Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Demokrasi adalah bentuk atau sistem pemerintahan yang segenap rakyat turut serta
memerintah dengan perantaran wakil-wakilnya atau pemerintahan rakyat. Demokrasi juga dapat
diartikan sebagai gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak kewajiban
serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara. Inti dari demokrasi adalah pemerintahan
dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Salah satu tonggak utama untuk mendukung sistem
politik yang demokratis adalah melalui Pemilu. Pemilu diselenggarakan dengan tujuan untuk
memilih wakil rakyat baik di tingkat pemerintahan pusat maupun pemerintahan daerah,serta
untuk membentuk pemerintahan yang demokratis, kuat, dan memperoleh dukungan rakyat dalam
rangka mewujudkan tujuan nasional sebagaimana yang diamanatkan oleh pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Rakyat merupakan aktor politik aktif yand menentukan berhasil tidaknya proses
pemilu. Salah satunya yaitu pemilih pemula. Pemilih pemula adalah pemilih yang baru pertama
kali akan menggunakan hak pilihnya. Berdasarkan pasal 45 Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No.72 tahun 2005 tentang Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) adalah “Penduduk desa
warga negara republik Indonesia yang pada hari pemungutan suara pemilihan kepala desa sudah
berumur 17(tujuh belas) tahun atau sudah pernah kawin mempunyai hak pilih. Pemilih pemula
yang baru pertama memiliki hak pilih dalam pemilu, sebelumnya telah ikut berpartisipasi politik
untuk meningkatkan nilai-nilai demokrasi di sekolah misalnya, pada rapat kelas, pemilihan
ketua kelas, ketua OSIS, dan sebagainya. Pendidikan politik yang diharapkan dapat
mengembangkan nilai-nilai demokrasi bagi pemilih pemula di sekolah pada pelajaran pendidikan
pancasila dan kewarganegaraan (PPKn) yang diajarkan oleh guru tentang demokrasi dan
pemilihan umum tidak secara spesifik dan mendetail dibahas oleh guru PPKn. Oleh karena
itulah, penting bagi pemilih pemula untuk mendapatkan pendidikan politik yang secara spesifik
ditunjukan bagi pemilih pemula dalam kegiatan pemilu di sekolah maupun di masyarakat.

B. Rumusan Masalah

1
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah ditemukan diatas maka permasalahan
yang menjadi dasar penelitian ini adalah: :

1. Apa pengertian Demokrasi?


2. Bagaimana sejarah Demokrasi?
3. Apa itu Pemilu?
4. Bagaimana Hubungan Pemilu dengan Demokrasi?
5. Apa peran Pemilihan Umum (KPU)?
6. Apa peran Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu)?
7. Apa saja permasalahan-permasalahan dalam pemilih pemula dan cara mengatasi pemsalahan
tersebut?

C. Tujuan penelitian
Dalam penelitian ini pun perlu adanya tujuan yang berfungsi sebagai acuan pokok terhadap
masalah yang akan diteliti sehingga peneliti dapat bekerja secara terarah dalam mencari data
sampai pada langkah pemecahan masalahnya.

1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai sebagai suatu karya ilmiah, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
kontribusi sebagai perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya,maupun bagi
masyarakat pada umumnya.
b. Dapat menambah ilmu pengetahuan bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya tentang implementasi nilai-nilai demokrasi pada pemilih pemula di pemilu.
c. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar serta pedoman untuk penelitian
berikutnya yang sejenis.

2. Manfaat Praktis
a. Untuk menerapkan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah dalam mempelajari nilai-
nilai demokrasi.
b. Sebagai calon pendidik, pengetahuan selama mengadakan penelitian ini dapat
ditrasformasikan pada pesrta didik khususnya dan masyarakat pada umumnya.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

SUARA DEMOKRASI

2.1 Pengertian Demokrasi

Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai
upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan
oleh pemerintahan negara tersebut. Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang
membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif, dan legislatif) untuk mewujudkan
dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (indipenden) dan berada dalam perangkat
yang sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan indipendensi ketiga jenis lembaga negara ini
diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol
berlandaskan prinsip checks and blances.

Ketiga jenis lembaga-lembaga negara tersebut adalah lembaga pemerintah yang


memiliki kewenangan untuk mewujudkan dan melaksanakan kewenangan eksekutif, lembaga-
lembaga pengadilan yang berwenang menyelenggarakan kekuasaan judikatif dan lembaga-
lembaga perwakilan rakyat ( DPR , untuk Indonesia) yang memiliki kewenangan menjalankan
kekuasaan legislatif.

Selain pemilihan umum legislatif, banyak keputusan atau hasil-hasil penting,


misalnya pemilihan presiden suatu negara, diperoleh melalui pemilihan umum. Pemilihan umum
tidak wajib atau tidak mesti diikuti oleh seluruh warganegara, namun oleh sebagian warga yang
berhak dan secara sukarela mengikuti pemilihan umum. Sebagai tambahan, tidak semua warga
negara berhak untuk memilih (mempunyai hak pilih).

2.2 Bagaimana Sejarah Demokrasi

Pemilu merupakan mekanisme umum. Pemilu pertama dilaksanakan 1955 dalam


pemilihan DPR dan Dewan konsistuante. Pemilu 1971 dilakukan dengan sistem perwakilan
berimbang. 1977 pemilu hanya diikuti 3 partai yaitu GOLKAR, PPP, dan PDI. Pemilu 1982
dimenangkan GOLKAR dengan mendapatkan 247 kursi. Pemilu 1987 PPP dapat 66 kursi dan
GOLKAR 299 kursi. Pemilu 1992 PDI berhasil meraih 56 kursi 1997 golkar memperoleh 352

3
kursi dan menjadi berakhirnya orde lama. Indonesia merupakan negara demokrasi, pada tahun
1998 indonesia dikira akan gagal karena anak bangsa. Pemilu merupakan mekanisme umum,
pemilu 1955 karena ada permasalahan di pemilu 1988 dipercepat untuk membentuk partai-partai
politik untuk mengikuti pemilihan umum.
Pemilu 1955 ada dua pemilihan DPR dan pemilihan dewan konsitusi. Dewan berkerja
selama 4 tahun tidak menghasilksan apa yang berakhir tragis Demokrasi terpimpin diera
demokrasi terpimpin pemilu tidak lagi dilakukan pemilihan umum digelar lagi pada 1977 pemilu
hanya diikuti 3 partai yaitu golkar, ppp, dan pdi. Sistem professional dan suara yang berisi
90.93% suara. Pada tahun 1977 suara ppp naik , ppp hanya mendapatkan 5 kursi dalam nasional
pemiluu 18982, golkar 10 kursi. Pemilu 1987 pp kehilangan 33 kursi dan mendapatkan 66 kursi,
turunya kursi adalah konflik penggantian lambing ka’bah menjadi bintang agar sama dengan
pancasila pertama. Pemilu 1997 pdi berhasil menambah kursi sebanyak 56 kursi di DPR golkar
352 kursi dpr, demokrasi yang dilakukan besar-besaran di seluruh negeri. Habibie berhasil
meneruskan periode kepresidenan Soeharto presiden Habbie berhasil berhasil menjalankan
pemilu 1999 secara damai tetap memakai sistem propesional. Sedikit berbeda ini dengan
menghitung ranking atau suara terbesar yang didapat pemilu tahun 2004 pemilu legistatif dibuka
hanya digunakan untuyk pemilihan DPR tapi juga DPD.
Untuk menggunakan sistem presidensial. 5 april 2004 legislatif, 5 juli 2004 pemilihan
presiden, 5-25 september 2004 pemilihan presiden periode 2 dan terpilihnya Susilo Bambang
Yudhoyono dan wakil Yusuf Kalla. Pemilu pada dilakukan 5 juni 2005, pemilu legislatif 5 juni
2009 dan dilakukan secara terbuka dan langsung dipilih oleh masyarakat langsung Susilo terpilih
pada [periode perode 2009-2014 dan menjadi negara ketiga demokrasi setelah amerika dan india.
Politik transaksional pemilihan hak suara pembelian hak suara. Jumlah penduduk lebih 250 juta
jiwa, pada tahun 1998 pemilu dalam demokrasi pemilu merupakan mekanisme modern dalam
pemilihan pemimpin dipercepat pada tahun 1999. 1955 dpr dan dewan konsistuante 30 partai dan
100 perorangan karena perbedaan pandangan dewan konsituante berakhir dan kembali pada uu.

2.3 Apa itu Pemilu

Pemilu atau pemilihan umum merupakan proses memilih orang untuk dijadikan
pengisi jabatan wakil rakyat dari berbagai tingkat pemerintahan sampai dengan kepala desa.

2.4 Bagaimana hubungan Pemilu dengan Demokrasi

4
Adalah pemilu merupakan bagian dari salah satu contoh bentuk nyata perwujudan
demokrasi dalam hidup berbangsa dan bernegara di Indonesia.

2.5. Apa peran Komisi Pemilihan Umum (KPU)

KPU dalam menyelenggarakan pemilu, bebas dari pengaruh pihak mana pun
berkaitan dengan pelaksanaan dan wewenangnya. Kpu memiliki tugas menyusun peraturan kpu
untuk setiap tahapan pemilu termasuk dalam kewenangannya menetapkan peraturan kpu untuk
setiap tahapan.

2.6 Apa Peran Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu)

Bawaslu sebagai lembaga yang bertugas mengawasi tahapan penyelenggaraan


pemilu, disamping memiliki peran dalam melakukan upaya-upaya pencegahan dan penindakan
pelanggaran sebagaimana di atur dalam UU nomor 7 tahun 2017 tentang pemilu, juga memiliki
tugas dan yang cukup berat dan besar.

2.7 Permasalahan-permasalahan dalam pemilih pemula dan mengatasi permasalahan tersebut.

Permasalahan-permasalahan dalam pemilih pemula yaitu:


1. Politik uang cara mengatasinya seharusnya pemerintah lebih memperhatikan pengeluaran
desa , agar tidak terjadi kecurangan dan tidak terjadi penyalahgunaan dana. Dengan cara
mengecek pemasukan dan pengeluaran dana sesuai dengan anggara.
2. Penyebaran hoax cara mengatasinya harus lebih memperhatikan berita yang beredar dan
menelusuri apakah berita itu benar atau tidak.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai
upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan
oleh pemerintahan negara tersebut. Pemilu merupakan mekanisme umum. Pemilu pertama
dilaksanakan 1955 dalam pemilihan DPR dan Dewan konsistuante. Pemilu 1971 dilakukan
dengan sistem perwakilan berimbang. 1977 pemilu hanya diikuti 3 partai yaitu GOLKAR, PPP,
dan PDI. Pemilu 1982 dimenangkan GOLKAR dengan mendapatkan 247 kursi. Pemilu 1987
PPP dapat 66 kursi dan GOLKAR 299 kursi. Pemilu 1992 PDI berhasil meraih 56 kursi 1997
golkar memperoleh 352 kursi dan menjadi berakhirnya orde lama. Pemilu atau pemilihan umum
merupakan proses memilih orang untuk dijadikan pengisi jabatan wakil rakyat dari berbagai
tingkat pemerintahan sampai dengan kepala desa. Kpu memiliki tugas menyusun peraturan kpu
untuk setiap tahapan pemilu termasuk dalam kewenangannya menetapkan peraturan kpu untuk
setiap tahapan. Bawaslu sebagai lembaga yang bertugas mengawasi tahapan penyelenggaraan
pemilu, disamping memiliki peran dalam melakukan upaya-upaya pencegahan dan penindakan
pelanggaran sebagaimana di atur dalam UU nomor 7 tahun 2017 tentang pemilu, juga memiliki
tugas dan yang cukup berat dan besar.

Permasalahan-permasalahan dalam pemilih pemula yaitu:


1. Politik uang cara mengatasinya seharusnya pemerintah lebih memperhatikan pengeluaran
desa , agar tidak terjadi kecurangan dan tidak terjadi penyalahgunaan dana. Dengan cara
mengecek pemasukan dan pengeluaran dana sesuai dengan anggara.
2. Penyebaran hoax cara mengatasinya harus lebih memperhatikan berita yang beredar dan
menelusuri apakah berita itu benar atau tidak.

3.2 Saran

Kita sebagai rakyat Indonesia sebaiknya lebih berfikir lebih matang sebelum memberikan suara
saat pemilihan umum berlangsung agar tidak menyesal akan keputusannya, dan kita sebagai

6
warga negara Indonesia bebas memberikan kritik/pendapat kita kepada pemerintah agar bisa
bekerja lebih baik dan efektiif agar Indonesia lebih maju.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.ac.id : BAB 1 PENDAHULUAN

http://eprints.ac.id : BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

8
FOTO KEGIATAN SELAMA PROJEK

9
LAMPIRAN

10

Anda mungkin juga menyukai