Anda di halaman 1dari 6

https://farmalkes.kemkes.go.

id/2013/06/formularium-nasional-kendalikan-mutu-dan-biaya-
pengobatan/

https://www.jamudigital.com/download/Permenkes%20Nomor%2054%20Tahun%202018.pdf

https://pafi.or.id/media/upload/20200309042447_466.pdf

https://persi.or.id/wp-content/uploads/2020/03/kmk2002020.pdf

Dalam hal ini Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit Pasal 15
menjelaskan bahwa rumah sakit harus memenuhi salah satu persyaratan kefarmasian yaitu
menjamin ketersediaan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang bermutu, bermanfaat, aman dan
terjangkau. Sediaan farmasi memiliki peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan program
JKN. Maka, pelayanan kesehatan khususnya pelayanan obat yang diberikan haruslah bermutu,
bermanfaat, aman dan terjangkau sehingga tujuan pemeliharaan kesehatan perorangan dan/atau
masyarakat tercapai.

https://core.ac.uk/download/pdf/288213903.pdf

1. Rolos, Windy et.al, Implementasi Program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di
Kabupaten Minahasa Tenggara, Naskah Publikasi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Samratulangi, Manado, 2014, h.1.
2. Hubaibv, A. K., Program Jaminan Kesehatan Nasional: Studi Deskriptif Tentang Faktor-Faktor yang dapat
Mempengaruhi Keberhasilan Implementasi Program Jaminan Kesehatan Nasional, Kebijakan dan
Manajemen Publik, 2018 Vol. 3, No.1, h.

PMK_No__16_Th_2019_ttg_Pe...
http://hukor.kemkes.go.id › produk_hukum › PM...

Menurut Permenkes RI No. 28 Tahun 2014, pasien BPJS berhak


mendapatkan obat yang tercantum dalam formularium nasional (Fornas)
dengan model pembiayaan paket inasibijis (Diagnosa Penyakit Pasien
Menurut Dokter). Jika ada obat di luar Fornas, tetap dapat diberikan dan
menjadi tanggung jawab rumah sakit.

https://journal.umy.ac.id/index.php/rab/article/view/7670/4768
TANGGUNG JAWAB PIHAK RUMAH SAKIT DALAM ...
https://repositori.usu.ac.id › bitstream › handle

manajemen pengelolaan obat terhadap


http://digilib.unhas.ac.id › DigitalCollection

http://bprs.kemkes.go.id/v1/uploads/pdffiles/peraturan/43%20PMK%20No.%2058%20ttg
%20Standar%20Pelayanan%20Kefarmasian%20di%20RS.pdf

http://repository.akfarsurabaya.ac.id/437/5/BAB%20II%20-%20BAB%20VI.pdf

1. Rolos, Windy et.al, Implementasi Program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

Kesehatan di Kabupaten Minahasa Tenggara, Naskah Publikasi Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Samratulangi, Manado, 2014, h.1.


2. Hubaibv, A. K., Program Jaminan Kesehatan Nasional: Studi Deskriptif Tentang Faktor-

Faktor yang dapat Mempengaruhi Keberhasilan Implementasi Program Jaminan

Kesehatan Nasional, Kebijakan dan Manajemen Publik, 2018 Vol. 3, No.1, h.

3. Veronica Komalawati, Op.Cit , hlm 78.

4. Pemerintah Indonesia. 2009. Undang-Undang Nomor 44 2009 Tentang Rumah Sakit.

Sekretariat Negara. Jakarta.

5. Sulastomo, Sistem Jaminan Sosial Nasional Mewujudkan Amanat Konstitusi, Jakarta:PT

Kompas Media Nusantara, 2011, hlm.10

6. Kementrian Kesehatan. 2014. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

28 Tahun 2014. Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional.

Jakarta

7. Kementrian Kesehatan. 2020. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

HK.01.07/MENKES/200/2020 Tentang Pedoman Penyusunan Formularium Rumah

Sakit. Jakarta

8. Febriawati H. Manajemen Logistik Farmasi Rumah Sakit. Yogyakarta: Gosyen

Publishing, 2013.

9. Smartplusconsulting.com. (2013, 11 September). Pengertian Rumah Sakit Menurut

Kementrian Kesehatan RI. Diakses pada 17 Juli 2022, dari:

https://penerbitdeepublish.com/cara-menulis-daftar-pustaka-dari-website/

10. Tantangan standar tarif pelayanan kesehatan dalam penyelenggaraan program jaminan

kesehatan JKN. Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2014.

11. Keputusan Menteri. 2014. Peraturan Kementerian Kesehatan republic Indonesia Nomor

58 Tahun 2014. Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit. Jakarta


12. Kementrian Kesehatan. 2020. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

HK.01.07/MENKES/200/2020 Tentang Pedoman Penyusunan Formularium Rumah

Sakit. Jakarta

13. Adelheid. 2018. Managemen Pengelolaan Obat Terhadap Ketersediaan Obat Di Instalasi

Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga Sangatta Kabupaten Kutai Timur.

Program Pasca Sarjana Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat. Universitas

Hasanudin. Makasar

14. Qotimah, Refy Rahma Qusnul. 2021. ANALISIS KESESUAIAN RESEP OBAT

DIABETES MELLITUS PADA PASIEN BPJS POLI SPESIALIS PENYAKIT DALAM

DENGAN FORMULARIUM NASIONAL (Study dilakukan di Rumah Sakit Muji

Rahayu Surabaya). Diploma thesis, Akademi Farmasi Surabaya.

http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/437 (Diakses, 18 Juli, 2022)

15. Kementrian Kesehatan. 2019. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

16 Tahun 2019. Pencegahan dan Penanganan Kecurangan (Fraud) serta pengenaan sanksi

administrasi terhadap kecurangan (fraud) dalam pelaksanaan program Jaminan

Kesehatan. Jakarta

16. “Perlindungan Pasien dalam Pelayanan Kesehatan Oleh Fasilitas Kesehatan BPJS di Kota

Bandung dihubungkan dengan Undang-Undang no 24 tahun 2011 Tentang Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial dan Peraturan Mentri Kesehatan No.71 tahun 2013

Tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan

Nasional”Jurnal.Unswagati.ac.id.Februari 2020.1 Agustus 2022.

http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/HERMENEUTIKA

17. Hermeneutika: Jurnal Ilmu Hukum Vol. 4, No. 1, Februari 2020


18. Hermeneutika: Jurnal Ilmu Hukum Vol. 4, No. 1, Februari 2020

19. Peter Mahmud Marzuki, 2005, Penelitian Hukum, Jakarta : Kencana Prenada Media

Group, hal . 133

20. Johnny Ibrahim, 2006, Teori Dan Metedeologi Penelitian Hukum Normatif, Malang :

Bayumedia Publising, hal, 296

21. Bandingkan, Ishaq, 2017, Metode Penelitian Hukum dan Penulisan Skripsi, Tesis, serta

Disertasi, Bandung: ALFABETA, hal. 45

22. Peter Mahmud Marzuki, 2005, Penelitian Hukum Edisi Revisi, Surabaya: Prenadamedia

Group, hal.136-176

23. Pasal 1 angka 2 Undang-undang No.12 Tahun 2011 tentang Hierarki Peraturan

Perundang-Undangan

24. Barda Nawawi Arief, 2014, Kebijakan Hukum Pidana, Semarang: Kencana Prenada

Media Group, hal. 3-4

25. Istilah rechtswetenschap [Belanda] dalam arti sempit adalah dogmatika hukum atau

ajaran hukum [de rechtsleer] yang tugasnya adalah deskripsi hukum positif, sistematisasi

hukum posisitf dan dalam hal tertentu juga eksplanasi. Dengan demikian dogmatika

hukum tidak bebas nilai tetapi sarat dengan nilai. Rechtswetenschap dalam arti luas

meliputi: dogmatika hukum, teori hukum [dalam arti sempit] dan filsafat hukum. Lihat,

Titik Triwulan Tutik, Ilmu Hukum: Hakekat Keilmuannya Ditinjau Dari Sudut Filsafat

Ilmu Dan Teori Ilmu Hukum, 2010, Jurnal Hukum dan Pembangunan Tahun ke-43 No.2,

hal. 6

26. Peter Mahmud Marzuki, Op. Cit, hal. 173-174

27. Peter Marzuki, 2004, Penelitian Hukum, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, hal. 41
28. Nico, 2012, Metodologi, Penilitian Dan Penulisan Hukum, Jakarta Selatan : Pustaka

Yustisia, hal. 78

29. Mukti Fajar, 2015, Dualisme Penelitian Hukum Normatif & Empiris, Yogyakarta :

Pustaka Pelajar, hal. 42-43

30. Peter Mahmud Marzuki, Op. Cit, Hlm. 21

31. Jimly Asshiddiqie, 2006, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, Jakarta: Konstitusi Press,

hal. 308

Anda mungkin juga menyukai