Anda di halaman 1dari 12

STANDAR

PEMILU DEMOKRATIS

Oleh : SALMAN, M.Pd


(Komisioner KPU Kabupaten Purwakarta Periode 2018-2023)

Disampaikan pada acara pelatihan pemantau pemilu


KIPP Kab. Purwakarta
Sabtu, 13 Januari 2024
DASAR HUKUM

UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2017


TENTANG PEMILIHAN UMUM
PEMILU YANG DEMOKRATIS
SEPERTI APA?
Pelaksanaan pemilu dikatakan berjalan secara demokratis
apabila setiap warga negara Indonesia yang mempunyai
hak pilih dapat menyalurkan pilihannya secara langsung,
umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Setiap pemilih
hanya menggunakan hak pilihnya satu kali dan
mempunyai nilai yang sama, yaitu satu suara.
BAGAIMANA PEMILU YANG
BERKUALITAS?
Kualitas pemilu diukur dari penghormatan dan
perlindungan terhadap kebebasan warga negara
dalam menggunakan hak-hak politik. Termasuk,
tidak adanya intimidasi, diskriminasi, serta untuk
memperoleh informasi alternatif. Kedua, seberapa
tinggi tingkat kompetisi (competitiveness)
kontestasi dimungkinkan.
APAKAH PEMILU SEBAGAI
SARANA DEMOKRASI?
Pemilihan Umum merupakan sarana demokrasi
guna mewujudkan sistem pemerintahan negara
yang berkedaulatan rakyat. Pemerintah negara
yang dibentuk melalui Pemilihan Umum itu
adalah yang berasai dari rakyat, dijalankan
sesuai dengan kehendak rakyat dan diabdikan
untuk kesejahteraan rakyat.
APA TUJUAN PEMILU ?

tujuan penyelenggaraan pemilu adalah untuk


memungkinkan terjadinya peralihan pemerintahan secara
aman dan tertib, serta dalam rangka melaksanakan
kedaulatan rakyat dan hak asasi warga negara. pemilu
indonesia telah berlangsung selama 12 kali, yaitu pada
tahun : 1955, 1971, 1977, 1982,
1987,1992,1997,1999,2004, 2009, 2014, 219
ASAS PEMILU ADALAH “LUBER
JURDIL”
Luber-Jurdil merupakan akronim dari Langsung, Umum, Bebas,
Rahasia, Jujur, dan Adil.
Luber itu untuk kita semuanya para warga negara yang sudah punya
hak pilih, Jurdil ditujukan kepada penyelenggaranya, jujur dan adil,
Asas Langsung dalam Pemilu memastikan bahwa rakyat sebagai
pemilih memiliki hak untuk memberikan suaranya secara langsung
sesuai dengan kehendak hati nuraninya, tanpa perantara.
Asas Umum dalam Pemilu menjamin kesempatan yang berlaku
menyeluruh bagi semua warga negara yang memenuhi persyaratan
sesuai undang-undang .
Asas Bebas memastikan bahwa setiap warga negara memiliki kebebasan
dalam menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun.
Asas Rahasia, di mana pemilih yang memberikan suaranya dipastikan
bahwa pilihannya tidak akan diketahui oleh pihak manapun dan dengan
cara apa pun. Pemilih memberikan suaranya pada surat suara dengan
kerahasiaan yang terjamin.
Asas Jujur mengharapkan bahwa setiap penyelenggara Pemilu, aparat
pemerintah, peserta Pemilu, pengawas Pemilu, pemantau Pemilu,
pemilih, serta semua pihak yang terkait dalam penyelenggaraan Pemilu
harus bersikap dan bertindak jujur sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Asas Adil menjamin bahwa setiap pemilih dan peserta Pemilu akan
diperlakukan secara sama dan bebas dari kecurangan pihak manapun
dalam penyelenggaraan Pemilu.
“Pemilu berkualitas, pemilu berintegritas
menghasilkan lembaga Presiden, Wakil
Presiden dan DPR itu legitimasinya kuat,
karena dihasilkan dari proses yang jurdil,
jujur dan adil”
11 PRINSIP PENYELENGGARA
PEMILU

Menurut Pasal 3, Undang-undang Nomor 7


Tahun 2017 tentang Pemilu menyebutkan,
ada 11 prinsip penyelenggara pemilu, antara lain
mandiri, jujur, adil, berkepastian hukum, tertib,
terbuka, proporsional, profesional, akuntabel,
efektif, dan efisien.
HAKIKAT PEMILU

“untuk memilih pemimpin yang amanah dan


jujur sekaligus memiliki kemampuan dan
profesionalisme sehingga pemimpin yang
amanah juga harus lahir dari pemilih atau
rakyat yang jujur dan Amanah”
TERIMA KASIH

Salam Sukses, Sehat dan Bahagia

SALMAN, S.Pd.I, M.Pd.


[ CEO Gerakjabar.com, Pembina Gerakan Pemilih Kece ]

Anda mungkin juga menyukai