Jika meninjau sistem pemilihan umum di Indonesia dapat ditarik kesimpulan . Pertama,
keputusan untuk tetap menggunakan sistem proporsional pada tahun 1967 adalah keputusan
yang tepat karena tidak ada distorsi atau kesenjangan antara perolehan suara nasional dengan
jumlah kursi dalam DPR. Kedua, ketentuan di dalam UUD 1945 bahwa DPR dan presiden tidak
dapat saling menjatuhkan merupakan keuntungan, karena tidak ada lagi fragmentasi karena
yang dibenarkan eksistensinya hanya tiga partai saja. Usaha untuk mendirikan partai baru tidak
bermanfaat dan tidak diperbolehkan. Dengan demikian sejumlah kelemahan dari sistem
proporsional telah teratasi.