Kelompok C
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) DPR
RI
Anggota
Kelompok:
Jasmine Ananda Marhendro 200710101075
URGENSI PERMOHONAN
KASUS POSISI
DASAR TEORI
PIHAK-PIHAK
Urgensi
Permohonan
Pemilu atau pemilihan umum merupakan pengambilan keputusan, dimana masyarakat yang
telah memenuhi persyaratan harus memilih seseorang untuk memegang jabatan
administrasi publik. Kejujuran dan keadilan dijadikan sebagai prinsip dasar dalam
menyelenggarakan Pemilu. Hal tersebut dilakukan agar Pemilu ini menjadi Pemilu yang
bersih dan dapat melahirkan pemimpin yang juga jujur dan adil. Prinsip tersebut telah
dituangkan dalam aturan, yaitu dalam Pasal 22 E ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, berbunyi “Pemilihan umum dilaksanakan secara langsung,
umum, bebas, rahasia, jujur dan adil setiap lima tahun sekali.” Apabila suatu Pemilu
mengalami kegagalan, maka hasil Pemilu akan menjadi batal demi hukum. Dengan adanya
kegagalan Pemilu, selain Partai Politik, masyarakat juga akan mengalami kerugian karena
tersendatnya pemilihan pemegang jabatan administrasi publik.
Legal Standing
Pemohon
Setelah pengumuman hasil suara yang sah pada tanggal 30 Mei 2019, karena
merasa ada kejanggalan seorang relawan yang dimandatkan oleh Partai Demokrat
mendatangi Bawaslu Kabupaten Kampar dengan tujuan meminta dokumen C1. Lalu
oleh petugas Bawaslu disarankan untuk membuat surat permohonan.
Setelah mendapat dokumen C1 sebanyak sekitar 2000 TPS dari bawaslu Kabupaten
Kampar kemudian Relawan tersebut melakukan pemeriksaan terhadap dokumen C1
yang didapat dari bawaslu Kabupaten Kampar dan menemukan adanya
kejanggalan dari hasil penghitungan suara model C1 pada setiap TPS di Kabupaten
Kampar.
Kasus Posisi
Kemudian setelah melakukan pemeriksaan hasil suara salah satu calon legislatif
(caleg) asal partai golkar di Kecamatan Ranah, yang semula hanya meraup 149
suara melambung menjadi 177 suara. Perubahan data tersebut diketahui saat
pemeriksaan hasil rekapitulasi di tingkat komisi pemilihan umum (KPU)
Kabupaten Kampar dan mendapat protes keras.
Akibatnya, Oktaviana Budi Pradipta S.Sos., S.H., M.H merasa dirugikan karena
tidak mendapat perolehan kursi yang semestinya dalam hal mendapatkan
perolehan kursi dapil riau 2. Karena adanya penggelembungan surat suara di
model C1. Kemudian pada tanggal 2 Juni 2019 mengajukan surat permohonan
ke Mahkamah Konstitusi.
Dasar
Teori
Dalam penyelenggaraan pemilihan umum baik pemilihan legislatif, pemilihan presiden
dan wakil presiden maupun pemilihan kepala daerah menggunakan asas yang sama
yang diselenggarakan oleh komisi pemilihan umum, yaitu: