------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------
Petunjuk: Kerjakan 6 soal dari 10 soal yang tersedia, soal No 10 wajib dikerjakan!
Soal
1. Apa Fungsi Hukum Acara Perdata dalam penegakan hukum di Indonesia?
2. Jelaskan peraturan yang mengatur tentang hukum acara perdata di seluruh Indonesia?
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sengketa hak?
4. Dalam suatu surat gugatan ada berbagai macam perihal sengketa, sebut dan jelaskan secara
singkat 5 macam sengketa tersebut!
5. Bagaimana tahapan pengyelesaian sengketa di wilayah Pengadilan Negeri?
6. Jelaskan mengapa mediasi diperlukan dalam proses peradilan perdata?
7. Apa keutamaan dalam proses mediasi?
8. Apa yang dimaksud dengan
a. Fundamentum petendi
b. Petitum
9. Didalam beracara ada surat kuasa dari pemberi kuasa kepada penerima kuasa, jelaskan apa
fungsi surat kuasa tersebut disertai dasar hukumnya!
10. Jelaskan struktur badan peradilan dalam Mahkamah Agung!
Sebagai pedoman tentang bagaimana menegakkan hukum perdata materiil jika terjadi pelanggaran
Mediasi adalah cara penyelesaian sengketa dan konflik melalui proses perundingan untuk
memperoleh kesepakatan di antara para pihak yang prosesnya dibantu oleh mediator.
Proses penyelesaian sengketa melalui mediasi bersifat sederhana dan fokus pada musyawarah
antar-pihak terkait sehingga hasilnya menguntungkan bagi para pihak yang bersengketa. Mediator,
sebagai pihak ketiga, berfungsi untuk memfasilitassi para pihak yang bersengketa untuk
menemukan solusi penyelesaian sengketa yang memuaskan para pihak tersebut
Pada dasarnya mediasi dilakukan untuk meraih dan mendapatkan titik pertemuan antara kebutuhan
dan kepentingan para pihak yang berkonflik untuk dapat menuju ke perjanjian perdamaian yang
dapat diterima dan dilaksanakan oleh para pihak.
Dengan pendekatan yang mencerminkan kekeluargaan maka ada 5 keuntungan penyelesaian
konflik melalui mediasi
1. Cepat dan singkat
Karena prosedur mediasi sederhana, maka waktu penyelesaian konflik juga jauh lebih singkat.
2. Sama-sama untung.
Forum mediasi akan memberikan hasil yang menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat dalam
konflik dengan meminimalisir kerugian masing – masing pihak
3. Terpercaya
Forum mediasi pada dasarnya dibangun dengan rasa percaya, termasuk membangun rasa percaya
antara para pihak yang berkonflik dengan mediator. Mediator bukanlah sembarang orang, namun
orang yang telah memiliki pengetahuan dan keterampilan sebagai mediator dan telah terdaftar
sebagai mediator tersertifikasi.Karenanya segala proses perundingan akan berlangsung secara aman
dan terpercaya.
4. Adil
Sebagai forum penyelesaian sengketa, mediasi mengandalkan pada penyelesaian secara
musyawarah dan dilakukan secara fleksibel. Karena itu penyelesaian yang adil dapat lebih mudah
diterima oleh para pihak yang bersengketa, karena hasilnya sesuai dengan kehendak masing-masing
pihak karena para pihak dilibatkan secara aktif dalam penyelesaian sengketanya.
5. Berkekuatan hukum
Meski mediasi merupakan forum penyelesaian sengketa yang dilakukan secara musyawarah dengan
prosedur yang sederhana, namun hasil dari mediasi mengikat para pihak secara hukum. Karena
hasil dari mediasi dituliskan dalam perjanjian perdamaian, apalagi jika perjanjian perdamaian
tersebut didaftarkan di Pengadilan. Karena itu, apabila salah satu pihak tidak melaksanakan
perjanjian, maka pihak lainnya dapat mengajukan gugatan ke Pengadilan.
b. Petitum
Secara umum, yang dimaksud dengan petitum adalah kesimpulan dari suatu gugatan, yang berisi
hal-hal yang dimohonkan oleh penggugat untuk diputuskan oleh hakim atau pengadilan. Petitum
atau tuntutan atau dapat juga disebut dictum dapat juga berarti kesimpulan dari permohonan atau
gugatan yang berisikan rincian satu persatu apa yang diminta atau dikehendaki untuk dihukumkan
kepada para pihak, terutama kepada pihak tergugat atau termohon agar diputuskan oleh hakim.
Pada prinsipnya, petitum merupakan bagian dari surat permohonan gugatan yang berisi pokok
tuntutan penggugat, yaitu berupa diskripsi yang jelas dengan menyebut satu persatu dalam akhir
gugatan tentang hal-hal apa saja yang menjadi pokok tuntutan penggugat yang dibebankan kepada
tergugat.
Kewenangan Mahkamah Agung dilaksanakan untuk semua badan peradilan yang terdapat di
bawahnya. Untuk itu susunan MA tersebut terdiri dari Sekretariat MA, ketua Mahkamah, dan
Panitera MA. Kemudian adapula hakim agung yang merupakan hakim dan pemimpin Mahkamah
Agung. Hakim tersebut berjumlah 60 orang. Adapun penjelasan mengenai masing masing bagian
dalam struktur organisasi MA yaitu meliputi:
Pimpinan
Struktur organisasi Mahkamah Agung yang pertama ialah pimpinan. Pimpinan MA terdiri dari
beberapa kepala muda, ketua, dan dua wakil ketua. Struktur ini telah dijelaskan dalam pengertian
Mahkamah Agung di atas. Bahkan dalam menjalankan kewenangan Mahkamah Agung juga tidak
dapat dilepaskan dari peran seorang pimpinan MA. Kemudian adapula wakil ketua MA yang
tersusun oleh wakil ketua yudisial dan wakil ketua bidang non yusidial. Dalam wewenang
Mahkamah Agung terdapat ketua MA yang diangkat oleh Presiden serta dipilih dari dan oleh hakim
itu sendiri.
Hakim Anggota
Struktur organisasi Mahkamah Agung selanjutnya ialah hakim anggota. Hakim agung merupakan
hakim Mahkamah Agung yang terdiri dari 60 orang. Hakim tersebut dapat dipilih melalui sistem
non karir ataupun sistem karier. Kemudian pihak Komisi Yudisial DPR memberikan usulan
nominasi agar dapat disetujui oleh Presiden dan ditetapkan menjadi hakim agung. Tugas dari
Hakim Agung ialah memberi keputusan terkait perkara tingkat Kasasi.
Kepaniteraan
Struktur organisasi Mahkamah Agung selanjutnya ialah kepaniteraan. Kepaniteraan merupakan
bagian dalam struktur organisasi MA yang mendukung pelaksanaan kewenangan Mahkamah
Agung. Wewenang Mahkamah Agung tersebut akan terlaksana sebagaimana mestinya sesuai
dengan pengertian Mahkamah Agung di atas. Tugas panitera MA ialah memberikan dukungan
teknik dari Dewan Tertinggi Hakim di bidang keadilan dan administrasi sehingga dapat dicek,
menyelesaikan administrasi, memutuskan perkara, dan mengadili sesuasi dengan keputusan
Mahkamah Agung.
Sekretariat
Struktur organisasi Mahkamah Agung selanjutnya ialah sekretariat. Pimpinan sekretariat
Mahkamah Agung ialah seorang Sekretariat beserta 6 unit eselon satu yang membantu seperti:
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Tata Usaha Negara dan Peradilan Militer
Badan Urusan Administrasi
Badan Pengawasan
Badan Pendidikan, Penelitian, Pelatihan dan Pengembangan Peradilan serta Hukum.
Pengadilan Tingkat Banding
Struktur organisasi Mahkamah Agung selanjutnya ialah pengadilan tingkat banding. Dalam
pengertian Mahkamah Agung yang terdiri dari beberapa struktur bagian untuk mendukung
pelaksanaan wewenang Mahkamah Agung. Salah satunya ialah pengadilan tingkat banding ini.
Letak pengadilan tingkat banding berada di bawah MA. Adapun beberapa macam pengadilan
tingkat banding yang letaknya di bawah MA yaitu meliputi:
Pengadilan Tinggi
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara
Pengadilan Tinggi Agama
Pengadilan Militer Tinggi
Pengadilan Militer Utama
Pengadilan Tingkat Pertama
Struktur organisasi Mahkamah Agung selanjutnya ialah pengadilan tingkat pertama. Letak
pengadilan tingkat pertama ialah dibawah Mahkamah Agung seperti:
Pengadilan Agama
Pengadilan Militer
Pengadilan Negeri
Pengadilan Tata Usaha Negara