Anda di halaman 1dari 28

PEMILIHAN KEPALA DAERAH SECARA LANGSUNG

NAMA : LUKMAN DWI FANANI

NIM : 041507414

EMAIL : LUKMANDWIFANANI1995@GMAIL.COM
PENDAHULUAN

Di kebanyakan negara demokrasi, pemilihan umum dianggap lambang, sekaligus tolak


ukur dari sebuah demokrasi. Hasil pemilihan umum yang diselenggarakan dalam suasana
keterbukaan dengan kebebasan berpendapat dan kebebasan berserikat, dianggap mencerminkan
walaupun tidak begitu akurat, partisipasi dan kebebasan masyarakat. Sekalipun demikian,
disadari bahwa pemilihan umum (PEMILU) tidak merupakan satu-satunya tolak ukur dan perlu
dilengkapi dengan pengukuran beberapa kegiatan lain yang lebih bersifat berkesinambungan,
seperti partisipasi dalam kegiatan partai, lobbying, dan sebagainya.
Di banyak negara berkembang beberapa kebebasan seperti yang dikenal di dunia barat
kurang diindahkan. Seperti Indonesia, perkembangan demokrasi di Indonesia telah mengalami
pasang surut. Selama 67 tahun berdirinya Republik Indonesia ternyata masalah pokok yang kita
hadapi adalah bagaimana dalam masyarakat yang beraneka ragam pola budayanya dapat
mempertinggi tingkat kehidupan ekonomi disamping membina suatu kehidupan sosial dan
politik yang demokratis.pada pokok masalah ini berkisar pada penyusunan suatu sistem politik
dimana kepemimpinaan cukup kuat untuk melaksanakan pembangunan ekonomi serta nation
building, dengan partisipasi rakyat seraya menghindarkan timbulnya diktator.
Pemilihan umum juga menunjukkan seberapa besar partisipasi politik masyarakat,
terutama di negara berkembang. Kebanyakan negara ini ingin cepat mengadakan pembangunan
untuk mengejar keterbelakangannya, karena dianggap bahwa berhasil-tidaknya pembangunan
banyak bergantung pada partisipasi rakyat. Ikut sertanya masyarakat akan membantu
penanganan masalah-masalah yang ditimbulkan oleh perbedaan-perbedaan etnis, budaya, status
sosial, ekonomi, budaya, dan sebagainya. Integritas nasional, pembentukan identitas nasional,
serta loyalitas terhadap negara diharapkan akan ditunjang pertumbuhannya melalui partisipasi
politik.
Di beberapa negara berkembang partisipasi yang bersifat otonom, artinya lahir dari
mereka sendiri, masih terbatas. Di beberapa negara yang rakyatnya apatis, pemerintah
menghadapi masalah bagaimana meningkatkan partisipasi itu, sebab jika partisipasi mengalami
jalan buntu , dapat terjadi dua hal yaitu “anomi” atau justru “ revolusi”. Maka melalui pemilihan
umum yang sering didefenisikan sebagai “ pesta kedaulatan rakyat”, masyarakat dapat secara
aktif menyuarakan aspirasi mereka baik itu ikut berpartisipasi dalam kegiatan partai, ataupun
“menitipkan” dan “mempercayakan” aspirasi mereka pada salah satu partai peserta PEMILU
yang dianggap dapat memenuhi , serta menjalankan aspirasi masyarakat tyang telah
dipercayakan pada partai tersebut.
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang dan juga sebagai demokrasi yang sedang
berusaha mencapai stabilitas nasional dan memantapkan kehidupan politik juga mengalami
gejolak-gejolak sosial dan politikdalam proses pemilihan umum. Hal inilah yang menjadi latar
belakang penulis dalam menulis makalah (papers) ini, selain sebagai pemenuhan tugas sistem
politik indonesia. Dalam perkembangan kehidupan politiknya, indonesia selalu berusaha
memperbaharui sistem pemlihan umumbaik itu dengan mengadopsi sistem yang ada di dunia
barat ( walaupun tidak semuanya bekerja efektif di dalam negeri kita) untuk mencapai stabilitas
nasional dan politik.
KAJIAN PUSTAKA

Pemilihan umum (disingkat Pemilu) adalah memilih seseorang untuk mengisi jabatan politik
tertentu. Jabatan tersebut beraneka-ragam, mulai dari jabatan presiden/eksekutif, wakil
rakyat/legislatif di berbagai tingkat pemerintahan, sampai kepala desa. Pada konteks yang lebih
luas, Pemilu dapat juga berarti proses mengisi jabatan-jabatan seperti ketua OSIS atau ketua
kelas, walaupun untuk ini kata 'pemilihan' lebih sering digunakan.

Pemilu merupakan salah satu usaha untuk memengaruhi rakyat secara persuasif (tidak memaksa)
dengan melakukan kegiatan retorika, hubungan publik, komunikasi massa, lobi dan lain-lain
kegiatan. Meskipun agitasi dan propaganda di Negara demokrasi sangat dikecam, namun dalam
kampanye pemilihan umum, teknik agitasi dan teknik propaganda banyak juga dipakaioleh para
kandidat atau politikus selalu komunikator politik.

Dalam Pemilu, para pemilih dalam Pemilu juga disebut konstituen, dan kepada merekalah para
peserta Pemilu menawarkan janji-janji dan program-programnya pada masa kampanye.
Kampanye dilakukan selama waktu yang telah ditentukan, menjelang hari pemungutan suara.

Setelah pemungutan suara dilakukan, proses penghitungan dimulai. Pemenang Pemilu ditentukan
oleh aturan main atau sistem penentuan pemenang yang sebelumnya telah ditetapkan dan
disetujui oleh para peserta, dan disosialisasikan ke para pemilih.

Menurut UU No.7 pasal 348-350 tahun 2017, pemilih adalah WNI yang sudah genap berusia 17
tahun atau lebih, baik sudah kawin atau belum dan pernah kawin.

Dalam pemilu, pemilih biasanya dibedakan menjadi tiga kategori pemilih. Kategori pemilih
tersebut ialah pemilih tetap, pemilih tambahan dan pemilih khusus. Pada tahun 2019 ketiga
kategori ini digunakan sebagai standar pemilu.

Pemilih tetap adalah pemilih yang sudah terdata di KPU dan terdata di DPT(daftar pemilih
tetap). Pemilih kategori ini sudah di coklit dan dimutakhirkan oleh KPU dengan tanda bukti
memiliki undangan memilih atau C6.

Pemilih tambahan, adalah kategori pemilih yang pindah memilih ke TPS lain dari TPS yang
sudah ditentukan. Menurut UU NO.7 pasal 210 Tahun 2017, pemilih tambahan wajib melapor
paling lambat 30 hari sebelum pemungutan. Pada saat pemungutan suara pemilih tambahan
membawa surat pindah memilih(A5), KTP dan surat identitas lain(KK, pasfor atau SIM)

Pemilih Khusus, adalah kategori pemilih yang tidak terdaftar di DPT(Daftar Pemilih Tetap) dan
DPTb(Daftar Pemilih Tambahan). Pemilih khusus dapat ikut memilih dengan membawa KTP
atau identitas lain ke TPS. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara(KPPS) akan
memberikan hak suara dengan pertimbangan ketersedian surat suara di TPS.
PEMBAHASAN

Pemilihan kepala daerah (Pilkada atau Pemilukada) dilakukan secara langsung oleh penduduk
daerah administratif setempat yang memenuhi syarat. Pemilihan kepala daerah dilakukan satu
paket bersama dengan wakil kepala daerah. Kepala daerah dan wakil kepala daerah yang
dimaksud mencakup:

 Gubernur dan wakil gubernur untuk provinsi


 Bupati dan wakil bupati untuk kabupaten
 Wali kota dan wakil wali kota untuk kota

Sejarah

Sebelum tahun 2005, kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih oleh Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD). Sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, kepala daerah dipilih secara langsung oleh rakyat melalui Pemilihan
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah atau disingkat Pilkada. Pilkada pertama kali
diselenggarakan pada bulan Juni 2005, dilaksanakan di Kabupaten Kutai Kartanegara,
Kalimantan Timur.

Sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan


Umum, pilkada dimasukkan dalam rezim pemilu, sehingga secara resmi bernama Pemilihan
umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah atau disingkat Pemilukada. Pemilihan kepala
daerah pertama yang diselenggarakan berdasarkan undang-undang ini adalah Pilkada DKI
Jakarta 2007.

Pada tahun 2011, terbit undang-undang baru mengenai penyelenggara pemilihan umum yaitu
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011. Di dalam undang-undang ini, istilah yang digunakan
adalah Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota.

Pada tahun 2014, DPR-RI kembali mengangkat isu krusial terkait pemilihan kepala daerah
secara langsung. Sidang Paripurna DRI RI pada tanggal 24 September 2014 memutuskan bahwa
Pemilihan Kepala Daerah dikembalikan secara tidak langsung, atau kembali dipilih oleh DPRD.
Putusan Pemilihan kepala daerah tidak langsung didukung oleh 226 anggota DPR-RI yang terdiri
Fraksi Partai Golkar berjumlah 73 orang, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berjumlah 55
orang, Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) berjumlah 44 orang, dan Fraksi Partai Gerindra
berjumlah 32 orang.

Keputusan ini telah menyebabkan beberapa pihak kecewa. Keputusan ini dinilai sebagai langkah
mundur di bidang "pembangunan" demokrasi, sehingga masih dicarikan cara untuk
menggagalkan keputusan itu melalui uji materi ke MK. Bagi sebagian pihak yang lain,
Pemilukada tidak langsung atau langsung dinilai sama saja. Tetapi satu hal prinsip yang harus
digarisbawahi (walaupun dalam pelaksanaan Pemilukada tidak langsung nanti ternyata
menyenangkan rakyat) adalah: Pertama, Pemilukada tidak langsung menyebabkan hak pilih
rakyat hilang. Kedua, Pemilukada tidak langsung menyebabkan anggota DPRD mendapat dua
hak sekaligus, yakni hak pilih dan hak legislasi. Padahal jika Pemilukada secara langsung, tidak
menyebabkan hak pilih anggota DPRD (sebagai warga negara) hak pilihnya tetap ada.

Penyelenggaraan

Pilkada diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi dan KPU
Kabupaten/Kota dengan diawasi oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi dan
Bawaslu Kabupaten/Kota.

Khusus di Aceh, Pilkada diselenggarakan oleh Komisi Independen Pemilihan (KIP) dengan
diawasi oleh Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih).

Peserta

Kegiatan para anggota, kader, relawan dan simpatisan partai politik Indonesia. Beberapa dari
mereka berusaha melalui pengajaran pengkaderan dan pelatihan untuk keberhasilan partainya.
Partai politik diseleksi untuk mengikutii dan penyelenggaraan Pemilihan Umum, lalu Pemilihan
Presiden dan Pemilihan Kepala Daerah.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, peserta pilkada adalah pasangan calon
yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik. Ketentuan ini diubah dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 yang menyatakan bahwa peserta pilkada juga dapat
berasal dari pasangan calon perseorangan yang didukung oleh sejumlah orang. Undang-undang
ini menindaklanjuti keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membatalkan beberapa pasal
menyangkut peserta Pilkada dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004.

Khusus di Aceh, peserta Pilkada juga dapat diusulkan oleh partai politik lokal

Pilkada Serentak 2015

Pemerintah eksekutif dan legislatif telah menyepakati pilkada serentak untuk daerah-daerah yang
akan habis masa jabatannya pada tahun 2015 dan semuanya diselenggarakan pada 9 Desember
2015. Daftar wilayah yang akan menjalankan pilkada serentak yaitu:

Ada 8 Provinsi yang akan menggelar pilkada serentak, yaitu:

 Sumatra Barat (berakhir masa jabatan gubernur pada 15-08-2015),


 Kepulauan Riau (19-08-2015),
 Jambi (03-08-2015),
 Bengkulu (29-11-2015),
 Kalimantan Utara (22-04-2015),
 Kalimantan Tengah (04-08-2015),
 Kalimantan Selatan (08-08-2015),
 Sulawesi Utara (20-09-2015),
 Sulawesi Tengah (16-06-2016).

Pilkada tingkat kabupaten dan kota


Sumatra Utara

 Kota Medan (masa jabatan berakhir 26-07-2015),


 Kota Binjai (13-08-2015),
 Kota Sibolga (26-08-2015),
 Kota Pematangsiantar (22-09-2015),
 Kota Tanjungbalai (07-02-2016),
 Kota Gunungsitoli (13-04-2016),
 Kabupaten Serdang Bedagai (05-08-2015),
 Kabupaten Tapanuli Selatan (12-08-2015).
 Kabupaten Toba Samosir (12-08-2015),
 Kabupaten Labuhanbatu (19-08-2015),
 Kabupaten Asahan (19-08-2015),
 Kabupaten Pakpak Bharat (25-08-2015),
 Kabupaten Humbang Hasundutan (26-08-2015),
 Kabupaten Toba Samosir (12-08-2015),
 Kabupaten Simalungun (25-10-2015),
 Kabupaten Labuhanbatu Utara (15-11-2015),
 Kabupaten Labuhanbatu Selatan (11-02-2016),
 Kabupaten Karo (25-03-2016),
 Kabupaten Nias Selatan (12-04-2016),
 Kabupaten Nias Utara (12-04-2016),
 Kabupaten Nias Barat (13-04-2016),
 Kabupaten Nias (09-06-2016),
 Kabupaten Mandailing Natal (28-06-2016).

Sumatra Barat

 Kota Bukittinggi (13-08-2015),


 Kota Solok (31-08-2015),
 Kabupaten Solok (02-08-2015),
 Kabupaten Dharmasraya (12-08-2015),
 Kabupaten Solok Selatan (20-08-2015),
 Kabupaten Pasaman Barat (27-08-2015),
 Kabupaten Pasaman (29-08-2015),
 Kabupaten Pesisir Selatan (17-09-2015),
 Kabupaten Sijunjung (22-09-2015),
 Kabupaten Tanah Datar (26-09-2015),
 Kabupaten Padang Pariaman (25-10-2015),
 Kabupaten Agam (26-10-2015),
 Kabupaten Lima Puluh Kota (11-11-2015).
Riau

 Kota Dumai (12-08-2015),


 Kabupaten Kepulauan Meranti (30-07-2015),
 Kabupaten Indragiri Hulu (03-08-2015),
 Kabupaten Bengkalis (05-08-2015),
 Kabupaten Pelalawan (07-04-2016),
 Kabupaten Rokan Hulu (19-04-2016),
 Kabupaten Kuantan Singingi (01-06-2016),
 Kabupaten Rokan Hilir (07-06-2016),
 Kabupaten Siak (19-06-2016).

Jambi

 Kota Sungai Penuh (25-06-2016),


 Kabupaten Tanjung Jabung Barat (27-01-2016),
 Kabupaten Batanghari (30-01-2016),
 Kabupaten Tanjung Jabung Timur (12-04-2016),
 Kabupaten Bungo (14-06-2016).

Sumatra Selatan

 Kabupaten Musi Rawas Utara (DOB),


 Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (DOB),
 Kabupaten Ogan Komering Ulu (22-08-2015),
 Kabupaten Ogan Ilir (22-08-2015),
 Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (23-08-2015),
 Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (23-08-2015),
 Kabupaten Musi Rawas (05-09-2015).

Bengkulu

 Kabupaten Mukomuko (15-08-2015),


 Kabupaten Seluma (16-08-2015),
 Kabupaten Kepahiang (30-08-2015),
 Kabupaten Lebong (30-08-2015),
 Kabupaten Bengkulu Selatan (16-09-2015),
 Kabupaten Rejang Lebong (17-09-2015),
 Kabupaten Bengkulu Utara (04-02-2016),
 Kabupaten Kaur (21-05-2016).
Lampung

 Kota Metro (20-08-2015),


 Kota Bandar Lampung (15-09-2015),
 Kabupaten Pesisir Barat (DOB),
 Kabupaten Lampung Selatan (06-08-2015),
 Kabupaten Way Kanan (23-08-2015)
 Kabupaten Lampung Timur (02-09-2015),
 Kabupaten Pesawaran (20-09-2015),
 Kabupaten Lampung Tengah (12-11-2015).

Kepulauan Bangka Belitung

 Kabupaten Bangka Selatan (30-08-2015),


 Kabupaten Belitung Timur (06-09-2015),
 Kabupaten Bangka Tengah (24-09-2015),
 Kabupaten Bangka Barat (06-12-2015).

Kepulauan Riau

 Kota Batam (01-03-2016),


 Kabupaten Kepulauan Anambas (09-08-2015),
 Kabupaten Bintan (10-08-2015),
 Kabupaten Lingga (11-08-2015),
 Kabupaten Karimun (23-03-2016),
 Kabupaten Natuna (04-05-2016).

Banten

 Kota Cilegon (20-07-2015),


 Kota Tangerang Selatan (20-04-2016),
 Kabupaten Serang (28-07-2015),
 Kabupaten Pandeglang (10-03-2016).

Jawa Barat

 Kota Depok (26-01-2016),


 Kabupaten Pangandaran (DOB),
 Kabupaten Sukabumi (29-08-2015),
 Kabupaten Indramayu (12-12-2015),
 Kabupaten Bandung (15-12-2015),
 Kabupaten Karawang (27-12-2015),
 Kabupaten Tasikmalaya (08-03-2016),
 Kabupaten Cianjur (18-05-2016).

Jawa Tengah,

 Kota Semarang (19-07-2015),


 Kota Surakarta (28-07-2015),
 Kota Pekalongan (09-08-2015),
 Kota Magelang (29-08-2015),
 Kabupaten Rembang (20-07-2015),
 Kabupaten Kebumen (26-07-2015),
 Kabupaten Purbalingga (27-07-2015),
 Kabupaten Boyolali (03-08-2015),
 Kabupaten Blora (11-08-2015),
 Kabupaten Kendal (23-08-2015),
 Kabupaten Sukoharjo (01-09-2015),
 Kabupaten Semarang (28-09-2015),
 Kabupaten Wonosobo (30-10-2015),
 Kabupaten Purworejo (30-10-2015),
 Kabupaten Wonogiri (01-11-2015),
 Kabupaten Klaten (02-12-2015),
 Kabupaten Pemalang (24-01-2016),
 Kabupaten Grobogan (14-03-2016),
 Kabupaten Demak (03-05-2016),
 Kabupaten Sragen (04-05-2016),
 Kabupaten Pekalongan (27-06-2016).

Daerah Istimewa Yogyakarta

 Kabupaten Bantul (27-07-2015),


 Kabupaten Gunung Kidul (28-07-2015),
 Kabupaten Sleman (10-08-2015).

Jawa Timur

 Kota Blitar (03-08-2015),


 Kota Surabaya (28-09-2015),
 Kota Pasuruan (18-10-2015),
 Kabupaten Ngawi (27-07-2015),
 Kabupaten Lamongan (09-08-2015),
 Kabupaten Jember (11-08-2015),
 Kabupaten Ponorogo (12-08-2015),
 Kabupaten Kediri (19-08-2015),
 Kabupaten Situbondo (06-09-2015),
 Kabupaten Gresik (27-09-2015),
 Kabupaten Trenggalek (04-10-2015),
 Kabupaten Mojokerto (18-10-2015),
 Kabupaten Sumenep (19-10-2015),
 Kabupaten Banyuwangi (21-10-2015),
 Kabupaten Malang (26-10-2015),
 Kabupaten Sidoarjo (01-11-2015),
 Kabupaten Blitar (31-01-2016),
 Kabupaten Pacitan (21-02-2016),
 Kabupaten Tuban (20-06-2016).

Bali

 Kota Denpasar (11-08-2015),


 Kabupaten Karang Asem (21-07-2015),
 Kabupaten Badung (05-08-2015),
 Kabupaten Bangli (05-08-2015),
 Kabupaten Tabanan (09-08-2015),
 Kabupaten Jembrana (16-02-2016).

Nusa Tenggara Barat

 Kota Mataram (10-08-2015),


 Kabupaten Lombok Utara (02-08-2015),
 Kabupaten Bima (09-08-2015),
 Kabupaten Sumbawa Barat (13-08-2015),
 Kabupaten Dompu (18-10-2015),
 Kabupaten Lombok Tengah (27-11-2015),
 Kabupaten Sumbawa (17-01-2016).

Nusa Tenggara Timur

 Kabupaten Malaka (DOB),


 Kabupaten Belu (17-02-2014) (gagal menggelar Pilkada pada tahun 2013),
 Kabupaten Manggarai Barat (30-08-2015),
 Kabupaten Sumba Timur (31-08-2015),
 Kabupaten Manggarai (14-09-2015),
 Kabupaten Ngada (14-09-2015),
 Kabupaten Sumba Barat (21-09-2015),
 Kabupaten Timor Tengah Utara (21-12-2015),
 Kabupaten Sabu Raijua (24-01-2016).

Kalimantan Barat

 Kabupaten Kapuas Hulu (04-08-2015),


 Kabupaten Bengkayang (10-08-2015),
 Kabupaten Sekadau (16-08-2015),
 Kabupaten Melawi (19-08-2015),
 Kabupaten Sintang (26-08-2015),
 Kabupaten Ketapang (30-08-2015),
 Kabupaten Sambas (12-06-2016).

Kalimantan Tengah

 Kabupaten Kotawaringin Timur (25-10-2015).

Kalimantan Selatan

 Kota Banjarbaru (11-08-2015),


 Kota Banjarmasin (12-08-2015),
 Kabupaten Banjar (06-08-2015),
 Kabupaten Kotabaru (10-08-2015),
 Kabupaten Balangan (13-08-2015),
 Kabupaten Hulu Sungai Tengah (31-08-2015),
 Kabupaten Tanah Bumbu (20-09-2015).

Kalimantan Timur

 Kota Samarinda (23-11-2015),


 Kota Bontang (23-03-2016),
 Kota Balikpapan (30-05-2016),
 Kabupaten Mahakam Ulu (DOB),
 Kabupaten Kutai Kartanegara (30-06-2015),
 Kabupaten Paser (31-08-2015),
 Kabupaten Berau (15-09-2015),
 Kabupaten Kutai Timur (13-02-2016),
 Kabupaten Kutai Barat (19-04-2016).

Kalimantan Utara

 Kabupaten Tana Tidung (18-01-2015),


 Kabupaten Bulungan (01-09-2015),
 Kabupaten Malinau (03-04-2016),
 Kabupaten Nunukan (31-05-2016).

Sulawesi Utara

 Kota Manado (10-12-2015),


 Kota Tomohon (07-01-2016),
 Kota Bitung (21-02-2016),
 Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (04-10-2015),
 Kabupaten Minahasa Utara (10-12-2015),
 Kabupaten Minahasa Selatan (14-12-2015),
 Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (16-12-2015).

Gorontalo

 Kabupaten Gorontalo (30-08-2015),


 Kabupaten Bone Bolango (18-09-2015),
 Kabupaten Pohuwato (22-09-2015).

Sulawesi Barat

 Kabupaten Mamuju Tengah (DOB),


 Kabupaten Mamuju Utara (05-10-2015),
 Kabupaten Mamuju (08-10-2015),
 Kabupaten Majene (25-06-2016).

Sulawesi Tengah

 Kota Palu (11-10-2015),


 Kabupaten Banggai Laut (DOB)
 Kabupaten Morowali Utara (DOB)
 Kabupaten Tojo Una-Una (29-08-2015),
 Kabupaten Poso (30-08-2015),
 Kabupaten Toli-Toli (14-09-2015),
 Kabupaten Sigi (22-11-2015),
 Kabupaten Banggai (08-06-2016).

Sulawesi Selatan

 Kabupaten Pangkajene Kepulauan (08-08-2015),


 Kabupaten Barru (10-08-2015),
 Kabupaten Maros (11-08-2015),
 Kabupaten Gowa (13-08-2015),
 Kabupaten Luwu Timur (27-08-2015),
 Kabupaten Tana Toraja (27-09-2015),
 Kabupaten Kepulauan Selayar (30-09-2015),
 Kabupaten Soppeng (16-10-2015),
 Kabupaten Luwu Utara (03-11-2015),
 Kabupaten Bulukumba (09-11-2015),
 Kabupaten Toraja Utara (31-03-2016).

Sulawesi Tenggara

 Kabupaten Kolaka Timur (DOB),


 Kabupaten Konawe Kepulauan (DOB),
 Kabupaten Buton Utara (10-06-2015),
 Kabupaten Konawe Selatan (12-08-2015),
 Kabupaten Muna (16-09-2015),
 Kabupaten Konawe Utara (21-04-2016),
 Kabupaten Wakatobi (28-06-2016).

Maluku

 Kabupaten Kepulauan Aru (30-10-2014),


 Kabupaten Seram Bagian Timur (13-09-2015),
 Kabupaten Maluku Barat Daya (26-04-2016),
 Kabupaten Buru Selatan (22-06-2016).

Maluku Utara

 Kota Ternate (10-08-2015),


 Kota Tidore Kepulauan (08-11-2015),
 Kabupaten Pulau Taliabu (DOB),
 Kabupaten Halmahera Timur (30-08-2015),
 Kabupaten Kepulauan Sula (15-09-2015),
 Kabupaten Halmahera Utara (11-10-2015),
 Kabupaten Halmahera Selatan (17-01-2016),
 Kabupaten Halmahera Barat (04-02-2016).

Papua

 Kabupaten Nabire (04-05-2015),


 Kabupaten Asmat (09-11-2015),
 Kabupaten Keerom (13-11-2015),
 Kabupaten Waropen (15-11-2015),
 Kabupaten Merauke (08-01-2016),
 Kabupaten Mamberamo Raya (15-01-2016),
 Kabupaten Pegunungan Bintang (17-01-2016),
 Kabupaten Boven Digoel (07-03-2016),
 Kabupaten Yahukimo (05-04-2016),
 Kabupaten Supiori (21-05-2016),
 Kabupaten Yalimo (11-06-2016).

Papua Barat

 Kabupaten Pegunungan Arfak (DOB),


 Kabupaten Manokwari Selatan (DOB),
 Kabupaten Sorong Selatan (15-11-2015),
 Kabupaten Raja Ampat (16-11-2015),
 Kabupaten Kaimana (23-11-2015),
 Kabupaten Teluk Bintuni (25-11-2015),
 Kabupaten Fakfak (06-12-2015),
 Kabupaten Teluk Wondama (13-01-2016),
 Kabupaten Manokwari (07-02-2016).

Pilkada Serentak 2017

Pemerintah eksekutif dan legislatif telah menyepakati pilkada serentak untuk daerah-daerah yang
akan habis masa jabatannya pada tahun 2015 dan semuanya diselenggarakan pada 15 Februari
2017. Daftar wilayah yang akan menjalankan pilkada serentak yaitu:

Ada 7 Provinsi yang akan menggelar pilkada serentak, yaitu:

 Aceh (berakhir masa jabatan gubernur pada (25-06-2017),


 Kepulauan Bangka Belitung (07-05-2017),
 DKI Jakarta (15-10-2017),
 Banten (11-01-2017),
 Gorontalo (16-01-2017),
 Sulawesi Barat (14-12-2016),
 Papua Barat (17-01-2017).

Adapun provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang masa jabatan gubernurnya berakhir pada
tanggal 10 Oktober 2017 tidak melaksanakan pemilihan gubernur sesuai UU No. 13 tahun 2012
tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.

 Kota Banda Aceh (masa jabatan berakhir 26-07-2017),


 Kota Lhokseumawe (05-07-2017),
 Kota Langsa (27-08-2017),
 Kota Sabang (17-09-2017),
 Kabupaten Aceh Besar (03-07-2017),
 Kabupaten Aceh Utara (05-07-2017),
 Kabupaten Aceh Timur (06-07-2017),
 Kabupaten Aceh Jaya (09-07-2017),
 Kabupaten Bener Meriah (11-07-2017),
 Kabupaten Pidie (12-07-2017),
 Kabupaten Simeulue (16-07-2017),
 Kabupaten Aceh Singkil (17-07-2017),
 Kabupaten Bireuen (06-08-2017),
 Kabupaten Aceh Barat Daya (13-08-2017),
 Kabupaten Aceh Tenggara (24-09-2017),
 Kabupaten Gayo Lues (25-09-2017),
 Kabupaten Aceh Barat (08-10-2017),
 Kabupaten Nagan Raya (08-10-2017),
 Kabupaten Aceh Tengah (27-12-2017),
 Kabupaten Aceh Tamiang (28-12-2017).

Sumatra Utara

 Kota Tebing Tinggi (05-08-2016),


 Kabupaten Tapanuli Tengah (09-08-2016).

Sumatra Barat

 Kota Payakumbuh (23-09-2017),


 Kabupaten Kepulauan Mentawai (05-12-2016).

Riau

 Kota Pekanbaru (26-01-2017),


 Kabupaten Kampar (11-12-2016).

Jambi

 Kabupaten Muaro Jambi (19-07-2016),


 Kabupaten Sarolangun (31-07-2016),
 Kabupaten Tebo (27-08-2016).
Sumatra Selatan

 Kabupaten Musi Banyuasin (16-01-2017).

Bengkulu

 Kabupaten Bengkulu Tengah (17-04-2017).

Lampung

 Kabupaten Tulang Bawang Barat (14-11-2016),


 Kabupaten Pringsewu (23-11-2016),
 Kabupaten Mesuji (13-04-2017)
 Kabupaten Lampung Barat (10-12-2017),
 Kabupaten Tulang Bawang (17-12-2017).

Jawa Barat

 Kota Cimahi (19-10-2017),


 Kota Tasikmalaya (14-11-2017),
 Kabupaten Bekasi (14-05-2017).

Jawa Tengah,

 Kota Salatiga (11-07-2016),


 Kabupaten Banjarnegara (18-10-2016),
 Kabupaten Batang (13-02-2017),
 Kabupaten Jepara (10-04-2017),
 Kabupaten Pati (07-08-2017),
 Kabupaten Cilacap (19-11-2017),
 Kabupaten Brebes (04-12-2017).

Daerah Istimewa Yogyakarta

 Kota Yogyakarta (20-12-2016),


 Kabupaten Kulon Progo (24-08-2016).

Jawa Timur

 Kota Batu (26-12-2017).


Bali

 Kabupaten Buleleng (24-07-2017).

Nusa Tenggara Timur

 Kota Kupang (01-08-2017),


 Kabupaten Flores Timur (26-07-2016),
 Kabupaten Lembata (25-08-2016).

Kalimantan Barat

 Kota Singkawang (17-12-2017),


 Kabupaten Landak (06-09-2016).

Kalimantan Tengah

 Kabupaten Barito Selatan (19-09-2016),


 Kabupaten Kotawaringin Barat (30-12-2016).

Kalimantan Selatan

 Kabupaten Hulu Sungai Utara (09-10-2017),


 Kabupaten Barito Kuala (04-11-2017).

Sulawesi Utara

 Kabupaten Bolaang Mongondow (16-07-2016),


 Kabupaten Kepulauan Sangihe (01-11-2016).

Gorontalo

 Kabupaten Boalemo (01-02-2017).

Sulawesi Tengah

 Kabupaten Banggai Kepulauan (29-09-2016),


 Kabupaten Buol (10-10-2017).

Sulawesi Selatan

 Kabupaten Takalar (21-12-2017).


Sulawesi Tenggara

 Kota Kendari (08-10-2017),


 Kabupaten Buton Selatan (DOB),
 Kabupaten Buton Tengah (DOB),
 Kabupaten Muna Barat (DOB),
 Kabupaten Bombana (02-08-2016),
 Kabupaten Kolaka Utara (18-06-2017),
 Kabupaten Buton (18-08-2017).

Maluku

 Kota Ambon (04-08-2016),


 Kabupaten Seram Bagian Barat (13-09-2016),
 Kabupaten Buru (02-02-2017)
 Kabupaten Maluku Tenggara Barat (16-04-2017),
 Kabupaten Maluku Tengah (08-09-2017).

Maluku Utara

 Kabupaten Pulau Morotai (08-09-2016),


 Kabupaten Halmahera Tengah (23-12-2017).

Papua

 Kota Jayapura (21-07-2016),


 Kabupaten Nduga (30-09-2016),
 Kabupaten Lanny Jaya (25-10-2016),
 Kabupaten Sarmi (28-12-2016),
 Kabupaten Mappi (09-02-2017),
 Kabupaten Tolikara (10-07-2017),
 Kabupaten Kepulauan Yapen (07-09-2017),
 Kabupaten Jayapura (06-10-2017),
 Kabupaten Intan Jaya (22-11-2017),
 Kabupaten Puncak Jaya (08-12-2017),
 Kabupaten Dogiyai (18-12-2017).

Papua Barat

 Kota Sorong (11-06-2017),


 Kabupaten Tambrauw (29-10-2016),
 Kabupaten Maybrat (21-11-2016),
 Kabupaten Sorong (12-06-2017).
Pilkada Serentak 2018

Ada 17 Provinsi yang akan menggelar pilkada serentak, yaitu:

 Sumatra Utara (17-06-2018),


 Riau (19-02-2019),
 Sumatra Selatan (07-11-2018),
 Lampung (02-06-2019),
 Jawa Barat (13-06-2018),
 Jawa Tengah (23-08-2018),
 Jawa Timur (12-02-2019),
 Kalimantan Barat (14-01-2018),
 Kalimantan Timur (17-12-2018),
 Bali (29-08-2013),
 Nusa Tenggara Barat (17-09-2018),
 Nusa Tenggara Timur (16-07-2018),
 Sulawesi Selatan (08-04-2018),
 Sulawesi Tenggara (16-02-2018),
 Maluku (10-03-2019),
 Maluku Utara (02-05-2019),
 Papua (09-04-2018).

Pilkada tingkat kabupaten dan kota


Aceh

 Kota Subulussalam (05-05-2019),


 Kabupaten Aceh Selatan (15-04-2018),
 Kabupaten Pidie Jaya (03-02-2019).

Sumatra Utara

 Kota Padang Sidempuan (04-01-2018),


 Kabupaten Padang Lawas Utara (27-11-2018),
 Kabupaten Batu Bara (24-12-2018),
 Kabupaten Padang Lawas (10-02-2019),
 Kabupaten Langkat (20-02-2019),
 Kabupaten Deli Serdang (14-04-2019),
 Kabupaten Tapanuli Utara (16-04-2019),
 Kabupaten Dairi (22-04-2019).

Sumatra Barat
 Kota Sawahlunto (25-06-2018),
 Kota Padang Panjang (01-10-2018),
 Kota Pariaman (09-10-2018),
 Kota Padang (13-05-2019).

Riau

 Kabupaten Indragiri Hilir (22-11-2018).

Jambi

 Kota Jambi (31-10-2018),


 Kabupaten Merangin (06-08-2018),
 Kabupaten Kerinci (04-03-2019).

Sumatra Selatan

 Kota Lubuklinggau (24-02-2018),


 Kota Pagar Alam (23-04-2018),
 Kota Prabumulih (13-05-2018),
 Kota Palembang (21-07-2018),
 Kabupaten Muara Enim (20-06-2018),
 Kabupaten Empat Lawang (26-08-2018),
 Kabupaten Banyuasin (09-09-2018),
 Kabupaten Lahat (09-12-2018),
 Kabupaten Ogan Komering Ilir (15-01-2019).

Bengkulu

 Kota Bengkulu (21-01-2018).

Lampung

 Kabupaten Tanggamus (15-02-2018),


 Kabupaten Lampung Utara (25-03-2019)

Kepulauan Bangka Belitung

 Kota Pangkalpinang (14-11-2018),


 Kabupaten Bangka (25-09-2018),
 Kabupaten Belitung (31-12-2018).
Kepulauan Riau

 Kota Tanjungpinang (16-01-2018).

Banten

 Kota Serang (05-12-2018),


 Kota Tangerang (24-12-2018),
 Kabupaten Tangerang (22-03-2018),
 Kabupaten Lebak (15-01-2019).

Jawa Barat

 Kota Bekasi (10-03-2018),


 Kota Cirebon (16-04-2018),
 Kota Sukabumi (13-05-2018),
 Kota Bandung (16-09-2018),
 Kota Banjar (04-12-2018),
 Kota Bogor (07-04-2019),
 Kabupaten Purwakarta (13-03-2018),
 Kabupaten Sumedang (05-07-2018),
 Kabupaten Bandung Barat (17-07-2018),
 Kabupaten Kuningan (04-12-2018),
 Kabupaten Majalengka (12-12-2018),
 Kabupaten Subang (19-12-2018),
 Kabupaten Bogor (30-12-2018),
 Kabupaten Garut (23-01-2019),
 Kabupaten Cirebon (19-03-2019),
 Kabupaten Ciamis (06-04-2019).

Jawa Tengah,

 Kota Tegal (23-03-2019),


 Kabupaten Banyumas (11-04-2018),
 Kabupaten Temanggung (29-07-2018),
 Kabupaten Kudus (13-08-2018),
 Kabupaten Karanganyar (15-12-2018),
 Kabupaten Tegal (08-01-2019),
 Kabupaten Magelang (29-01-2019).

Jawa Timur

 Kota Malang (13-09-2018),


 Kota Mojokerto (08-12-2018),
 Kota Probolinggo (28-01-2019),
 Kota Kediri (02-04-2019),
 Kota Madiun (29-04-2019),
 Kabupaten Probolinggo (20-02-2018),
 Kabupaten Sampang (26-02-2018),
 Kabupaten Bangkalan (04-03-2018),
 Kabupaten Bojonegoro (13-03-2018),
 Kabupaten Nganjuk (16-04-2018),
 Kabupaten Pamekasan (22-04-2018),
 Kabupaten Tulungagung (30-04-2018),
 Kabupaten Pasuruan (09-07-2018),
 Kabupaten Magetan (23-07-2018),
 Kabupaten Madiun (03-08-2018),
 Kabupaten Lumajang (26-08-2018),
 Kabupaten Bondowoso (16-09-2018),
 Kabupaten Jombang (24-09-2018).

Bali

 Kabupaten Gianyar (21-02-2018),


 Kabupaten Klungkung (16-12-2018).

Nusa Tenggara Barat

 Kota Bima (24-07-2018),


 Kabupaten Lombok Timur (30-08-2018),
 Kabupaten Lombok Barat (23-04-2019).

Nusa Tenggara Timur

 Kabupaten Sikka (06-07-2018),


 Kabupaten Sumba Tengah (02-11-2018),
 Kabupaten Nagekeo (23-12-2018),
 Kabupaten Rote Ndao (08-02-2019),
 Kabupaten Manggarai Timur (14-02-2019),
 Kabupaten Timor Tengah Selatan (06-03-2019),
 Kabupaten Alor (17-03-2019),
 Kabupaten Kupang (24-03-2019),
 Kabupaten Ende (07-04-2019),
 Kabupaten Sumba Barat Daya (08-09-2019).

Kalimantan Barat

 Kota Pontianak (22-12-2018),


 Kabupaten Kayong Utara (25-06-2018),
 Kabupaten Sanggau (05-02-2019),
 Kabupaten Kubu Raya (17-02-2019),
 Kabupaten Mempawah (14-04-2019).

Kalimantan Tengah

 Kota Palangka Raya (23-09-2018),


 Kabupaten Kapuas (25-04-2018),
 Kabupaten Sukamara (22-07-2018),
 Kabupaten Lamandau (22-07-2018),
 Kabupaten Seruyan (23-07-2018),
 Kabupaten Katingan (24-07-2018),
 Kabupaten Pulang Pisau (24-07-2018),
 Kabupaten Murung Raya (26-07-2018),
 Kabupaten Barito Timur (26-07-2018),
 Kabupaten Barito Utara (23-09-2018),
 Kabupaten Gunung Mas (28-05-2019).

Kalimantan Selatan

 Kabupaten Tapin (19-02-2018),


 Kabupaten Hulu Sungai Selatan (17-06-2018),
 Kabupaten Tanah Laut (24-07-2018),
 Kabupaten Tabalong (17-03-2019).

Kalimantan Timur

 Kabupaten Penajam Paser Utara (31-07-2018).

Kalimantan Utara

 Kota Tarakan (01-03-2019).

Sulawesi Utara

 Kota Kotamobagu (22-09-2018),


 Kabupaten Minahasa (17-03-2018),
 Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (05-09-2018),
 Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (08-09-2018),
 Kabupaten Minahasa Tenggara (24-09-2018),
 Kabupaten Kepulauan Talaud (21-07-2019).

Gorontalo
 Kota Gorontalo (02-06-2019),
 Kabupaten Gorontalo Utara (06-12-2018).

Sulawesi Tengah

 Kabupaten Morowali (25-05-2018),


 Kabupaten Parigi Moutong (09-10-2018),
 Kabupaten Donggala (15-01-2019).

Sulawesi Selatan

 Kota Palopo (06-07-2018),


 Kota Parepare (30-10-2018),
 Kota Makassar (08-05-2019),
 Kabupaten Bone (18-04-2018),
 Kabupaten Sinjai (28-07-2018),
 Kabupaten Bantaeng (15-08-2018),
 Kabupaten Enrekang (16-10-2018),
 Kabupaten Sidenreng Rappang (18-12-2018),
 Kabupaten Jeneponto (30-12-2018),
 Kabupaten Wajo (10-02-2019),
 Kabupaten Luwu (15-02-2019),
 Kabupaten Pinrang (24-04-2019).

Sulawesi Tenggara

 Kota Baubau (30-01-2018),


 Kabupaten Konawe (17-06-2018),
 Kabupaten Kolaka (15-01-2019).

Sulawesi Barat

 Kabupaten Mamasa (18-09-2018),


 Kabupaten Polewali Mandar (07-01-2019).

Maluku

 Kota Tual (31-10-2018),


 Kabupaten Maluku Tenggara (31-10-2018).

Papua

 Kabupaten Mamberamo Tengah (15-03-2018),


 Kabupaten Paniai (16-04-2018),
 Kabupaten Puncak (25-04-2018),
 Kabupaten Deiyai (20-08-2018),
 Kabupaten Jayawijaya (18-12-2018),
 Kabupaten Biak Numfor (13-03-2019),
 Kabupaten Mimika (06-09-2019).

Kontroversi

Pilkada serentak tahun 2015 ini sempat membuat polemik karena di beberapa wilayah hanya
terdapat satu pasang calon kepala daerah, atau calon tunggal. Namun Mahkamah Konstitusi
memutuskan untuk memperbolehkan pemilihan kepala daerah bagi daerah yang hanya memiliki
calon tunggal. Mahkamah Konstitusi beralasan, jika pilkada ditunda karena kurangnya calon,
maka akan menghapus hak konstitusional rakyat untuk memilih dan dipilih. Mahkamah juga
menilai Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang pilkada juga tidak memberikan jalan
keluar seandainya syarat-syarat calon tidak terpenuhi.

Untuk proses pemilihan kepala daerah calon tunggal, surat suara akan dibuat berbeda. Surat
suara khusus ini hanya akan berisi satu pasangan calon kepala daerah, dengan pilihan "Setuju"
atau "Tidak Setuju" di bagian bawahnya. Apabila pilihan "Setuju" memperoleh suara terbanyak,
maka calon tunggal ditetapkan sebagai kepala daerah yang sah. Namun jika pilihan "Tidak
Setuju" memperoleh suara terbayak, maka pemilihan ditunda hingga pilkada selanjutnya.

Berbagai analis menyatakan bahwa pilkada serentak memiliki manfaat, diantaranya:

 Efisiensi anggaran
 Efektivitas lembaga pemilihan umum
 Sarana menggerakkan kader partai politik secara luas dan gencar.
 Mencegah kutu loncat (gagal di satu wilayah, menyeberang ke wilayah lain) seperti
Rieke Dyah Pitaloka (gagal di Jakarta dan Jawa Barat, jadi bakal calon di Depok) dan
Andre Taulany (gagal di Tangerang Selatan, jadi bakal calon di Depok)
 Perencanaan pembangunan lebih sinergi antara pemerintah DATI II, DATI I, dan
pemerintah pusat.

PENUTUP
A. Kesimpualan

Perkembangan pemilihan umum khususnya pemilukada menuai berbagai lika-liku dalam


perjalanannya. Banyak anggota DPRD yang tidak setuju dengan di adakannya pemilukada.
Namun pada perkembangannya hingga saat ini pemilukada tetap dilaksanakan. Karena pada
dasarnya suara dari rakyat adalah komponen utama untuk memilih figure yang di idamkan
sebagai pimpinan mereka.

B. Saran

Bagi para calon pemimpin daerah maupun calon wakil kepala daerah yang sudah berjanji
pada waktu berkampanye apabila kelak sudah terpilih, jangan lupa untuk menepati janji. Karena
pada dasarnya kalian telah terpilih karena suara dari rakyat dan itu dilakukan dengan cara
pemilu.

DAFTAR PUSTAKA
Modul MKDU4111 Pendidikan Kewarganegaraan

https://id.wikipedia.org

https://id.wikipedia.org

http://syah8400.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai