Anda di halaman 1dari 20

Selasa

Desem , 6
ber
2 0 22

Profi
l
Komp , Karakt
e ten er da
serta si Pe n
Peng Strateg ngawas P
awas i dan emilu
Pemi Pengu
lu atan

Nurlia
(Korna Dian Param
s JPPR ita
)
Kebaikan
Demokrasi
Elektoral

1.Menjadikan kekuasaan
sebagai sarana menuju
kesejahteraan seluruh
rakyat Indonesia.
2.Calon yang terpilih
merupakan akumulasi
usulan masyarakat
kepada partai politik
3.Penyelenggara teknis
menjunjung tinggi
martabat integritas
dalam melaksanakan
tugas 2
ISU TREND YANG BERPOTENSI ADA MENUJU PEMILU 2024?
Project analysis slide 6

Medsos (Hoax Jadwal tahapan


& Berita dan payung
Krisis Iklim dan
Bohong) hukum yang
Bencana Alam
menyebabkan tidak relevan
Pemilu Susulan

Intimidasi/Ancaman (ajakan Rekruitmen dan


Konflik (perbedaan memilih, politik uang) keterpilihan
pilihan/isu yang laten Penyelenggara Pemilu
sebagai ancaman yang tidak kompeten
SARA)
Kunci S u k s e s Pemilu 2024:
Perlu peran serta/
Penyelenggara Pemilu
0 keterlibatan aktif 04 yang kompeten dan
masyarakat dalam setiap
1 tahapan Pemilu 2024
berintegritas

Koordinasi, kolaborasi, dan 05 Peradilan Pemilu yang


02 sinergi antar lembaga/
berintegritas
kementerian
Pemilih yang mandiri, cerdas,
03 Dukungan para pemangku 06 dan berdaulat
kepentingan lainnya (LSM,
ormas, PT, media, dsb)
N PEMI L U
EN GA WA SA
P
• Pengawasan pemilu dapat dimaknai sebagai suatu kegiatan
untuk mendeteksi apakah pelaksanaan pemilu telah berjalan
dengan aturan yang berlaku atau tidak, serta untuk
mewujudkan kedaulatan rakyat agar tersalurkan sesuai
prosedur yang berlaku tanpa manipulasi dan kecurangan.

• Pengawasan pemilu adalah kegiatan mengamati,


mengkaji, memeriksa, dan, menilai proses
penyelenggaraan Pemilu sesuai peraturan perundang-
undangan

5
N GAW AS AN
PE
TUJUAN
PEMILU

Pengawasan Pemilu bertujuan untuk:


1. Memastikan terselenggaranya Pemilu secara langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur, adil, dan berkualitas, serta dilaksanakannya peraturan
perundang-undangan mengenai Pemilu secara menyeluruh;
2. Mewujudkan Pemilu yang demokratis; dan
3. Menegakkan integritas, kredibilitas penyelenggara, transparansi
penyelenggaraan dan akuntabilitas hasil Pemilu.

6
Ka ra k t er
a s Pem il u
Pen g a w
SOLIDITAS INTEGRITAS

SIM-P

PROFESIONALIT
MENTALITAS AS
I T A S
SOLID

• Para pelaku didalam institusi bisa datang dari mana saja. Bisa dari
organisasi yang berbeda. Bisa datang dari latar belakang suku, etnis, dan
ras yang berbeda. Bisa datang dari latar belakang pendidikan yang
berbeda. Bisa datang dari latar kultural yang berbeda. Akan tetapi ketika
mereka masuk dalam kawasan institusi yang sama, maka semuanya harus
menyatu dalam satu langkah, satu ayunan.
• Soliditas adalah sebuah keadaan dimana kita menjadi kukuh, solid.
Dimana berbagai elemen menyatu dan menjadi kuat ketika bersama.
• Soliditas adalah kekompakan, sedangkan Solidaritas mengarah pada
kesetiakawanan.
RIT A S
INTEG

• Integritas adalah kata yang berasal dari bahasa latin, yakni “integer” yang
artinya lengkap dan utuh. Oleh sebab itu, integritas memerlukan perasaan
batin yang menunjukkan konsistensi karakter.
• Dalam arti singkat, pengertian integritas adalah konsep konsistensi tindakan,
metode, nilai, prinsip,ukuran, harapan,dan hasil.
• Dalam etika, integritas dianggap sebagai kejujuran, kebenaran, dan
ketetapan tindakan pada dalam diri seseorang.
• Salah satu ahli mendefinisikan integritas sebagai tiga hal yang selalu bisa
kita amati, yaitu menunjukkan kejujuran, memenuhi komitmen, dan
mengerjakan sesuatu dengan konsisten.
P R I BA D I
C IR I
C I RI - R I T A S
R I NT EG
BE
Ciri-cirinya, antara lain:
• Tidak memiliki tujuan lain atau kedok tertentu ketika melakukan suatu
tindakan atau mengemban tugas
• Bertindak sesuai dengan ucapan serta menjunjung tinggi nilai kejujuran dalam
mengemban suatu pekerjaan
• Memiliki kepribadian yang sama baik didepan maupun dibelakang, berlaku
transparan dan objektif dalam memandang segala sesuatu
• Selalu konsisten antara hidup yang dijalankan dengan nilai hidup yang dianut
serta memiliki komitmen tinggi untuk mengemban tanggung jawab.
• Selalu konsisten dengan apa yang diimani dan diperbuat, baik dalam
kehidupan sehari-hari ataupun dalam menyelesaikan pekerjaan
TA S DA L AM
SI P I NTEGRI
PRIN K ODE ETIK
N
PEDOMA GGARA PEMILU AHUN
N
PENYELE AN DKPP NO 2 T
R
(PERATU
2017)
Integritas Penyelenggara Pemilu berpedoman pada prinsip:
• Jujur maknanya dalam penyelenggaraan Pemilu, Penyelenggara Pemilu didasari niat
untuk semata-mata terselenggaranya Pemilu sesuai dengan ketentuan yang berlaku
tanpa adanya kepentingan pribadi, kelompok, atau golongan;
• Mandiri maknanya dalam penyelenggaraan Pemilu, Penyelenggara Pemilu bebas atau
menolak campur tangan dan pengaruh siapapun yang mempunyai kepentingan atas
perbuatan, tindakan, keputusan dan/atau putusan yang diambil;
• Adil maknanya dalam penyelenggaraan Pemilu, Penyelenggara Pemilu menempatkan
segala sesuatu sesuai hak dan kewajibannya;
• Akuntabel bermakna dalam penyelenggaraan Pemilu, Penyelenggara Pemilu
melaksanakan tugas, wewenang dan kewajiban dilaksanakan dengan penuh tanggung
jawab dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
T A LI T A S
M EN

• Mentalitas adalah keadaan dan aktivitas jiwa (batin), cara berpikir, dan
berperasaan.
• Mentalitas merupakan sikap atau keberanian seseorang dalam melakukan suatu
tindakan atau perilaku dengan penuh keseriusan dalam melakukan berbagaihal,
penuh optimis,dan penuh kepercayaan yang sangat tinggi dalam mencapai suatu
cita-cita yang sebelumnya telah direncanakan dengan matang
• Kekokohan mentalitas pengawas Pemilu tidak akan dapat diintervensi oleh pihak
manapun untuk memihak kepada calon tertentu. (Abhan, Ketua Bawaslu RI
Periode2017-2022).
• Mentalitas bukan hanya sekedar berapa banyak modal /uang yang kitasiapkan,
namun seberapa kuat mental kita dalam menghadapi masalah yang ada didepan.
IO N A LI
PRO F E S
T AS
• Profesionalitas adalah suatu sebutan terhadap kualitas sikap para anggota suatu
profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka
miliki untuk dapat melakukan tugas-tugasnya.
• Profesionalitas adalah suatu sebutan terhadap kualitas sikap para anggota suatu
profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka
miliki untuk dapat melakukan tugas-tugasnya (Kesuma,2015).
• Tuntutan profesionalitas adalah kebutuhan pokok dalam penyelenggaraan
organisasi, yaitu sikap para anggota profesi benar-benar menguasai, bersungguh-
sungguh kepada profesinya
• Seseorang diharapkan memiliki profesionalitas kerja yang memadai sehingga
mampu melaksanakan tugasnya secara efektif.
LI T A S DALAM
F E SION A N GGARA
P RO N Y ELE
PRINSIP KODE ETIK PE NO 2 TAHUN
N P
PEDOMA PERATURAN DKP
(
PEMILU
2017) Profesionalitas Penyelenggara Pemilu berpedoman pada prinsip:
• Berkepastian hukum maknanya dalam penyelenggaraan Pemilu, Penyelenggara Pemilu melaksanakan
tugas, fungsi dan wewenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
• Aksesibilitas bermakna kemudahan yang disediakan Penyelenggara Pemilu bagi penyandang disabilitas
guna mewujudkan kesamaan kesempatan;
• Tertib maknanya dalam penyelenggaraan Pemilu, Penyelenggara Pemilu melaksanakan tugas, fungsi
dan wewenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan, keteraturan, keserasian, dan
keseimbangan;
• Terbuka maknanya dalam penyelenggaraan Pemilu, Penyelenggara Pemilu memberikan akses informasi
yang seluas-luasnya kepada masyarakat sesuai kaedah keterbukaan informasi publik;
• Proporsional maknanya dalam penyelenggaraan Pemilu, Penyelenggara Pemilu menjaga keseimbangan
antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum untuk mewujudkan keadilan;
• Profesional maknanya dalam penyelenggaraan Pemilu, Penyelenggara Pemilu memahami tugas,
wewenang dan kewajiban dengan didukung keahlian atas dasar pengetahuan, keterampilan, dan
wawasan luas;
• Efektif bermakna dalam penyelenggaraan Pemilu, Penyelenggara Pemilu penyelenggaraan Pemilu
dilaksanakan sesuai rencana tahapan dengan tepat waktu;
• Efisien bermakna dalam penyelenggaraan Pemilu, Penyelenggara Pemilu memanfaatkan sumberdaya,
sarana, dan prasarana dalam penyelenggaraan Pemilu sesuai prosedur dan tepat sasaran;
• Kepentingan umum bermakna dalam penyelenggaraan Pemilu, Penyelenggara Pemilu mendahulukan
kepentingan umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif, dan selektif
Harapan Karakter Aparatur SDM dan
Kesekretariatan Pengawas Pemilu
Memiliki Pengetahuan dan Skill Kepemiluan, Peradilan, dan Pengawasan

Berpikir Strategis dalam Bertindak Taktis

Output dan Impact Based

Peduli Terhadap Data dan Informasi

Inisiatif, Reflektif, Kreatif dan Inovatif

Disiplin dalam Sikap dan Fleksibel dalam Kerja

Netral dan Independen dari Peserta Pemilu


Kondisi Real Tantangan KELEMBAGAAN BAWASLU

Sifat Quasi Masyarakat Sipil Model Kerja Pengawasan (Legal


Formalistik dan Advokatif
Politis)
Keunikan Kelembagaan
(Mempunyai 3 fungsi, Struktur Rekrutmen dan pembinaan
Kelembagaan diatas permanen di pegawai yang berorientasi pada
bawah adhoc dan sangat pencapaian sasaran dan mandat
bergantung pada pembentuk kelembagaan.
undang-undang Tit
Mengembangkan system kinerja
Status Kelembagaan yang handal, bergerak cepat,
fleksibel dan rapih dalam
managemen data
Membangun performa aparatur
yang berpikr strategis, kultur
Eksistensial
outbase performance dan
kapasitas yang aoutreach
e ng uat an
P
Strategi engawas Pemilu
ar ak t er P
K • Menjaga ruang pergaulan pengawas pemilu. Dalam hal ini pengawas
pemilu akan selalu dipengaruhi oleh ruang pergaulan mulai dari level
keluarga, pertemanan, sampai pekerjaan. Tanpa adanya dukungan
ruang pergaulan untuk menghormati dan menjaga pengawas pemilu
dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip dan kompetensi pengawas
pemilu, maka pengawas pemilu akan berpotensi melanggar prinsip dan
karakter pengawas pemilu tersebut.
• Disamping itu, pengawas pemilu juga harus menjaga intensitas ruang
pergaulannya agar tidak terdorong untuk melanggar prinsip-prinsip dan
kompetensi pengawas pemilu. Bahasa sederhananya adalah kurang-
kurangin ngopi dengan pihak-pihak yang terafiliasi secara langsung
atau tidak langsung yang berpotensi memiliki kepentingan politik
terhadap penyelenggaraan pemilu saat pelaksanaan pemilu
• Memahami regulasi. Dalam hal ini, seorang pengawas pemilu akan
berpotensi melanggar prinsip dan karakter pengawas pemilu ketika
menjalankan tugas, kewenangan dan kewajibannya tidak mempelajari
dan memahami landasan regulasi atau ketentuan peraturan perundang-
undangan terkait dengan penyelenggaraan pemilu, khususnya
pengawasan. Kondisi yang paling fatal adalah ketika pengawas pemilu
berimprovisasi dan melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan
dengan peraturan pemilu, meskipun tujuannya baik. Hal ini tentu akan
sangat berat dilaksanakan karena dinamika regulasi pelaksanaan
pemilu yang selalu berubah dan mengatur banyak hal. Namun hal
merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan
K a r a k ter
gi Pe n gu atan
Strate Pe m ilu
Penga w a s
• Menjaga kesehatan jasmani dan rohani. Dalam hal ini kondisi mental seseorang
akan sangat dipengaruhi oleh kondisi kesehatan fisik dan non fisik seseorang. Maka
untuk menjaga mentalitas dalam menjalankan tugas, kewajiban dan
kewenangannya, seorang pengawas pemilu harus mampu menjaga fisik dan
nonfisiknya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan giat berolahraga, istirahat yang
cukup, makan teratur dan meningkatkan kualitas keimanan kepada Tuhan yang
Maha Esa.
• Empati dan Saling Menghargai antara sesame pengawas pemilu. Dalam hal ini
terkadang soliditas atau kerjasama tim dapat dipengaruhi oleh pembangunan
interaksi antara sesama anggota organisasi yang tidak baik. Pembangunan interaksi
yang tidak baik biasanta didasarkan adanya rasa untuk tidak saling empati dan tidak
saling menghargai. Kondisi tersebut dapat menciptakan suasana organisasi yang
tidak kondusif dan tidak solid. Oleh karenanya, rasa empati itu harus ditumbuhkan
ketika seorang pengawas pemilu melihat rekan kerjanya mengalami kendala dan
beban kerja yang berat dalam menjalankan tugas dan empati juga dapat diberikan
ketika rekan kerja sesama pengawas pemilu sedang mengalami kondisi yang tidak
sehat. Maka dibutuhkan kekompakan untuk saling membantu. Kemudian dalam hal
saling menghargai, pengawas pemilu harus mampu menjaga lisannya agar dalam
berkomunikasi tidak menyinggung rekan kerjanya, serta bertindak sesuai dengan
keputusan bersama meskipun memiliki pandangan yang berbeda
Kualitas Kompetensi Pengawas Pemilu Dalam Hasil Pemilu yang
cepat dan efisien

Mendukung kualitas SDM yang


memahami secara integratif dalam
mendukung pelaporan hasil dari alat
kerja tahapan

Pokja kelembagaan yang melibatkan Target dan Timeline dalam


pemantau pemilu dengan menyiapkan
perencanaan jangka waktu dalam
penguatan kapasitas dalam memahami
aspek tahapan mengelola hasil tersebut
Project analysis slide 8

TERIMA KASIH

Twitter : Seknas JPPR


IG : Seknasjppr
FB : Seknasjppr

Anda mungkin juga menyukai