Anda di halaman 1dari 35

MENGAPA LITERASI

POLITIK PENTING?
MENGAPA PENDIDIKAN PEMILIH PENTING ?

At Its Core, Voter Education Is An


Enterprise Designed To Ensure That
Voters Are Ready, Willing, And Able
To Participate In Electoral Politics. It
Has Been Assumed That This Entails
Election Literacy And Confidence
That The Electoral Process Is
Appropriate And Efficacious In
Pendidikan Pemilih adalah satu tindakan yang dirancang Selecting Governments And
untuk memastikan Pemilih siap, bersedia dan mampu Promoting Policies That Will Benefit
The Individual Voter.
berpartisipasi dalam Pemilu. Pendidikan Pemilih mencakup
mencakup Literasi Pemilu dan Keyakinan bahwa proses www.aceproject.org
Pemilu tepat dan efektif untuk memilih Pemerintah dan
mempromosikan kebijakan yang akan membawa manfaat
bagi Pemilih.
DEMOKRASI
MASIH JADI
PILIHAN
Survey dilaksanakan dari 24 - 30
September 2020 dengan melibatkan
1,200 responden.

Source: Survei Indikator Indonesia,


26 Oktober 2020
Lima Indikator Demokrasi, yaitu
1. Proses pemilu dan
pluralisme
2. Fungsi dan kinerja
pemerintahan
3. Partisipasi politik
4. Budaya politik
5. Kebebasan sipil

Sumber:The Economist
Intelligence Unit (EIU)
Mari berikan pendapat tentang
Demokrasi

Apa pengertian
DEMOKRASI
MENGAPA MEMILIH bagi Anda?
DEMOKRASI ?
Definisi Demokrasi
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang
menempatkan kekuasaan tertinggi pada rakyat,
yang menjalankannya baik secara langsung maupun
tidak langsung melalui sistem perwakilan yang
dipilih melalui pemilihan umum yang rutin, bebas
dan adil.
Empat Prinsip Demokrasi
• Kontrol rakyat - rakyat memiliki wewenang tertinggi dan merupakan sumber
kewenangan pemerintahan
• Kesetaraan rakyat – harus ada kesetaraan diantara warga dalam penerapan kontrol
rakyat. Kesetaraan politik yang dimiliki seluruh warga adalah prinsip pokok
demokrasi.
• Pemerintahan konstitusional – rakyat dapat membatasi kekuasaan pemerintah
melalui suatu peraturan mendasar, yaitu konstitusi
• Kebebasan individu – Demokrasi menempatkan kebebasan individu lebih penting
daripada kebebasan kelompok/komunitas, ataupun negara
Mengapa PEMILU
penting dalam
demokrasi?
Pemilihan Umum
• Pemilihan umum adalah prosedur bagi rakyat dari suatu
negara untuk memilih wakil-wakil dan pemimpinnya serta
memberikan kewenangan kepada para wakil atau
pemimpin tersebut.
• Pemilu adalah titik dimana konsep demokrasi yang luas
menjadi perwujudan nyata bagi masyarakat umum.
• Pemungutan suara dalam pemilu adalah dasar utama bagi
rakyat untuk menjalankan hak demokrasinya.
Sarana
Membentuk
Wakil-wakil
Rakyat
(Representasi).
Terjaminnya Pergantian
Kepemimpinan Secara
Konstitusional, Reguler
Dan Damai.

Perwujudan
Kedaulatan
Rakyat Memilih
dan Dipilih
Sarana Mewujudkan
Tujuan Pembangunan
Seperti Mencerdaskan
Kehidupan Bangsa,
MENGAPA HARUS PEMILU Kesejahteraan Sosial,
Dan Kualitas Hidup
Masyarakat.
PEMILU ADALAH AMANAH
KONSTITUSI

• Pasal 22 huruf E Ayat (1) UUD 1945 yang berbunyi:


“Pemilihan umum dilaksanakan secara langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur, dan adil setiap lima tahun sekali”
• Pasal 22 huruf E Ayat (5) UUD 1945 berbunyi:
“Pemilihan umum diselenggarakan oleh suatu komisi pemilihan
umum yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri”
15 Kriteria Internasional Pemilu Demokratis

1. Penyusunan kerangka hukum 8.Kampanye pemilu demokratis


2. Sistem pemilu 9. Akses media dan kebebasan berekspresi
3. Penentuan distrik pemilihan dan 10.Pembiayaan dan pengeluaran
definisi batasan unit pemilu kampanye
4. Hak memilih dan untuk dipilih 11.Pemungutan suara
5. Badan pelaksana pemilu 12.Penghitungan dan tabulasi suara
6. Pendaftaran pemilih dan pemilih 13.Peranan wakil partai dan kandidat
terdaftar 14.Pemantauan pemilu
7. Akses kertas suara partai politik 15. Kepatuhan dan penegakan hukum.
dan kandidat

Sumber: Standar-standar Internasional Pemilihan Umum :


“Pedoman Peninjauan Kembali Kerangka Hukum Pemilu”,
Seri Buku Panduan (International IDEA, 2002)
HAMBATAN DEMOKRASI DI INDONESIA
• POLITIK UANG
• PENYALAHGUNAAN KEKUASAAN
• POLITISASI SARA
• MANIPULASI SUARA
• HOAKS/FITNAH/BERITA BOHONG
• UJARAN KEBENCIAN
• KETIDAKPEDULIAN
• APA LAGI………..?
Pengertian Pemilu & Pemilihan
Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut Pemilu Pemilihan Gubernur, Bupati, dan
adalah sarana kedaulatan ratyat untuk memilih anggota Walikota yang selanjutnya disebut
Dewan Perwakilan Rakyat, anggota Dewan Pemilihan adalah pelaksanaan
Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, dan kedaulatan rakyat di Provinsi dan
untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota untuk memilih Gubernur,
Daerah, yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, Bupati, dan Walikota secara langsung
rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik dan demokratis.
Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UU No 1 Tahun 2015 Pasal 1)
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
(UU No 7 Tahun 2017 Pasal 1)

PRESIDEN DPRD DPRD GUBERNUR BUPATI & WAKIL


DAN WAKIL DPR DPD Provinsi Kab/Kota DAN WAKIL ATAU WALIKOTA
PRESIDEN & WAKIL
GUBENUR
Asas Pemilu dan Pemilihan

L U BE R JUR DIL
Langsung; Umum; Bebas; Rahasia; Jujur; Adil;
Masyarakat Pemilu/ Seluruh warga Dalam Semua pihak Pelaksanaan pemilu/
sebagai pemilih Pemilihan negara yang menentukan yang terkait pemilihan baik pemilih
memiliki hak berlaku untuk memenuhi syarat pilihannya, pemilih dengan dan peserta pemilu
untuk memilih semua warga sebagai pemilih dijamin pemilu/ mendapatkan perlakuan
secara langsung negara yang pada pemilu/ kerahasiaan atas pemilihan yang sama, serta bebas
dalam pemilu/ memenuhi pemilihan bebas pilihannya. Pemilih harus dari kecurangan dari
pemilihan syarat. Tidak menentukan siapa memberikan suara bertindak dan pihak mana pun.
sesuai membedakan saja yang akan pada surat suara juga bersikap
keinginan agama, suku, dipilih untuk dengan tidak jujur sesuai
sendiri tanpa ras, jenis membawa dapat diketahui peraturan
perantara. kelamin, aspirasinya tanpa oleh orang lain yang berlaku
golongan, tekanan. kepada siapa pun
pekerjaan, dll

Sumber : UU No 7 Tahun 2017 Pasal 2, UU No 1 Tahun 2015 Pasal 2


PEMILU SERENTAK 2024
PEMILU2024 PEMILIHAN 2024
• Pemilu Serentak Tahun 2024 • Pemilihan Serentak Tahun 2024
diselenggarakan untuk memilih
diselenggarakan untuk memilih
Presiden dan Wakil Presiden, Anggota
DPR, Anggota DPD, Anggota DPRD Gubernur dan Wakil Gubernur,
Provinsi dan Anggota DPRD Bupati dan Wakil Bupati, serta
Kabupaten/Kota secara serentak yang Walikota dan Wakil Walikota
rencananya akan digelar pada bulan secara serentak (sesuai ketentuan
Februari 2024 UU Pilkada akan diselenggarakan
pada bulan November 2024)
20
Tujuan Pemilu dan Pemilihan

01 Pemilu dan Pemilihan memberikan kesempatan bagi setiap warga


negara yang telah memenuhi syarat untuk berpartisipasi
menggunakan hak politiknya

Pemilu dan Pemilihan menjadi sarana terjaminnya pergantian


02 kepemimpinan dalam pemerintahan di pusat serta daerah dan
perwakilan politik rakyat di parlemen secara konstitusional, regular
5 tahun sekali dan damai

03 Pemilu dan Pemilihan bertujuan untuk meningkatkan


kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat

04 Pemilu dan Pemilihan sebagai pendidikan politik dan sarana


perwujudan kedaulatan rakyat untuk memilih pemimpin
pemerintahan dan anggota perwakilan sebagai representasi rakyat
Sistem Pemilu di Indonesia (1)
Keterangan Pemilihan Presiden & Wakil Presiden
Dasar Hukum UUD 1945 Pasal 6A, 7, 22E serta UU No 7 Tahun 2017 Pasal 167, 221, Pasal 222, Pasal 416
Sistem Pemilu & Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang mendapatkan suara lebih dari lima puluh persen dari jumlah suara dalam
Penentuan Paslon pemilihan umum dengan sedikitnya dua puluh persen suara disetiap provinsi yang tersebar dilebih dari setengah jumlah
Terpilih provinsi di Indonesia dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden
Ambang Batas Parpol atau gabungan parpol peserta pemilu yang memiliki kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau
(Pencalonan) memperoleh 25% suara sah secara nasional pada pemilu legislatif sebelumnya
Penentuan calon presiden/wakil presiden dilakukan secara demokratis dan terbuka sesuai dengan mekanisme internal
parpol yang mengusulkan
Surat Suara Berisi nomor, nama dan tanda gambar parpol atau gabungan parpol pengusung
Metode pemberian Mencoblos satu kali pada nomor, nama, foto pasangan calon, atau tanda gambar parpol atau gabungan pengusul dalam
suara satu kotak pada surat suara
Waktu Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dilaksanakan lima tahun sekali
Pemungutan suara dilaksanakan secara serentak pada hari libur atau hari yang diliburkan secara nasional
KPU mengatur lebih lanjut tentang hari, tanggal dan waktu pemungutan suara
Lokasi TPS Seluruh Indonesia dan Luar Negeri (yang memiliki perwakilan/kedutaan Indonesia)
Sistem Pemilu di Indonesia (2)
Keterangan DPR RI DPRD Provinsi DPRD Kab/Kota
Dasar Hukum UUD 1945 Pasal 19, 22E, dan UUD 1945 Pasal 18, 22E, dan UU 7/2017 Pasal UUD 1945 Pasal 18, 22E, UU 7/2017
UU 7/2017 Pasal 185,186,187 185,188, 189, 190 Pasal 185, 191, 192, 193, 194, 195
Daerah Pemilihan Provinsi atau bagian dari provinsi Kabupaten/Kota atau gabungan kab/kota Kecamatan atau gabungan kecamatan
Jumlah kursi : 575 Jumlah kursi : 35-120 kursi (jumlah penduduk sampai 1 Jumlah kursi : 20 -55 (jumlah penduduk s.d
juta orang dialokasikan 35 kursi – yang terbesar dengan 100 ribu orang dialokasikan 20 kursi – yang
jumlah penduduk lebih dari 20 juta orang dialokasikan terbesar dengan jumlah penduduk lebih dari 3
120 kursi) juta orang dialokasikan 55 kursi)
Jumlah kursi di setiap dapil 3-10 Jumlah kursi di setiap dapil : 3-12 Jumlah kursi di setiap dapil 3-12
Ambang batas 4% 0% 0%
Sistem Pemilu Proporsional terbuka
Pencalonan Peserta anggota parpol yang lolos verifikasi oleh KPU. Pencalonan di internal parpol peserta pemilu diselenggarakan dengan
mekanisme demokratis dan terbuka sesuai AD/ART dan/atau peraturan internal dan melarang praktek politik uang.
Nama calon dalam daftar bakal calon disusun berdasarkan nomor urut dimana di setiap tiga bakal calon terdapat paling
sedikit satu orang perempuan bakal calon.
Metode Mencoblos satu kali pada nomor atau tanda gambar Parpol, dan/atau nama calon Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD
pemberian suara Kab/Kota
Penentuan Paslon Didasarkan atas hasil penghitungan seluruh suara sah dari setiap parpol peserta pemilu di dapil yang bersangkutan dengan
terpilih membagi suara sah dengan bilangan pembagi 1 dan diikuti secara berurutan oleh bilangan ganjil 3,5,7 dst. Hasil pembagian
diurutkan berdasarkan jumlah nilai terbanyak sampai jumlah kursi di dapil habis terbagi.
Waktu 5 tahun sekali, dilaksanakan pada hari libur/libur nasional yang diatur lebih lanjut oleh KPU
Sistem Pemilu di Indonesia (3)
Keterangan Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
Dasar Hukum UUD 1945 Pasal 22E, UU No. 7 Tahun 2017 Pasal 168 Ayat 3, Pasal 181, 196, 197, Pasal 353 dan Pasal 423
Sistem Pemilu Pemilihan anggota DPD dilaksanakan dengan sistem distrik berwakil banyak
Daerah pemilihan Setiap provinsi menyediakan 4 kursi
Pencalonan Perseorangan dengan mendapatkan dukungan minimal dari pemilih di dapil bersangkutan mulai dari provinsi dengan
penduduk paling sedikit (1 juta orang harus mendapatkan 1000 pemilih) sampai dengan jumlah penduduk paling banyak
(lebih dari 15 juta orang harus mendapatkan paling sedikit 5 ribu pemilih)
Dukungan tersebar di paling sedikit 50% dari jumlah Kab/Kota di Provinsi yang bersangkutan
Dukungan dibuktikan dengan daftar dukungan yang dibubuhi tanda tangan/cap jempol tangan dilengkapi dengan fotokopo
KTP untuk setiap dukungan
Seorang pendukung tidak diperbolehkan memberikan dukungan pada lebih dari satu calon anggota DPD
Metode pemberian Mencoblos satu kali pada nomor, nama, atau foto calon untuk pemilu anggota DPD
suara
Penentuan Paslon Penetapan calon terpilih didasarkan pada nama calon yang memperoleh suara terbanyak pertama, kedua, ketiga dan
terpilih keempat di provinsi yang bersangkutan
Dalam hal perolehan suara calon terpilih keempat terdapat jumlah suara yang sama, calon yang memperoleh dukungan
pemilih yang lebih merata penyebaran di Kab/Kota di provinsi tersebut ditetapkan sebagai calon
Waktu Dilaksanakan 5 tahun sekali, dilaksanakan serentak pada hari libur/libur nasional yang diatur lebih lanjut oleh KPU
Sistem Pemilihan Kepala Daerah di Indonesia
Keterangan Gubernur & Wakil Gubernur Bupati & Wakil Bupatii/Walikota & Wakil Walikota
Dasar Hukum UU No. 1 Tahun 2015 j.o UU No. 8 Tahun 2015 j.o UU No. 10 Tahun 2016
Daerah Pemilihan Provinsi Kabupaten untuk Pemilihan Bupati/Wakil Bupati
Kota untuk Pemilihan Walikota/Wakil Walikota
Penentuan 1) Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur yang 1) Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati serta pasangan
Paslon Terpilih memperoleh suara terbanyak ditetapkan sebagai pasangan Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota yang memperoleh suara
Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur terpilih. terbanyak ditetapkan sebagai pasangan Calon Bupati dan Calon
2) Dalam hal hanya terdapat 1 (satu) pasangan Calon Gubernur Wakil Bupati terpilih serta pasangan Calon Walikota dan Calon
dan Calon Wakil Gubernur peserta Pemilihan memperoleh Wakil Walikota terpilih.
suara lebih dari 50% (lima puluh persen) dari suara sah, 2) Dalam hal hanya terdapat 1 (satu) pasangan Calon Bupati dan Calon
ditetapkan sebagai pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Wakil Bupati serta pasangan Calon Walikota dan Calon Wakil
Gubernur terpilih. Walikota peserta Pemilihan memperoleh suara lebih dari 50% (lima
puluh persen) dari suara sah, ditetapkan sebagai paslon terpilih

Pencalonan Paslon dari parpol/gabungan parpol yang memiliki 20% jumlah kursi DPRD atau 25% dari akumulasi perolehan suara sah
dalam pemilu DPRD di daerah yg bersangkutan
Paslon dari perseorangan harus memenuhi syarat dukungan jumlah penduduk yang mempunyai hak pilih dan termuat dalam
DPT pada pemilu/pemilihan sebelumnya (6,5% - 10%)
Surat Suara Berisi nomor, nama dan tanda gambar parpol atau gabungan parpol pengusung
Metode Mencoblos satu kali pada nomor, nama, foto pasangan calon, atau tanda gambar parpol atau gabungan pengusul dalam satu
pemberian suara kotak pada surat suara
Waktu Dilaksanakan 5 tahun sekali, dilaksanakan serentak pada hari libur/libur nasional yang diatur lebih lanjut oleh KPU
Lembaga Penyelenggara Pemilu & Pemilihan di 4

Indonesia
Bawaslu
UUD 1945 Pasal 22 E Pasal1 Poin 17
Pemilihan umum diselenggarakan
KPU oleh suatu komisi pemilihan umum
Bawaslu adalah lembaga Penyelenggara Pemilu yang
mengawasi Penyelenggaraan Pemilu di seluruh
yang bersifat nasional, tetap, dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pasal 1 Poin 8 UU No.7/2017 mandiri. Pasal 93 Bawaslu bertugas:
KPU adalah Lembaga a. menyusun standar tata laksana pengawasan
penyelenggara pemilu yang Menurut UU Pemilu No. 7 Tahun b. melakukan pencegahan dan penindakan
bersifat nasional, tetap dan 2017 pasal 1 poin 7: terhadap: pelanggaran Pemilu; dan sengketa
mandiri dalam melaksanakan Penyelenggara pemilu adalah Lembaga proses Pemilu;
pemilu yang menyelenggarakan Pemilu terdiri c. mengawasi persiapan Penyelenggaraan Pemilu,
atas dst….
Pasal 6 UU No.7/2017 1. Komisi Pemilihan Umum (KPU),
KPU terdiri atas 2. Badan Pengawas Pemilu (BAWASLU) DKPP
a. KPU 3. Dewan Kehormatan Penyelenggara Pasal 1 Poin 24
b. KPU Provinsi Pemilu (DKPP) DKPP adalah lembaga yang bertugas menangani
c. KPU Kab/Kota Sebagai satu kesatuan fungsi pelanggaran kode etik Penyelenggara Pemilu.
d. PPK Penyelenggaraan Pemilu untuk memilih Pasal 156 ayat (1), Tugas DKPP yakni:
e. PPS 4. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, 1. menerima aduan dan/atau laporan dugaan adanya
f. PPLN 5. Anggota Dewan Perwakilan Daerah, pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh
g. KPPS dan 6. Presiden dan Wakil Presiden, dan Penyelenggara Pemilu; dan
h. KPPSLN 7. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat 2. melakukan penyelidikan dan verifikasi, serta
Daerah pemeriksaan atas aduan dan/atau laporan dugaan
secara langsung oleh rakyat. adanya pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh
Penyelenggara Pemilu.
Stakeholder Pemilih 4

Pemilu UU Pemilu No.7 Tahun 2017 Pasal 198


menyatakan:
1. Warga Negara Yang Pada Hari Pemungutan
Suara sudah genap berumur 17 Tahun atau
lebih, sudah kawin, atau sudah pernah kawin
mempunyai hak memilih
2. Warga Negara Indonesia sebagaimana dimaksud
Penyelenggara pada ayat (1) didaftar 1 (satu) kali oleh
Penyelenggara Pemilu dalam daftar Pemilih
Pemilu 3. Warga Negara yang telah dicabut hak politiknya
oleh pengadilan tidak mempunyai hak memilih

KPU RI, KPU


Provinsi, KPU
Kab/Kota Peserta Pemilu & Pemilhan
1. Pasangan Calon Presiden & Wakil Presiden
Bawaslu Pusat 2. Pasangan Calon Gubernur & Wakil Gubernur yang
Bawaslu Provinsi diusulkan Parpol/Gabungan Parpol atau dan atau
calon perseorangan yang didukung sejumlah orang
Bawaslu Kab/Kota 3. Pasangan Calon Bupati/Walikota & Wakil yang
diusulkan Parpol/Gabungan Parpol atau dan atau
calon perseorangan yang didukung sejumlah orang
DKPP 4. Anggota Partai Politik (Pemilu Legislatif di DPR RI,
DPRD Provinsi, DPRD Kab/Kota)
5. Calon Perorangan Perwakilan Daerah (DPD)
Tahapan-Tahapan Pemilu dan Pemilihan

Menurut IDEA (2016), tahapan penyelenggaraan pemilu terdiri


dari :
1. Tahap Persiapan (Pra Pemilu dan Pemilihan)
2. Tahap Penyelenggaraan/Pelaksanaan Pemilu dan Pemilihan
3. Tahap Pasca Pemilu dan Pemilihan

“Tahapan Pemilu atau pemilihan merupakan sebuah siklus


berkelanjutan dimana sebuah tahapan dalam tata Kelola
pemilu bisa kembali ke tahapan sebelumnya atau bahkan ke
tahapan yang paling akhir melalui proses review/kajian di
masing-masing tahapan yang melibatkan stakeholder yang
berkepentingan yaitu lembaga penyelenggara pemilu dan
pembuat kebijakan dan peserta pemilu” (Torres dan Diaz
(2015, Electoral Governance: More than Just Electoral
Administration”. Mexican Review Law Vol VIII)

Tahapan sosialisasi, logistik atau pemuktahiran data pemilih bahkan


bisa terus dilaksanakan berkelanjutan diluar masa tahapan atau
seusai penyelenggara pemilu/ pemilihan
Siklus Tahapan Pemilu
Penyelesaian Pemuktahir Penyusunan Penataan dan
Perencanaan Penyusunan Pendaftaran Sengketa Pembentukan Data Pemilih, daftar Penetapan
program dan Peraturan Sosialisasi dan Verifikasi Penetapan Badan Penyusunan pemilih di Daerah
anggaran KPU Peserta Pemilu Parpol Peserta Penyelenggara Daftar Luar Negeri Pemilihan
Pemilu Pemilih

Pencalonan
PKPU No. 7 Tahun 2017 tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilu 2019 anggota
DPR, DPD,
DPRD Prov,
DPRD
Penyelesaian Rekapitulasi Pemungutan Laporan Penyelesaian Kab/Kota dan
sengketa hasil Hasil dan Masa Audit Dana Kampanye Logistik sengketa Presiden &
pemilu DPR, Penghitungan Penghitungan tenang Kampanye Calon penetapan Wakil
DPD, DPRD Suara Suara pencalonan Presiden

Penetapan
Penyelesaian perolehan kursi Penetapan Pengucapan Tahapan Kedua Penetapan Sumpah Janji
sengketa hasil dan calon terpilih perolehan kursi Peresmian Sumpah/ Pemilihan Hasil dan
pemilu tanpa permohonan dan calon Anggota Janji Presiden & Pemilu Pelantikan
Presiden & perselisihan hasil terpilih pasca Wapres Presiden &
Wapres pemilu putusan MK (jika ada) Wapres
Siklus Tahapan Pemilihan
TAHAP PERSIAPAN
1. Perencanaan Program dan
1 TAHAP PELAKSANAAN
1. Pengumuman Pendaftaran Pasangan Calon Gubernur
2
Anggaran dan Calon Wakil Gubernur, Pasangan Calon Bupati dan
Diatur dalam UU No 1
2. Penyusunan Peraturan Calon Wakil Bupati serta Pasangan Calon Walikota dan
Tahun 2015 j.o UU Penyelenggaraan Pemilihan Calon Wakil Walikota
No.8 Tahun 2015 3. Perencanaan Penyelenggaraan 2. Pendaftaran Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil
terkait Pemilihan yang meliputi Penetapan Gubernur, Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil
Pasal 5 Tatacara dan Jadwal Tahapan Bupati serta Pasangan Calon Walikota dan Wakil
Pelaksanaan Pemilihan Walikota
4. Pembentukan PPK, PPS, dan 3. Penelitan Persyaratan Calon Gubernur dan Calon Wakil
KPPS Gubernur, Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati, serta
“Pemilihan 5. Pembentukan Panwas Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota
diselenggarakan Kabupaten/Kota, Panwas 4. Penetapan Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil
melalui 2 (dua) Kecamatan, PPL, dan Pengawas Gubernur, Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati, serta
TPS Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota
tahapan yaitu
6. Pemberitahuan dan Pendaftaran 5. Pelaksanaan Kampanye
tahapan persiapan Pemantau Pemilihan 6. Pelaksanaan Pemungutan Suara
dan tahapan 7. Penyerahan Daftar Penduduk 7. Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil
penyelenggaraan” Potensial Pemilih Penghitungan Suara
8. Pemutakhiran dan Penyusunan 8. Penetapan Calon Terpilih
Daftar Pemilih 9. Penyelesaian Pelanggaran dan sengketa Hasil Pemilihan
10.Pengusulan Pengesahan Pengangkatan Calon Terpilih
Memilih dan Dipilih Adalah Hak
Konstitusional

“Hak konstitusional warga negara Dalam Proses Penyempurnaan


untuk memilih dan dipilih (right to DPT, KPU RI melakukan Gerakan
vote and right to be candidate) Melindungi Hak Pilih dengan
adalah hak yang dijamin oleh membuat posko-posko di kantor
konstitusi, undang-undang maupun KPU atau di tempat-tempat umum
konvensi internasional, maka yang mudah dijangkau
pembatasan penyimpangan, masyarakat. Termasuk Aplikasi
peniadaan, dan penghapusan akan Lindungihakpilihmu. Tujuannya
hak dimaksud merupakan adalah agar dapat mengakomodir
pelanggaran terhadap hak asasi dari
warga negara”
“ semua hak pilih Warga Negara
Indonesia yang memenuhi syarat

#GMHP
Mahkamah Konstitusi dalam putusan Perkara Nomor
011-017/PUU-I/2003 tanggal 24 Februari 2004
UU No 7 Tahun 2017 HAK MEMILIH
Pasal 198

(1) Warga Negara Indonesia yang pada hari


Pasal 5 pemungutan suara sudah genap
Penyandang disabilitas yang memenuhi berumur 17 (tujuh belas) tahun atau
syarat mempunyai kesempatan yang lebih, sudah kawin, atau sudah pernah
sama sebagai pemilih, sebagai calon kawin mempunyai hak memilih.
anggota DPR, sebagai calon anggota (2) Warga Negara Indonesia sebagaimana
DPD, sebagai calon Presiden/Wakil dimaksud pada ayat (1) didaftar 1 (satu)
Presiden, sebagai calon anggota DPRD, kali oleh Penyelenggara Pemilu dalam
dan sebagai penyelenggara Pemilu daftar Pemilih.
“ (3) Warga Negara Indonesia yang telah
dicabut hak politiknya oleh pengadilan
tidak mempunyai hak memilih.
DASAR HAK MEMILIH DAN DIPILIH
- Pasal 1 ayat (2), Pasal 2 ayat (1), Pasal 6A (1), Pasal 19 ayat (1) dan Pasal 22C (1) UUD
1945. (tidak adanya diskriminasi ras, kekayaan, agama dan keturunan)
- Pasal 27 ayat (1) dan (2); Pasal 28, Pasal 28D ayat (3), Pasal 28E ayat (3). (negara harus
memenuhi hak asasi setiap warga negaranya, khusunya dalam keterlibatan
pemerintahan untuk dipilih dalam event pesta demokrasi yang meliputi Pemilu,
Pilpres dan Pilkada);
- Pasal 23 ayat (1) UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM dinyatakan bahwa “Setiap
orang bebas untuk memilih dan mempunyai keyakinan politiknya”. Lebih lanjut
menurut ketentuan Pasal 43 ayat (1) UU ini, “Setiap warga negara berhak untuk dipilih
dan memilih dalam pemilihan umum berdasarkan persamaan hak melalui
pemungutan suara yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Anda mungkin juga menyukai