Anda di halaman 1dari 8

PELAKSANAAN

PEMILU MASA
DEMOKRASI LIBERAL
MUHAMMAD HAIDAR RAMZI (15)
MUHAMMAD IQBAL SEPA P (16)
MUHAMMAD RAFLI (17)
PEMILIHAN UMUM 1955

Pemilu ini merupakan tonggak demokrasi pertama di Indonesia. Keberhasilan


penyelenggaran pemilu ini menandakan telah berjalannya demokrasi di kalangan rakyat.
Rakyat telah menggunakan hak pilihnya untuk memilih wakil wakil mereka. Banyak yang
menilai bahwa pemilu ini merupakan pemilu yang paling demokratis yang dilaksanakan di
Indonesia dan sistem pemilu yang diterapkan adalah sistem pemilu proporsional. Pemilu ini
dilaksanakan pada tanggal 29 September 1955 yang melalui dua tahap
LATAR BELAKANG PEMILU 1955

• Revolusi fisik/perang kemerdekaan, menuntut semua potensi bangsa untuk memfokuskan


diri pada usaha mempertahankan kemerdekaan.
• Pertikaian Internal, baik dalam lembaga politik maupun pemerintah cukup menguras
energi dan perhatian.
• Belum adanya UU pemilu yang mengatur tentang pelaksanaan pemilu ( UU pemilu baru
disahkan pada tanggal 4 april 1953 yang dirancang dan disahkan oleh kabinet wilopo)
PEMILU UNTUK MEMILIH ANGGOTA
PARLEMENTER
Lebih dari 37 juta rakyat Indonesia menggunakan hak pilihnya. Pemilu I ini diikuti oleh 172
partai. Hasilnya hanya 28 partai dan satu perseorangan sehingga berjumlah 29 orang yang
berhasil mendapatkan kursi parlemen. Terdapat 4 partai besar dalam DPR dengan jumlah
anggotanya di kursi DPR yaitu PNI 57 orang, Masyumi 57 orang, NU 45 orang, PKI 39
orang. Keseluruhan kursi yang diperoleh yaitu 257 kursi dimana tiga kursi tersisa diberikan
pada perwakilan Irian Barat, selain itu diangkat juga 6 anggota parlemen mewakili
Tionghoa dan 6 anggota parlemen mewakili Eropa. Dengan begitu total anggota DPR hasil
pemilu 1955 yaitu 272 orang.
PEMILU UNTUK MEMILIH ANGGOTA DEWAN
KONSTITUANTE
Pemilu ini dilaksanakan pada 15 Desember 1955. Hasil dari pemilihan ini diumumkan
tanggal 16 Juli 1956 dengan perolehan suara partai tidak jauh berbeda dengan pemilihan
sebelumnya yang masih di dominasi 4 partai besar yaitu PNI, Masyumi, NU, PKI.
Kemudian anggota yang terpilih ini dilantik pada tanggal 10 November 1956.Jumlah kursi
anggota Konstituante dipilih sebanyak 520, tetapi di Irian Barat yang memiliki jatah 6 kursi
tidak ada pemilihan.Maka kursi yang dipilih hanya 514. Hasil pemilihan anggota Dewan
Konstituante menunjukkan bahwa PNI, NU dan PKI meningkat dukungannya, sementara
Masyumi, meski tetap menjadi pemenang kedua, perolehan suaranya merosot 114.267
dibanding-kan suara yang diperoleh dalam pemilihan anggota DPR.
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF PEMILU 1955

positif :
• Tingkat partisipasi rakyat sangat besar, ada sekitar 90% dari semua warga yang punya hak pilih
ikut berpartisipasi.
• Lebih dari 39 juta orang memberikan hak suaranya dan mewakili 91,5% dari para pemilih
terdaftar
• Pemilu berjalan aman, tertib dan disiplin serta jauh dari unsur kekerasan dan kecurangan
negatif :
• Adanya krisis Ketatanegaraan. Hal tersebut memicu lahirnya Dekrit Presiden tanggal 5 Juli
1959, kenapa? Karena akibat dari kegagalan Dewan Konstituante dalam menghasilkan konstitusi
baru.
• Tidak ada parpol yang memperoleh suara mayoritas mutlak.Tidak adanya pemenang
mayoritas pada saat itu mengakibatkan sistem pemerintahan tak stabil karena kekuasaan
terbagi bagi ke dalam berbagai aliran politik.
• Kekecewaan di Partai Politik.Jumlah partai lebih bertambah banyak dari pada
berkurang, dengan dua puluh delapan partai mendapat kursi, padahal sebelumnya hanya
dua puluh partai yang mendapat kursi.

Anda mungkin juga menyukai