Anda di halaman 1dari 16

TINJAUAN HUKUM KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

DALAM RANGKA MEMBANGUN E-GOVERNMENT


MENURUT UU RI NO. 14 TAHUN 2008 TENTANG K I B
(STUDI KASUS PADA LEMBAGA PERADILAN)
MATA KULIAH HUKUM DAN PEMBANGUNAN
DOSEN PENGAJAR PROF. DR. H. SYAFRINALDI, SH, MCL

KELOMPOK 5
HERYANTO (1474101055)
SOPIANA (1474101056)
JUMARI (1474101037)
ROKHANI(1474101038)
LATAR BELAKANG
Negara hukum demokrasi =>berdasarkan amanat rakyat,
Hak rakyat untuk mengetahui informasi mengenai
kinerja atau penyelenggaraan negara dan/atau
pemerintahan.
Bentuk tanggungjawab pemerintah => dengan adanya
keterbukaan informasi publik.
Prinsip Keterbukaan Informasi, merupakan salah satu
komponen dalam mewujudkan tata pemerintahan yang
baik (good governance).
Untuk menjamin kepastian hukum, hak rakyat untuk
mendapatkan informasi publik, maka dibentuk No. 14
Tahun 2008 Tentang KIP
LATAR BELAKANG
Badan publik harus menyediakan sarana dan prasarana
dalam menjalankan UU KIP
Sehingga dengan menerapkan UU KIP badan publik
menerapkan teknologi informasi dalam menjalankan
administrasi pemerintahannnya, yang pada tingkat
puncaknya akan terbangun electronic government
Berdampak pada efisiensi, efektivitas, transparansi dan
akuntabilitas manajemen pemerintahan, peningkatan
kinerja pemerintahan dalam hubungannya dengan
masyarakat, komunitas bisnis dan kelompok terkait
lainnya menuju good government
RUMUSAN MASALAH

bagaimana penerapan dari UU KIP publik ini


dalam rangka membangun pemerintahan berbasis
electronic government (e-gov) yaitu suatu
pemerintahan yang mengadopsi teknologi yang
berbasis internet, guna mewujudkan pemerintahan
yang baik (good governance).
BATASAN MASALAH

Membahas tentang analisis yuridis tentang


keterbukaan informasi publik dan electronic
government menurut UU KIP
Membahas tentang perkembangan pembangunan
electronic government di lembaga peradilan dalam
konteks pembaharuan hukum
TUJUAN

 Membuat tugas paper pada matakuliah Hukum dan


Pembangunan, dengan mengkaji keterkaitan antara UU KIP
sebagai produk hukum serta electronic government (e-gov)
sebagai produk pembangunan dalam sistem pemerintahan
 Membahas tentang analisis yuridis tentang keterbukaan
informasi publik dan electronic government menurut UU KIP
IDENTIFIKASI MASLAH

 Bagaimana analisis yuridis dari undang-undang keterbukaan


informasi publik ini dalam rangka membangun pemerintahan
berbasis electronic government (e-gov) guna mewujudkan
pemerintahan yang baik (good governance) pada lembaga
peradilan
 Apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat
dalam membangun pemerintahan berbasis electronic
government (e-gov) pada lembaga peradilan
 Bagaimana perkembangan pembangunan electronic
government di lembaga peradilan dilihat dari pembaharauan
hukum dalam pembangunan
Tinjauan Pustaka
klasifikasi informasi publik (UU No 14/2008):
1) Informasi yang wajib diumumkan secara
berkala/reguler
2) Informasi yang wajib diumumkan secara serta
merta
3) Informasi yang wajib tersedia setiap saat
4) Informasi BUMN/BUMD dan badan usaha lain
yang dimiliki oleh negara.
5) Informasi tentang partai politik.
6) Informasi tentang organisasi non-pemerintah
7) Informasi yang dikecualikan.
Tinjauan Pustaka
 Tujuan KIP: Mewujudkan penyelenggaraan negara yang
baik, yaitu yang transparan, efektif dan efisien, akuntabel
serta dapat dipertanggungjawabkan
 electronic government (e-gov) :pemerintahan yang
mengadopsi teknologi yang berbasis internet, intranet yang
dapat melengkapi dan meningkatkan program dan
pelayanannya.
 Pengembangan e-gov, dimaksudkan untuk meningkatkan
efisiensi, efektivitas, transparansi dan akuntabilitas
manajemen pemerintahan dengan menggunakan internet dan
teknologi digital lainnya.
 Capaianan e-gov:
 (1) meningkatkan efesiensi kepemerintahan;
 (2) memberikan jasa pelayanan kepada masyarakat secara
lebih baik;
 (3) memberikan akses informasi kepada publik secara luas;
Tinjauan Pustaka
 Adanya keterbukaan informasi publik, merupakan bentuk
pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang baik (Good
Governance), dan mencegah adanya segala bentuk KKN.
Karena adanya kontrol dari masyarakat pada kinerja
pemerintah (pusat maupun daerah).
 Dalam UU KIP, diatur mengenai ketentuan sanksi
 Dari sisi ekonomi, keterbukaan informasi ini justru
memberikan peluang sebagai sarana untuk mempromosikan
diri pada masyarakat luas, termasuk negara lain, tentang
kinerja, potensi, keunggulan atau keistimewaan yang dimiliki
oleh masing-masing (negara atau daerah).
 Sehingga mampu bersaing dalam perdagangan global.
Tinjauan Pustaka
Dibentuk Komisi Informasi untuk mengawal
pelaksanaan UU KIP
Komisi informasi terdiri atas:
◦ Komisi Informasi Pusat,
◦ Komisi Informasi Provinsi, dan juga
◦ Komisi Informasi Kabupaten atau Kota (jika
dibutuhkan).
Penyelesaian sengkela oleh Komisi informasi
melalui jalur mediasi apabila gagal maka ajudikasi
nonlitigasi, sidang bersifat terbuka.
Implementasi UU KIP di Lembaga Peradilan
 Transaparansi peradilan bagi Mahkamah Agung saat ini
bukan saja menjadi kebutuhan publik tetapi juga kebutuhan
seluruh warga badan peradilan
 ketersediaan instrument pendukung pengelolaan informasi
dan dokumentasi merupakan kebutuhan yang mutlak
 Keterbukaan informasi yang efektif dan efisien merupakan
bagian dari komitmen Mahkamah Agung dalam rangka
reformasi birokrasi,
 sebelum UU KIP, sudah ada Surat Keputusan Ketua
Mahkamah Agung RI Nomor : 144/KMA/VIII/2007
tentang Keterbukaan Informasi di Pengadilan.
 Setelah Lahir UU KIP, maka perlu pedoman pelayanan
informasi yang sesuai dengan tugas, fungsi dan organisasi
Pengadilan
 Nomor : 1-144/KMA/SK/2011 tentang Pedoman Pelayanan
Informasi di Pengadilan
Implementasi UU KIP di Lembaga Peradilan

Media dalam menyediakan atau menyajikan


informasi kepada masyarakat, baik secara tidak
langusung:
1) Melalui website resmi Pengadilan Negeri
2) Meja Informasi yang ada pada Pegadilan
3) Direktori Putusan
4) Sistem Informasi Penelusuran Perkara
Implementasi UU KIP di Lembaga Peradilan
 Perkembangan Pembangunan Electronic Government Di
Lembaga Peradilan
1) Dimulai dari Pengiriman Berkas Perkara Banding dan
Kasasi dilengkapi File Elektronik
1) Pengadilan Wajib Meng-upload Putusan Pada Aplikasi
Direktori Putusan
2) Pengiriman Berkas Kasasi Secara Elektronik
3) Pengadilan Wajib Menjalankan Aplikasi Sistem Informasi
Penelusuran Perkara
4) Optimalisasi Pengelolaan Website dan Desk Informasi.
5) Aplikasi Administrasi Perkantoran Pendukung E-
Government
6) Hukum dan rekayasa sosial
Penutup
 Pelaksanaan keterbukaan informasi publik dalam
penyelenggaraan suatu negara atau pemerintahan, merupakan
perwujudan adanya tata Good Governance.
 Keterbukaan akan informasi publik berdasarkan
pengaturannya bersifat terbuka dan dapat pengecualian,
 Perangkat atau instrument yang harus dipersiapkan dalam
rangka pelaksanaan keterbukaan informasi publik adalah,
SDM (keahlian, mental) dan sarana prasarana yang memadai
sesuai perkembangan teknologi informasi.
 Pemberlakuan UU No 14/2008 tentang keterbukaan informasi
publik, memaksa “Transformasi Birokrasi”
 UU KIP => Arsip Elektronik => Electronic Government =>
Good Governance
 Dalam kontek inilah Hukum sebagai alat untuk Rekayasa
Sosial atau Tool Of Sosial Engineering dapat terwujud
I H !!!
KAS
RI MA
TE

Anda mungkin juga menyukai