Anda di halaman 1dari 14

Quis Hukum Adat

Nama : KAYARA IQLARINTA DADIARTO


NIM : 200710101160
Kelas : HUKUM ADAT A

1. Pengertian hukum mempunyai pengertian atau definisi hukum adat.


a) Apa pengertian hukum adat menurut para ahli? (Van Vollenhoven, Ter Haar,
Soepomo, Djojodigoeno)
Van Vollenhoven : Hukum adat merupakan keseluruhan aturan tingkah laku positif
yang disatu pihak mempunyai sanksi (oleh karena itu disebut hukum) dan disisi lain
dalam keadaan tidak dikodifikasikan (oleh karena itu disebut adat). Pada bagian lain,
beliau juga mengatakan bahwa hukum adat adalah hukum yang tidak bersumber
kepada peraturan-peraturan yang dibuat oleh pemerintah Hindia Belanda
dahulu,maksudnya bahwa hukum adat itu bukanlah hukum yang dibuat dalam bentuk
undang-undang atau kodifikasi;
Ter Haar : Hukum adat adalah keseluruhan peraturan yang menjelma dalam
keputusna-keputusan dari kepala-kepala adat dan berlaku secara spontan dalam
masyarakat; Soepomo : Hukum adat adalah hukum yang tidak tertulis didalam
peraturan-peraturan hidup yang meskipun tidak ditetapkan oleh yang berwajib,
dimana ditaati dan didukung oleh rakyat berdasarkan atas keyakinan bahwa sahnya
peraturan-peraturan tersebut mempunyai kekuatan hukum.
Soepomo : Hukum adat adalah hukum yang tidak tertulis didalam peraturan-
peraturan hidup yang meskipun tidak ditetapkan oleh yang berwajib, dimana ditaati
dan didukung oleh rakyat berdasarkan atas keyakinan bahwa sahnya peraturan-
peraturan tersebut mempunyai kekuatan hukum.
Djojodigoeno : Hukum adat adalah hukum yang tidak bersumber kepada peraturan-
peraturan. Maksudnya ialah bahwa hukum adat itu tidak bersumber dari peraturan
perundnag-undangan yang dibuat oleh lembaga legislatif.

1
b) Apa pengertian hukum adat menurut Permendagri?
Hukum Adat adalah seperangkat norma atau aturan, baik yang tertulis maupun tidak
tertulis, yang hidup dan berlaku untuk mengatur tingkah laku manusia yang
bersumber pada nilai budaya bangsa Indonesia, yang diwariskan secara turun
temurun, yang senantiasa ditaati dan dihormati untuk keadilan dan ketertiban
masyarakat
c) Apa pengertian hukum adat menurut Seminar Nasional di Jogya?
Hukum Adat adalah hukum Indonesia asli yang tidak tertulis dalam bentuk peraturan
perundang-undangan RI yang di sana sini mengandung unsur agama.

2. Ada perbedaan antara hukum adat, adatrecht, dan hukum kebiasaan.


a) Apa perbedaan antara hukum adat dengan adatrecht?
Hukum adat merupakan hukum asli orang pribumi sedangkan, Adatrecht berlaku
untuk orang pribumi dan orang timur asing (Pasal 131 IS dan Pasal 162 IS). Hukum
adat tidak tertulis, sedangkan Adatrecht adalah hukum yang tertulis dalam bentuk
UU yaitu IS. Hukum adat berlaku terbatas sesuai suku masing-masing, sedangkan
Adatrecht berlaku untuk seluruh Hindia Belanda.
b) Apa perbedaan antara hukum adat dengan hukum kebiasaan?
Terdapat beberapa perbedaan diantara hukum adat dan hukum kebiasaan,
diantaranya ialah :
a) Hukum adat hanya berlaku untuk masyarakat hukum adat polinesia(termasuk
papua nugini). Hukum adat merupakan khas indonesia, sedangkan hukum
kebiasaan ada di seluruh dunia, masyarakat di seluruh dunia mempunyai hukum
kebiasaan masing-masing.
b) Hukum adat dalam Bahasa belanda disebut adat recht, sedangkan hukum
kebiasaan ada didalam BW / KUHPerdata. Dalan BW istilah hukum kebiasaan
disebut gewoonte recht. Dasar hukum adat ada didalam indische staatsregeling.
c) Hukum adat hanya berlaku untuk seluruh masyarakat hukum adat saja.
Sedangkan hukum kebiasaan berlaku untuk seluruh anggota masyarakat.

2
d) Hukum adat berlaku juga hukum privat maupun hukum publik, sedangkan
hukum kebiasaan hanya memuat hukum privat saja, yaitu dalam bidang
perdagangan.
Hukum adat yang membuat nenek moyang kita/leluhur kita lalu diwariskan kepada
anak cucu buyutnya. Hukum adat adalah produk budaya. Adat berasal dari kata
Adab/ moral/ Peradaban. Sebelum Portugal, Spanyol, Belanda, India masuk ke
Indonesia, leluhur kita sudah punya peradaban. Hukum adat produk
budaya/antropologi, mengandung aspek magis religius. Hukum adat susah/sulit
berubah. Hukum adat merupakan produk sosiologis. Sedangkan hukum kebiasaan
terjadi karena interaksi. Hukum kebiasaan mudah sekali berubah, serta tidak ada
unsur magis religius,hanya ada unsur propan.

3. Hubungan antara hukum adat dengan masyarakat hukum adat sangat erat.
a) Apakah hukum adat dapat dipisahkan dengan masyarakat hukum adat? Jelaskan
jawaban saudara dengan dilandasi teori-teori hukum.
Hukum adat tidak dapat dipisahkan dari masyarakat, karena hukum adat
menimbulkan simbiosis mutualisme, yang dapat saling menimbulkan keuntungan satu
sama lain. Hukum adat tidak dapat lepas dari sosial budaya, karena hukum adat lahir
dari kebiasaan kebiasaan masyarakat hingga akhirnya kebiasaan itu menjadi hukum
dalam masyarakat adat. Serta hukum adat terkait dengan tradisi kebudayaan
masyarakat setempat.
b) Kalau dapat dipisahkan, apa teorinya? -
c) Kalau tidak dapat dipisahkan, apa teorinya?
Hukum adat tidak dapat dipisahkan masyarakat, karena hukum adat menganut teori
ubi societas ibi ius, yaitu dimana ada masyarakat disitu ada hukum.

4. Setiap mata kuliah selalu mempunyai tujuan dan manfaat untuk dipelajari termasuk
hukum adat.
1) Apa tujuan mempelajari hukum adat?
Adapun tujuan mempelajari hukum adat bagi masyarakat diantaranya adalah sebagai
berikut :

3
Hukum adat dibuat dengan tujuan untuk menuntun warga masyarakat Hukum Adat
untuk mencapai tujuan hidupnya, tujuan hidup manusia menurut Hukum Adat bersifat
materi dan spiritual.
Tujuan yang bersifat materi : Tujuan manusia di bidang materi ini berkaitan
dengan upaya pemenuhan kebutuhan fisik seperti kebutuhan sandang pangan dan
papan, serta kebutuhan ini tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk keluarga
dan kerabat.
Tujuan Spiritual : Kebutuhan spiritual berkaitan dengan agama yang terkait dengan
keselamatan jiwa manusia jika kembali ke asalnya., dalam hukum adat dikenal
filsafat proses dimana kehidupan dilihat sebagai suatu lingkaran bukan sebuah garis
lurus yang artinya dalam alam pikiran hukum adat garis pemisah antara kebutuhan
fisik dengan kebutuhan materiil merupakan dua sisi mata uang atau dwitunggal,
dengan demikian memahami tujuan hukum adat maka pemahaman holistik yang
diperlukan.
2) Apa manfaat mempelajari hukum adat?
Dengan mengetahui dan memahami hukum adat, kita dapat menyelami jiwa
masyarakat Indonesia, karena sebagaimana dikatakan olen Von Savigny, hukum
adalah jiwa bangsa. Demikian pula kita akan memahami latar belakang hukum adat
itu dibuat.
3) Apa fungsi hukum adat?
Hukum Adat juga dapat berfungsi sebagai Ius Constituendum. Fungsi ini
diperoleh jika ruang kosong yang dicipakan oleh hukum tertulis diisi oleh hukum adat
melalui kajian para sarjana memalui doktrin dan yurisprudensi hukum adat.

5. Belanda berupaya untuk menjajah bangsa Indonesia, yaitu ingin menguasai kekayaan
alam. Untuk menguasai bangsa Indonesia, yang pertama-tama dilakukan ialah dengan
cara menghancurkan hukum adat.
a) Apa upaya Belanda untuk menghancurkan hukum adat. Sebut dan jelaskan 2 upaya
Belanda itu.

4
Hukum adat menjadi masalah politik hukum pada saat pemerintah Hindia Belanda
akan memberlakukan hukum eropa atau huku yang berlaku di Belanda menjadi
hukum positif di Hindia Belanda (Indonesia) melalui asas konkordansi.
Mengenai hukum adat timbulah masalah bagi pemerintah colonial, sampai dimana
hukum ini dapat digunakan bagi tujuan-tujuan Belanda serta kepentingan-kepentingan
ekonominya, dan sampai dimana hukum adat itu dapat dimasukkan dalam rangka
politik Belanda. Kepentingan atau kehendak bangsa Indonesia tidak masuk
perhitungan pemerintah colonial.
Apabila diikuti secara kronologis usaha-usaha baik pemerintah Belanda di negerinya
sendiri maupun pemerintah colonial yang ada di Indonesia ini, maka secara
ringkasnys undang-undang yang bertujuan menetapkan nasib ataupun kedudukan
hukum adat seterusnya didalam system perundang-undangan di Indonesia, adalah
sebagai berikut :
1. Mr. Wichers, Presiden Mahkamah Agung, ditugaskan untuk menyelidiki
apakah hukum adat privat itu tidak dapat diganti dengan hukum kodifikasi
Barat. Rencana kodifikasi Wichers gagal/
2. Sekitar tahun 1870, Van der Putte, Menteri Jajahan Belanda, mengusulkan
penggunaan hukum tanah Eropa bagi penduduk desa di Indonesia untuk
kepentingan agraris pengusaha Belanda. Usaha inipun gagal.
3. Pada tahun 1900, Cremer, Menteri Jajahan, menghendaki diadakan
kodifikasi local untuk sebagian hukum adat dengan mendahulukan daerah-daerah
yang penduduknya telah memeluk agama Kristen. Usaha ini belum
terlaksana.
4. Kabinet Kuyper pada tahun 1904 mengusulkan suatu rencana undang-
undang untuk menggantikan hukum adat dengan hukum Eropa.
Pemerintah Belanda menghendaki supaya seluruh penduduk asli tunduk
pada unifikasi hukum secara Barat. Usaha ini gagal, sebab Parlemen
Belanda menerima suatu amandemen yakni amandemen Van Idsinga.
5. Pada tahun 1914 Pemerintah Belanda dengan tidak menghiraukan
amandemen Idsinga, mengumumkan rencana KUH Perdata bagi seluruh
golongan penduduk di Indonesia. Ditentang oleh Van Vollenhoven dan

5
usaha ini gagal.
6. Pada tahun 1923 Mr. Cowan, Direktur Departemen Justitie di Jakarta
membuat rencana baru KUH Perdata dalam tahun 1920, yang diumumkan
Pemerintah Belanda sebagai rencana unifikasi dalam tahun 1923. Usaha
ini gagal karena kritikan Van Vollenhoven. Pengganti Cowan, yaitu Mr
Rutgers memberitahu bahwa meneruskan pelaksanaan kitab undang-
undang kesatuan itu tidak mungkin.
Dan dalam tahun 1927 Pemerintahn Hindia Belanda mengubah haluannya,
menolak penyatuan hukum (unifikasi). Sejak tahu 1927 itu olitik Pemerintah
Hindia Belanda terhadap hukum adat mulai berganti haluan, yaitu dari
unifikasi” beralih ke “kodifikasi”.
b) Siapakah yang membela hukum adat? Apa saja yang dilakukannya untuk membela
hukum adat?
Van Vollenhoven. Pembelaan Van Vollenhoven terhadap Hukum Adat, tidak hanya
untuk kepentingan pribadi, tetapi untuk kepentingan bangsa Pribumi. Hal ini
merupakan perjang an dari kaum Humanis yang saat itu sedang berkembang di Eropa.
Van Vollenhoven, walaupun ia seorang beragama Kristen, namun pemahamannya
terhadap Agama Islam dan kesusasteraan Semit, membawanya pada idealismenya
yang demikian dalam dan konsisten. Van Vollenhoven sendiri, sebagaimana kisah hi
dupnya di depan, ia adalah seorang tokoh hukum terkemuka du nia. Suaranya tentu
didengarkan bukan karena ia seorang Belanda, melainkan karena pembelaannya yang
logis dan manusiawi.Perlawanan itu dilakukan oleh Van Vollenhoven dan para
pendukung politik etis dan kaum akademisi yang bernaung dibawah Universitas
Leiden.
Sebenarnya Van Vollenhoven adalah seorang legis juga, yang percaya bahwa hukum
perundang undangan itu akan lebih fungsional untuk menata kehidupan suatu negeri
yang akan dikelola berdasarkan prinsip-prinsip negara modern. Menjelang
terwujudnya kebijakan eenheidsbeginsel' atau unifikasi hukum atau azas kesatuan
hukum yang bersifat desentralisasi secara bertahap yang hendak men jadikan Tanah
Hindia suatu negeri dengan badan pemerintahan yang berkewenangan mengurus
kepentingan dan anggaran belanjanya sendiri (een zelfbestuur), modernisasi sistim

6
hukum menuruti model Eropa, memang diperlukan. Perlu dijelaskan adalah bahwa
yan ditentang oleh Van Vollenhoven itu bukanlah niat memodernisasi dan
memformulasi tatanan hukum di Tanah Hindia ini sendiri. Yang ditentang oleh Van
Vollenhoven adalah niat pemerintah colonial untuk menjadikan substansi Hukum
Eropa sebagai materi hukum perundang-undangan yang akan diberlakukan di sebuah
negeri yang mayoritas penduduknya telah memiliki hukumnya sendiri.

6. Dalam hukum adat mempunyai nilai-nilai universal, yaitu nilai-nilai yang berlaku di
seluruh masyarakat hukum adat di seluruh Indonesia.
a) Sebut dan jelaskan dengan contoh keempat nilai-nilai universal itu.
1. Magis – Religius : dari aspek anthropologi adalah percaya kepada roh alam
semesta, roh leluhur, kekuatan ghaib, kesaktian, mantra-mantra atau hukum adat
dalam interaksi sosial.
2. Komunal (kebersamaan/kekeluargaan) : untuk memperkuat kohesi sosial
metode yang digunakan dalam penyelesaian konflik menggunakan musyawarah untuk
mencapai mufakat.
3. Kontan (langsung/spontan) : dalam hukum adat jika melakukan suatu perbuatan
hukum terjadi secara langsung/spontan, tidak dengan janji karena janji adalah hutang
(pacta sunt servanda) wajib dibayar. Agar disebut kontan, maka simbol menjadi
penting. Contohnya cincin dan paningset.
4. Konkrit atau Riel : nyata dalam bentuk simbol-simbol atau budaya tutur.
Contohnya kejujuran yaitu bahasa nyata dalam perbuatan.
b) Apa arti ‘magis-relijius’ menurut hukum adat? Mengapa disebut ‘magis?’ (magische
kracht).
Magis religius merupakan salah satu dari jenis sifat hukum adat. Sebelum
masyarakat hukum adat bersentuhan dengan sistem hukum agama, religiusitas ini
diwujudkan dalam berpikir yang prelogika, animistis, dan kepercayaan pada alam
gaib yang mrnghuni suatu benda.
Magis religius : yang disebut magis adalah realitas yang kerahasiaannya belum
diungkap, belum dirasionalkan, belum dilogikakan, kalau kerahasiaannya sudah
diungkap atau dirasionalkan maka disebut sebagai science atau ilmu pengetahuan,

7
oleh karean itu hal yang membedakan hukum adat dengan hukum modern adalah
magis religius. Contoh: di desa kalau membeli rumah atau tanah selalu slametan,
setelah slametan syukuran. Oleh karena itu harus dilakukan penelitian.
c) Apa fungsi ‘sesajen’ dalam ritual menurut hukum adat?
Sesajen merupakan sarana komunikasi masyarakat kepada kekuatan tertinggi yang
telah memberi kehidupan dan yang menjadi pusat harapan atas berbagai keinginan
positif masyarakat, dan atau sarana komunikasi masyarakat kepada kekuatan-
kekuatan gaib yang menurut pemahaman masyarakat telah melindungi mereka selama
ini.

7. Setiap hukum, termasuk hukum adat, harus memiliki kekuatan berlaku atau ‘keberlakuan
hukum’ dalam Bahasa Belanda disebut Gelding atau Bahasa Jerman disebut ‘Geltung.’
a) Apa itu gelding atau geltung?
Gelding atau geltung adalah kemampuan hukum untuk memaksa kepada seseorang
untuk taat dan patuh pada hukum, terdapat dua teori yaitu Teori paksaan (Dwangs
teori) dan Teori kehendak (willens teori).
b) Sebut dan jelaskan kekuatan berlaku menurut Sudikno?
Jadi menurut Prof. Sudikno Mertokusumo ada tiga keberlakuan hukum:
1. Kekuatan Berlaku Yuridis (juristche Gestung) setiap undang-undang secara
langsung memilki kekuatan berlaku secara yuridis jika seluruh persyaratan formal
untuk terbentuknya suatu undang-undang, telah terpenuhi.
2. Kekuatan berlaku sosiologis (soziologische Geltung) yang dimaksudkan dengan
berlakunya undang-undang secara sosiologis, artinya berlakunya undang-undang itu
telah merupakan kenyataan di dalam masyarakat.
3. Kekuatan berlaku secara filosofis (filosofische Geltung). Undang-undang
barulah mempunyai kekuatan berlaku secara filosofis jika kaidah hukum yang
tercantum dalam undang-undang itu sesuai dengan cita-cita hukum (rectsidee) sebagai
nilai positif yang tertinggi (uberpositiven werte) yang di Indonesia adalah Pancasila
serta cita-cita menuju masyarakat yang adil dan makmur
c) Jika orang diberi sanksi fisik (penjara, dicambuk, dipotong tangan, dikebiri), teori apa
yang menjelaskan hal ini?

8
Teori Paksaan (Dwangs Theori) yaitu Kemampuan Hukum untuk memaksa
seseorang untuk taat dan patuh padahukum secara fisik represif (paksaan
fisik,misalnya penjara, denda, dicambuk, dipotong tangan, dan dikebiri ) atau
coercion.

8. Dalam hukum adat selalu ada keterkaitan (holistic/interrelasi) antara: Perilaku, Nilai,
Azas, dan Norma.
a. Buatkan skema hubungan antara 4 komponen dalam pembentukan hukum adat itu.

b. Dari skema tersebut dari manakah hukum adat itu lahir?


Menurut Teori O.W Homes bahwa hukum itu tidak lahir dari logika ,melainkan dari
pengalaman oleh karena itu dimulai dari Perilaku pengalaman yang baik yang terjadi
selama bertahun–tahun sehingga menjadi suatu keberlangsungan ,kebersamaan
,saling mengasihi dan melindungi.
c. Teori apa/siapakah yang menjelaskan hal tersebut?
Teori Realisme Hukum yaitu teorinya Oliver Wendel Homes
d. Bagaimanakah isi teori tersebut?
The Law Is Not been Logic, But Experience (Hukum tidak lahir dari logika tetapi
dari pengalaman).

9. Setiap hukum, termasuk hukum adat tentu mempunyai subjek hukum.


a. Siapakah subjek hukum adat itu? Buat skemanya supaya jelas.

9
Subjek hukum adat itu ada dua yaitu personal atau pribadi dan Masyarakat
Hukum Adat (Rechtgemeenschap).

SUBJEK
HUKUM ADAT

PERSONAL/ MASYARAKAT
PRIBADI HUKUM ADAT

SOCIETY/MASYA COMMUNITY/KO
RAKAT = HUKUM MUNITAS =
KEBIASAAN HUKUM ADAT

b. Apa dasar hukumnya dalam hukum positif Indonesia (sesudah reformasi).


1. UUDNRI 1945 Pasal 18 B ayat 2
2. Pasal 28 I ayat 3 UU No. 41 tahun 1999, Tentang Kehutanan
3. UU No. 39 tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia. Jo UU No.32 Tahun
2004
4. UU No.18 Tahun 2004 Tentang Perkebunan
5. UU No. 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air
6. UU No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
7. UU No.6 Tahun 2014 Tentang Desa.
c. Apa fungsi masyarakat hukum adat itu?
Menurut Van Vollenhoven bahwa Fungsi masyarakat hukum adat itu adalah
sebagai bingkai ,dan di dalam bingkai inilah terdapat corak hukum adat ,hubungan
antara masyarakat dengan hukum diibaratkan wadah dan isi atau jiwa raga tumbuh
berkembang bersama masyarakat (VOLKGEEIST) .
d. Bagaimanakah bentuk pengakuan dan perlindungan masyarakat hukum adat?
1) Dalam buku (Pengantar Hukum Adat) dijelaskan bahwa pengakuan dan
perlindungan masyarakat hukum adat telah dibentuk Undang-undang tentang
Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum adat (Yaitu RUU PPHMHA) Tahun
2013 Telah resmi menjadi Inisiatif DPR .

10
2) Pasal 18 B ayat 2 UUDNRI 1945: Negara mengakui dan menghormati masyarakat
Hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan
perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
diatur dalam Undang –undang .
3) Pasal 28 I ayat 3 UUDNRI 1945 : Identitas budaya dan hak masyarakat tradisonal
dihormati selaras dengan perkembangan zaman dan peradaban .

10. Setiap hukum, termasuk hukum adat tentu memiliki subjek hukum.
a. Sebutkan hak-hak masyarakat hukum adat (ada 2)? Jika perlu dibuatkan skema.
1) Hak Asasi = Sejak Lahir
2) Hak Hukum = Diberikan oleh Hukum adat
• Hak Personal = Hak Milik
• Hak Kolektif = Komunitas = Hak masyarakat Hukum Adat

HAK-HAK
MASYARAKAT
HUKUM ADAT

HAK HUKUM:
HAK ASASI - HAK
PERSONAL
- HAK
KOLEKTIF

b. Apa dasar hukumnya dalam hukum positif Indonesia (sesudah reformasi)?


1) UUDNRI 1945 Pasal 18 B ayat 2
2) Pasal 28 I ayat 3 , UU No. 41 tahun 1999 Tentang Kehutanan,
3) UU No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia.
4) UU No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah
5) UU No.18 tahun 2004 Tentang Perkebunan;
6) UU No. 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air
7) UU No. 26 tahun 2007 Tentang Penataan Ruang UU No.6 Tahun 2014
Tentang Desa.
c. Berikan contoh hak komunal.

11
Pada dasarnya Hak komunal itu adalah hak masyarakat (Teritorial) contohnya
adalah: Hak memanfaatkan tanah ,air,hutan dimanfaatkan untuk kepentingan bersama
Masyarakat Hukum adat
d. Berikan contoh hak kolektif.
Pada dasarnya Hak kolektif adalah Hak yang berasal dari Individu yaitu Hak
masyarakat hukum adat (geneologis) contohnya adalah: 1) Hak atas Lingkungan 2)
Hak atas Pembangunan 3) Hak atas Perdamaian dan Keamanan

11. Hukum adat ditemukan oleh Snouck Hurgronje di Aceh.


a. Bagaimana cara Snouck Hurgronye menemukan hukum adat?
Asal muasal hukum adat ditemukan oleh orang belanda, yang bernama Snouck
Hurgronje, adalah seorang spionase (mata-mata) yang dikirim oleh belanda ke
indonesia, karena belanda menjajah indonesia sejak 1 januari 1800, sebelumnya
indonesia dijajah oleh voc, voc adalah sebuah perusahaan belanda, voc menjajah
indonesia sejak 1602-1799. Tahun 1799 Voc bangkrut, dan diserahkan kepada
Belanda. Belanda menjajah Indonesia. Disitulah Belanda mengirim Snouck ke
Indonesia. Pada saat itu Snouch hurgronje menyamar menjadi Affan Gaffar untuk
mengerti hukum islam atau tepatnya hukum adat Aceh, yang kemudian dinamakan
Adhatrecht. Konsep ini kemudian dipopulerkan oleh Van vollenhoven dan
diimplementasikan oleh Ter Haar pada tahun 1930an.
b. Apa judul buku Snouck Hurgronje itu?
Sebelum istilah Hukum Adat berkembang, dulu dikenal istilah Adat Recht. Prof.
Snouck Hurgrounje dalam bukunya de atjehers (Aceh) pada tahun 1893-1894
menyatakan hukum rakyat Indonesia yang tidak dikodifikasi adalah de atjehers.
c. Mengapa diberi nama adatrecht?
Adat ada 2 macam : Adat yang mempunyai sanksi (Hukum adat); Adat yang tidak
mempunyai sanksi (Adat Istiadat). Untuk membedakan keduanya, oleh snoucht,
ditempelkan recht pada hukum adat yang mempunyai sanksi. Adat artinya kebiasaan,
Recht artinya hukum. Sehingga sebagian orang menerjemahkannya sebagai hukum
kebiasaan.

12
12. Pandangan tentang kelahiran hukum adat menurut Van Vollenhoven berbeda dengan
pandangan ter Haar.
a) Apa perbedaannya?
Menurut Van Volenhoven, Secara sosiologis hukum adat lahir dari kebutuhan
masyarakat akan ketertiban, keteraturan dan harmoni. Secara antropologis hukum
adat lahir karena memang hukum adat ini adalah konstruksi budaya yang dibangun
dan dihargai seperti mereka menghargai diri dan komunitas mereka.
Menurut Ter Haar, Hukum adat yang berlaku hanya dapat diketahui dari penetapan
atau keputusan petugas hukum seperti Kepala adat, hakim adat, rapat adat, perangkat
desa dsb yang dinyatakan di dalam atau di luar persengketaan. Pendapat Ter Haar
dikenal sebagai Teori Keputusan atau Beslisingenleer. Saat penetapan adalah saat
lahirnya hukum.
b) Sebutkan teori dari Ter Haar dan Van Vollenhoven itu?
- Pendapat Van Volenhoven adalah Teori Kenyataan
- Pendapat Ter Haar dikenal sebagai Teori Keputusan atau Beslisingenleer

13. Masyarakat hukum adat mempunyai hak dan kewajiban.


a) Mengapa masyarakat hukum adat mempunyai hak dan mempunyai kewajiban?
Karena masyarakat hukum adat adalah subjek hukum = sebagai subjek ia
mempunyai hak dan kewajiban
b) Sebagai subjek hukum, apakah masyarakat hukum adat itu = (sama dengan/identic)
dengan badan hukum?
Beda atau tidak sama
c) Apa perbedaan masyarakat hukum adat dan badan hukum sebagai subjek hukum?
Masyarakat Hukum Adat = Hak diperoleh karena pemberian Tuhan dan hak
dimulai sejak lahir berakhir saat meninggal.
Badan Hukum sebagai Subjek Hukum = Hak diperoleh karena pemberian UU dan
hak dimulai saat didirikan berakhir saat dibubarkan.

14. Ada beberapa hak dalam masyarakat hukum adat.


a) Ada berapa macam hak masyarakat hukum adat? Sebut dan jelaskan.

13
1) Hak Asasi = Sejak Lahir
2) Hak Hukum = Diberikan oleh Hukum adat
• Hak Personal = Hak Milik
• Hak Kolektif = Komunitas = Hak masyarakat Hukum Adat

b) Apa ekspresi/perwujudan hak ulayat pada tanah gogolan atau tanah kesikepan?
Pemegang hak atas tanah gogol disebut gogolan. Pemegang hak atas tanah sikep
disebut kesikepan. Tanah gogol di Jawa Barat disebut dengan istilah Tanah Sikep.
c) Apakah tanah ulayat = (sama dengan/identic) dengan tanah adat? Jelaskan.
Tanah Adat dan Tanah Ulayat sama-sama merupakan tanah milik adat yang menjadi
hak masyarakat adat. Akan tetapi, yang menjadi pembeda antara Tanah Ulayat
dengan Tanah Adat yaitu di atas Tanah Ulayat terdapat Hak Ulayat dan dikuasai
suatu masyarakat hukum adat tertentu. Sedangkan Tanah Adat merupakan salah satu
tanah yang merupakan hak desa secara keseluruhan.

15. Hak ulayat dalam hukum adat sudah dilegalkan dalam peraturan perundang-undangan.
sebutkan
- Pasal 18B ayat (2) UUD 1945
- Pasal 3 UUPA
- Peraturan Perundang-Undangan di bidang agraria yaitu Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria

14

Anda mungkin juga menyukai