Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PEMILIH PEMULA CERDAS DAN BERINTEGRITAS

DISUSUN OLEH:

NAMA : Zulfa Zakiyah


KELAS : XII MIPA 2
NAMA GURU : H. Dadan Sulaeman, M.si
MATA PELAJARAN : Pendidikan Kewarganegaraan

SMA WIDYA NUSANTARA


Jl. Raya Tri Satya 47, Rawalumbu Kota Bekasi
Tahun Ajaran 2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat dan karunianya Allah SWT yang maha kuasa dengan rahmat dan
karunianya Allah SWT saya dapat Menyusun dan menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“PEMILIH PEMULA CERDAS DAN BERINTEGRITAS”.

Saya ucapkan terimakasih sebesar – besarnya kepada bapak H. Dadan Sulaeman, M.si selaku
guru pengampu pelajaran pendidikan kewarganegaraan yang telah membimbing saya dalam
penulisan makalah ini sehingga saya mendapatkan pemahaman yang lebih

Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan untuk diri saya
dan masyarakat.

Bekasi,30 Januari 2024

Zulfa Zakiyah

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................5
A. Pengertian Pemilu................................................................................................................5
B. Dasar Hukum.......................................................................................................................6
C. Asas Pemilu.........................................................................................................................6
D. Tujuan Pemilu......................................................................................................................7
E. Pemilu Legislatif..................................................................................................................7
F. Pilkada.................................................................................................................................8
G. Tahapan Pemilu....................................................................................................................9
H. Proses pemilihan di TPS....................................................................................................10
I. Istilah-istilah dalam pemilu :DPT, DPTB, DPK, TPS, KPU, BAWASLU, DKPP?..........10
BAB III PENUTUP......................................................................................................................12
A. Kesimpulan........................................................................................................................12
B. Saran..................................................................................................................................12
DAFTAR PUSAKA......................................................................................................................13
DOKUMENTASI.........................................................................................................................14

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemilu adalah sarana kedaulatan rakyat untuk memilih anggota DPR, DPD, Presiden
dan wakil presiden, dan untuk memilih anggota DPRD yang dilakukan secara langsung,
umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.
Sedangkan Pilkada pada dasarnya sama dengan pilpres. Keduanya diselenggarakan
untuk memilih pemimpin secara langsung. Pilkada dilakukan untuk memilih kepala
daerah.
Pemilu dan pilkada di indonesia dilaksanakan 5 tahun sekali, jadi untuk menambah
wawasan peserta didik proses pemilu dan pilkada diajarkan sejak mereka duduk dibangku
sekolah dasar walaupun mereka belum bisa memilih setidaknya mereka sudah
mengetahui dan memahami apa itu pemilu dan pilkada dan nanti setelah mereka sudah
berusia 17 tahun mereka sudah memiliki dasar pengetahuan sehingga mereka tinggal
mempraktekkannya

B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud pemilu dan pilkada
2. Apa saja asas-asas pemilu dan pilkada di Indonesia
3. Bagaimana penyelenggaraan pemilu dan pilkada di Indonesia

C. Tujuan
Untuk mengetahui pengertian pemilu dan pilkada, untuk mengetahui asas-asas pemilu
dan pilkada di Indonesia, untuk mengetahui cara penyelenggaraan pemilu dan pilkada di
Indonesia.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemilu
Pemilu merupakan proses untuk menghasilkan pemimpin yang adil, berintegritas,
mengutamakan kepentingan dan kesejahteraan masyarakat. Secara konseptual, pemilu
merupakan sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat. Melalui pemilu, legitimasi
kekuasaan rakyat diwujudkan melalui penyerahan sebagian kekuasaan dan hak-hak
rakyat kepada wakil-wakilnya yang duduk di pemerintahan atau parlemen. Di Indonesia,
pemilihan umum telah diatur dalam konstitusi negara, tepatnya dalam Pasal 22 E
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menjelaskan bahwa
pemilihan umum merupakan sarana kedaulatan rakyat untuk memilih anggota Dewan
Perwakilan Rakyat, anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden,
serta memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah , yang dilakukan secara
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
 Menurut Harris G. Warren, pemilu adalah kesempatan bagi warga negara untuk
memilih pejabat pemerintah dan memutuskan apa yang mereka ingin pemerintah
lakukan.
 Menurut A. Sudiharto, pemilu merupakan sarana penting demokrasi dan
merupakan wujud nyata partisipasi rakyat dalam kehidupan bernegara20 .
Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa pemilihan umum
merupakan suatu cara untuk menentukan wakil-wakil yang akan menjalankan
roda pemerintahan dimana pelaksanaan pemilihan umum harus disertai dengan
kebebasan dalam arti tidak dipengaruhi atau ditekan oleh pihak manapun.

Di Indonesia, konsep pemilihan umum dilakukan secara serentak untuk memilih


Presiden dan Wakil Presiden, DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota
atau pemilihan lima kotak. Hal ini berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor
14/PUU-XI/2013 yang mengamanatkan penyelenggaraan pemilu serentak (M masan dan
Rachmat, 2008)

5
B. Dasar Hukum
Dasar hukum pemilu di Indonesia didasarkan pada konstitusi, yaitu Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945). Pasal 22E-22H UUD 1945
mengatur tentang pemilu, termasuk hak untuk memilih dan dipilih, serta penyelenggaraan
pemilu secara jujur, adil, dan langsung. Konsep dasar demokrasi dalam UUD 1945 juga
memberikan dasar hukum bagi penyelenggaraan pemilu, yang menjamin partisipasi aktif
rakyat dalam proses politik.

Perangkat hukum yang mengatur pelaksanan pemilu juga termasuk Undang-Undang


Nomor 7 Tahun 2017 tentang pemilu, yang mengatur tentang sistem pemilihan umum,
pemilihan presiden dan wakil persiden, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Dengan dasar hukum tersebut, pemilu di Indonesia diselenggarakan secara demokratis


dan transparan, untuk menjamin kepentingan rakyat dan keberlangsungan negara.

C. Asas Pemilu
Ketentuan pasal 2 UU 7/2017 menerangkan bahwa pemilu dilaksanakan berdasarkan asas
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Keenam asas pemilu ini dikenal pula
dengan akronim “Luber Jurdil”. Adapun makna asas-asas pemilu ini yaitu:
1. Asas langsung : rakyat sebagai pemilih mempunyai hak secara langsung
memberikan suaranya sesuai dengan kehendak hati nuraninya, tanpa perantara.
2. Asas umum : semua warga negara yang memenuhi persyaratan minimal dalam
hal usia berhak ikut dalam pemilihan umum, baik memilih atau dipilih.
3. Asas bebas : setiap warga negara yang telah memiliki hak memilih diberi
kebebasan dalam menentukan pilihannya, tanpa tekanan dan paksaan, sesuai
dengan hati nurani dan kepentingannya.
4. Asas rahasia : dalam memberikan suara, kerahasiaan pemilih haruslah dijamin
alias tidak akan diketahui oleh siapapun dengan cara apapun.

6
5. Asas jujur : dalam menyelenggarakan pemilu, baik penyelenggara serta semua
pihak yang terlibat, harus bersikap dan bertindak jujur sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
6. Asas adil : dalam penyelenggaraan pemilu, setiap pihak yang terlibat mendapat
perlakuan yang sama serta bebas dari kecurangan pihak manapun.

D. Tujuan Pemilu
pemilu bertujuan untuk memilih wakil secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan
adil berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Sehubungan dengan itu, dalam praktiknya,
penyelenggaraan pemilu memerlukan adanya pengaturan khusus.
Adapun tujuan dari pengaturan penyelenggaraan pemilu sebagaimana ditetapkan
dalam Pasal 4 UU 7/2017, antara lain :

1. Memperkuat sistem ketatanegaraan yang demokratis.


2. Mewujudkan pemilu yang adil dan berintegras.
3. Menjamin konsistensi pengaturan sistem pemilu.
4. Memberikan kepastian hukum dan mencegah duplikasi dalam pengaturan
pemilu.
5. Mewujudkan pemilu yang efektif dan efisien.

E. Pemilu Legislatif
Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 2024 (biasa disingkat Pemilu Legislatif 2024) adalah
Pemilihan Umum Indonesia yang diselenggarakan pada tanggal 14 Februari 2024 untuk
memilih anggota dewan perwakilan rakyat (DPR), anggota dewan perwakilan
daerah (DPD), serta anggota dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD Provinsi
maupun DPRD Kabupaten/Kota (kecuali DKI Jakarta)) se- Indonesia periode 2024–20

Pemilihan Umum bertujuan untuk memiiih wakil rakyat untuk duduk di dalam lembaga
permusyawaratan/perwakilan rakyat, membentuk pemerintahan, melanjutkan perjuangan
mengisi kemerdekaan, dan mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

7
F. Pilkada
Pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah atau bisa disebut dengan pilkada
atau pemilukada adalah pemilihan umum untuk memilih pasangan calon kepala daerah
yang diusulkan oleh partai politik (parpol) atau gabungan parpol dan perseorangan.
Pilkada (pemilihan kepala daerah) merupakan sebuah pemilihan yang dilakukan secara
langsung oleh para penduduk daerah administratif setempat yang telah memenuhi
persyaratan. Di Indonesia, saat ini pemilihan kepala daerah dapat dilakukan secara
langssung oleh penduduk daerah administratif setempat yang sudah memenuhi syarat.

Pemilihan kepala daerah juga dapat dilakukan satu paket Bersama dengan wakil kepala
daerah. Kepala daerah dan wakil kepala daerah yang dimaksud mencakup sebagai
berikut:
 Gubernur dan wakil gubernur untuk provinsi
 Bupati dan wakil bupati untuk kabupaten
 Wali kota dan wakil kota untuk kota.
Selain itu, pilkada juga dapat diartikan sebagai Pemilihan Gubernur dan pemilihan Bupati
atau Walikota yang merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat di provinsi dan
Kabupaten atau Kota untuk memilih Gubernur dan Bupati atau Walikota berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang-Undang yang mengatur tentang Dasar Hukum Penyelenggaraan PILKADA
adalah sebagai berikut.

 Undang-undang (UU) Nomor: 32 tentang Pemerintah Daerah.


 Undang-undang (UU) Nomor: 32 tentang Penjelasan Pemerintahan Daerah.
 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor: 17 tentang Perubahan atas Peraturam
Pemerintah nomor 6 tahun 2005 tentang pemilihan, pengesahan pengangkatan,
dan pemberhentian kepala daerah dan wakil kepala daerah.
 PP Pengganti UU Nomor: 3 tentang PERPU NO 3 TAHUN 2005

8
G. Tahapan Pemilu
Tahapan-tahapan pemilu
- Perencanaan progam dan anggaran
- Penyusunan peraturan KPU
- Pemutakhiran data pemilih dan penyusun daftar pemilih
- Pendaftaran dan verifikasi peserta pemilu
- Penetapan peserta pemilu
- Penetapan jumlah kursi dan penetapan daerah pemilihan
- Pencalonan DPD
- Pencalonan anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota
- Pencalonan presiden dan wakil presiden
- Masa kampanye pemilu
- Masa tenang
- Pemungutan dan perhitungan suara
- Rekapitulasi hasil perhitungan suara
- Pengucapan sumpah/janji DPRD kabupaten/kota
- Pengucapan sumpah/janji DPRD provinsi
- Pengucapan sumpah/janji DPR dan DPD
- Pengucapan sumpah/janji presiden dan wakil presiden

9
H. Proses pemilihan di TPS
1. Pemilih hadir di TPS dengan menunjukkan Formulir Model C6
Pemberitahuan/Model A5-KPU Surat Pindah Memilih, serta KTP-el atau Surat
Keterangan dari Disdukcapil setempat kepada panitia.
2. Pemilih menandatangani daftar hadir sesuai instruksi panitia Pemilu 2024.
3. Ketua KPPS memberikan penjelasan tata cara pemberian suara kepada pemilih
secara berkala.
4. Ketua KPPS memanggil dan memberikan surat suara yang telah ditandatangani
oleh ketua KPPS.
5. Pemilih mencoblos surat suara bilik suara yang telah disediakan.
6. Pemilih tidak boleh membubuhkan tulisan dan/atau catatan apa pun pada surat
suara, serta mendokumentasikan hasil pencoblosan di bilik suara.
7. Melipat kembali surat suara seperti semula, sehingga tanda tangan ketua KPPS
tetap terlihat dan tanda coblos tidak dapat dilihat.
8. Memasukkan surat suara ke dalam kotak suara yang telah disediakan.
9. Mencelupkan salah satu ujung jari tangan ke dalam tinta hingga mengenai bagian
kuku sebagai bukti telah memberikan suara dalam Pemilu 2024.

I. Istilah-istilah dalam pemilu :DPT, DPTB, DPK, TPS, KPU, BAWASLU, DKPP?

 DPT : Daftar pemilih tetap, yaitu daftar nama-nama warga RI yang memenuhi
syarat untuk memberikan suara. Selain menjadi acuan daftar pemilih, DPT juga
mencantumkan lokasi TPS tempat mencoblos kertas suara.
 DPTB : Daftar pemilih tambahan, yaitu daftar pemilih yang telah terdaftar dalam
DPT disuatu TPS yang karena keadaan tertentu pemilih tidak dapat menggunakan
haknya untuk memilih di TPS tempat yang bersangkutan terdaftar dan
memberikan suara TPS lain.
 DPK : Daftar pemilih khusus yaitu daftar pemilih yang diperuntukkan bagi warga
negara yang berada di luar wilayah Indonesia pada saat pemilihan

10
 TPS : Tempat pemungutan suara, yaitu tempat dilaksanakannya pemungutan
pemilu
 KPU : Komisi pemilihan umum, yaitu Lembaga penyelenggara pemilu yang
bersifat nasional, tetap, dan mandiri, yang bertugas melaksanakan pemilu.
 BAWASLU : Badan pengawasa pemilihan umum, yaitu Lembaga yang bertugas
untuk mengawasi tahapan penyelenggaraan pemilu. Menerima aduan, menangani
kasus, pelanggaran administratif pemilu serta pelanggaran pidana pemilu.
 DKPP : Dewan kehormatan penyelenggara pemilu, yaitu Lembaga yang memiliki
fungsi dan wewenang mengadili pelanggaran etik yang dilakukan oleh
penyelenggara pemilihan umum.

BAB III

PENUTUP

11
A. Kesimpulan
Pemilu adalah pemilihan jabatan orang-orang untuk mengisi jabatan tertentu. Untuk itu
pemilihan umum sangat penting karena dalam pemilu terjadi pelaksanaan kedaulatan
rakyat. Pilkada dilakukan untuk memilih kepala daerah. Pilkada pada dasarnya sama
dengan pilpres. Keduannya diselenggarakan untuk memilih pemimpin secara langsung.

Ada enam asas pemilu di Indonesia, yakni langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan
adil. Tujuan diselenggarakannya pemilu dan pilkada adalah sama-sama untuk
mewujudkan demokrasi. Pemilu dilaksanakan serentak diseluruh wilayah Indonesia,
Adapun pilkada dilksanakannya hanya dalam lingkup wilayah pemerintahan daerah
tertentu.

B. Saran

Semoga makalah ini bisa menambah wawasan pembaca tentang proses pemilu dan
pilkada, dan dengan membaca makalah ini semoga pembaca memahami bagaimana
penyelenggaraan di Indonesia dan bisa mempraktekkan ketika sudah bisa ikut memilih
dan menggunakan hak pilihnya dengan baik.

12
DAFTAR PUSAKA

M masan dan Rachmat. (2008). Pemilu Dan Pilkada. Pengertian Pemilu Dan Pilkada, Sejarah
Pemilu Dan Pilkada Di Indonesia, Asas-Asas Pemilu Dan Pilkada, Dan Penyelenggaraan
Pemilu Dan Pilkada., 53(9), 287.
https://www.hukumonline.com/berita/a/asas-asas-pemilu-lt64956cc40a99a/

13
DOKUMENTASI

14
15

Anda mungkin juga menyukai