Anda di halaman 1dari 76

MANAJEMEN ASN

R. Eko Sulistiyono
Kabid. Mutasi Pegawai BKD Jepara
Dasar Hukum Manajemen ASN
UU No 5 Th 2014 tentang Manajemen ASN

PP No 11 Th 2017 Tentang Manajemen PNS

PP No 49 Th 2018 Tentang Manajemen PPPK

PP No 53 Th 2010 Tentang Disiplin PNS

MANAJEMEN PP No 37 Th 2004 ttg Larangan PNS menjadi


Anggota Parpol
ASN
PP No 54 Tahun 2003 tentang Perubahan Atas PP
No 97 Tahun 2000 Tentang Formasi Pegawai
PP No 25 Tahun 1994 Tentang Kehormatan Satya
Lencana Karya Satya
PP No 76 Tahun 1976 tentang Cuti PNS
PP No 15 Th 2019 ttg Peraturan Gaji PNS
PP No 18 Th 2019 ttg Penetapan Pensiun
Pokok Pensiunan PNS & Janda / Duda
Per LAN No 12 Th 2018 tentang
Pelatihan Dasar Calon PNS
Deskripsi Singkat :
 Mata diklat ini membekali peserta dengan pengetahuan tentang :
 kedudukan, peran, hak dan kewajiban, dan kode etik ASN;
konsep sistem merit dalam pengelolaan ASN;
pengelolaan ASN.
 Kondisi riil yang ada saat ini adalah kinerja ASN diantaranya
kinerja terkait pelayanan pada masyarakat yg rendah.
 Pemerintah telah terbitkan UU No 5 TH 2014 ttg ASN, utk kelola
ASN menjadi semakin profesional.

3
Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta
diharapkan mampu :
Memahami kedudukan, peran, hak dan kewajiban,
serta kode etik ASN;
Memahami konsep Sistem Merit dalam pengelolaan
ASN;
Memahami mekanisme pengelolaan ASN.
VISI DAN MISI KEPEGAWAIAN NEGARA
DI ERA UU ASN

VISI MISI

Mewujudkan Aparatur Sipil Negara Memindahkan Aparatur Sipil Negara


yang memiliki integritas, dari Comfort Zone ke Competitive
profesional, melayani dan sejahtera Zone
Kondisi ASN Sebelumnya
Wabah Penyakit ASN
1. PUCAT PASI: Pulang CepAT PAdahal maSih PagI
2. FLU : Facebookan MeluLU
3. BATUK : BAnyak nganTUK
4. ASMA : ASal Mengisi Absen
5. PANU : Piket Asal Nulis
6. KUDIS : KUrang DISiplin
7. KURAP : KURAng Profesional
8. ASAM URAT : Asal SAMpai Kantor URing2-an Atau Tidur
9. TBC : Tidak Bisa Computer
10. GINJAL : Gaji Ingin Naik tapi kerJA Lambat HATI-HATI
11.AIDS : Alpa, Izin, Dikit-dikit Sakit MENULAR
VID Murid
PENGATURAN KEDUDUKAN, PERAN, HAK &
KEWAJIBAN, SERTA KODE ETIK ASN

1. JENIS, STATUS DAN KEDUDUKAN

2. PERAN, FUNGSI DAN TUGAS ASN

3. HAK & KEWAJIBAN ASN :

a. HAK-HAK PEGAWAI ASN

b. K E W A J I B A N

4. KODE ETIK & KODE PERILAKU ASN


UU NOMOR 5 TH 2014
APARATUR SIPIL NEGARA

Pegawai
ASN
Pegawai ASN
Diangkat sebagai Pegawai Tetap oleh Pejabat
PNS Pembina Kepegawaian dan memiliki NIP

Pegawai ASN
Diangkat sebagai Pegawai dengan perjanjian
PPPK
kerja oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai kebutuhan

PP 21/2014 TENTANG PEMBERHENTIAN PNS YANG MENCAPAI


BUP BAGI PEJABAT FUNGSIONAL (DIBATALKAN PP 11/2017)

PP 70/2015 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA (JKK) DAN


JAMINAN KEMATIAN BAGI PEGAWAI ASN (proses revisi)

PP 11/2017 TENTANG MANAJEMEN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)


o Pelayanan Publik
o Profesional o Orientasi Pada
o Kompetensi (Pengetahuan, kepentingan Publik
Perilaku, Skill) o Mengutamakan
o Etika Profesi kepentingan Publik
o Memahami bidang tugas o Etika publik
o Berorientasi pada
mutu/kualitas;
o Nilai-nilai publik
o Budaya Pelayanan ASN o Public trust
o Tidak Diskriminatif
o Membangun kepercayaan
publik

o Pemersatu bangsa
o Pengawal negara
o Mementingkan
kepentingan negara
o Loyalitas pada negara
bukan yang lainnya
o Semangat Nasionalisme
o Wawasan Kebangsaan
o Menciptakan kondisi
aman dan damai
o Keragaman/pluralisme
Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukannya , maka Pegawai ASN
berfungsi :

a. pelaksana kebijakan publik;


FUNGSI
1
(PS. 10 UU No 5/14) b. pelayan publik; dan
c. perekat & pemersatu bangsa

a. Melaksanakan kebijakan publik yg dibuat


oleh PPK sesuai dgn ketentuan peraturan
2 TUGAS perundang-undangan;
(PS 11 UU No 5/14)
b. Memberikan pelayanan publik yg
profesional dan berkualitas; dan
c. Mempererat persatuan & kesatuan NKRI.
12
Penamaan Dalam Jabatan ASN
 Jabatan Administrator
Jabatan  Jabatan Pengawas
Administrasi  Jabatan Pelaksana

Jabatan Fungsional Jabatan Fungsional


Jabatan Keahlian Keterampilan
Fungsional • Ahli Utama • Penyelia
• Ahli Madya • Mahir
• Ahli Muda • Terampil
• Ahli Pertama • Pemula

Jabatan
Jabatan Pimpinan Tinggi Utama
Pimpinan Jabatan Pimpinan Tinggi Madya
Tinggi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama
Kode Etik dan Kode Perilaku ASN
ASN sebagai Profesi
berlandaskan pada kode etik dan kode
perilaku.

. Kode Etik dan Kode Perilaku ASN


bertujuan utk menjaga martabat
dan kehormatan ASN
Kode Etik & Kode Perilaku ASN
berisi pengaturan perilaku agar Pegawai ASN :
1. Melaksanakan tugasnya dgn jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi.
2. Melaksanakan tugasnya dgn cermat dan disiplin.
3. Melayani dgn sikap hormat, sopan & tanpa tekanan.
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dgn ketentuan peraturan
perundang-undangan.
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dgn perintah atasan atau
pejabat yg berwewenang sejauh tdk bertentangan dgn
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan.
6. Menjaga kerahasiaan yg menyangkut kebijakan Negara.
Kode Etik & Kode Perilaku ASN
7. Menggunakan Kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien.
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melakukan tugasnya.
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yg memerlukan informasi terkait
kepentingan kedinasan

10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara,


tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya utk
mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat
bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
11. Memegang teguh nilai dasar ASN & selalu menjaga reputasi
dan integritas ASN, dan
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai disiplin Pegawai ASN.
Hak & Kewajiban
 Gaji, tunjangan dan fasilitas
 Cuti
 Jaminan pensiun dan jaminan hari tua
 Perlindungan
 Pengembangan kompetensi
PNS

 Gaji dan tunjangan


 Cuti
 Perlindungan
PPPK  Pengembangan kompetensi

 Setia & taat pada Pancasila, UUD ‘45, NKRI & pemerintahan
yg sah
 Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
 Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat
PNS DAN PPPK pemerintah yang berwenang
 Mentaati ketentuan peraturan per-UU-an
 Menunjukkan integritas dan keteladanan
 Menyimpan rahasia
 Bersedia ditempatkan diseluruh NKRI
VID Razia Satpol
Diskusi Kelompok

1. Dibentuk 2 – 4 kelompok
2. Pokok Bahasan tentang
Kebiasaan /Budaya Kinerja PNS
yang kurang Baik saat ini
3. Cari Solusi dan Penyelesaianya
VID KERJASAMA
Struktur Kelembagaan
PRESIDEN
Memegang kekuasaan tertinggi pembinaan
dan manajemen ASN

KEMENTERIAN LNS

KEMEN PANRB KASN


Merumuskan kebijakan

1. Menjaga merit system


2. Monev Seleksi JPT
LPNK 3. Laporan ke Presiden
LAN BKN
Melaksanakan Mengelola
Kajian dan diklat pegawai ASN
Kewenangan & Hub Otoritas Lembaga
Menteri/Kementerian
PAN dan RB BKN
1. Perumusan & penetapan 1. Penyelenggaraan manajemen
kebijakan, ASN
2. Koordinasi & sinkronisasi 2. Pengawasan & pengendalian
kebijakan, pelaksanaan NSPK
3. Pengawasan atas pelaksanaan manajemen ASN (Mengelola
kebijakan ASN; Pegawai ASN)

LAN KASN
• Penelitian, pengkajian kebijakan Monitoring, evaluasi kebijakan, &
manajemen ASN, rekomendasi yg mengikat utk
• Pembinaan & menjamin perwujudan sistem
penyelenggaraan Diklat ASN merit & pengawasan penerapan
asas, kode etik, & kode perilaku
ASN.
Komisi Aparatur Sipil Negara
1. Sifat dan Kedudukan: (Pasal 27)
a. Lembaga Non Struktural
b. Mandiri, bebas dari intervensi politik

2. Tujuan : (Pasal 28)


• menjamin terwujudnya Sistem Merit dalam kebijakan dan Manajemen ASN;
• mewujudkan ASN yang profesional, berkinerja tinggi, sejahtera, dan
berfungsi sebagai perekat NKRI;
• mendukung penyelenggaraan pemerintahan negara yang efektif, efisien,
terbuka, dan bebas KKN;
• mewujudkan Pegawai ASN yang netral dan tidak diskriminatif dalam
pelayanan;
• menjamin terbentuknya profesi ASN yang dihormati; dan
• mewujudkan ASN yang dinamis dan berbudaya pencapaian kinerja.
Fungsi & Tugas KASN
Fungsi : mengawasi pelaksanaan norma dasar, kode etik/perilaku,
penerapan Sistem Merit.

Tugas : a. Menjaga netralitas Pegawai ASN;


b. Melakukan pengawasan atas pembinaan profesi ASN; dan
c. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Presiden.

Dalam melakukan tugasnya KASN dapat :


a. melakukan penelusuran data & informasi pada Instansi Pemerintah;
b. melakukan pengawasan thd pelaksanaan fungsi Pegawai ASN;
c. menerima laporan thd pelanggaran norma dasar, kode etik dan kode perilaku
Pegawai ASN;
d. berprakarsa melakukan penelusuran data & informasi thd dugaan pelanggaran
norma dasar, kode etik & kode perilaku Pegawai ASN;
e. melakukan upaya pencegahan pelanggaran norma dasar, kode etik
dan kode perilaku Pegawai ASN.
Pengangkatan & Pemberhentian Anggota KASN
1.Penetapan (Pasal 37 ayat (1))
Presiden menetapkan Ketua, Wakil Ketua, & Anggota KASN dari
anggota KASN terpilih yg diusulkan oleh tim seleksi.
2.Masa Jabatan (Pasal 37 ayat (2))
Ketua, Wakil Ketua, & anggota KASN ditetapkan untuk masa jabatan
5 th & hanya dpt diperpanjang utk 1 kali masa jabatan.
3.Pemberhentian : (Pasal 37 ayat (3))
• meninggal dunia; mengundurkan diri; tdk mampu jasmani/rohani
shg tdk dpt menjalankan kewajiban sbg anggota KASN;
• dihukum penjara berdasarkan keputusan pengadilan yg sdh mem-
peroleh kekuatan hukum yg tetap karena melakukan tindak pidana
kejahatan jabatan; atau
• menjadi anggota partai politik dan/atau menduduki jabatan negara.
Lembaga Administrasi Negara
LAN memiliki fungsi:
(LAN)
» pengembangan standar kualitas diklat Pegawai ASN;
» pembinaan diklat kompetensi manajerial Pegawai ASN;
» penyelenggaraan diklat kompetensi manajerial Pegawai ASN
baik secara sendiri maupun bersama-sama lembaga diklat
lainnya;
» pengkajian terkait dengan kebijakan dan Manajemen ASN; dan
» melakukan akreditasi lembaga diklat Pegawai ASN, baik
sendiri maupun bersama lembaga pemerintah lainnya.
LAN bertugas:
1. Meneliti, mengkaji, dan melakukan inovasi Manajemen ASN sesuai
kebutuhan kebijakan;
2. Membina & menyelenggarakan diklat Pegawai ASN berbasis
kompetensi;
3. Merencanakan & mengawasi kebutuhan pendidikan & pelatihan
Pegawai ASN secara nasional;
4. Menyusun standar & pedoman penyelenggaraan & pelaks diklat,
serta pemberian akreditasi dan sertifikasi di bidangnya dgn libatkan
K/L;
5. Memberikan sertifikasi kelulusan peserta diklat penjenjangan;
6. Membina dan menyelenggarakan diklat analis kebijakan publik; dan
7. Membina jabatan fungsional di bidang pendidikan dan pelatihan
Badan Kepegawaian Negara
(B K N)
FUNGSI :
• pembinaan penyelenggaraan Manajemen ASN;
• manajemen ASN dlm bidang pertimbangan teknis formasi,
pengadaan, perpindahan antar instansi, persetujuan kenaikan
pangkat, pensiun; dan
• penyimpan informasi Pegawai ASN dan pengembangan Sistem
Informasi ASN.
TUGAS :
• mengendalikan seleksi calon Pegawai ASN;
• membina dan menyelenggarakan penilaian kompetensi serta
mengevaluasi pelaksanaan penilaian kinerja Pegawai ASN oleh
Instansi Pemerintah;
• membina jabatan fungsional di bidang kepegawaian;
• mengelola dan mengembangkan sistem informasi kepegawaian ASN;
• menyusun NSPK kebijakan Manajemen ASN;
• menyelenggarakan administrasi kepegawaian ASN; dan
• mengawasi & mengendalikan pelaksanaan NSPK manajemen
kepegawaian ASN.
Pejabat Pembina Kepegawaian
• Presiden selaku pemegang kekuasaan tertinggi pembinaan ASN dpt mendele-
gasikan kewenangan menetapkan pengangkatan, pemindahan, & pemberhen-
tian pejabat (selain JPT utama & madya, & pejabat fungsional ahli utama) kpd:
– Menteri di kementerian;
– Pimpinan Lembaga di LPNK;
– Sekretaris Jenderal di Sekretariat LN & LNS;
– Gubernur, di Provinsi dan
–Bupati/Walikota, di Kabupaten/Kota.

Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) adalah pejabat yg mempunyai


kewenangan menetapkan pengangkatan, pemindahan, &
pemberhentian Pegawai ASN & pembinaan Manajemen ASN di instansi
pemerintah sesuai dgn ketentuan per-UU-an.
Pejabat yang Berwenang ( PyB )
• Presiden dpt mendelegasikan kewenangan
pembinaan Manajemen ASN kpd PyB di
Kementerian, Sekjen/ Sekretariat LN,
Sekretariat LNS, Sekda Provinsi &
Kab./Kota.
• PyB mengusulkan pengangkatan,
pemindahan, & pemberhentian Pejabat
Adms & Pejabat Fungsional kepada PPK di
instansi masing-2.

Pejabat yg Berwenang adalah pejabat yg mempunyai kewenangan


melaksanakan proses pengangkatan, pemindahan, &
pemberhentian Pegawai ASN sesuai dgn ketentuan peraturan
perundang-undangan.
MANAJEMEN PNS
Perencanaan
Kebutuhan
Sistem Informasi Rekruitment

Penghargaan Pangkat Jabatan

Pensiun, Jaminan
Manajemen
Hari Tua & PNS Pola Karier
Perlindungan

Penggajian & Pengembangan


Tunjangan Karier

Disiplin Pegawai Penilaian Kinerja


Kenaikan Pangkat
& Mutasi
PERENCANAAN KEBUTUHAN PNS

Instansi diwajibkan menyusun kebutuhan jumlah dan jenis jabatan jangka waktu 5 tahun
dan diperinci per tahun disertai dokumen rencana strategis

Dilaksanakan dengan Anjab & ABK yang menghasilkan peta jabatan dan kebutuhan jabatan

Penyusunan kebutuhan harus dilakukan satu tahun sebelumnya atau bulan maret sudah
diajukan kepada Menpan dan Kepala BKN. Pertimbangan Kepala BKN paling lambat
diajukan bulan Juli dan pertimbangan Kementerian Keuangan paling lambat akhir mei.
Penetapan formasi oleh Menpan Mei tahun berjalan

Penerapan prinsip grey open untuk tahun berikutny


Aspek perencanaan SDM yang Efektif
PENGADAAN
Dilakukan secara nasional untuk menjamin kualitas hasil

Panitia Seleksi Nasional Pengadaan Calon PNS


1 PERENCANAAN Ketua Kepala BKN

Diumumkan secara terbuka paling lambat 15 hari kalender sblm tgl


2 PENGUMUMAN
LOWONGAN penerimaan lamaran
• Harus memenuhi persyaratan administrasi
• Pendaftaran dengan online
3 PELAMARAN • Batas usia melamar untuk jabatan tertentu yang ditetapkan oleh Presiden
adalah 40 tahun
SELEKSI DAN • Seleksi administrasi, seleksi kompetensi dasar, dan seleksi kompetensi
4 PENGUMUMAN HASIL
SELEKSI •
bidang dilakukan dengan CAT
Pengumuman hasil seleksi secara terbuka
• Pengangkatan Calon PNS oleh PPK setelah mendapat persetujuan teknis
dari Kepala BKN
PENGANGKATAN DAN • Calon PNS wajib menjalani masa percobaan selama 1 tahun
5 MASA PERCOBAAN
CPNS
• Harus ikut diklat prajabatan 1x, apabila tidak lulus diberhentikan sebagai
CPNS
• Apabila mengundurkan diri dimasa percobaan ybs dikenakan punishment
tidak boleh ikut test CPNS untuk waktu tertentu

6 SUMPAH PNS PNS mengucapkan sumpah berdasarkan agama sesuai kepercayaan masing-
masing
Pangkat & Jabatan
1. Pangkat merupakan kedudukan yang menunjukan tingkatan Jabatan berdasarkan tingkat kesulitan, tanggung
jawab, dampak, dan persyaratan kualifikasi pekerjaan yang digunakan sebagai dasar penggajian.
2. Nomenklatur jabatan & pangkat JPT Maya & Utama oleh Presiden, JPT Pratama dan Jabatan Administrator oleh
PPK dengan pertimbangan Menpan
3. Pengangkatan dalam jabatan Administrator dilaksanakan dengan pertimbangan Tim Penilai Kinerja
4. Pengangkatan Jabatan Fungsional melalui pengangkatan pertama, pengangkatan perpindahan dari jabatan lain,
pengangkatan penyesuaian (inpassing), dan promosi.
5. Pengangkatan JPT dilakukan secara terbuka dan kompetitif dan dapat diisi dari kalangan non-PNS (JPT utama dan
Madya) kecuali Instansi yang sudah melaksanakan merit sistem.
6. PPK dilarang mengisi jabatan yang lowong dari calon JPT yang lulus dari JPT lain.
7. Presiden dapat mengangkat JPT Utama melalui penugasan dan penunjukan langsung.
8. Penataan jabatan karena reorganisasi melalui uji kompetensi dari pejabat yang ada, apabila tidak ada kompetensi
yang sesuai baru dilaksanakan seleksi terbuka
9. Mutasi antar JPT dapat dilakukan dengan uji kompetensi dari pejabat yang ada dengan syarat 1 klasifikasi jabatan,
memenuhi standart kompetensi & menduduki jabatan min 2 tahun maksimal 5 tahun
10. Pejabat Fungsional dilarang rangkap jabatan dengan jabatan administrasi atau jabatan pimpinan tinggi
11. JPT di lingkungan Instansi Pemerintah tertentu dapat diisi oleh Prajurit TNI dan Anggota Polri.
12. Presiden memiliki kewenangan mutasi JPT secara nasional
13. JPT hanya dapat diduduki maksimal 5 tahun
14. Instansi maksimal 2 tahun sejak ditetapkan PP ini harus sudah menetapkan nama jabatan, kompetensi jabatan dan
persyaratan jabatan
PENGEMBANGAN KARIER, PENGEMBANGAN KOMPETENSI,
POLA KARIER, PROMOSI DAN MUTASI

• Dilakukan dengan menerapkan prinsip sistem merit untuk meningkatkan kompetensi,


kinerja dan profesionalitas PNS.
• Setiap instansi wajib memiliki Sistem Informasi Manajemen Karier yg merupakan
bagian terintegrasi dari Sistem Informasi ASN
• Setiap PNS harus dinilai melalui uji kompetensi
PENGEMBANGAN
PENGEMBANGAN KARIER POLA KARIER PROMOSI DAN MUTASI
KOMPETENSI
• kejelasan dan kepastian • Diklat, seminar, kursus, • Berdasarkan standar • Instansi menyusun
karier kepada PNS penataran, jabatan dan standar perencanaan mutasi
• berdasarkan kualifikasi, sekolah/pelatihan kader kompetensi jabatan • Atas dasar kesesuaian
kompetensi, penilaian dan magang • Pola karier nasional dan antara kompetensi PNS
kinerja, dan kebutuhan • paling kurang 20 jam Instansional. dengan persyaratan
instansi pemerintah pelajaran dalam 1 tahun • Berbentuk horizontal, jabatan, klasifikasi
• Dilakukan melalui mutasi • Prinsip Dasar: PNS vertikal dan diagonal jabatan dan pola karier
dan/atau promosi memiliki hak dan • Prinsip Dasar: untuk • paling cepat 2 tahun dan
kesempatan yang sama menjamin keselarasan paling lama 5 tahun
didasarkan pada potensi PNS dengan • Mutasi antar kota/kab
penilaian kinerja dan penyelenggaraan tugas- dalam provinsi oleh
penilaian kompetensi nya Gubernur dengan
• Diklat Pim (Madya, pertimbangan BKN
pratama, Administrator, • Mutasi kab/kota antar
Pengawas) provinsi oleh Mendagri
• Diklat tingkat nasional dengan pertimbangan
BKN
• Mutasi proc/kab/kota ke
pusat dan antar instansi
pusat oleh BKN
Penilaian Kinerja
(1) Penilaian kinerja PNS bertujuan untuk menjamin
objektivitas pembinaan PNS yang didasarkan
sistem prestasi dan sistem karier.

(2) Penilaian kinerja PNS dilakukan berdasarkan


perencanaan kinerja pada tingkat individu dan
tingkat unit atau organisasi, dengan
memperhatikan target, capaian, hasil, dan
manfaat yang dicapai, serta perilaku PNS.

(3) Penilaian kinerja PNS dilakukan secara objektif,


terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan.

(4) Penilaian kinerja PNS dilakukan oleh atasan


langsung dari PNS atau pejabat yang ditentukan
oleh PyB.
• Pemerintah wajib membayar gaji yg adil & layak kpd PNS serta
menjamin kesejahteraan PNS.
• Dibayarkan sesuai dgn beban kerja, tanggungjawab, & resiko
pekerjaan.
• Pelaksanaannya dilakukan scr bertahap.
• PNS di pusat dibebankan pada APBN, PNS di daerah dibebankan
APBD.
• Selain gaji, PNS juga menerima tunjangan & fasilitas yg meliputi:
– tunjangan kinerja & (dibayar sesuai pencapaian kinerja)
– tunjangan kemahalan (dibayar sesuai tingkat kemahalan: indeks
harga di daerah)
• Tunjangan PNS dibebankan pd APBN & APBD.
Selain Gaji (Pasal 79), PNS juga menerima Tunjangan & Fasilitas

Tunjangan terdiri dari: Tunjangan Kinerja & Tunjangan Kemahalan

Sistem
Gaji Penggajian Fasilitas
ASN

Tunjangan

Tunjangan Tunjangan
Kinerja Kemahalan
• PNS yg telah menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran,
kedisiplinan, & prestasi kerja dlm melaksanakan tugasnya dpt diberikan
penghargaan.
• Penghargaan sbgmana dimaksud dpt berupa pemberian:
– tanda kehormatan;
– kenaikan pangkat istimewa;
– kesempatan prioritas utk pengembangan kompetensi; &/atau
– kesempatan menghadiri acr resmi &/atau acr kenegaraan.
Penghargaan

Didasarkan atas kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan, dan


prestasi kerja dalam melaksanakan tugasnya

Penghargaan berupa :
a. Tanda Kehormatan
b. Kenaikan pangkat istimewa
c. kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi
d. kesempatan menghadiri acara resmi dan/atau acara kenegaraan

• Kenaikan pangkat istimewa diberikan kepada PNS berdasarkan pada


penilaian kinerja dan keahlian yang luar biasa dalam menjalankan tugas
jabatannya
• Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi diberikan kepada
PNS yang mempunyai nilai prestasi kerja yang sangat baik, memiliki dedikasi
dan loyalitas yang tinggi pada organisasi
Disiplin PNS
• Untuk menjamin
terpeliharanya tata tertib
dalam kelancaran
pelaksanaan tugas, PNS wajib
mematuhi disiplin PNS
• Instansi pemerintah wajib
melaksanakan penegakan
disiplin terhadap PNS serta
melaksanakan berbagai upaya
peningkatan disiplin
• PNS yang melakukan
pelanggaran disiplin dijatuhi
hukuman disiplin
• Hukuman disiplin dijatuhkan
oleh pejabat yang berwenang
menghukum
VID JMa
Tauran Antara Pelajar
Unjukrasa Yang Tidak Beretika
Krisis Karakter Mereka Mencari Pelarian
Narkoba..!!!
Batas Usia Pensiun
a. 58 (lima puluh delapan) tahun bagi pejabat
administrasi, pejabat fungsional ahli muda, pejabat
fungsional ahli pertama, dan pejabat fungsional
keterampilan;

b. 60 (enam puluh) tahun bagi pejabat pimpinan tinggi


dan pejabat fungsional madya; dan

c. 65 (enam puluh lima) tahun bagi PNS yang memangku


pejabat fungsional ahli utama.

* Kecuali yang ditentukan Undang-Undang tersendiri


Pemberhentian
1.Pemberhentian atas Permintaan Sendiri
2.Pemberhentian Karena Mencapai Batas Usia Pensiun
3. Perampingan Organisasi atau Kebijakan Pemerintah
4. tidak Cakap Jasmani dan/atau Rohani
5. Meninggal Dunia, Tewas, atau Hilang
6. Melakukan Tindak Pidana/Penyelewengan
7. Pelanggaran Disiplin
8. Menjadi anggota/pengurus parpol
9. tidak Menjabat Lagi Sebagai Pejabat Negara
10. selesai menjalankan cuti di luar tanggungan negara
11. menggunakan ijazah palsu
PEMBERHENTIAN SEMENTARA

• DIANGKAT MENJADI PEJABAT


1 NEGARA

•DIANGKAT MENJADI
2 KOMISIONER/ANGGOTA LNS

• DITAHAN KARENA MENJADI


3 TERSANGKA TINDAK PIDANA
PERLINDUNGAN

Jaminan kesehatan
diberikan on top
Jaminan kecelakaan kerja dari program
jaminan sosial
Jaminan kematian nasional

Bantuan hukum

dalam perkara yang dihadapi di


pengadilan terkait pelaksanaan
tugasnya
CUTI
• Lamanya hak atas cuti tahunan adalah 12 hari kerja
• Hak atas cuti tahunan yang tidak digunakan dalam tahun yang bersangkutan, dapat digunakan dalam
tahun berikutnya untuk paling lama 18 hari kerja
CUTI TAHUNAN • Hak atas cuti tahunan yang tidak digunakan lebih dari 2 (dua) tahun atau lebih berturut-turut, dapat
digunakan dalam tahun berikutnya untuk paling lama 24 hari kerja
• guru dan dosen yang mendapat liburan disamakan dengan PNS yang telah menggunakan hak cuti
tahunan
• PNS yang telah bekerja sekurang-kurangnya 5 tahun secara terus menerus berhak atas cuti besar paling
CUTI BESAR lama 3 bulan

• PNS yang sakit lebih dari 1 hari sampai dengan 14 hari berhak atas cuti sakit
• Hak atas cuti sakit dapat diberikan paling lama 1 tahun & dapat ditambah untuk paling lama 6 bulan
CUTI SAKIT
• PNS yang mengalami gugur kandungan berhak atas cuti sakit untuk paling lama 1 1/2 (satu setengah)
bulan

• Untuk kelahiran anak pertama sampai dengan kelahiran anak ketiga pada saat menjadi PNS berhak atas
CUTI MELAHIRKAN cuti melahirkan selama 3 bulan

CUTI KARENA • Pegawai Negeri Sipil berhak atas cuti karena alasan penting paling lama 1 bulan
ALASAN PENTING
• Cuti bersama tidak mengurangi hak cuti tahunan;
CUTI BERSAMA • PNS yang karena jabatannya tidak diberikan hak atas cuti bersama, hak cuti tahunannya ditambah sesuai
dengan jumlah cuti bersama yang tidak diberikan

• PNS yang telah bekerja paling kurang 5 (lima) tahun secara terus-menerus karena alasan pribadi dan
CLTN mendesak dapat diberikan cuti di luar tanggungan negara paling lama 3 (tiga) bulan

• Cuti Sakit, Cuti Melahirkan, Cuti Karena Alasan Penting, dan Cuti Bersama berlaku pula untuk Calon
Pegawai Negeri Sipil
• Cuti Pegawai Negeri Sipil yang menjabat sebagai Pejabat Negara, Jaksa Agung dan Pimpinan Lembaga
Pemerintah Non Kementerian yang dijabat oleh bukan Pegawai Negeri diatur dalam peraturan tersendiri.
Manajemen Pegawai Pemerintah Dengan
Perjanjian Kerja (PPPK)
Manajemen PPPK meliputi:
a. penetapan kebutuhan;
b. pengadaan;
c. penilaian kinerja;
d. gaji & tunjangan;
e. pengembangan kompetensi;
f. pemberian penghargaan;
g. disiplin;
h. pemutusan hubungan perjanjian kerja; dan
i. perlindungan.

53
Pengadaan PPPK
•Pengadaan PPPK merupakan kegiatan utk memenuhi kebutuhan pd Instansi.
•Pengadaan calon PPPK dilakukan melalui tahapan:
–perencanaan,
–pengumuman lowongan,
–pelamaran,
–seleksi,
–pengumuman hasil seleksi, dan
–pengangkatan menjadi PPPK.

•Penerimaan calon PPPK dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah melalui penilaian


secara objektif berdasarkan kompetensi, kualifikasi, kebutuhan Instansi
Pemerintah, & persyaratan lain yg dibutuhkan dlm jabatan.
•Pengangkatan calon PPPK ditetapkan oleh PPK utk masa perjanjian kerja
minimal 1 thn & dpt diperpanjang sesuai kebutuhan & penilaian kinerja.

PPPK tdk dpt diangkat scr otomatis menjadi calon PNS. Utk diangkat menjadi calon PNS,
PPPK hrs mengikuti semua proses seleksi yg dilaksanakan bagi calon PNS & sesuai dgn
ketentuan per-UU-an.

54
Gaji & Tunjangan PPPK
• Pemerintah wajib membayar gaji yg
adil & layak kpd PPPK.
• Gaji sbgmana dimaksud diberikan
berdasarkan beban kerja,
tanggungjawab jabatan, & resiko
pekerjaan.

• Gaji dibebankan pd APBN utk PPPK di


Instansi Pusat & APBD utk PPPK di
Instansi Daerah.

• Selain gaji, PPPK dpt menerima


tunjangan sesuai dgn Ketentuan Per-
PU.

55
Konsep Sistem Merit Dlm Pengelolaan ASN

Konsep Sistem Merit


menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dalam
pengelolaan ASN
VID Kerjasama
PRINSIP DASAR MERIT SYSTEM DALAM UU ASN
KRITERIA IMPLEMENTASI MERIT SISTEM

a. seluruh Jabatan sudah memiliki standar kompetensi Jabatan;

b. perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan beban kerja;

c. pelaksanaan seleksi dan promosi dilakukan secara terbuka;

d.memiliki manajemen karir yang terdiri dari perencanaan, pengembangan, pola karir, dan kelompok
rencana suksesi yang diperoleh dari manajemen talenta;

e.memberikan penghargaan dan mengenakan sanksi berdasarkan pada penilaian kinerja yang objektif
dan transparan;

f. menerapkan kode etik dan kode perilaku Pegawai ASN;

g. merencanakan dan memberikan kesempatan pengembangan kompetensi sesuai hasil penilaian


kinerja;

h.memberikan perlindungan kepada Pegawai ASN dari tindakan penyalahgunaan wewenang; dan

i. memiliki sistem informasi berbasis kompetensi yang terintegrasi dan dapat diakses oleh seluruh
Pegawai ASN.
SISTEM MERIT
Kebijakan dan manajemen ASN yang berdasrkan pada :
1) Kualifikasi
2) Kompetensi
3) Kinerja secara adil dan wajar.

Tanpa membedakan :
. Latar belakang Politik, Ras, Warna kulit, Agama, Asal
Usul, Jenis kelamin, Status pernikahan, umur atau
kondisi kecacatan.

60
Obyek Dalam Merit Sistem
Obyeknya dilaksanakan pada semua tahapan dlm
pengelolaan SDM, seperti :
1. Rekruitmen
2. Pengangkatan
3. Penempatan
4. Promosi.

Sistem ini biasanya disandingkan dengan SPOIL SISTEM,


yang Penerapan Manajemen SDM lebih mengutamakan
Pertimbangan SUBYEKTIF, seperti alasan Politik, Personal,
Kedekatan dan Lainnya,
PENERAPAN SISTEM MERIT DLM
PENGELOLAAN ASN

MANAJEMEN
PNS
Psl 55 UU ASN

PADA SEMUA
SISTEM KOMPONEN ATAU HARUS
MERIT FUNGSI MENERAPKAN
MANAJEMEN ASN SISTEM MERIT

MANAJEMEN
PPPK
Psl 93 UU ASN
MONITORING, PENILAIAN DAN
PENGEMBANGAN SISTEM MERIT

BERDASAR KOMPETENSI,
PANGKAT & KUALIFIKASI DAN
JABATAN ASN PERSYARATAN JABATAN

PENGEM- BERDASAR KUALIFIKASI,


BANGAN KOMPETENSI, PENILAIAN
KARIER ASN KINERJA
MONITORING
JAMINAN MUTASI KUALIFIKASI, KOMPETENSI
DAN
MERIT PENILAIAN PEGAWAI DAN KEBUTUHAN INSTANSI
SISTEM DIWUJUDKAN
PENILAIAN BERDASAR KINERJA
KINERJA SESUNGGUHNYA PEGAWAI

BERDASAR KINERJA
PROMOSI PEGAWAI DAN BUKAN
PEGAWAI PERTIMBANGAN SUBYEKTIF
Mekanisme Pengelolaan ASN
1. Pengadaan
2. Penyusunan & penetapan kebutuhan
3. Pangkat dan Jabatan
4. Pengembangan Karier
MANAJEMEN 5. Pola karier; Promosi; Mutasi
PNS 6. Penilaian kinerja
7. Penggajian dan tunjangan
8. Penghargaan
9. Disiplin
10. Pemberhentian
MEKANISME 11. Jaminan pensiun dan hari tua
PENGELOLAAN 12. Perlindungan
ASN

1. Penetapan kebutuhan
2. Pengadaan
3. Penilaian kinerja
MANAJEMEN 4. Penggajian dan tunjangan
PPPK 5. Pengembangan kompetensi
6. Pemberian penghargaan
7. Disiplin
65
8. Pemutusan hubungan Perjanjian kerja
PERMASALAHAN
BIROKRASI
1. Pelayanan yg Buruk;
2. Korupsi;
3. Organisasi yg Gemuk;
4. Profesionalisme Rendah;
5. Inefisiensi & Inefektivitas;
6. Kurang Berkoordinasi/Ego
Sektoral;
7. Kebijakan yg Tumpang
Tindih ;
8. Politisasi & Intervensi
Politik;
9. Cultureset -- Feodalistik
66
KOMITMEN MUTU
Korupsi…!!!
Menyontek Disebabkan Tidak Adanya Karakter Jujur
Latihan
• APA YG MENJADI TUJUAN POKOK
DARI MANAJEMEN ASN?
• PELAJARAN-2 APA SAJA YG DPT
DIPEROLEH DARI MANAJEMEN ASN?
• JELASKAN CONTOH-2 PELAKS
MANAJEMEN ASN YG BAIK.

KOMITMEN MUTU
S E M O GA
B E R M A N FA AT

Anda mungkin juga menyukai