tentara islam Indonesia) khususnya
pimpinan Kartosuwiryo. Asas pemilu ini di laksanakan dengan asas;

 Jujur, yang mana bahwa pemilihan umum harus dilaksanakan sesuai engan
peraturan perundangan yang berlaku.
 Umum, yang dimana semua warga negara yang telah memenuhi syarat
minimal dalam usia, mempunyai hak untuk memilih.
 Berkesamaan, bahwa semua warga negara yang telah mempunyai hak pilih
mempunyai hak suara yang sama, yaitu masing-masing satu suara.
 Rahasia, pemilih dalam memberikan suara dijamin tidak akan diketahui
oleh siapapun dan dengan cara apapun.
 Bebas, setiap pemilih bebas menentukan pilihanyamenurut hati nuraninya
tanpa ada pengaruh dan tekanan.
 Langsung, memberikan suaranya tanpa pelantara.

Pemilihan umum berikutnya diselenggarakan pada tahun 1971, pemilu ini


adalah pemilu pertama setelah Orde Baru , dan di ikuti oleh 10 partai polotik. Asas
pemilu ini dilaksanakan dengan asas:

 Langsung, bahwa pemilih memberikan suaranya tanpa pelantara.


 Umum, warga negara yang telah memenuhi syarat minimal dalam usia,
mempunyai hak mimilih dan dipilih.
 Bebas, setiap pemilih bebas menentukan pilihanyamenurut hati nuraninya
tanpa ada pengaruh dan tekanan.
 Rahasia, pemilih dalam memberikan suara dijamin tidak akan diketahui
oleh siapapun dan dengan cara apapun.

3
Pemilihan umum 1977, pemilu kedua pada pemerintahan pada Orde Baru.
Asas pemilu ini dilaksanakan dengan asas:
 Langsung, bahwa pemilih memberikan suaranya tanpa pelantara.
 Umum, warga negara yang telah memenuhi syarat minimal dalam usia,
mempunyai hak mimilih dan dipilih.
 Bebas, setiap pemilih bebas menentukan pilihanyamenurut hati nuraninya
tanpa ada pengaruh dan tekanan.
 Rahasia, pemilih dalam memberikan suara dijamin tidak akan diketahui
oleh siapapun dan dengan cara apapun.

Pemilu 1982, yang dimana pemilu ketiga yang diselenggarakan pada


pemerintahan orde baru. Sistem pemilu ini tidak jauh berbeda dengan sistem pemilu
1971 dan pemilu 1977, yang dimana masih menggunakan sistem perwakilan
berimbang (proporsional). Asas ini dilaksanakan dengan asas:
 Langsung, bahwa pemilih memberikan suaranya tanpa pelantara.
 Umum, warga negara yang telah memenuhi syarat minimal dalam usia,
mempunyai hak mimilih dan dipilih.
 Bebas, setiap pemilih bebas menentukan pilihanyamenurut hati nuraninya
tanpa ada pengaruh dan tekanan.
 Rahasia, pemilih dalam memberikan suara dijamin tidak akan diketahui
oleh siapapun dan dengan cara apapun.

Pemilu 1987, pemilu keempat pada pemerintahan Orde Baru. Sistem pemilu
ini masih sama dengan sistem yang digunakan dalam pemilu 1982, yaitu sistem
perwakilan berimbang (proporsional). Asas pemilu ini dilaksanakan dengan asas:
 Langsung, bahwa pemilih memberikan suaranya tanpa pelantara.
 Umum, warga negara yang telah memenuhi syarat minimal dalam usia,
mempunyai hak mimilih dan dipilih.

4
 Bebas, setiap pemilih bebas menentukan pilihanyamenurut hati nuraninya
tanpa ada pengaruh dan tekanan.
 Rahasia, pemilih dalam memberikan suara dijamin tidak akan diketahui
oleh siapapun dan dengan cara apapun.

Pemilu 1992, pemilu kelima pada pemerintahan Orde Baru. Sistem pemilu
ini masih sama dengan sistem yang digunakan dalam pemilu 1982, yaitu sistem
perwakilan berimbang (proporsional). Asas pemilu ini dilaksanakan dengan asas:
 Langsung, bahwa pemilih memberikan suaranya tanpa pelantara.
 Umum, warga negara yang telah memenuhi syarat minimal dalam usia,
mempunyai hak mimilih dan dipilih.
 Bebas, setiap pemilih bebas menentukan pilihanyamenurut hati nuraninya
tanpa ada pengaruh dan tekanan.
 Rahasia, pemilih dalam memberikan suara dijamin tidak akan diketahui
oleh siapapun dan dengan cara apapun.

Pemilu 1997, Pemilu keenam pada pemerintahan Orde Baru. Sistem Pemilu
yang digunakan pada tahun 1997 masih sama dengan sistem yang digunakan dalam
Pemilu 1992, yaitu menganut sistem perwakilan berimbang (proporsional) dengan
stelsel daftar. Asas pemilu ini dilaksanakan dengan asa:
 Langsung, bahwa pemilih memberikan suaranya tanpa pelantara.
 Umum, warga negara yang telah memenuhi syarat minimal dalam usia,
mempunyai hak mimilih dan dipilih.
 Bebas, setiap pemilih bebas menentukan pilihanyamenurut hati nuraninya
tanpa ada pengaruh dan tekanan.
 Rahasia, pemilih dalam memberikan suara dijamin tidak akan diketahui
oleh siapapun dan dengan cara apapun.

5
Pemilu 1999, merupakan pemilu pertama pada masa Reformasi.
Pemungutan suara dilaksanakan pada tanggal 7 Juni 1999 secara serentak di seluruh
wilayah Indonesia. Sistem Pemilu 1999 sama dengan Pemilu 1997 yaitu sistem
perwakilan berimbang (propor-sional) dengan stelsel daftar. Asas pemilu ini
dilaksanakan dengan asa:
 Langsung, bahwa pemilih memberikan suaranya tanpa pelantara.
 Umum, warga negara yang telah memenuhi syarat minimal dalam usia,
mempunyai hak mimilih dan dipilih.
 Bebas, setiap pemilih bebas menentukan pilihanyamenurut hati nuraninya
tanpa ada pengaruh dan tekanan.
 Rahasia, pemilih dalam memberikan suara dijamin tidak akan diketahui
oleh siapapun dan dengan cara apapun.
 Jujur, yang mana bahwa pemilihan umum harus dilaksanakan sesuai engan
peraturan perundangan yang berlaku.
 Adil, pelakuan yang sama terhadap peserta pemilu dan pemilih. Tanpa ada
pengistimewaan ataupun diskriminasi terhadap peserta atau pemilih.

Pemilu 2004 dilaksanakan dengan sistem yang berbeda dari pemilu-pemilu


sebelumnya. Pemilu untuk memilih Anggota DPR dan DPRD (termasuk
didalamnya DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota) dilaksanakan dengan
sistem perwakilan berimbang (proporsional) dengan sistem daftar calon terbuka.
Partai politik akan mendapatkan kursi sejumlah suara sah yang diperolehnya. Asas
pemilu ini dilaksanakan dengan asas:
 Langsung, bahwa pemilih memberikan suaranya tanpa pelantara.
 Umum, warga negara yang telah memenuhi syarat minimal dalam usia,
mempunyai hak mimilih dan dipilih.
 Bebas, setiap pemilih bebas menentukan pilihanyamenurut hati nuraninya
tanpa ada pengaruh dan tekanan.
 Rahasia, pemilih dalam memberikan suara dijamin tidak akan diketahui
oleh siapapun dan dengan cara apapun.

6
 Jujur, yang mana bahwa pemilihan umum harus dilaksanakan sesuai engan
peraturan perundangan yang berlaku.
 Adil, pelakuan yang sama terhadap peserta pemilu dan pemilih. Tanpa ada
pengistimewaan ataupun diskriminasi terhadap peserta atau pemilih.

Pemilu 2009, Ada 3 macam Pemilu, yaitu Pemilu DPR, DPD dan DPRD,
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, serta Pemilu Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah.
1. Pemilu DPR dan DPRD menggunakan sistem proporsional terbuka,
2. Dewan Perwakilan Daerah (DPD) menggunakan sistem distrik berwakil
banyak.
3. Presiden dan Wakil Presiden dipilih secara langsung oleh rakyat melalui
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.
4. Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tidak lagi diangkat, tetapi dipilih
secara langsung oleh rakyat melalui Pemilu Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah.
Asas pemilu ini dilaksanakan dengan asas:
 Langsung, bahwa pemilih memberikan suaranya tanpa pelantara.
 Umum, warga negara yang telah memenuhi syarat minimal dalam usia,
mempunyai hak mimilih dan dipilih.
 Bebas, setiap pemilih bebas menentukan pilihanyamenurut hati nuraninya
tanpa ada pengaruh dan tekanan.
 Rahasia, pemilih dalam memberikan suara dijamin tidak akan diketahui
oleh siapapun dan dengan cara apapun.
 Jujur, yang mana bahwa pemilihan umum harus dilaksanakan sesuai engan
peraturan perundangan yang berlaku.
 Adil, pelakuan yang sama terhadap peserta pemilu dan pemilih. Tanpa ada
pengistimewaan ataupun diskriminasi terhadap peserta atau pemilih.

7
Pemilu 2014, dilaksanakan dua kali yaitu Pemilu Legislatif pada tanggal 9
April 2014 yang akan memilih para anggota dewan legislatif dan Pemilu Presiden
pada tanggal 9 Juli 2014 yang akan memilih Presiden dan Wakil Presiden. Asas
pemilu ini dilaksanakan dengan asas:
 Langsung, bahwa pemilih memberikan suaranya tanpa pelantara.
 Umum, warga negara yang telah memenuhi syarat minimal dalam usia,
mempunyai hak mimilih dan dipilih.
 Bebas, setiap pemilih bebas menentukan pilihanyamenurut hati nuraninya
tanpa ada pengaruh dan tekanan.
 Rahasia, pemilih dalam memberikan suara dijamin tidak akan diketahui
oleh siapapun dan dengan cara apapun.
 Jujur, yang mana bahwa pemilihan umum harus dilaksanakan sesuai engan
peraturan perundangan yang berlaku.
 Adil, pelakuan yang sama terhadap peserta pemilu dan pemilih. Tanpa ada
pengistimewaan ataupun diskriminasi terhadap peserta atau pemilih.

Pemilu 2019, Ada 3 macam Pemilu, yaitu Pemilu DPR, DPD dan DPRD,
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, serta Pemilu Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah.
1. Pemilu DPR dan DPRD menggunakan sistem proporsional terbuka (suara
terbanyak)
2. Dewan Perwakilan Daerah (DPD) menggunakan sistem distrik berwakil
banyak.
3. Presiden dan Wakil Presiden dipilih secara langsung oleh rakyat melalui
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.
4. Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dipilih secara langsung oleh
rakyat melalui Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

8
Asas pemilu ini dilaksanakan dengan asas:
 Langsung, bahwa pemilih memberikan suaranya tanpa pelantara.
 Umum, warga negara yang telah memenuhi syarat minimal dalam usia,
mempunyai hak mimilih dan dipilih.
 Bebas, setiap pemilih bebas menentukan pilihanyamenurut hati nuraninya
tanpa ada pengaruh dan tekanan.
 Rahasia, pemilih dalam memberikan suara dijamin tidak akan diketahui
oleh siapapun dan dengan cara apapun.
 Jujur, yang mana bahwa pemilihan umum harus dilaksanakan sesuai engan
peraturan perundangan yang berlaku.
 Adil, pelakuan yang sama terhadap peserta pemilu dan pemilih. Tanpa ada
pengistimewaan ataupun diskriminasi terhadap peserta atau pemilih.

Anda mungkin juga menyukai