MUHAMMADYAH
Fakultas Hukum
HUKUM ACARA PERDATA
Tri Atika Febriany
“Peraturan hukum yang mengatur bagaimana
cara menjamin ditaatinya hukum perdata
materill dengan perantaraan hakim”
–Retnowulan Sutantio
SEJARAH HUKUM ACARA
PERDATA
Sebelum tanggal 5 April 1848
3. Struktur peradilan terdiri dua tingkat (judex factie), sedangkan MA sebagai peradilan tertinggi dan sekaligus
sebagai peradilan kasasi;
4. Menempatkan pencari keadilan (justiabelen) sebagai subyek hukum dalam keseluruhan proses peradilan;
5. Persamaan kedudukan setiap orang di hadapan hukum dan peradilan (equality before the law/ court);
Jangka waktu untuk mengajukan permohonan banding adalah 14 hari setelah
putusan hakim diberitahukan kepada para pihak, dll
Permohonan (Voluntair)
Gugatan (Contentiosa)
1. Wanprestasi
Yurisprudensi.
PERMA
Hukum Adat
2.Hakim Pasif
(Psl 5 ayat (2) UU No. 4/2004) diganti dengan Pasal 4 ayat
(2)UU No. 48/2009)
PERADILAN UMUM
PERADILAN AGAMA
PERADILAN MILITER
PERADILAN TATA USAHA
NEGARA
•
Peradilan Umum
Berwenang memeriksa, mengadili dan memutus perkara tindak pidana yang dilakukan oleh
anak (8 s.d 18 tahun dan belum pernah menikah).
Pengadilan Niaga
• (belum diatur dalam UU tersendiri, masih tersebar dalam UU RI No. 37/2004, Tentang
Kepailitan dan PKPU serta peraturan perundangan-undangan di bidang HAKI)
1. Perselisihan kepentingan.
3. Perselisihan hak.
4. Perselisihan PHK.
•
Pengadilan Perikanan
• (Pengadilan yang dibentuk sesuai kebutuhan dengan
Keppres RI berdasarkan Pasal 71 ayat (5) UU RI No.
31/2004, Tentang Perikanan sebagaimana telah diubah
dengan UU RI No. 45/2009, contoh antara lain: Keppres
RI No. 15/2010, Tentang Pembentukan Pengadilan
Perikanan pada Pengadilan Negeri Tanjung Pinang dan
Pengadilan Negeri Ranai)
Pelaku kekuasaan kehakiman yang dibentuk guna bertindak selaku pengawal konstitusi
(guardian of the constitution) sesuai kehendak Undang-Undang Dasar RI Tahun 1945.
Wewenang MK RI
(judex factie)
PENGADILAN TINGGI
(judex factie)
•
MAHKAMAH AGUNG
(judex juris)
•
SURAT KUASA
Dasar Hukum
Pasal 1792 BW
Pemberian kuasa adalah suatu
persetujuan dengan mana seorang
memberikan kekuasaan kepada
seorang lain, yang menerimanya,
untuk dan atas namanya
menyelenggarakan suatu urusan
•
Kuasa
Surat Kuasa
↓
Perjanjian Pemberian Kuasa
↓
Berlaku Syarat Sah Perjanjian
Pasal 1320 BW
4
Cara Pemberian Surat Kuasa
• Pasal 123
1. Lisan
2. Tertulis
Pasal 123 (1) HIR
Pasal 1795 BW
Pemberian kuasa dapat dilakukan
secara khusus yaitu mengenai hanya
satu kepentingan tertentu atau lebih
atau secara umum yaitu meliputi
segala kepentingan si pemberi kuasa.
•
Jenis Kuasa
Ketentuan Pasal 1794 BW sudah tidak berlaku berdasarkan kebiasaan, sehingga pemberian
kuasa sekalipun tidak disebut dengan tegas tentang adanya upah/ honorarium namun
seorang penerima kuasa selalu menjalankan tidak dengan cuma-cuma;
4. Dalam praktik acara perdata, Pemberi Kuasa dapat melakukan Action en Desaveu dan
Advokat Penerima Kuasa dilakukan desaveunir;
Advokat sebagai Penerima Kuasa tidak dapat diidentikkan dengan Pemberi Kuasa/
clientnya;
Kewajiban Penerima Kuasa
Menanggung segala biaya, kerugian, dan bunga yang sekiranya dapat timbul karena tidak
dilaksanakannya kuasa tersebut;
Bertanggung jawab tentang perbuatan yang dilakukan dengan sengaja termasuk kelalaian;
Memberikan laporan tentang apa yang telah diperbuatnya, dan memberi perhitungan
kepada Pemberi Kuasa atas segala yang telah diterimanya (Pasal 1802 BW);
Bertanggung jawab untuk orang yang telah ditunjuk olehnya sebagai pengganti dalam
melaksanakan kuasanya, dalam hal :
1. Penerima Kuasa tidak diberikan kuasa untuk menunjuk orang lain sebagai penggantinya;
2. Pemberian Kuasa diberikan tanpa penyebutan seorang tertentu, dan ternyata orang yang
dipilih tersebut ternyata tidak mampu atau tidak cakap
Bertanggung jawab tentang apa yang terjadi diluar batas kuasa (Pasal 1806 BW)
Limitatif
Ps 1797 BW
3. pokok sengketa
•
Pihak yang dapat bertindak sebagai
Kuasa dalam perkara perdata
Saat ini pihak yang berperkara tidak diharuskan diwakili oleh seorang advokat
dalam beracara di muka Pengadilan, melainkan boleh menghadap sendiri;
Makna “khusus” pada surat kuasa, yaitu khusus untuk melakukan perbuatan hukum
tertentu dan dalam tingkat peradilan tertentu;
Surat kuasa khusus dapat dibuat secara tertulis dan dapat juga dikemukakan secara
lisan di muka Hakim;
Bentuk surat kuasa khusus dapat dibuat di bawah tangan atau dalam bentuk akta
otentik;
apabila Pemberi Kuasa buta huruf, maka surat kuasa harus dalam bentuk otentik
atau dapat juga dalam bentuk di bawah tangan namun harus dilegalisasi di hadapan
pejabat umum yang berwenang;
Apabila surat kuasa memuat klausula subtitusi, maka Penerima Kuasa berhak
melimpahkan/ mensubtitusikan surat kuasa tersebut kepada pihak lain. Pelimpahan/
subtitusi tersebut dapat dilakukan secara permanen atau temporer
Surat Kuasa Khusus dari Luar
Negeri
Menyebut dengan jelas dan spesifik surat kuasa untuk berperan di
pengadilan mana
• Cara menghadap
Pasal 118 (1) HIR
• Kompetensi Absolut
“sebaliknya jika sengketa itu adalah mengenai Suatu hal yang tidak
termasuk wewenang Pengadilan Negeri, maka dalam semua tingkatan
pemeriksaan dapat diajukan tuntutan agar hakim menyatakan dirinya
tidak berwanang, malahan hakim itu sendiri berkewajiban Karena
jabatannya menyatakan dirinya tidak berwenang”
• Kompetensi Relatif
• Lisan
Tertulis
Cara Menghadap
(tanpa kuasa)
Proses
123 (1) HIR “jika dikehendakinya, maka kedua belah pihak itu boleh dibantu atau
diwakili Oleh kuasa, yang dikuasakannya Kalau orang yang memberi kuasa itu
hadir sendiri. Orang yang mendakwa dapat juga memberi kuasa itu pada surat
permintaan yang ditanda tanganinya dan dimasukkan menurut ayat 1 pasal 118
atau pada tuntutan yang dilakukan dengan lisan Menurut pasal 120; dan dalam
hal tersebut kemudian ini yang demikian itu disebutkan dalam catatan yang dibuat
tentang tuntutan itu”
Tahap beracara
• Segi Administratif
• Segi Yudisial
Segi Adminstratif
• Pihak Penggugat
1. Mengajukan gugtan/permohonan
A. Surat pangggilan
C. Salinan gugatan
Prosedur Pemanggilan Para Pihak
B. Jika ada pihak yang tidak diketahui tempat tinggal dan kediamannya dilakukan pemanggilan melalui bupati/
walikota di Wilayah hukum penggugat
C. Jika si tergugat meninggal dunia ke ahli warisnya, jika diketahui maka diserahkan kepada kepala desa/lurah
3. Pedelegasian wewenang bila berbeda tempat tinggal (388, 389, 390 HIR)
• Jika para pihak bertempat tinggal di luar Wilayah hukum pengadilan negeri yang memeriksa perkara, relas
dikirm ke pengadilan negeri dimana pihak itu tinggal.
2. Surat panggilan
3. Tahap pembuktian
• Ayat 1 “jika pada hari yang telah ditentukan kedua belah pihak Datang
menghadap, maka Pengadilan Negeri dengan perantaraan keduanya berusaha
mencapai perdamaian antara kedua belah pihak”
• Ayat 2 “jika dapat dicapai perdamaian sedemikian, maka dibuatlah untuk itu
Suatu akta dalam sidang tersebut, dalam mana kedua pihak dihukum untuk
mentaati isi persekutuan yang telah dicapai itu, akta mana mempunyai kekuatan
yang sama dan dilaksanakan dengan cara yang sama sebagai Suatu putusan
biasa”
–Verstek-
Bentuk putusan Verstek
2. Replik
3. Duplik
Sudikno Mertokusumo
Darwin Prints
Pasal 127 Rv
• Penggabungan gugatan
• Kumulasi subyektif
• Kumulasi obyektif
B. Dilarang:
Konkursus
• Berdasarkan Pasal 8 ayat (3) RV dan yurisprudensi dikenal bahwa format gugatan secara garis besar terdiri
dari:
1. kompetensi
2. para pihak
A. kejadian/ peristiwa
• petitum/ tuntutan
• Kepada Yth.
• di Depok
• Dengan hormat,
• ABC, dalam hal ini memilih tempat kediaman hukum di Lembaga Konsultasi dan Bantuan
Hukum-Pilihan Penyelesaian Sengketa Fakultas Hukum Universitas Indonesia (LKBH-PPS
FHUI), Kampus Universitas Indonesia, Depok 16424 berdasarkan Surat Kuasa Khusus
dengan Nomor 11/II/2012 tertanggal 12 Maret 2012 , untuk selanjutnya disebut
PENGGUGAT
Kaidah
kejadian/ peristiwa
• Bahwa pada tanggal 8 Agustus 2008, Penggugat meminjam sejumlah uang kepada Tergugat I sebesar
Rp. 500.000.000,- (Lima Ratus Juta Rupiah), akan tetapi Tergugat I hanya meminjamkan uang
sebesar Rp. 400.000.000,- (Empat Ratus Juta Rupiah) dengan alasan sisa uang sejumlah Rp.
100.000.000,- (Seratus Juta Rupiah) tersebut digunakan untuk membayar perantara (yang
mempertemukan antara Penggugat dan Tergugat) sebesar Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah)
dan sisanya sebesar Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah) merupakan bunga atas pinjaman
tersebut; dan atas pinjaman tersebut Penggugat menjaminkan Sertifikat Hak Milik Nomor 7585/
Mekarjaya, Surat Ukur tanggal 5 Januari Tahun 1999, Nomor 758/Mekarjaya/1999, Nomor
Identifikasi Bidang Tanah 10.09.73.06.00822, dengan luas tanah 200 m2 atas nama Dra. Yusnidawati.
Yang terletak di Propinsi Jawa Barat; Kota Depok; Kelurahan Mekar Jaya; Jalan Pesona Khayangan II
Blok DR No. 5 berikut bangunan rumah tempat tinggal yang berdiri dan tertanam di atas tanah
tersebut, setempat dan dikenal Komplek Perumahan Pesona Khayangan II Blok DR Nomor 5.
……
• Bahwa perbuatan yang dilakukan oleh Tergugat I, II, dan III merupakan suatu Perbuatan Melawan
Hukum sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1365 KUHPerdata, sebagai berikut:
……..
Petitum
• Bahwa berdasarkan hal-hal yang Penggugat telah uraikan sebelumnya maka Penggugat mohon agar majelis hakim
berkenan untuk memutuskan :
• Menyatakan bahwa Para Tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum; atau Menyatakan secara hukum
bahwa Para Tergugat telah cidera janji;
• Menyatakan putusan ini dapat dijalankan lebih dahulu walaupun ada banding, kasasi maupun verzet;n(uit voerbaar bij
voorrad)
Atau bila Pengadilan berpendapat lain, mohon diberikan putusan yang seadil-adilnya
• Gugatan terhadap Perusahaan Badan Hukum dan Perusahaan Non Badan Hukum;
• Pihak yang dijadikan Tergugat harus lengkap – guna menghindarkan adanya eksepsi
gugatan Penggugat kurang pihak (plurium litis consortium);
• Dimungkinkan terdapat pihak Turut Tergugat;
• Penyusunan Posita/ Fundamentum Petendi :
• Menggunakan subtantieringstheorie : menyebutkan sejarah terjadinya hak atau hubungan
hukum;
• Menggunakan teori individualisasi (individuali-seringstheorie) : cukup menunjukan adanya
hubungan hukum yang menjadi dasar tuntutan;
• Pokok gugatan;
• Penulisan obyek sengketa harus terperinci – guna menghindarkan adanya eksepsi gugatan
Penggugat Kabur (Obscuurlibel);
• Tegaskan perbuatan/ tidak berbuatnya Tergugat yang disengketakan, misal : Tergugat
melakukan perbuatan melanggar hukum (onrechtmatigedaad ) berupa …..;
• Perinci nilai kerugian;
• Upaya menjamin pelaksanaan putusan : bunga (moratoir interest), dwangsom, sita jaminan,
uitvoerbaar bij voorraad, provisioneel;
• Penyusunan Petitum harus ada pembahasannya dalam Posita/ Fundamentum Petendi;
Ketentuan
Di
YOGYAKARTA
Dengan Hormat,
MOSTOFA, S.H.;
SINTA, S.H.;
Masing-masing sebagai Advocates & Legal Consultants pada MUSTOFA Law Firm, yang berkantor di
Surabaya, dengan alamat kantor di Jalan Ketintang Indah Nomor 10 Surabaya, Telp. (031) 5320835, Fax.
(031) 5320835, e-mail : musmus@yahoo.com;
Berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 17 Januari 2012 terlampir
bertindak untuk dan atas nama serta demi kepentingan hukum maupun
kepentingan hak :
Dari dan oleh karena itu dengan ini membuat, menandatangani, dan
mengajukan Gugatan Ingkar/ Cidra Janji (Wanprestasi) terhadap :
1.Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah sama sepakat mengadakan perjanjian
hutang piutang sebagaimana terurai dalam Akta Perjanjian No. 69 tertanggal 11 Desember
2011 yang dibuat di ahadapan Notaris Amelia, S.H., dan karenanya masing-masing sah
terikat dan telah terjadi hubungan hukum hutang piutang dengan kedudukan Tergugat ialah
selaku kreditur yang telah menerima penyerahan pinjaman uang dari Penggugat selaku
debitur sebesar Rp. 500.000.000,. (lima ratus juta rupiah);
2.Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 10 Akta Perjanjian tersebut, Tergugat memiliki prestasi
untuk melunasi hutangnya kepada Penggugat paling lambat tanggal 2 Januari 2012;
3.Bahwa namun hingga jatuh tempo pelunasan hutang, Tergugat lalai memenuhi prestasinya
tersebut;
4.Bahwa sebelum gugatan ini diajukan, Penggugat telah melakukan serangkaian langkah
yang patut menurut hukum diantaranya dengan mengirimkan surat kepada Tergugat
(somasi/ teguran) sebanyak satu kali tertanggal 22 Desember 2011;
5.Bahwa somasi/ teguran yang dikirimkan Penggugat kepada Tergugat pada intinya ialah
untuk mengingatkan dan meminta agar Tergugat segera menyelesaikan prestasinya, namun
kenyataannya Tergugat tetap tidak pernah melakukan prestasinya. Kelalaian ini
menunjukkan jika Tergugat telah ingkar janji atau wanprestasi dalam menyelesaikan
kewajibannya kepada Penggugat (vide Pasal 1243 BW);
6.Bahwa akibat wanprestasi Tergugat, telah menimbulkan kerugian kepada
Penggugat berupa/ sebesar Rp. .......,. (........);
12.Bahwa oleh karena gugatan ini mempedomani pasal 180 Het Indlandsch Reglement (HIR),
maka mohon Majelis Hakim berkenan untuk menyatakan putusan yang dijatuhkan dalam perkara
ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu meskipun ada upaya hukum verzet, banding, maupun
kasasi;
13.Bahwa oleh karena Tergugat telah Wanprestasi, maka telah patut dan adil dihukum membayar
ongkos-ongkos/ biaya-biaya yang timbul dalam perkara ini;
Berdasarkan segala uraian yang telah Penggugat kemukakan, Penggugat mohon kepada Ketua
Pengadilan Negeri Yogyakarta memanggil Para Pihak yang bersengketa pada suatu persidangan
yang ditentukan untuk itu guna memeriksa dan mengadili gugatan ini serta selanjutnya kepada
Majelis Hakim dalam perkara ini berkenan memeriksa dan memutuskan dengan amar sebagai
berikut :
2.Dst....
Dan/ atau
SUBSIDAIR
Hormat Kami,
MOSTOFA, S.H.;
SINTA, S.H.;
•
Prosedur Pendaftaran Gugatan
• Daftarkan surat kuasa khusus dengan dilampiri copy kartu izin praktik Advokat
Peradi (jika dikuasakan kepada advokat) ke Kepaniteraan PN setempat, sehingga
mendapat nomor pendaftaran surat kuasa khusus. Ketentuannya tidak dikenakan
biaya;
• Selanjutnya daftarkan surat gugatan disertai copy rangkap surat gugatan minimal 8/
tergantung jumlah para pihaknya, dilampiri surat kuasa khusus yang telah didaftar,
dan copy kartu izin praktik Advokat Peradi (jika dikuasakan kepada advokat);
• Setelah dibayarkan, surat gugatan diberi nomor register perkara dan tanggal gugatan
diajukan. Misalnya No. 19/ Pdt.G/ 2012/ PN.Dps.;
• Penggugat/ Kuasanya menerima salinan/ copy surat gugatan dan surat kuasa yang
telah diberi nomor register;
MEDIASI
Dasar Hukum
–Mediasi-
Ruang Lingkup
pengadilan niaga
Jika para pihak tidak sepakat memilih mediator maka para pihak
wajib melaporkan kegagalan tersebut kepada KMH
Kemudian KMH akan menunjuk hakim bukan
pemeriksa perkara yang bersertifikat pada
pengadilan yang sama.
d. Dapat dieksekusi
contoh:
• Batalnya gugatan
• nebis in idem
pengakuan
penyangkalan
referte
1. Menghemat biaya;
bertentangan.
Replik
Replik berasal dari kata “re” yang artinya kembali,
dan Pliek yang berarti menjawab. Replik berarti
memberi jawaban kembali (balasan) atas jawaban
Tergugat atau kuasanya.
1.Intervensi
a. Tussenkomt
b. Voeging
c. Vrijwaring
2. Derden Verzet
Intervensi
Masuknya pihak ketiga selama proses persidangan dan belum ada putusan.
Terdiri dari:
Tussenkomt
Voeging
Untuk menggabungkan diri membela kepentingan salah satu pihak (penggugat/ tergugat).
Dasar hukum: 279-282 Rv
Vrijwaring/ penjaminan.
Masuknya pihak ketiga karena ditarik oleh salah satu pihak dalam perkara (penggugat/
tergugat) dan untuk membela kepentingan pihak tersebut Dasar hukum: 70-76 Rv
Derden Verzet
Tujuan:
1. Sita Conservatoir;
2. Sita Revindicatoir.
3. Sita Marital
4. Pandbeslag
Sita Conservatoir
Barang yang disita itu merupakan barang milik orang yang terkena sita,
artinya bukan milik penggugat;
• Hukum kebiasaan
A. Fakta notoir
B. Fakta prosesuil
Fakta notoir
Fakta prosesuil
Kesimpulan :
Akta Otentik
Akta
Surat Akta di bawah tangan
Bukan Akta
• Akta:
• Bukan akta.
171 HIR:
Persangkaan:
1. Persangkaan hakim
2. Persangkaan UU
• Pengakuan murni;
• Pasal 51 UU No 48/2009
A. Suatu keterangan singkat tetapi jelas dari isi gugatan dan jawaban.
I. Kepala Putusan
• Putusan Preparatoir.
Adalah putusan persiapan mengenai jalannya pemeriksaan guna melancarkan proses persidangan
hingga tercapai putusan akhir.
• Putusan Interlocutoir.
Adalah putusan yang isinya memerintahkan pembuktian, isi putusan ini mempengaruhi putusan
akhir.
• Putusan Incidentieel
Adalah putusan yang berhubungan dengan insiden, yitu peristiwa yang menghentikan prosedur
peradilan biasa. Putusan ini belum berhubungan dengan pokok perkara, masih bersifat formil belum
menyangkut materil suatu perkara.
• Putusan Provisionieel
Adalah putusan yang menjawab tuntutan provisi, yaitu permintaan pihak yang berperkara supaya
diadakan tindakan pendahuluan untuk kepentingan salah satu pihak sebelum putusan akhir
dijatuhkan.
Putusan berdasarkan sifat
Ammarnya (dictumnya)
I. Putusan Declaratoir
Adalah putusan yang menyatakan suatu keadaan sebagai suatu keadaan yang
sah menurut hukum. Putusan ini bersifat hanya menerangkan, menegaskan
suatu keadaan hukum semata-mata.
Adalah putusan yang bersifat menghukum para pihak yang dikalahkan untuk
memenuhi prestasi.
Putusan
PUTUSAN PERDAMAIAN
A. Ada surat otentik atau tulisan di bawah tangan yang menurut undang-undang
mempunyai kekuatan bukti.
B. Ada putusan pengadilan sebelumnya yang sudah mempunyai kekuatan tetap yang
menguntungkan pihak penggugat dan ada hubungannya dengan gugatan yang
bersangkutan.
E. Pada praktek putusan uit voerbaar bij voorraad sangat sulit dikabulkan karena
banyak menimbulkan kesulitan
SEMA No 3/ 2000 tentang Putusan Serta Merta (Uitverbaar bij voorraad) dan Provisionil jo SEMA
No 4/2001 tentang Permasalahan Putusan Serta Merta (Uitverbaar bij voorraad) dan Provisionil
Keterbukaan Informasi
M. Yahya Harahap
Prof.R. Subekti
R. Supomo
• Undang-undang No. 14 tahun 1970 pasal 33 ayat (4) yaitu tentang kewajiban hukum
yang bersendikan norma-norma moral, dimana dalam melaksanakan putusan
pengadilan diusahakan supaya prikemanusiaan dan prikeadilan tetap terpelihara.
• Pasal 33 ayat (3) UU No. 14 tahun 1970 juncto Pasal 60 UU No. 2 tahun 1985 tentang
Peradilan Umum menyatakan bahwa yang melaksanakan putusan pengadilan dalam
perkara perdata adalah panitera dan jurusita dipimpin oleh Ketua Pengadilan.
• SEMA No. 4 Tahun 1975 penyanderaan ditujukan pada orang yang sudah tidak
mungkin lagi dapat melunasi hutang-hutangnya dan kalau disandera dan karena itu
kehilangan kebebasan bergerak, ia tidak lagi ada kesempatan untuk berusaha
mendapatkan uang atau barang-barang untuk melunasi hutangnya
Asas-asas Eksekusi
1. AANMANING
2. SITA EKSEKUSI
3. LELANG
Aanmaning
sita eksekusi yang berasal dari sita jaminan yang telah dinyatakan
sah dan berharga dan dalam rangka eksekusi otomatis berubah
menjadi sita eksekusi.
A. Penawaran dilakukan melalui pendaftaran (pasal 9 alinea kedua) dengan menulis nama,
pekerjaan dan harga penawaran dengan rupiah dan ditandatangani oleh yang bersangkutan
ke kantor lelang setempat, akan tetapi ketentuan ini dapat disimpangi.
B. Seorang peminat hanya dibolehkan mengajukan satu surat penawaran (pasal 9 alinea ketiga).
C. Peminat menyetorkan panjar lebih dulu, sebagai tanda kesungguhannya secara lunas tunai
dalam jangka waktu tertentu ke tempat penjual atau kantor lelang.
D. Bila patokan harga terendah tidak tercapai, penjualan lelang ditunda dan akan diadakan
pengumuman lelang lanjutan atas biaya debitur.
E. Bila patokan harga terendah tidak tercapai lelang dapat dilanjutkan dengan penawaran
langsung (terbuka dan lisan) secara tawaran meningkat atau menurun dan menyerahkan
penetuan harga yang patut pada pihak penjual.
F. Pembayaran dengan tunai, sesuai pasal 22 Jo.Pasal 29 Peraturan Lelang, berdasarkan praktek
diberi batas waktu 24 jam
Harga Patokan Terendah
A. Risalah lelang sama artinya dengan “berita acara’ Lelang, yang merupakan
landasan otentik penjualan lelang, tanpa risalah lelang, lelang yang dilakukan
dianggap tidak sah. Risalah lelang mencatat segala peristiwa yang terjadi pada
penjualan lelang.
2. Agar risalah lelang sempurna sebagai akta otentik, selain ketentuan diatas pada
bagian akhir risalah lelang harus ditandatangani oleh juru lelang dan pihak penjual.
Ketidak hadiran pihak penjual tidak mengakibatkan lelang tertunda, cukup dicatat
dalam risalah lelang sebagai ganti tanda tangan pihak penjual yang tidak hadir
•
UPAYA HUKUM
Definisi
Terdiri dari:
Apa Bedanya?
Upaya Hukum
Definisi:
Dasar Hukum:
C. Apabila telah dikabulkan suatu hal yg tidak diituntut atau lebih daripada yg
dituntut;
F. Apabila dalam satu putusan terdapat suatu kekhilafan hakim atau suatu
kekeliruan yang nyata.
Peninjauan Kembali
Tenggang Waktu
Yang disebut dalam huruf a sejak diketahui kebohongan atau tipu muslihat
atau sejak putusan hakim pidana memperoleh kekuatan hukum tetap dan
telah diberitahukan kepada para pihak yg berperkara;
Yang disebut pada huruf b sejak ditemukan surat-surat bukti, yang hari
serta tanggal diketemukannya harus dinyatakan di bawah sumpah dan
disahkan oleh pejabat yg berwenang;
Khusus
#pakok sengketa
Kecakapan
$Ps. 1330 KUHPerdata
$Orang belum dewasa
$Dibawah pengampuan
$Orang perempuan
Hak-hak
HAK SUBTITUSI
pasal 1803 BW
HAK HONORARIUM
pasal 1808 BW
HAK RETENSI
pasal 1812 BW
si kuasa adalah berhak untuk menahan segala apa kepunyaan si pemberi kuasa yang berada di
tangannya, sekian lamanya, hingga kepadanya telah dibayar lunas segala apa yang dapat
dituntutnya sebagai akibat pemberian kuasa.
•
Surat Kuasa
n SURAT KUASA
n Yang bertanda tangan di bawah ini
n Nama :
n Pekerjaan :
n Alamat : untuk selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa
n Dalam hal ini memilih domisili hukum di kantor kuasa tersebut di bawah ini, menerangkan bahwa dengan ini
meberi kuasa kepada :
n (isi nama advokat)
n Advokat/Asisten Advokat/Pembela Umum/Asisten Pembela Umum pada Kantor Hukum (isi nama kantor hukum)
yang beralamat di (isi alamat) yang bertindak secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama.
untuk selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa
n KHUSUS
n Untuk dan atas nama pemberi kuasa mengajukan gugatan di (isi nama pengadilan) mengenai (PMH/ WP) terhadap
Tn/Ny (isi nama pihak lain) pekerjaan, bertempat tinggal di (alamat)
n Untuk itu penerima kuasa diberi hak untuk menghadap di muka Pengadilan serta badan – badan kehakiman atau
pembesar pembesar lainnya, mengajukan gugatan replik kesimpulan, menerima jawaban duplik, melakukan
pembuktian, menjalankan perbuatan-perbuatan, atau memberikan keterangan – keterangan yang menurut hukum
harus dijalankan atau diberikan oleh seorang kuasa, menerima dan menandatangani kuitansi – kuitansi, menerima
dan melakukan pembayaran dalam perkara ini, mengadakan perdamaian dengan persetujuan pemberi kuasa.
n Surat kuasa ini diberikan dengan hak substitusi, retensi dan honorarium.
n Jakarta,_________2012
n Penerima Kuasa Pemberi Kuasa
n (______________) (_______________) materai
22
Surat Kuasa Khusus
n Yang memberikan surat kuasa khusus dibawah ini :
n Chaidir Chaniago, Direktur utama PT. Pinjam Finansial, adalah bank yang didirikan menurut Hukum Indonesia berdasarkan Akta pendirian Perseroan Terbatas No. 9,
Tanggal 9 agustus 1999, Di buat di hadapan Notaris Paul Siringo-Ringo, S.H., M.H., dengan pengesahan menter kehakiman No. A-123. AA. 07. 09, yang di umumkan
dalam lembaran negara Tahun 2000 Nomor 101, beralamat kantor di Jakarta Pusat , Jln. Benhil No. 99, selanjutnya di sebut ........................................PEMBERI
KUASA.
Memilih domosili Huum di kantor advokat, Hendra dan Rekan, beralamat kantor di jakarta jln Sudirman No. 13, Pemberi kuasa memberikan kuasa khusus kepada :
n Hendra, S.H., M.H. & Raja Gugat, S.H., LLM
n Masing- masing Advokat bertindak sendiri-sendiri atau bersama-sama, mewakili pemberi kuasa mengurus hak dan kepentingan hukum, selanjutnya di sebut sebagai
..............PENERIMA KUASA.
n .........................................................................KHUSUS..........................................................................................
n Mengajukan gugatan ganti kerugian di pengadilan negeri jakarta selatan terhadap PT. kambing Hitam, Di wakili oleh Raja Pinjam, Direktur Utama , Beralamat
Kantor di Jakarta Barat, Jalan Kandang kuda No. 12, akibat perbuatan ingkar janji ( wanprestasi ) melaksanakan kesepakatan dengan PT. pinjam finansial, sesuai
akta notaris Asep, S.H., M.H., No. 100, tanggal 1 februari 2002, tentang perjanjian hutang piutang. oleh karena itu, Penerima kuasa di beri hak untuk melakukan
tindakan dan upaya hukum sesuai hak hukum pemberi kuasa.untuk itu :
menghadap di muka pengadilan negeri, Pengadilan tinggi, Mahkamah Agung RI, badan peradilan lainya, serta institusi penegak hukum, POLRI, kejaksaan RI, institusi
lain yang di tentukan oleh undang-undang, pejabat-pejabat pemerintah serta badan-badan lainya.
n membuat, menyusun, menandatangani serta mengajukan memori dan kontra memori banding/kasasi serta mengurus surat-surat dan permohonan-permohonan lainnya
yang di perlukan, menjalankan perbuatan-perbuatan dan memberikan keterangan-keterangan yang menurut hukum harus di jalankan atau di berikan oleh seorang
kuasa, mengajukan bukti-bukti dan saksi-sasi, menerima uang dan menandatangani kwitansi-kwitansi, menerima atau menolak penawaran perdamaian serta menerima
dan melakukan pembayaran biaya-biaya dalam perkara ini.
n mempertahankan dan membela kepentingan yang memberi kuasa, menerima putusan dan menolak putusan serta mengajukan upaya hukum terhadap putusan,
meminta eksekusi, membalas surat-surat dan melakukan upaya perlawanan.
n dan selanjutnya melakukan tndakan-tindakan yang di anggap penting, baik dan berguna oleh yang menerima kuasa untuk menyelesaikan masalah di maksut dengan
cara-cara yang di perkenankan oleh hukum meski tidak secara tegas di jelaskan dalam surat kuasa ini.
n kuasa ini di berikan dengan hak subtitusi ( recht van subtitutie ) dan secara tegas dengan hak retensi.
30
SURAT KUASA KHUSUS
Masing-masing yang bertanda tangan di bawah ini :
Pemberi kuasa dalam hal ini memilih tempat kediaman hukum di kantor
Kuasanya yang akan disebut di bawah ini, menerangkan dengan ini sepakat atau
setuju memberikan Kuasa Khusus kepada :
WANDA, S.H.
ERWIN, S.H.
Masing-masing sebagai Advocate & Legal Consultant pada Wanda & Partners
Law Office, yang berkantor di Surabaya, dengan alamat kantor : Intiland Tower
rooms 53, Jalan Urip Sumoharjo Nomor 1 Surabaya,Telp. 031-5653217, Fax.
031-5653217, e-mail : wanda@yahoo.com;
Selanjutnya disebut Para Penerima Kuasa;
SURAT KUASA KHUSUS
Masing-masing yang bertanda tangan di bawah ini :
KHUSUS
KHUSUS
KHUSUS
Sehubungan hal tersebut, kepada Para Penerima Kuasa diberikan perkenanan, hak,
serta kekuasaan penuh untuk :
Surat Kuasa ini ditandatangani di Surabaya pada tanggal 1 Maret 2012, dan berlaku
sejak tanggal ditandatangani.
ERWIN, S.H.