(Essay dibuat untuk memenuhi salah satu UAS mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan)
Oleh:
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MANDIRI
TAHUN 2023
“Pemilihan Umum di Indonesia”
Arti dari asas Luber tersebut adalah: Langsung yang berarti pemilih harus
memberikan suaranya secara langsung atau tidak diwakilkan, umum yang berarti
dapat diikuti seluruh warga negara yang sudah memiliki hak menggunakan suara,
sedangkan bebas berarti memberikan suaranya tanpa paksaan, dan rahasia berarti
suara yang diberikan oleh pemilih harus bersifat rahasia.
2
Pemilihan umum 1955, adalah pemilihan umum pertama di Indonesia.
Pemilu ini sering dikatakan sebagai pemilu Indonesia yang demokratis, pemilu ini
dilaksanakan saat keadaan negara masih kurang kondusif. Beberapa daerah
dirundung kekacauan oleh DI/TII (Darul islam/ Tentara islam Indonesia) khususnya
pimpinan Kartosuwiryo. Asas pemilu ini di laksanakan dengan asas;
Jujur, yang mana bahwa pemilihan umum harus dilaksanakan sesuai engan
peraturan perundangan yang berlaku.
Umum, yang dimana semua warga negara yang telah memenuhi syarat
minimal dalam usia, mempunyai hak untuk memilih.
Berkesamaan, bahwa semua warga negara yang telah mempunyai hak pilih
mempunyai hak suara yang sama, yaitu masing-masing satu suara.
Rahasia, pemilih dalam memberikan suara dijamin tidak akan diketahui
oleh siapapun dan dengan cara apapun.
Bebas, setiap pemilih bebas menentukan pilihanyamenurut hati nuraninya
tanpa ada pengaruh dan tekanan.
Langsung, memberikan suaranya tanpa pelantara.
3
Pemilihan umum 1977, pemilu kedua pada pemerintahan pada Orde Baru.
Asas pemilu ini dilaksanakan dengan asas:
Langsung, bahwa pemilih memberikan suaranya tanpa pelantara.
Umum, warga negara yang telah memenuhi syarat minimal dalam usia,
mempunyai hak mimilih dan dipilih.
Bebas, setiap pemilih bebas menentukan pilihanyamenurut hati nuraninya
tanpa ada pengaruh dan tekanan.
Rahasia, pemilih dalam memberikan suara dijamin tidak akan diketahui
oleh siapapun dan dengan cara apapun.
Pemilu 1987, pemilu keempat pada pemerintahan Orde Baru. Sistem pemilu
ini masih sama dengan sistem yang digunakan dalam pemilu 1982, yaitu sistem
perwakilan berimbang (proporsional). Asas pemilu ini dilaksanakan dengan asas:
Langsung, bahwa pemilih memberikan suaranya tanpa pelantara.
Umum, warga negara yang telah memenuhi syarat minimal dalam usia,
mempunyai hak mimilih dan dipilih.
4
Bebas, setiap pemilih bebas menentukan pilihanyamenurut hati nuraninya
tanpa ada pengaruh dan tekanan.
Rahasia, pemilih dalam memberikan suara dijamin tidak akan diketahui
oleh siapapun dan dengan cara apapun.
Pemilu 1992, pemilu kelima pada pemerintahan Orde Baru. Sistem pemilu
ini masih sama dengan sistem yang digunakan dalam pemilu 1982, yaitu sistem
perwakilan berimbang (proporsional). Asas pemilu ini dilaksanakan dengan asas:
Langsung, bahwa pemilih memberikan suaranya tanpa pelantara.
Umum, warga negara yang telah memenuhi syarat minimal dalam usia,
mempunyai hak mimilih dan dipilih.
Bebas, setiap pemilih bebas menentukan pilihanyamenurut hati nuraninya
tanpa ada pengaruh dan tekanan.
Rahasia, pemilih dalam memberikan suara dijamin tidak akan diketahui
oleh siapapun dan dengan cara apapun.
Pemilu 1997, Pemilu keenam pada pemerintahan Orde Baru. Sistem Pemilu
yang digunakan pada tahun 1997 masih sama dengan sistem yang digunakan dalam
Pemilu 1992, yaitu menganut sistem perwakilan berimbang (proporsional) dengan
stelsel daftar. Asas pemilu ini dilaksanakan dengan asa:
Langsung, bahwa pemilih memberikan suaranya tanpa pelantara.
Umum, warga negara yang telah memenuhi syarat minimal dalam usia,
mempunyai hak mimilih dan dipilih.
Bebas, setiap pemilih bebas menentukan pilihanyamenurut hati nuraninya
tanpa ada pengaruh dan tekanan.
Rahasia, pemilih dalam memberikan suara dijamin tidak akan diketahui
oleh siapapun dan dengan cara apapun.
5
Pemilu 1999, merupakan pemilu pertama pada masa Reformasi.
Pemungutan suara dilaksanakan pada tanggal 7 Juni 1999 secara serentak di seluruh
wilayah Indonesia. Sistem Pemilu 1999 sama dengan Pemilu 1997 yaitu sistem
perwakilan berimbang (propor-sional) dengan stelsel daftar. Asas pemilu ini
dilaksanakan dengan asa:
Langsung, bahwa pemilih memberikan suaranya tanpa pelantara.
Umum, warga negara yang telah memenuhi syarat minimal dalam usia,
mempunyai hak mimilih dan dipilih.
Bebas, setiap pemilih bebas menentukan pilihanyamenurut hati nuraninya
tanpa ada pengaruh dan tekanan.
Rahasia, pemilih dalam memberikan suara dijamin tidak akan diketahui
oleh siapapun dan dengan cara apapun.
Jujur, yang mana bahwa pemilihan umum harus dilaksanakan sesuai engan
peraturan perundangan yang berlaku.
Adil, pelakuan yang sama terhadap peserta pemilu dan pemilih. Tanpa ada
pengistimewaan ataupun diskriminasi terhadap peserta atau pemilih.
6
Jujur, yang mana bahwa pemilihan umum harus dilaksanakan sesuai engan
peraturan perundangan yang berlaku.
Adil, pelakuan yang sama terhadap peserta pemilu dan pemilih. Tanpa ada
pengistimewaan ataupun diskriminasi terhadap peserta atau pemilih.
Pemilu 2009, Ada 3 macam Pemilu, yaitu Pemilu DPR, DPD dan DPRD,
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, serta Pemilu Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah.
1. Pemilu DPR dan DPRD menggunakan sistem proporsional terbuka,
2. Dewan Perwakilan Daerah (DPD) menggunakan sistem distrik berwakil
banyak.
3. Presiden dan Wakil Presiden dipilih secara langsung oleh rakyat melalui
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.
4. Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tidak lagi diangkat, tetapi dipilih
secara langsung oleh rakyat melalui Pemilu Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah.
Asas pemilu ini dilaksanakan dengan asas:
Langsung, bahwa pemilih memberikan suaranya tanpa pelantara.
Umum, warga negara yang telah memenuhi syarat minimal dalam usia,
mempunyai hak mimilih dan dipilih.
Bebas, setiap pemilih bebas menentukan pilihanyamenurut hati nuraninya
tanpa ada pengaruh dan tekanan.
Rahasia, pemilih dalam memberikan suara dijamin tidak akan diketahui
oleh siapapun dan dengan cara apapun.
Jujur, yang mana bahwa pemilihan umum harus dilaksanakan sesuai engan
peraturan perundangan yang berlaku.
Adil, pelakuan yang sama terhadap peserta pemilu dan pemilih. Tanpa ada
pengistimewaan ataupun diskriminasi terhadap peserta atau pemilih.
7
Pemilu 2014, dilaksanakan dua kali yaitu Pemilu Legislatif pada tanggal 9
April 2014 yang akan memilih para anggota dewan legislatif dan Pemilu Presiden
pada tanggal 9 Juli 2014 yang akan memilih Presiden dan Wakil Presiden. Asas
pemilu ini dilaksanakan dengan asas:
Langsung, bahwa pemilih memberikan suaranya tanpa pelantara.
Umum, warga negara yang telah memenuhi syarat minimal dalam usia,
mempunyai hak mimilih dan dipilih.
Bebas, setiap pemilih bebas menentukan pilihanyamenurut hati nuraninya
tanpa ada pengaruh dan tekanan.
Rahasia, pemilih dalam memberikan suara dijamin tidak akan diketahui
oleh siapapun dan dengan cara apapun.
Jujur, yang mana bahwa pemilihan umum harus dilaksanakan sesuai engan
peraturan perundangan yang berlaku.
Adil, pelakuan yang sama terhadap peserta pemilu dan pemilih. Tanpa ada
pengistimewaan ataupun diskriminasi terhadap peserta atau pemilih.
Pemilu 2019, Ada 3 macam Pemilu, yaitu Pemilu DPR, DPD dan DPRD,
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, serta Pemilu Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah.
1. Pemilu DPR dan DPRD menggunakan sistem proporsional terbuka (suara
terbanyak)
2. Dewan Perwakilan Daerah (DPD) menggunakan sistem distrik berwakil
banyak.
3. Presiden dan Wakil Presiden dipilih secara langsung oleh rakyat melalui
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.
4. Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dipilih secara langsung oleh
rakyat melalui Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
8
Asas pemilu ini dilaksanakan dengan asas:
Langsung, bahwa pemilih memberikan suaranya tanpa pelantara.
Umum, warga negara yang telah memenuhi syarat minimal dalam usia,
mempunyai hak mimilih dan dipilih.
Bebas, setiap pemilih bebas menentukan pilihanyamenurut hati nuraninya
tanpa ada pengaruh dan tekanan.
Rahasia, pemilih dalam memberikan suara dijamin tidak akan diketahui
oleh siapapun dan dengan cara apapun.
Jujur, yang mana bahwa pemilihan umum harus dilaksanakan sesuai engan
peraturan perundangan yang berlaku.
Adil, pelakuan yang sama terhadap peserta pemilu dan pemilih. Tanpa ada
pengistimewaan ataupun diskriminasi terhadap peserta atau pemilih.