Disusun Oleh:
PENDAHULUAN
beberapa dasa warsa menjelang dimulainya abad ke-21 ditandai dengan semakin
maupun swasta semakin banyak yang mampu memanfaatkan teknologi informasi baru
teknologi informasi dalam hal ini teknologi komputer dapat menunjang pengambilan
pekerjaan di dalam organisasi dapat diselasaikan secara tepat, akurat, dan efisien.
yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
manajemen baik pada tingkat operasional (pelaksana teknis) maupun pimpinan pada
peran dari para manajer dalam pengambilan keputusan, mereka dituntut untuk selalu
dapat memperoleh informasi yang paling akurat dan terkini yang dapat digunakannya
berbagai aktivitas dengan lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu. Setiap organisasi
dalam organisasi publik, permasalahan utama dalam organisasi publik adalah masalah
pelayanan publik.
1999 UU No. 32 Tahun 2004 yang memberi 2 hak dan kewenangan pada pemerintah
daerah untuk mengukur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan
dan perizinan, karena masyarakat menilai baik buruknya otonomi daerah berdasarkan
baik buruknya administrasi dan perijinan. Sementara itu era perdagangan bebas dan
mempengaruhi tingkat daya saing daerah dan juga produk-produk daerah yang pada
gilirannya akan sangat menentukan kinerja keuangan daerah atau Negara (Ratminto,
pemerintahan dan perijinan kota adalah prosedur yang berbelit-belit dan tidak
transparan. Sehingga konsep birokrasi lebih dikenal dan diartikan sebagai suatu yang
menyusahkan karena rumit, tidak efisien dan korup. Oleh karena itu prosedur
pemerintahan dan perijinan perkotaan merupakan salah satu hal yang harus dikelola
secara lebih baik demi untuk meningkatkan keberhasilan pelaksanaan otonomi daerah
dan memenangkan persaingan di era globalisasi ini (Ratminto, 2003). Pemenuhan hak
orang lain (masyarakat) yang merupakan tujuan dari fungsi pelayanan publik harus
terus ditingkatkan, baik dari sisi kualitas maupun dari sisi kuantitas. Sisi kuantitas
dapat dilakukan dengan memperbanyak jumlah masyarakat yang dapat dilayani dan
melakukan survey kepuasan pelangan di Unit Pelayanan Terpadu Perijinan Satu Atap
secara lambat yang disebabkan karena panjangnya prosedur pelayanan dan berbelit-
belit, tidak transparan ditambah lagi dengan penilaian tentang kemampuan aparat
yang masih rendah, sehingga konsep birokrasi lebih dikenal dan diartikan sebagai
seuatu yang menyusahkan karena berbelit-belit, tidak efisien dan korup. Selain itu
pengguna pelayanan menilai pelayanan publik buruk. Dan masih dijumpai berbagai
meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisian (Instruksi Presiden
selanjutnya akan mengacu pada knowledge and skill dengan kebutuhan kerja tim.
Oleh karena itu Team dan Information Technology merupakan 2 hal yang sangat
penting dalam pengembangan organisasi (Don Makin Susan. G, 1998 dalam Kaiman
Turnip, 2003). Dengan Global Network, Sistem Informasi Birokrasi, Sistem Informasi
Manajemen, dalam pengambilan keputusan akan bersifat terbuka dan transparan serta
PEMBAHASAN
adalah organisasi yang terbesar yang mewadahi seluruh lapisan masyarakat dengan
sebaliknya berhak pula memungut pajak untuk pendanaan, serta menjatuhkan hukuman
profit/laba/untung.
Sedangkan Organisasi Swasta atau organisasi laba adalah organisasi yang juga
bergerak di bidang pelayanan barang dan atau jasa yang kepemilikannya yang
dibedakan dari kemampuanya membayar barang dan jasa tersebut sesuai dengan hukum
pasar oleh satu orang atau lebih yang berorientasi pada keuntungan / laba. Dengan
demikian, jelas organisasi ini mempunyai tujuan utamanya adalah untuk mencari laba
perusahaan berskala kecil hingga berskala besar baik bertaraf local, nasional maupun
internasional. Ciri-cirnya antara lain Dimiliki oleh satu orang atau lebih, berorientasi
diketahui bahwa kegiatan pemerintah itu bermacam-macam baik dalam hal pelaksanaan
kegiatan tertentu ataupun dalam hal pelayanan yang bersifat monopoli. Jenis kegiatan
dan aturan-aturan, pekerjaan sosial, penarikan pajak, dan juga pertahanan. Sedangkan
pelayanan yang bersifat monopoli dapat berupa pelayanan pos, mengontrol imigrasi,
keuangan negara, dan dioperasionalisasikan oleh aparat yang mempunyai jenjang kariri
tertentu. Konsekuensi pertama dari realitas ini adalah bahwa kewenangan publik
sangat diatur oleh peraturan yang sering membatasi pencapaian tujuan pada pelayanan
publik itu sendiri. Kenyataan bahwa antara negara yang satu dengan negara lain dalam
pelayanan ada perbedaan seperti di Inggris misalnya pemerintah telah bekerja sama
dengan organisasi sosial lainnya dalam rangka pelayanan pada publik. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa administrasi negara bukan sinonim dengan organisasi
(publik policy).
Kaarakteristis khas yang mempunyai sifat-sifat yang berorientasi pada publik, seperti
memiliki perhatian yang tinggi dengan masalah-masalah sosial dan nilai-nilai sosial,
adanya kesadaran yang tinggi dengan pendapat umum, respek pada tanggung jawab
publik.
berbeda dilakukan oleh swasta. Pada hakekatnya pelayanan publik bukan monopoli
pemerintah seperti yang telah dikatakan diatas organisasi swastapun mampu juga
Memfokuskan pada sifat publicness Mengutip pendapat dari Robert Danhardt dalam
1981, maka sifat publikness dijawab dengan perlunya organisasi public memfokuskan
hirarkis.
maka kita dapat melihat perbedaan-perbedaan diantaranya, yang antara lainnya adalah
sebagai berikut:
1) Orientasi
Organisasi laba berorientasi pada laba atau untung, sedang organisasi public
organisasi nirlaba hanya sebagai suatu organisasi yang didirikan untuk mendukung
suatu isu di dalam menarik perhatian publik untuk suatu tujuan yang tidak komersil,
tanpa ada perhatian terhadap hal-hal yang bersifat mencari laba (moneter).
2) Kepemilikan
organisasi apakah anggota, klien, atau donatur. Pada organisasi laba, pemilik jelas
public adalah milik Negara yang dimana telah diatur oleh konstitusi.
dengan organisasi laba yang telah memiliki sumber pendanaan yang jelas, yakni dari
Pada organisasi laba telah jelas siapa yang menjadi Dewan Komisaris, yang
kemudian memilih seorang Direktur Pelaksana. Sedangkan pada organisasi nirlaba, hal
ini tidak mudah dilakukan. Anggota Dewan Komisaris bukanlah ’pemilik’ organisasi,
didelgasikan kepada pejabat atau orang tertentu untuk mengelolanya dan kalau tidak
Perbedaan yang lain adalah sistem akuntansi yang digunakan. Pada sektor
swasta sistem akuntansi yang biasa digunakan adalah akuntansi yang berbasis
akrual (accrual accounting). Sedangkan pada sektor publik lebih banyak menggunakan
No Organisasi Organisasi
Publik Privat
dihasilkan
pengambilan bisnis
keputusan
welfare
kebaikan”
dengan Organisasi Swasta, akan tetapi dalam beberapa hal terdapat persamaan, yaitu:
Kedua sektor tersebut, yaitu sektor publik dan sektor swasta merupakan bagian
integral dari sistem ekonomi di suatu negara dan keduanya menggunakan sumber daya
yang sama untuk mencapai tujuan organisasi. Keduanya menghadapi masalah yang
sama, yaitu masalah kelangkaan sumber daya (scarcity of resources), sehingga baik
sektor publik maupun sektor swasta dituntut untuk menggunakan sumber daya
termasuk manajemen keuangan, pada dasarnya sama di kedua sektor. Kedua sektor
massa, pendidikan, kesehatan, penyediaan energi, dan sebagainya. Kedua sektor terikat
Pada dasarnya antara manajemen publik dan manajemen swasta ada beberapa
persamaan yang ada, diantara manajemen publik dan manajemen swasta ada juga
perbedaan yang cukup besar dalam konteks, orientasi nilai, sasaran pelayanan.
Persamaan-persamaan yang anda antara sektor publik dan sektor swasta adalah pada
peran dan fungsi manajemen. Sementara itu perbedaannya cukup besar, antara lain
sistem nilai dan landasan ideologinya berbeda. Dunia bisnis merupakan produk dari
kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
systems).
information systems).
kesempatan, dan persaan dalam perlakuan. Dilihat dari penjelasan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa sistem informasi privat adalah sistem komputer yang digunakan
level organisasi untuk mengubah sasaran, pengoperasian, produk, jasa, atau relasi
sektor public yang berorientasi pada pelayanan. Secara lebih jauh dijelaskan
manajemen sistem informasi publik adalah suatu sistem yang dirancang untuk
publik.
Contoh aplikasi penerapan manajemen sistem informasi di sektor publik antara lain :
pemerintahan agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secara prima, baik
pelayanan publik.
Systems (GDSS)
(ESS)
5. Sistem Pakar/Expert System
Semua sistem informasi mempunyai tiga kegiatan utama, yaitu menerima data
manajemen). Ternyata dalam praktiknya SIM pada suatu organisasi menyediakan juga
maupun daerah, mulai menerapkan konsep sesuai kebutuhan yang mereka perlukan.
Sistem informasi mulai akan memasuki wilayah yang sudah tersegmentasi, yang dapat
disebut sebagai sub-sub sistem SIM yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan
dalam hal publikasi kegiatan apa saja yang sudah mereka lakukan sehingga masyarakat
luas dapat memantau kegiatan yang sudah dilakukan oleh suatu organisasi tersebut.
mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkatan
dengan pengolahan informasi yang didasarkan oleh computer (user) yang menghasilkan
sebuah informasi.
pelayanan itu sendiri. fungsi-fungsi operasi dalam organisasi Publik meliputi fungsi
relasional yang kompleks antar fungsi operasi ketika harus menjalankan fungsi operasi
tersebut yang di bangun dalam organisasi publik. Ketika fungsi operasi dalam
organisasi berjalan sesuai fungsi manajemen, maka akan terjadi lalulintas data dan
informasi yang saling terkait dan saling membutuhkan sehingga tingkat kompleksitas
pengumpulan data, klasifikasi data, pengolahan data supaya berubah bentuk, sifat, dan
penggunaan informasi.
personal dan pengunaan sistem formal. Sistem eksternal, formal, dan informal tidak ada
organisasi yang hidup dalam isolasi dan keterkaitan antara organisasi dengan
publik:
Organisasi publik sebenarnya identik dengan administrasi pemerintahan.
Sistem Informasi Manajemen Publik (SIMP) adalah sistem yang didisain untuk
sebagai berikut:
pengambilan keputusan.
- Ketiga, tersedianya data dan informasi publik yang lengkap bagi seluruh
dan oleh pihak lain yang tergabung dalam inter-organizational information system
andal. Pembuatan keputusan akan ditunjang dengan pilihan alternatif yang lebih
objektif dengan data pendukung yang lengkap Monitoring dan evaluasi memerlukan
Dari uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa SIMP sangat berguna dalam
implementasi di kantor pemerintah (baik pusat maupun daerah) relatif masih rendah
dibandingkan dengan sektor swasta .Hal tersebut disebabkan selain karena adanya
hambatan di dalam birokrasi, yaitu mulai dari UU, kebijakan pusat dan daerah, sampai
pada organisasi dan tata kerja yang tidak mudah untuk diubah atau disempurnakan, juga
sistem informasi sesuai dengan batasan yang ada. Berbeda dengan kondisi di kantor
sistem informasi. Bagi sektor swasta, sistem informasi serta business process
efisiensi dan kualitas kerja. Berdasarkan pengalaman dan pengamatan selama ini, masih
lain karena:
1. Belum adanya satuan kerja di suatu kantor pemerintah yang secara struktural
informasi;
di-integrasikan;
pembangun sistem;
5. Data dan informasi yang dibuat dan berada di luar kewenangan/tupoksi suatu
6. Belum terbangunnya budaya bekerja dengan suatu pola yang saling terintegrsi di
informasi.
a) Ada suatu proses kerterbukaan serta manajemen data dan informasi yang tertib
serta terencana;
d) Perlu dibuat suatu strategi dan kebijakan pendukung agar sistem informasi
Sistem informasi dan organisasi saling mempengaruhi satu sama lain. Sistem
informasi dibangun oleh manajer untuk melayani kepentingan perusahaan. Pada saat
yang bersamaan, organisasi harus waspada dan terbuka terhadap pengaruh sistem
informasi untuk mendapatkan manfaat dari teknologi tersebut. Manajer dan karyawan,
menjadi orang yang memutuskan sistem apa yang akan di bangun, apa yang dapat
dilakukan dengan sistem tersebut, dan bagaimana sistem akan diterapakan. Organsasi
mungkin tidak dapat mengantisipasi konsekuensi dari semua keputusan dan harus
a. Sistem informasi mampu mengubah cara hidup suatu organisasi. Beberapa sistem
dan perasaan yang telah terbangun sekian lama pada suatu organisasi.
keputusan yang dibuat oleh manajer dan karyawan. Manajer membuat keputusan
manajer juga akan memutuskan siapa yang akan membuat dan mengoperasikan
sistem. Maka manajer mempunyai alasan yang rasional baik menyangkut umum
ataupun khusus. Alasan yang paling pokok bagi manajer untuk memilih menggunakan
keputusannya tentang bagaimana teknologi akan digunakan dan peran apa yang akan
dimainkan dalam organisasi. Dukungan terhadap perubahan peran telah merubah secara
teknikal serta sistem konfigurasi organisasi yang secara nyata telah memberikan
computing powerdan data, sehingga menjadi lebih dekat dengan pemakai akhir.
Mesin hitung elektronik dengan fungsi-fungsi yang terbatas dalam tahun 1950-
an telah memberikan cara baru. Mainframe yang tersentralisasi dapat melayani kantor
pusat dengan kantor cabang di beberapa lokasi yang terpencil pada tahun 1960-an. Pada
tahun 1970-an komputer mikro yang ditempatkan di sebuah departemen atau divisi
dihubungkan dengan komputer pusat. Tahun 1980-an, komputer mikro desktop pertama
dikembangkan. Dalam rancangan baru ini, central mainframe computer menyimpan dan
ratusan jaringan lokal yang lebih kecil. Sistem operasinya menyerupai sistem telepon.
Sistem informasi telah menjadi bagian integral, on-line, daninteractive tools yang
secara mendalam berfungsi dalam operasi dari menit ke menit serta pengambilan
sistem dan tidak akan mampu bertahan ketika sistem ini runtuh.
2. Keputusan Tentang Siapa Yang Menyediakan Pelayanan Teknologi lnformasi.
mesin, polisi, dan produsen spare-part. Automobile adalah sebuah paket pelayanan,
organisasi khusus, spesialis informasi, serta kelompok pendukung yang lain. Manajer
membuat keputusan penting tentang paket komputer: keputusan tentang apa yang
Paket-paket itu terdiri dari tiga entitas. Pertama, fungsi atau unit organisasi
formal yang biasa disebut departemen sistem informasi. Kedua, ahli-ahli atau spesialis
sistem informasi seperti programer, sistem analis, project leader, manajer sistem
informasi. Demikian pula spesialis eksternal seperti supplier hardware dan manufaktur,
perusahaan software, dan konsultan yang berpartisipasi pada operasi harian dan
perencanaan sistem informasi jangka panjang. Ketiga, paket sistem informasi adalah
Saat ini kelompok sistem informasi menjadi agen perubah yang sangat kuat
dalam organisasi, mendesak strategi baru dalam bisnis dan memaksa produk-produk
departemen sistem informasi sangat bervariasi dan sangat tergantung pada peran dan
sistem informasi dalam organisasi serta ukuran organisasi. Pada perusahaan dengan
ukuran menengah sampai besar kelompok sistem informasi terdiri dan 100 sampai 400
orang. Ukuran kelompok sistem informasi dan total pengeluaran untuk komputer sistem
dibatasi, kelompok sistem informasi umumnya terdiri dari programer dan ahli teknik.
Saat ini kebanyakan kelompok sistem informasi dan analis sistem tumbuh atau
menghubungkan antara kelompok sistem informasi dengan fihak lain dalam organisasi.
Hal lain yang menjadi tugas analis adalah menterjemahkan masalah-masalah bisnis dan
Manajer sistem informasi adalah pimpinan tim programer dan analis, manajer
proyek, manajer fasilitas fisik, manajer telekomunikasi, kepala kantor dan kelompok
automation, dan manajer operasi komputer dan staf data entry. End user adalah
kembangkan. Pemakai (users) ini mempunyai peran penting dalam desain dan
rasional baik menyangkut umum ataupun khusus. Alasan yang paling pokok bagi
ekonomi, menyediakan pelayanan yang lebih baik, atau menyediakan tempat kerja yang
lebih baik. Dampak komputer terhadap organisasi tergantung dari bagian dan
menghemat uang, dan mengurangi jumlah tenaga kerja. Meskipun respon-respon yang
demikian secara umum benar untuk masa-masa yang lalu, namun alasan-alasan itu
Sistem yang ada saat sekarang dibangun dengan tujuan efisiensi untuk hal- hal
yang menyangkut pekerjaan pikiran. Namun alasan lain yang lebih mendasar dan
mudah diterima, sistem informasi merupakan sesuatu yang sangat penting jika ingin
tetap bertahan dalam bisnis. Sistem informasi merupakan sesuatu yang sangat vital
keterpaduan), pelayanan yang lebih baik kepada customer dan harapan klien,
lebih inovatif untuk mendapatkan benefit ekonomi secara langsung. Untuk beberapa
kasus, sistem informasi dibangun karena ambisi dari beberapa kelompok dalam
organisasi dan antisipasi dampak dan konflik yang tengah berlangsung dalam
organisasi.
juga yang mempengaruhi adopsi dan desain sistem, beberapa faktor lingkungan
eksternal adalah:
modal baru, pengembangan proses produksi baru, memaksa kompetitor untuk keluar,
produk tertentu.
b. norma, dan
perusahaan perlu menerapkan sistem kontrol yang lebih ketat terhadap proses
persediaan, dan oleh sebab itu memutuskan untuk membangun sistem informasi
kelembagaan.
budaya, proses bisnis organisasi. Sistem baru mengacaukan pola kerja dan hubungan
kekuatan yang telah mapan, sehingga sering ada kejanggalan yang cukup besar dari
Dalam teori ekonomi, sistem informasi dapat dipandang sebagai faktor produksi
yang dapat menjadi subtitusi bebas (freely subtituted) bagi kapital dan tenaga kerja.
tenaga kerja yang semakin lama semakin mahal. Teknologi infomasi juga dapat
(transaction cost), yaitu biaya yang dikeluarkan perusahaan karena membeli sesuatu
yang tidak dapat dihasilkannya sendiri. Membeli barang/jasa dari pasar adalah mahal,
karena terdapat biaya lokasi, komunikasi dengan pemasok yang jauh, pengawasan
komplain kontrak, pembelian asuransi, biaya pencarian informasi tentang produk, dan
dengan menjadi besar, menyewa lebih banyak karyawan atau membeli pemasok dan
lebih menguntungkan bagi perusahaan untuk menghubungi pemasok dari luar dari pada
System dan Dell Computer melakukan outsource produksinya kepada perusahaan lain
seperti Flextronics.
teori agen (agency theory), perusahaan dapat dipandang sebagai nexus of contracts
agen akan bertindak untuk kepentingannya sendiri bukan untuk kepentingan pemilik
perusahaan. Dengan semakin besar dan semakin luasnya cakupan perusahaan, biaya
agensi atau biaya koordinasi meningkat karena pemilik harus mengeluarkan lebih
banyak usaha dan biaya untuk mengawasi dan manajemen karyawan. Teknologi
informasi mengurangi biaya agensi dengan mengurangi biaya dalam mendapatkan dan
b) Teori Perilaku
psikologi dan ilmu politik. Penelitian perilaku telah menemukan sedikit bukti bahwa
dapat membawa informasi secara langsung dari unit operasional kepada manajer senior,
secara langsung ke pekerja level bawah, sehingga mereka dapat membuat keputusan
Namun beberapa penelitian menyarankan agar manajer menengah diberi lebih banyak
1. Dampak Ekonomi
Teknologi informasi secara potensial mengurangi biaya pada ukuran tertentu, membuka
pengetahuan untuk organisasi, dan untuk mengurangi biaya transaksi dan keagenan
Kelompok kepentingan utama yang dipengaruhi oleh sistem dan sikap dari
Jenis tugas, keputusan dan proses bisnis dimana sistem info dirancang untuk
membantunya.
BAB III
KESIMPULAN
begitu cepat. Meski dalam penerapannya dunia bisnis sudah terlebih dahulu mendalami
pentingnya sistem informasi, namun sektor publik juga semakin lama menyadari pentingnya
terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh manajemen baik pada tingkat operasional (pelaksana teknis) maupun
pimpinan pada semua jenjang. Perkembangan ini juga telah menyebabkan perubahan-
perubahan peran dari para manajer dalam pengambilan keputusan, mereka dituntut untuk
selalu dapat memperoleh informasi yang paling akurat dan terkini yang dapat digunakannya
Systems (ESS) dan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan –Decision Support Systems
lebih efektif dan efisian serta menjamin transparansi kepada masyarakat. Sehubungan dengan
misis tersebut ada beberapa patokan pelayanan informasi publik yang tertuang dalam UU
NO.14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik yang harus diingat oleh setiap
perusahaan.
2. kemandirian adalah suatu keadaan di mana perusahaan dikelola secara profesional
tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak mana pun yang tidak
perundang-undangan.
administrasi public memang belum sempurna apalagi dikaitkan dengan pemerintahan daerah.
Banyakkendala yang dihadapi dan belum terlesaikan hingga saat ini. Salah satu permasalahan
penerapan sistem informasi manajemen yang ideal adalah kurangnya pemahaman mengenai
konsep ini terlebih pada sumber daya manusia yang belum cukup mampu menerapkan konsep
ini disetiap sisi pemerintahan. Hingga saat ini Indonesia masih dalam proses mengembangkan
SIM nya dalam rangka mewujudkan pelayanan yang lebih baik untuk masyarakat luas.
DAFTAR PUSTAKA
http://fahrulatief.blogspot.co.id/2012/12/hubungan-antara-sistem-informasi-dengan.html
http://dinda45e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2014/01/29/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
keberhasilan-dan-kegagalan-sistem-informasi-manajemen-dalam-organisasi/
https://www.scribd.com/doc/316739179/Sistem-Informasi-Manajemen-Publik
http://nurjatiwidodo.lecture.ub.ac.id/files/2012/10/Kel-3-Sistem-informasi-Organisasi-dan-
Proses-Administrasi-Publik.pdf