Anda di halaman 1dari 13

TATA SUSUNAN MASYARAKAT

DI INDONESIA
M. Fajrin, S.H., M.H.
SUB MATERI

• Pengertian Persekutuan Hukum


• Struktur Persekutuan Hukum
• Lingkaran Hukum Adat
• Sifat Pimpinan Kepala-Kepala Adat
• Suasana Tradisional Masyarakat Desa
PENGERTIAN PERSEKUTUAN HUKUM

• Menurut Van Vollenhoven : Persekutuan hukum ialah suatu masyarakat hukum yang
menunjukkan pengertian-pengertian, kesatuankesatuan manusia yang mempunyai tata susunan
yang teratur, daerah yang tetap, penguaasaha/ pengurus harta kekayaan.

• Menurut Djen Saragih : Persekutuan hukum adalah sekelompok orangorang sebagai satu
kesatuan dalam susunan yang teratur yang bersifat abadi dan memiliki pimpinan serta kekayaan
baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud dan mendiami alam hidup di atas wilayah
tertentu.
3 ASAS TERBENTUKNYA PERSEKUTUAN HUKUM

• Persekutuan Hukum Geneologis, yaitu yang berlandaskan kepada pertalian darah keturunan,
dalam persekutuan hukum geneologis terbagi 3, yaitu; pertalian darah menurut garis bapak
(Patrilineal), ibu (Matrilineal). Serta ibu dan bapak (Unilateral).
• Persekutuan Hukum Territorial, berdasarkan pada daerah/wilayah tertentu.
• Persekutuan Hukum Geneologis dan Territorial, yaitu gabungan dari kedua persekutuan di atas.
Misalnya di Sumba, Seram, Buru, Minangkabau, dan Rejang. Setiap persekutuan hukum
dipimpin oleh kepala persekutuan.
STRUKTUR PERSEKUTUAN HUKUM

SELO SOEMARDJAN, menekankan pada faktor perbedaan ‚ culture‛ dari setiap suku bangsa yang
menjadi titik tolok adanya suatu masyarakat majemuk sehingga menimbulkan klasifikasi 3 bentuk
masyarakat
• Masyarakat dengan struktur sosial dan kebudayaan
• Masyarakat dengan struktur sosial dan kebudayaan madya
• Masyarakat dengan struktur sosial dan kebudayaan pra-modern atau modern
LINGKARAN HUKUM ADAT

Dalam buku ADATRECHT 1, Van Vollenhoven membagi-bagi seluruh daerah Indonesia dalam 19 lingkaran hukum,
yaitu sebagai berikut :
• Aceh, Tanah Gayo – alas Batak beserta Nias, daerah Minangkabau beserta Mentawai, Sumatera Selatan, daerah
Melayu, Bangka dan Belitung, Kalimantan (Tanah Dayak), Minahasa, Gorontalo, daerah Toraja, Sulawesi Selatan,
Kepulauan Ternate, Maluku dan Ambon, Irian, kepulauan Timor, Bali dan Lombok (beserta Sumbawa Barat), Jawa
Tengah dan Timur (beserta Madura), dan daerah-daerah swapraja (Surakarta dan Yogyakarta).
• Van Vollenhoven menguraikan dengan panjang lebar keadaan tata susunan persekutuan-persekutuan Hukum ditiap-
tiap lingkaran Hukum. Sedang Ter Haar menguraikan keadaan tata susunan persekutuan Hukum menurut berbagai
bentuk yang kita dapati diberbagai susunan rakyat diseluruh daerah Indonesia. Segala badan persekutuan Hukum
dipimpin oleh kepala Rakyat dan sifat serta susunan tiap jenis-jenis badan persekutuan Hukum yang bersangkutan
SIFAT PIMPINAN KEPALA RAKYAT /
KETUA ADAT
Persekutuan Hukum itu tidak bersifat suatu badan kekuasaan seperti halnya dengan suatu kotapraja di Negeri-negeri Barat di
Indonesia modern, melainkan kehidupan masyarakat didalam badan-badan persekutuan itu bersifat kekeluargaan. Kepala
rakyat adalah bapak masyarakat, ia mengetahui persekutuan sebagai ketua suatu keluarga besar, ia adalah pemimpin
pergaulan hidup didalam persekutuan.
Kepala rakyat bertugas memelihara hidup Hukum didalam persekutuan, menjaga Hukum itu supaya dapat berjalan dengan
selayaknya. Aktivitas kepala rakyat (Kepala/Ketua Adat) dapat di bagi dalam 3 pasal, yaitu sebagai berikut:
• Tindakan-tindakan mengenai urusan tanah terhubung dengan adanya pertalian yang erat antara tanah dan persekutuan
(golongan manusia) yang menguasai tanah itu.
• Penyelenggaraan Hukum sebagai usaha untuk mencegah adanya pelanggaran Hukum, supaya Hukum dapat berjalan
semestinya.
• Menyelenggarakan Hukum sebagai pembetulan Hukum, setelah Hukum itu dilanggar.
SUASANA TRADISIONAL MASYARAKAT
DESA / ADAT
• Keagamaan (religius) Kemasyarakatan Kewibawaan, Pengangkatan Kepala Rakyat, Perubahan di dalam
Suasana Desa
• Tata susunan rakyat di Desa-desa pada zaman yang lampau mengalami perubahan-perubahan berhubung
dengan tata susunan administrasi. Kerajaan-kerajaan diberbagai derah di Indonesia dan kemudian
berhubungan dengan campur tangan administrasi Hindia-Belanda dahulu.
• Administrasi kerajaan tidak bercampur tangan dengan kehidupan desa, bahkan membiarkan desa untuk
mengurus kehidupannya sendiri menurut Hukum Adat.
• Dalam perubahan di dalam suasana desa, terdapat 2 perubahan desa yakni :
1. Suasana Pemerintahan Hindia-Belanda
2. Suasana Republik Indonesia
KUIS
PETUNJUK TUGAS PRA MID

• Isilah Form di Slide Berikut ini.


• Save As Power Point ini dengan nama file : (PraMid-Adat) Nama dan kirimkan kembali ke
Dosen pada Formulir Tugas yang telah disediakan.
• Isi Halaman identitas dengan nama, nim, kelas dan judul tugas pra mid
• Tujuan tugas ini adalah mengidentifikasi persekutuan adat di daerah tempat tinggal kawan2, bagi
rekan-rekan yang tinggal di daerah perkotaan dapat memilih persekutuan yang sesuai dengan
lingkungan yang terdekat dengan rekan-rekan mahasiswa.
• Tugas tidak perlu diprint, atau dikirim lewat messenger.
JUDUL TUGAS
Nama, Nim, dan Kelas
IDENTIFIKASI PERSEKUTUAN ADAT

NO IDENTIFIKASI PEMAPARAN
01 KATEGORI PERSEKUTUAN
02 KLASIFIKASI PERSEKUTUAN
03 LOKASI PERSEKUTUAN
04 SIFAT KEPALA RAKYAT
05 SIFAT HUKUM
CONTOH IDENTIFIKASI PERSEKUTUAN
ADAT
NO IDENTIFIKASI PEMAPARAN
01 KATEGORI PERSEKUTUAN GENEOLOGIS PATRILINEAL-MATRILINEAL
02 KLASIFIKASI PERSEKUTUAN PRA MODERN
03 LOKASI PERSEKUTUAN KOTA PONTIANAK
04 SIFAT KEPALA RAKYAT/KETUA KETUA DAN PENGURUS PERKUMPULAN
05 SIFAT HUKUM AD/ART DAN MENGIKAT ANGGOTA
06 NAMA PERSEKUTUAN PERKUMPULAN MARGA DA COSTA MALUKU

JUDUL : IDENTIFIKASI PERSEKUTUAN ADAT


PERKUMPULAN MARGA DA COSTA MALUKU

Anda mungkin juga menyukai