Pemilihan umum (disebut Pemilu) adalah proses memilih
orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Pemilu merupakan salah satu usaha untuk memengaruhi rakyat secara persuasif (tidak memaksa) dengan melakukan kegiatan retorika, hubungan publik, komunikasi massa, lobi dan lain- lain kegiatan. SEJARAH PEMILU DI INDONESIA
• Pemilu tahun 1955
• Pemilihan Umum Tahun 1971. - merupakan pemilu yang pertama - Setelah pemilu pertama tahun sejarah bangsa Indonesia. 1955,Indonesia baru melakukan - Waktu itu Republik Indonesia pemilu kembali pada tanggal 5 Juli berusia 10 tahun. 1971, pertama di jaman Orde Baru - Pemilihan Umum yang diadakan dibawah pemerintahan Presiden sebanyak dua kali yaitu : Kedua Indonesia, Soeharto. 1. pada tanggal 29 September 1955 - Pada pemilu kali ini, terdapat 9 untuk memilih anggota DPR partai politik dan 1 organisasi 2. pada tanggal 15 Desember 1955 masyarakat yang berpartisipasi. untuk memilih anggota konstituante. • Pemilihan Umum • Pemilihan Tahun 1999. UmumTahun 1977-1997 - Presiden saat itu adalah • Pemilihan Umum - Pemilu pada periode Bacharuddin 2014 ini,dilakukan setiap 5 Jusuf Habibie. tahun sekali, mulai - dilaksanakan - pemilihan umum untuk tahun 1977, 1982, 1987, pada 7 Juni 1999, menentukan: 1992, dan 1997 atau 13 bulan 1. anggota DPR, - dengan 3 peserta masa kekuasaan 2. DPRD Tingkat 1, yaitu Habibie 3. DPRD Tingkat 2, 1. Golongan Karya - Pemilu ini 4. DPD, (GolKar), dilakukan untuk 5. presiden dan wakil 2. Partai Demokrasi memilih anggota presiden Indonesia (PDI), DPR, DPRD - Diikuti oleh 10 partai 3. PartaiPembangu Tingkat I, dan politik. nan Persatuan DPRD Tingkat II. (PPP). SISTEM PEMILU DI INDONESIA SAAT INI • Sistem hak pilih • Sistem pemilihan • Sistem Pembangunan daerah pemilihan • Sistem Pencalonan ASAS ASAS PEMILU • Asas Langsung Rakyat dapat memilih langsung calon pemimpin yang sesuai dengan pikiran dan hati tanpa bisa diwakili siapapun. Bagi seseorang yang menderita saakit dapat langsung memberikan suaranya dikediamannya dengan pengawasan dari pihk panitia agar kertas yang telah menjadi hak pilihnya tidak diselewengkan atau dibuat curang. Asas Umum • Pemilihan umum berlaku bagi siap saja tidak memandang jenis kelamin, pekerjaan dan status sosial seseorang, pemilu adalah hak setiap warga negara yang telah memenuhi syarat misalnya telah berusia 17 tahun atu telah menikah serta sehat jasmani rohani (tidak gila) Asas Bebas Pemilu berlaku untuk segenap warga negar indonesia yang tinggal dikawasan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau yang sedang tinggal diluar negeri. pemilu dapat dilakukaan di negara lain yang sebelumnya telah melewati beberapa prosedur ijin yang resmi dari pihak pemerintaha negaar itu sendiri dan duta besar. setiap pemilih dapat dapat berhak mengubah calon pemimpin yang akan dipilihnya tanpa ancaman atau paksaan orang lain. • Asas Rahasia Memilih calon pemimpin tidak bisa diberitahukan pada orang lain bahkan padaa pihk panitia sekalipun agar tercipta suasana yang tetap aman , tidak memicu keributan dan saling menghina hanya karena berbeda pilihan. pihak panitai pemilu juga tidak diperbolehkan untuk memberitaukan pilhan orang lain, pilihan diri sendiri, bahkan dilarang bertanya pada pemilih tentang calon pemimpin yang mana yang akan dipilihnya. PERBEDAAN PEMILU DULU DAN SEKARANG • Pada PEMILU dulu kita memilih partai, Partai menentukan orang2nya yg duduk di DPR / MPR begitu juga di DPRD. Pilpres tidak ada karena Presiden dipilih oleh MPR.
• Pada PEMILU sekarang kita memilih juga orangnya (. otomatis
partainya ) untuk DPR, DPRD dan DPD ( Perwakilan Daerah). Pada Pilpres kita langsung memilih Presiden. Pilkada dahulu tidak ada karena Gubernur, Walikota / Bupati diangkat langsung Atasannya ( Presiden ) , tidak dipilih oleh rakyat. KESIMPULAN • Pada dasarnya jika suatu negara ingin menyatakan diri sebagai negara demokrasi Pancasila melaksanakan pemilihan umum untuk melaksanakan kedaulatan rakyat dalam negara. Tetapi WNI yang belum memenuhi syarat untuk dipilih / memilih dalam pemilu harus memperdalam pengetahuan tentang pemilu dan bermoral Pancasila. Sebab dengan hal itu berarti telah berpartisipasi secara tidak langsung dalam pelaksanaan menuju negara demokrasi.