Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PEMILU DAN PELAKSANAAN PEMILU DI INDONESIA


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pendidikan Pancasila

Semester 4

Dibimbing Dr. Hudriyah Mundzir

Disusun Oleh :
1. Ad Reana Vidya R 1841160052
2. Defandi Dwi Darmawan 1841160054
3. Erlita Putri Wahyu 1841160031
4. Hendrik Purwanto 1841160043
5. Nur Wijayaningsih 1841160070

PRODI D-IV JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI MALANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segenap limpahan rahmat dan
karuniaNya sehingga pemakalah dapat menyelesaikan tugas pendidikan pancasila
dengan judul”Pemilu dan Pelaksanaan Pemilu di Indonesia” sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan. Dalam menyelasaikan tugas makalah ini mendapat bntuan dari banyak
pihak , maka sepantasnya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya ke pada
semua pihak yang tidak dapat disebut satu per satu, atas berbagai arahan dan
bimbingannya pada proses penyelesaian makalah ini.

Pemakalah berharap dengan adanya makalah ini dapat memberi banyak manfaat
bagi para pembaca pada umumnya dan pemakalah khususnya. Makalah ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan, maka dari itu pemakalah sangat mengharapkan kritik
dan saran dari para pembaca demi perbaikan makalah ini.
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG...........................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................4
BAB 2 TINJAUAN TEORI..............................................................................................5
BAB 3 PEMBAHASAN...................................................................................................6
I. PENGERTIAN PEMILU.......................................................................................6
II. TUJUAN PEMILU................................................................................................6
III. DASAR PEMIKIRAN DILAKSANAKAN PEMILU DI INDONESIA..........6
IV. DASAR HUKUM DAN LANDASAN PEMILU DI INDONESIA..................7
V. ASAS-ASAS DAN PRINSIP PELAKSANAAN PEMILU DI INDONESIA......7
VI. SISTEM PEMILU DAN PELAKSANAAN PEMILU DI INDONESIA..........8
VII. PESERTA PEMILU DAN MACAM-MACAM HAK PILIH...........................9
VIII. PENYELENGGARAAN PEMILU DI INDONESIA.....................................11
IX. PEMILU ORDE BARU DAN ERA REFORMASI.........................................12
BAB 4 PENUTUP..........................................................................................................15
A. KESIMPULAN....................................................................................................15
B. SARAN................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................16
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada dasarnya pembuatan makalah kewarganegaraan yang berjudul
Pemilu di Indonesia adalah untuk memperdalam pengetahuan tentang
pelaksanaan pemilu dan melengkapi tugas semester 2. pengetahuan tentang
pemilu sangat penting sebab pemilu merupakan wujud pelaksanaan
demokrasi Pancasila di Indonesia. Jika kita mempunyai pengetahuan
tentang pemilu maka kita telah melestarikan demokrasi Pancasila yaitu
demokrasi yang paling cocok dengan kepribadian bangsa Indonesia, hal ini
telah dibuktikan oleh sejarah sejak kemerdekaan RI sampai dengan
sekarang. Sebagai warga negara Indonesia yang bermoral Pancasila mari
kita laksanakan pemilu bagi yang memenuhi syarat sesuai yang telah
diamanatkan pasal 28 UUD 1945 : “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya.”

B. RUMUSAN MASALAH
a. Pengertian Pemilu
b. Tujuan diadakannya pemilu di Indonesia
c. Dasar Pemikiran dilaksanakan pemilu di Indonesia
d. Dasar hukum dan landasan pemilu di Indonesia
e. Asas-asas dan prinsip dalam pelaksanaan pemilu di Indonesia
f. Sistem pemilu dan pelaksnaan pemilu di Indonesia
g. Peserta pemilu dan macam-macam hak pilih
h. Penyelenggaraan pemilu di Indonesia
i. Pemilu orde baru dan era reformasi
j. UU No. 12 Tahun 2004 tentang pemilu dan UU No. 23 Tahun 2003
tentang pemilu
BAB 2
TINJAUAN TEORI

Pengertian

Tujuan

Dasar Pemikiran
Dasar
Dasar Hukum

Prinsip
pelaksanaan

Sistem Sistem proporsional


Pelaksanaan
Sistem distrik

Pemilu
Peserta Hak pilih aktif
Pemilu
Hak pilih pasif

Waktu
Penyelenggaraan
Pemilu

Jenis Pemilu Pemilu Orde Baru


Berdasarkan
Masanya Pemilu Era Reformasi

Aturan yang
digunakan
BAB 3
PEMBAHASAN
I.  PENGERTIAN PEMILU
Pemilihan umum adalah salah satu cara untuk memilih wakil-wakil
rakyat yang sekaligus merupakan perwujudan dari negara demokrasi atau
suatu cara untuk menyalurkan aspirasi atau kehendak rakyat. Dalam UU RI
No. 12 tahun 2003 tentang pemilu anggota DPR, DPP dan DPRD pasal 1
berbunyi “Pemilihan umum yang selanjutnya disebut pemilu adalah sarana
kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.” Dan UU NO. 23 tahun 2003
mengatur pemilu untuk presiden dan wakil presiden negara RI yang dipilih
langsung oleh rakyat. Pemilu merupakan syarat mutlak bagi negara
demokrasi untuk melaksanakan kedaulatan rakyat karena dengan
banyaknya  jumlah penduduk demi seorang dalam menentukan jalannya
pemerintahan oleh sebab itu kedaulatan rakyat dilaksanakan dengan cara
perwakilan.

II. TUJUAN PEMILU


Pada dasarnya ada beberapa tujuan yang mendasari pelaksanaan pemilu
di Indonesia diantaranya :
a. Untuk memilih anggotar DPR, DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten /
kota
b. Melaksanakan demokrasi Pancasila
c. Untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
d. Untuk mempertahankan tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik
Indonesia
e. Melaksanakan hak politik warga negara Indonesia
f. Menjamin kesinambungan pembangunan
g. Memungkinkan terjadinya peralihan pemerintahan secara aman dan
tertib
h. Untuk melaksanakan kedaulatan rakyat dalam negara
III.  DASAR PEMIKIRAN DILAKSANAKAN PEMILU DI INDONESIA
Ada beberapa hal yang menjadi dasar pemikiran dilaksanakan pemilu di
Indonesia, diantaranya adalah :
a. Sebagai sarana untuk dapat melaksanakan reformasi dalam berbagai
bidang kehidupan, khususnya reformasi dalam bidang politik
b. Membentuk lembaga permusyawarah / perwakilan rakyat agar dapat
berpartisipasi dalam pemerintahan
c. Melaksanakan asas kedaulatan rakyat sesuai sila keempat
Pancasila  yaitu kerakyatan yang dimpimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan dan perwakilan
d. Melaksanakan hak politik warga negara Indonesia
Pemilu yang demokratis merupakan suatu cara untuk menyatakan diri
sebagai negara demokrasi karena suatu negara dikatakan demokratis apabila
memenuhi dua asas pokok pemerintahan demokrasi yaitu :
1. Adanya pengakuan hak asasi manusia
2. Adanya partisipasi rakyat dalam pemerintahan yang diwujudkan dalam
bentuk pemilu yang demokratis

IV. DASAR HUKUM DAN LANDASAN PEMILU DI INDONESIA


Dasar hukum pemilihan umum yaitu :
a. Pancasila
b. Undang-Undang Dasar 1945
c. Ketetapan MPR tentang GBHN
d. Ketetapan MPR tentang Pemilu
e. Undang-Undang Nomor 31 tahun 2002 tentang partai politik
f. Undang-Undang Nomor 12 tahun 2003 tentang pemilu
Landasan pemilu di Indonesia meliputi :
1. Landasan Idiil pemilu adalah Pancasila
2. Landasan konstitusional adalah Undang-Undang Dasar 1945
3. Landasan Operasional adalah
a. Ketetapan MPR NO. III / MPR / 1998
b. UU No. 31 tahun 2002 tentang partai politik
c. UU No. 12 tahun 2003 tentang pemilu
V. ASAS-ASAS DAN PRINSIP PELAKSANAAN PEMILU DI
INDONESIA
Dalam melaksanakan pemilu suatu negara demokrasi harus berprinsip pada
kebebasan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2003 tentang
pemilu pada pasal 2 disebutkan bahwa : Pemilu dilaksanakan berdasarkan
asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
- Langsung maksudnya rakyat punya hak secara langsung memberikan
suaranya sesuai hati nurani tanpa perantara.
- Umum maksudnya semua WNRI yang mempunyai
persyaratan  minimal dalam usia berhak memilih dan dipilih dalam
pemilu
- Bebas maksudnya setiap WNRI berhak memilih dan dijamin
keamanannya untuk melakukan pemilihan sesuai hati nurani tanpa
pengaruh, tekanan dan paksaan.
- Rahasia maksudnya pemilu dijamin peraturan & tidak diketahui oleh
siapapun dengan jalan apapun mengenai apa yang dipilihnya.
- Jujur maksudnya dalam penyelenggaraan pemilu, pengawas dan
pemantau pemilu & semua pihak yang terlibat secara langsung harus
bersikap jujur dengan peraturan UU yang berlaku.
- Adil maksudnya para pemilih mendapat perlakuan sama serta bebas
dari kecurangan pihak manapun juga.
Syarat pemilu berlangsung secara bebas
1. Aman, kalau negara tidak aman maka tidak dapat dilakukan pemilu
2. Tertib, kalau tidak tertib, tidak menjamin suatu hasil yang baik
3. Adil, negara demokrasi harus menjunjung tinggi keadilan
4. Kemerdekaan masyarakat
5. Kesejahteraan masyarakat
6. Pendidikan
7. Terdapat partai politik lebih dari satu
8. Terdapat media pers yang bebas
9. Terdapat open mangement
10. Terdapat rule of law yang baik pemerintah atau rakyat harus
menjalankan Undang-Undang.

VI. SISTEM PEMILU DAN PELAKSANAAN PEMILU DI


INDONESIA
Sistem pemilu yang dianut negara Indonesia ada 2 yaitu :
a. Sistem proporsional dengan daftar calon terbuka
- Sistem untuk memilih anggota DPR, DPRD, Provinsi, DPRD
Kabupaten / Kota
- Dibagi dalam daerah-daerah pemilihan
- Pemilih memilih tandai gambar partai dan gambar / nama calon
anggota DPR/DPRD
- Jumlah DPR 550 orang, DPR Provinsi 35 s/d 100 orang, DPRD
Kabupaten / Kota 20 s/d 45 orang yang dihitung berdasarkan jumlah
penduduk
b. Sistem distrik berwakil banyak
- Sistem ini untuk memilih anggota Dewa Perwakilan Daerah (DPD)
- Daerah pemilihannya adalah provinsi
- Pemilih memilih tanda gambar / nama calon anggota DPD
- Jumlah anggota DPD di setiap provinsi 4 orang

Pelaksanaan pemilu di Indonesia dengan sistem demokrasi perwakilan.


Sistem ini mengharuskan suatu negara mempunyai lembaga perwakilan
rakyat yang fungsinya sebagai wakil rakyat yang mana wakil-wakil rakyat
ditentukan sendiri oleh rakyat melalui pemilu. Dengan adanya pemilu
rakyat dapat melakukan koreksi terhadap pemerintahan lama sekaligus
membentuk pemerintahan baru dan juga untuk mengisi keanggotaan
lembaga perwakilan rakyat yang diadakan berkala dan rutinitas. Dengan
pemilu negara telah melaksakana hak asasinyadi bidang politik.

VII. PESERTA PEMILU DAN MACAM-MACAM HAK PILIH


Peserta pemilihan umum adalah

a. Peserta pemilu untuk memilih anggota DPR, DPRD Provinsi dan


DPRD Kabupaten / Kota adalah partai politik
b. Peserta pemilu untuk memilih anggota DPR adalah perseorangan

Hak pilih terbagi dua macam yaitu :


1. Hak pilih aktif adalah hak untuk memilih wakil-wakil rayakt yang akan
duduk di badan permusyawaratan / perwakilan (MPR/DPR) dalam
pemilu

Syarat-syarat hak pilih aktif :

- WNRI yang pada hari pemungutan suara sudah berumur 17 tahun atau
sudah / pernah menikah
- Terdaftar sebagai pemilih
- Nyata-nyata tidak sedang terganggu jiwa / ingatannya
- Tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan
yang telah mempunyai kekuatan tetap
2. Hak pilih pasif adalah hak untuk dipilih menjadi anggota
permusyawaratan perwakilan (MPR/DPR) dalam pemilu

Syarat-syarat hak pilih pasif adalah :

- WNRI yang berumur 21 tahun atau lebih


- Berdomisili di wilayah NKRI
- Cakap berbicara, membaca dan menulis dalam Bahasa Indonesia
- Berpendidikan serendah-rendahnya SLTA atau sederajat
- Setia kepada Pancasila sebagai Dasar Negera, UUD 1945, dan cita-cita
Proklamasi 17 Agustus 1945
- Bukan bekas anggota organisasi terlarang PKI, termasuk organisasi
massanya atau bukan orang yang terlibat langsung dalam G 30 S / PKI
atau organisasi terlarang lainnya.
- Tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan
yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap
- Tidak sedang menjalani pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan
yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak
pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 tahun atau lebih
- Sehat jasmani dan rohani berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan dan
dokter yang berkompeten
- Terdaftar sebagai pemilih
VIII. PENYELENGGARAAN PEMILU DI INDONESIA
Pemilu di Indonesia dilaksanakan tiap 5 tahun sekali. Pemilu yang
diadakan di Indonesia :

o Pemilu ke I dilaksanakan 29-09-1955 untuk memilih DPR


15-12-1955 untuk memilih konstituante
o Pemilu ke II dilaksanakan 03-07-1971
o Pemilu ke III dilaksanakan 04-05-1977
o Pemilu ke IV dilaksanakan 02-05-1982
o Pemilu ke V dilaksanakan 23-04-1987
o Pemilu ke VI dilaksanakan 06-06-1992
o Pemilu ke VII dilaksanakan 07-06-1999
o Pemilu ke VIII dilaksanakan 05-04-2004 memilih DPR + DPRD + DPD
05-07-2004 memilih Presiden + Wakil
20-09-2004 memilih Presiden + Wakil

a. Penyelenggara Pemilu ~ KPU sifatnya nasional, tetap dan mandiri


b. KPU bertanggung jawab atas pemilu
c. KPU menyampaikan laporan dalam tahap penyelenggaraan pemilu
pada presiden & DPR
d. Jumlah anggota KPU sebanyak-banyaknya 11 orang, KPU propinsi
sebanyak 5 orang, KPU Kabupaten / Kota sebanyak 5 orang

Berikut ini adalah bagan penyelenggara pemilu :


Dalam mekanisme tugasnya KPU, KPU Propinsi, KPU Kabupaten /
Kota, PPK & PPS dibantu oleh sekretariat yang dipimpin oleh sekretaris
dan PNS. Anggota sekretaris diambil dari PNS di wilayahnya.

IX. PEMILU ORDE BARU DAN ERA REFORMASI


PEMILU ORDE BARU

Orde baru lahir sejak dikeluarkannya SUPER SEMAR dari Presiden


Sukarno kepada Letnan Jendral Soeharto untuk mengambil tindakan demi
keamanan dan keselamatan rakyat. Selama orde baru dilangsungkan
pemilu sebanyak 6 kali

 Pemilu ke -1

Landasan operasional 1. Tap MPR no XI II / MPRS / 1968

2. UU No. 15 / 1969

3. UU No. 16 / 1969

 Pemilu ke -2

Landasan operasional 1. Tap MPR No. VIII / MPR / 1973

2. UU No. 4 / 1975

3. UU No. 5 / 1975

 Pemilu ke -3

Landasan operasional 1. Tap MPR No. VII / MPR / 1978

2. UU No. 2 / 1980

3. UU No. 5 / 1975

 Pemilu ke -4

Landasan operasional 1. Tap MPR No. III / MPR / 1983

2. UU No. 1 / 1985

3. Kepres No. 70 / 1985


 Pemilu ke -5

Landasan operasional 1. Tap MPR No. III / MPR / 1988

2. UU No. 2 / 1985

3. PP. No. 37 / 1990

 Pemilu ke -6

Landasan operasional 1. Tap MPR No. III / MPR / 1988

2. UU No. 1 / 1985

3. PP No. 37 / 1995

PEMILU ERA REFORMASI

Di era reformasi pemilu yang dilaksanakan menuju demokratisasi dan asas


keadilan. Beberapa indikator yang menunjukkan

1. Asas pemilu : LUBER dan JURDIL


2. Asas parpol : tidak tunggal, asas tidak bertentangan dengan Pancasila
dan UUD 1945
3. Diikuti 48 parpol
4. Penyelenggara pemilu diserahkan pada KPU
5. PNS tidak boleh menjadi pengurus parpol / caleg
6. Pejabat negara yang menjadi caleg tidak dibenarkan untuk menjadi
juru kampanye (harus cuti)
7. Ada panwastu

Yang menjadikan perbedaan pemilu orde baru dan era reformasi :

a. Asas pemilu adalah LUBER


b. Asas parpolnya tunggal yaitu Pancasila
c. Penyelenggara pemilu
 Tingkat pusat, mengeri dalam negeri
 Tingkat propinsi, gubernur
 Tingkat kabupaten, kecamatan, desa / kelurahan
d. Pris direkut ke salah satu perserta pemilu yaitu golkar
e. Tidak ada panwastu maupun pemantau pemilu
f. Pejabat negara, PNS bebas berkampanye bahkan diharuskan
mengikuti kegiatan kampanye pada salah satu peserta pemilu
a. UU No. 12 tahun 2004 Berisi Prinsip-Prinsip Yang Harus
Dilaksanakan
1. Menentukan asas pemilu
2. Menentukan sistem pemilu dan tujuan pemilu
3. Menentukan daerah pemilihan anggota DPR, DPRD dan DPD
4. Menentukan jumlah kursi anggota DPR, DPRD, DPD
5. Mengatur pencalonan dan prosedur pencalonan anggota
6. Mengadakan pendaftaran pemilih dalam daftar pemilih sementera
(PPS) dan daftar pemilih tetap (DPT)
7. Mengatur pelaksanaan kegiatan kampanye
8. Menentukan waktu pemungutan suara dan perhitungan suara
9. Penetapan dan pengumuman hasil pemilu
10. Penetapan kursi dan calon pemilih
11. Melaksanakan sumpah / janji anggota terpilih
12. Mengatur panwastu, pemantau pemilu
13. Mententukan sanksi bagi pelanggar pemilu, berdasar hukum yang
berlaku
b. UU No. 23 tahun 2003 untuk memilih presiden dan wapres.
Prinsip yang harus dilaksanakan
1. Menentukan asas pemilu
2. Menentukan sistem pemilu, tujuan pemilu, peserta pemilu
3. Mengadakan pendaftaran pemilu
4. Pencalonan dan mengatur kegiatan kampanye
5. Mengatur pelaksanaan kegiatan kampanya
6. Menentukan waktu pemungutan suara dan perhitungan suara
7. Penetapan dan pengumuman hasil pemilu
8. Melaksanakan sumpah / janji calon presiden & wapres
9. Mengatur panwastu pemantau pemilu
10. Menentukan sanksi bagi pelanggar hukum
BAB 4
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pemilu adalah cara memilih wakil rakyat dengan syarat, aturan dan
prosedur yang telah ditentukan. Dengan harapan orang-orang yang
terpilih sebagai wakil rakyat memberikan kesejahteraan bagi warga
negara dan bisa mencapai cita-cita negara.

C. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
- Abubakar, H Suardi, drs, dkk. 2004. Kewarganegaraan Menuju Masyarakat
Madani. Jakarta : Yudhistira
- Purwanto, Drs. 2006. GLADI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.
Klaten : Gading Kencana.
- Turmudi, Spd. 2004. TELADAN PPKN. Mojokerto : CV. SINAR MULIA
PUSTAKA.

Anda mungkin juga menyukai