Anda di halaman 1dari 2

Nama: Adinda Fajar Karunia

Nim:220311023

Kelas:14.2

Prodi: Teknologi Laboratorium Medis

Tugas: Kewarganegaraan 9

1.Pemerintahan yang bersih (Clean Goverment) merupakan pemerintahan yang prioritas pembangunan
lebih mengarah pada peningkatan kinerja, agar pemerintah mampu menciptakan dan meningkatkan
kualitas pelayanan kepada masyarakat dan menekan tingkat penyalahgunaan kewenangan di lingkungan
aparatur pemerintah. Pemerintahan yang bersih selalu berpedoman pada UU 1945 dan nilai-nilai
Pancasila dan juga hukum. Dengan pengembangan sistem pemerintahan yang baik, kegiatan
pemerintahan menjadi transparan dan akuntabel, karena pemerintahan mampu mengungkap feedback
dan meningkatkan peran serta masyarakat. Dalam konteks hukum, pemerintahan yang baik merupakan
suatu asas yang dikenal sebagai dasar-dasar umum pemerintahan yang baik yang merupakan jembatan
antara norma hukum dengan norma etika.Dengan mewujudkan pemerintahan yang bersih, maka
ketimpangan-ketimpangan dalam roda pemerintahan dapat ditekan dan mencrminkan negara
demokratis, yang berarti mencerminkan kepentingan rakyat melalui cara-cara jujur, adil, dan bebas
(tanpa tekanan). Sebagai negara yang demokratis berpedoman pada aturan-aturan hukum. Oleh karena
itu, pemerintahan yang bersih adalah kemestian dalam negara demokrasi.

2.Banyaknya anggota legislatif yang tersandung kasus korupsi dan menurunnya kinerja anggota dewan
di tingkat pusat dan daerah dalam melakukan fungsinya sebagai legislator ditengarai akibat lemahnya
sistem rekrutmen anggota legislatif dari partai politik. Sebab, pada tataran praksis, pragmatisme
menjadi hierarki tertinggi yang diusung parpol dibanding mengemban tugas luhur dan mulia serta sikap
idealisme. Tidak hanya itu, peraturan perundang-undangan juga tidak mengakomodasi sistem
rekrutmen yang ideal dan masih adanya inkonsistensi aturan internal partai politik terhadap fungsi
rekrutmen calon anggota legislatif. Mahasiswa program doktor ilmu hukum ini menyampaikan
penelitian disertasinya yang berjudul Sistem Rekrutmen Anggota Legislatif di Indonesia mengemukakan
bahwa terdapat dua faktor yang menjadi penyebab permasalahan dalam sistem rekrutmen anggota
legislatif yang dilaksanakan oleh partai politik. “Pertama, peraturan perundang-undangan tidak
mengakomodasi sistem rekrutmen yang ideal. Kedua, adanya inkostensi aturan internal partai politik
terhadap fungsi rekrumen partai politik,” kata Andina.

Menurutnya, ada tiga peraturan yang terkait langsung dan menjadi faktor penyebab lemahnya sistem
rekrutmen anggota legislatif, yakni pasal 29 ayat (2) dalam UU No 2 tahun 2008 tentang partai politik,
pasal 29 pasal 1 UU No 2 tahun 2011 tentang perubahan atas UU No 2 tahun 2008 dan pasal 52 UU No 8
tahun 2012 tentang pemilihan umum anggota DPR, DPD, dan DPRD.
3.Terselenggaranya pemilu secara demokratis menjadi dambaan setiap warga negara Indonesia.
Pelaksanaan pemilu dikatakan berjalan secara demokratis apabila setiap warga negara Indonesia yang
mempunyai hak pilih dapat menyalurkan pilihannya secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan
adil. Setiap pemilih hanya menggunakan hak pilihnya satu kali dan mempunyai nilai yang sama, yaitu
satu suara. Hal ini yang sering disebut dengan prinsip one person, one vote, one value (opovov).Yang
dimaksud dengan pemilu yang bersifat langsung adalah rakyat sebagai pemilih berhak untuk
memberikan suaranya secara langsung sesuai dengan kehendak hati nuraninya tanpa perantara. Warga
negara yang memenuhi persyaratan sebagai pemilih berhak mengikuti pemilu dan memberikan
suaranya secara langsung. Sedangkan pemilu yang bersifat umum mengandung makna terjaminnya
kesempatan yang sama bagi semua warga negara, tanpa diskriminasi. Pemilu yang bersifat bebas berarti
bahwa setiap warga negara yang berhak memilih bebas untuk menentukan pilihannya tanpa tekanan
dan paksaan dari siapa pun. Dalam melaksanakan haknya, setiap warga negara dijamin keamanannya,
sehingga dapat memilih sesuai dengan kehendak hati nurani dan kepentingannya. Pemilu yang bersifat
rahasia berarti bahwa dalam memberikan suaranya, pemilih dijamin pilihannya tidak akan diketahui oleh
pihak mana pun dan dengan jalan apa pun.

4.Budaya politik demokrasi Pancasila sebagai suatu sistem nilai dan kesadaran bersama masyarakat
dalam mengambil keputusan.Dimana rakyat harus mempu memikirkan suatu keputusan yang di ambil
baik atau tidak.Mempunyai dampak yang bermanfaat bagi diri sendiri dan mempunyai dampak positif
yang memberikan contoh kepada lingkungan sekitar.

5.Budaya Politik di Indonesia bisa dilihat dari pelaku masyarakatnya. Jadi, pengertiannya yaitu tindakan
atau sikap warga negara dalam merespon struktur serta aktivitas politis dalam sebuah wilayah.

Adapun mengenai budaya poliktik ini berasal dari aspek tertentu, seperti adat, pengetahuan serta
norma masyarakat. Hasil pemahaman, pembelajaran maupun analisis dalam kurun waktu tertentu oleh
masyarakat yang akhirnya membentuk budaya.Sifat budaya yang berkembang di masyarakat indonesia
sekarang adalah mixed political culture.

Anda mungkin juga menyukai