Anda di halaman 1dari 10

‫جريمة القذف‬

Jarimah Qadzaf
Definisi

• Qazaf menurut bahasa yaitu ram’yu syain berarti melempar sesuatu.


• Istilah syara’ adalah melempar tuduhan (wath’i) zina kepada orang lain
yang karenanya mewajibkan hukuman had bagi tertuduh (makzuf).
• bila si penuduh tak dapat membuktikan tuduhannya karena lemahnya
pembuktian atau kesaksiannya, hukuman Qazaf dijatuhkan bagi si penuduh.
• Salah satu prinsip fiqh jinayah: barang siapa menuduh orang lain dengan
sesuatu yang haram, maka wajib atasnya membuktikan tuduhan itu. Apabila
ia tak dapat membuktikan tuduhan itu, maka ia wajib dikenai hukuman.
Dasar Hukum
• QS ANNUR: 4 “
Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan
mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, Maka deralah mereka (yang menuduh
itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-
lamanya. dan mereka Itulah orang-orang yang fasik”
• QS ANNUR: 23
“Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita yang baik-baik, yang lengah lagi
beriman (berbuat zina), mereka kena la’nat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab
yang besar”
Unsur-unsur Qazaf

• Menuduh zina atau mengingkari nasab. Maksudnya adalah ucapan yang


mengandung tuduhan atau penolakan terhadap tuduhan keturunan, seperti mengatai
seseorang telah berbuat zina atau menempelkan predikat pezina kepada seseorang
dan tidak mengakui anak atau janin yang lahir atau masih dalam kandungan istrinya.
• Orang Yang Dituduh Harus orang baik-baik bukan seseorang yang biasa berbuat
zina.
• Adanya I’tikad jahat yang memotivasi perbuatan tersebut untuk mencelakakan orang
lain yang tidak berdosa, sehingga tercemar nama baiknya/celaka karena hukuman
dera.
• Syarat Qadzif (orang yang menuduh orang lain berzina) antara lain:
berakal, dewasa, tidak dipaksa, inilah syarat-syarat yang menjadi dasar
penuntutan.
• Syarat Maqzuf (orang yang dituduh berzina) fuqaha’ sepakat bahwa
diantara syaratnya adalah: islam, akal sehat, baligh, merdeka (bukan
budak), iffah (menjauhi perbuatan zina). Kelima syarat tersebut harus
terdapat pada tertuduh agar hukuman Qazaf dapat dilaksanakan terhadap
penuduh (atas tuduhan dustanya).
Pembuktian Qazaf
• Persaksian Jarimah Qazaf dapat dibuktikan dengan persaksian dan persyaratan persaksian dalam
masalah Qazaf sama dengan persyaratan persaksian dalam kasus zina. Bagi orang yang menuduh
zina itu dapat mengambil beberapa kemungkinan, yaitu: Memungkiri tuduhan itu dengan
mengajukan persaksian cukup satu orang laki-laki atau perempuan.
• Membuktikan bahwa yang dituduh mengakui kebenaran tuduhan dan untuk ini cukup dua orang
laki-laki atau seorang laki-laki dan dua orang perempuan.
• Membuktikan kebenaran tuduhan secara penuh dengan mangajukan empat orang saksi.
• Bila yang dituduh itu istrinya dan ia menolak tuduhannya maka suami yang menuduh itu dapat
mengajukan sumpah li’an.
• Pengakuan si penuduh mengakui bahwa telah malakukan tuduhan zina kepada seseorang.
• Menurut Imam Syafi’i jarimah Qazaf bisa dibuktikan dengan sumpah
apabila tidak ada saksi dan pengakuan. Caranya adalah orang yang
dituduh (korban) meminta kepada orang menuduh (pelaku) untuk
bersumpah bahwa ia tidak melakukan penuduhan.
• Apabila penuduh enggan untuk bersumpah maka jarimah Qazaf bisa
dibuktikan dengan keengganannya untuk sumpah tersebut, demikian pula
sebaliknya.
Sanksi Jarimah Qadzaf
• hukuman pokok berupa dera (jild) delapan puluh kali dan hukuman
tambahan berupa tidak diterimanya kasaksian yang bersangkutan selama
seumur hidup.
• Hukuman non fisik berupa hilangnya hak kesaksian bagi si penuduh
sebagai hukuman terberat sebab hukuman ini menyebabkan berubahnya
martabat si penuduh dari kategori orang baik-baik menjadi orang yang
dianggap kotor, jahat, dan tidak dapat di pakai menjadi saksi.
Gugurnya Hukuman Qazaf
• Mendatangkan saksi
• Bila yang dituduh membenarkan tuduhan penuduh
• Dimaafkan oleh orang yang dituduh
Pandangan Ulama tentang Sindiran Zina
• Abu Hanifah, Malik, Ahmad, Tsauri: orang yang melontarkan tuduhan
zina kepada orang banyak maka jatuh had kepadanya satu kali
• Syafi’I dan Laits berpendapat setiap tuduhannya dijatuhi had
• Pendapat ketiga: tuduhannya bersifat kolektif hadnya juga kolektif. Jika
tuduhannya individu maka hanya dijatuhi satu had

Anda mungkin juga menyukai