Anda di halaman 1dari 5

Nama : Destin Anggini Putri

NPM : 2009047008
Kelas : B2
Mata Ujian : Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Tahun Akademik : Ganjil 2020/2021
Dosen : Dr. Hermawan Saputra, SKM.,MARS
Dr. Budi Hartono, S.E., MARS
Program Studi : Ilmu Kesehatan Masyarakat
1. Berikan pengertian dasar serta penjelasan tentang :
a. Kebijakan Kesehatan merupakan kebijakan pulik, yang mana konsep dari
kebijakan public dapat diartikan sebagai adanya suatu Negara yang kokoh dan
memiliki kewenangan serta legitimasi, dimana mewakili suatu masyarakat dengan
menggunakan administrasi dan teknik yang berkompeten terhadap keuangan dan
implementasi dalam mengatur kebijakan. Kebijakan adalah suatu konsesus atau
kesepakatan terhadap suatu persoalan, dimana prioritas yang bertujuan, dan
memiliki petunjuk utama untuk mencapainya. Tanpa adanya kesepakatan dan
tidak ada koordinasi akan mengakibatkan hasil yang diharapkan menjadi tidak ada
artinya. Kebijakan kesehatan juga didefinisikan sebagai suatu cara atau tindakan
yang berpengaruh terhadap perangkat institusi, organisasi, pelayanan kesehatan
dan pengaturan keuangan dari sistem kesehatan (walt, 1994) ada juga yang
mengartikan bahwa kebijakan kesehatan merupakan bagian dari sistem kesehatan,
sebenarnya banyak sekali pengertian atau definisi dari kebijakan kesehatan ini,
dan dimana pengertian ini juga berkesinambungan dan bertujuan untuk
membangun suatu Negara dimana kebijakan ini bisa menghasilkan kebijakan
kebijakan yang baik untuk Negara, agar Negara tersebut bisa berkembang dan
menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.
b. Pentingnya kajian akademik suatu kebijakan. Kajian akademik juga bisa disebut
sebagai naskah akademik yang mana naskah akademik ini sendiri adalah naskah
hasil penelitian atau pengkajian hukum, sedangkan penjelasan atau keterangan
belum tentu dihasilkan dari penelitian atau pengkajian hokum. Akibat dari
ketentuan tersebut, wajar jika dalam penyusunan rancangan peraturan daerah lebih
dikedepankan penjelasan atau keterangan saja ketimbang melakukan pengkajian
Naskah akadaemik. Dan juga didalam penyusunannya tidak diatur mengenai
teknik dan sistematik penyusunan penjelasan atau keterangan terhadap rancangan
peraturan daerah yang hanya memerlukan penjelasan atau keterangan sebaimana
halnya naskah akademik yang sudah ditentukan teknik penyususnan dan
sistematiknya. Jadi pentingnya naskah akademik dalam pembentukan peraturan
perundang-undangan dalam mewujudkan hokum aspiratif dan responsitif, lalu
implikasi hokum rancangan peraturan perundang-undangan yang tidak disertai
dengan kajian naskah akademik terhadap permasalahan tersebut. Naksah
akademik ini pun banyak melibatkan kalangan akademisi yang mana para
akademisi ini merupakan pusat dari kalangan cendikiawan. Dalam pasal 5 dan 6
undang-undang nomor 12 tahun 2011 tentang pembentukan peraturan perundang-
undangan, dinyatakan bahwa “ dalam membentuk peraturan perundang-
undangan harus dilakukan berdasarkan pada asas pembentukan peraturan
perundang-undangan yang baik, yang meliputi”
a) Kejelasan tujuan
b) Kelembagaan atau pejabat pembentukan yang tepat
c) Kesesuaian antara jenis, hirarki, dan materi muatan,
d) Dapat dilaksanakan
e) Kedayagunaan dan kehasilgunaan
f) Kejelasan rumusan
g) Kererbukaan

“pasal 6, materi muatan peraturan perundang-undangan harus mencerminkan


asas, pengayoman, kekeluargaan, kenusantaraan, bhineka tunggal ika, keadilan,
kesamaan kedudukan dalam hokum dan pemerintahan, ketertiban dan kepastian
hokum, dan atau keseimbangan, keserasian, dan keselarasan”

Naskah akademik juga menjadi acuan bahan masukan bahan perbandingan dan
bahan acuan dalam proses perencanaan pembentukan perda kabupaten/ kota
(ranperda kabupaten/kota) ini karena sebagian hasil penelitian ilmiah ini bisa
dipertanggung jawabkan, dan naskah akademik ini sangat berperan penting dalam
pembentukan suatu perda.

2. Karantina kesehatan disini adalah upaya mencegah dan menagkal keluar atau
masuknya penyakit dan atau faktor risiko kesehatan masyarakat yang berpotensi
menimbulakn kedaruratan kesehatan masyarakat. Ini bisa diketahui bahwa saat ini
bukan hanya dinegara Indonesia saja bahkan diseluruh Negara sudah banyak yang
terjangkin akibat virus corona, karantina kesehatan ini bertujuan untuk memutus
rantai penyebaran covid 19, Memang banyak pro dan kontra akibat adanya pearturan
ini, undang-undang nomor 6 tahun 2018 tentang karantina kesehatan, ini bisa dilihat
dari angka kejadian kesakitan yang terjadi akibat covid 19, disini masyarakat atau
rakyat Indonesia banyak yang berpendapat bahwa bisa dilakukannya karantina
wilayah, disini juga banyak masyarakat yang masih pro kontra dengan kebijakan ini,
karena sebagian masyarakat ada yang meminta dilakukannya locdown dan ada juga
masyarakat yang tidak ingin adanya locdown. Karena apabila dilakukan locdown
pemerintah Indonesia harus memenuhi semua kebutuhan dari masyarakat, karena
masyarakat disini mereka tidak bekerja dan tidak bisa kemana-mana, ada juga yang
berpendapat bisa dilakukan locdown seperti di Negara-negara lain contohnya saja
Malaysia, mereka locdown dan apabila memerlukan atau ingin membeli bahan
makanan harus kepala keluarga saja yang keluar rumah, ini sebenarnya bisa
diterapkan diindonesia sebenarnya, namun mungkin di Indonesia ini masih banyak
kendala, ya mau tidak mau harus dilakukan PSBB atau sekarang PPKM. Dan
sebenarnya disini apabila pemerintah tidak melakukan locdown angka covid akan
semakin melunjak dan angka kesakitan akan semakin banyak. Memang perlu adanya
suatu kebijakan untuk menurunkan angka covid ini mungkin bisa dengan saling
menguatkan dengan tujuan untuk menstabilkan perekonomian Negara dan masyarakat
akan tetap sehat. Dan saat ini kesadaran masyarakat terhadap covid 19 ini malah
semakin menurun, banyak beralasan butuh refresing karena bosan dirumah dan sudah
lama tidak keluar rumah, dengan ini kewaspadaan masyarakat menurun dan angka
covid semakin naik, pemerintah perlu menghimbau dan terus menerus mengulangi
kata-kata untuk tetap menjaga kesehatan masing-masing, dan agar terus menghimbau
untuk mematuhi protokol kesehatan. Disini juga sangat susah, kenapa karena
masyarakat sendiri tidak disiplin dan masih suka melanggar peraturan. Mungkin jika
masyarakat bisa mematuhi protokol dan disiplin, angka kesakitan yang disebabkan
covid ini akan menurun. Dengan menjaga kesehatan dan berolahraga meminum
suplemen tubuh, mungkin ini bisa meningkatkan imunitas kita dan terhindar dari
covid 19.
Kedaruratan kesehatan masyarakat adalah kejadian kesehatan masyarakat yang
bersifat luar biasa dengan ditandai penyebaran penyakit menular dan atau kejadian
yang disebabkan oleh radiasi nuklir, pencemaran biologi, kontaminasi kimia,
bioterorisme dan pangan yang menimbulkan bahaya kesehatan dan berpotensi
menyebar lintas wilayah atau lintas Negara. Sebenaranya Jakarta juga sudah
mencanangkan karantina wilayah sejak awal covid 19 ini ada, hal ini sangat baik
untuk memutus rantai penyebaran covid. Dan dijakarta pun sudah dilakuakannya
pemberian bansos disetiap bulannya namun tidak dapat mencukupi kehidupan sehari-
hari. Sebenarnya pro nya disini adalah sama-sama untuk memutus rantai kejadian
covid 19 di Indonesia.
3. Dari segi filosofis kita perlu menimbang-nimbang apakah vaksin ini aman dan bisa
digunakan dengan menunggu hasil dari WHO terlebih dahulu untuk mengeluarkan
EUA serta keberhasilan clinical trialnya, apabila WHO menyatan vaksin ini aman kita
bisa melakukan proses selanjutnya. Dan selanjutnya kita bisa melakukan
microplanning, lalu mendata berapa jumlah penduduk yang perlu dilakukan vaksinasi,
setelah ini bisa dilakukan logistic vaksin, logistic coldchain, apd serta alkes, plot dari
prioritas vaksin, penanganan KIPI. Dan didalam pelaksanaan vaksin ini harus ada
pelatihan terlebih dahulu, ini bisa dilakukan secara berkala untuk para tenaga
kesehatan, mungkin hal-hal diatas mudah dilakukan namun ada hal yang sulit dimana
kita perlu adanya kepercayaan masyarakat untuk dilakukan vaksin, contohnya saja
seperti kemarin dilakukan, masyarakat tidak sedikit yang meminta presiden terlebih
dahulu divaksin, dan setelah presiden divaksin, masih ada saya masyarakat yang
menyebarkan hoaks dan sebagainya. Maka disini para tenga kesehatan sendirilah yang
harus tanggap dan selalu memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar masyarakat
disini percaya bahwa vaksin ini aman dan bisa digunakan untuk memutus rantai
penyebaran covid 19. WHO sudah memberikan statement bahwa Covid 19 ini
merupakan pandemic global. Dan di Indonesia sendiri sudah dilakukan protokol
kesehatan sebagai mana mestinya. Bahwa dalam rangka penanggulangan
wabah/peyakit covid 19 dan menjagakesehatan masyarakat, diperlukan percepatan
dan kepastian pengadaan vaksin covid 19 dan pelaksanaan vaksin covid 19 sesuai
dengan ketersediaan dan kebutuhan yang ditetapkan oleh pemerintah, bahwa dalam
percepatan pengadaan vaksin covid 19 dan vaksin covid 19 memerlukan langkah-
langkah luar biasa dan pengaturan khusus untuk pengadaan dan pelaksanaannya.
Kajian yuridis Vaksin covid 19 di Indonesia, ini mengacu pada uud 1945, UU no 2
tahun 2020 tentang penetapan peraturan pemerintah untuk penanganan pandemic
covid 19 dan UU RI tahun 2020 No.134 tentang stabilitas sistem keuangan untuk
penganan pendemi corona virus deases 2019, dan atau dalam rangka menghadapi
ancaman yang membahayakan perekonomian nasiaonal dan atau stabilitas keuangan
menjadi undang-undang (lembaran Negara republic Indonesia tahun 2020 nomor 134,
tamabahan lembaga Negara republic Indonesia 6516)
Sosiologis, dalam upaya peningkatan cakupan vaksinasi yang tinggi dan merata
melalui peningkatan akses terhadap layanan vaksinasi yang berkualitas dan sesaui
standar, termasuk dalam rangka pelaksanaan pelayanan vaksinasi covid 19 dibutuhkan
prises perencanaan yang komprehensif, proses penyusunan pelaksanaan vaksinasi
dilakukan oleh masing-masing jenjang administrasi dengan perencanaan yang baik.
Dengan ini maka yang pertama dilakukan adalah dengan pentahapan kelompok
prioritas penerimaan vaksin. Didalam perpes no 99 tahun 2020 pasal 11 menyatakan
bahwa jika terjadi keadaan yang tidak diinginkan maka kerjasama penyediaan vaksin
bisa dihentikan . dalam hal ini vaksin coronavac harus dilakukan sebanyak 2 kali
dengan jeda 14 hari untuk (18-59) dan 28 hari untuk (>59) dan harus menggunakan
jenis vaksin yang sama, jika terjadi penghentian ditengah maka masyarakat sudah
divaksin dosis 1 dinyatakan drop out.
Terkait logistic vaksin, gudang dan atau alat penyimpanan vaksin harus memiliki
sertifikat instalasi farmasi pemerintah. Saat ini vaksin disimpan dengan sangat baik
dan didistribusikan ke fasilitas kesehatan dibawah pengawasan kemenkes. Namun
dikemudian hari tidak menutup kemungkinan vaksin ini akan didistribusikan
kewilayah terpencil. Solusi terhadap hal ini belum dapat dirancang agar mencakup
seluruh belahan masyarakat, ini perlunya pengadaan alat penyimpanan yang baik
guna memastikan vaksin yang didapatkan bisa bekerja dengan optimal.

Sebenarnya dalam penerapan nya, kita hanya perlu menimbang-nimbang apakah


vaksin ini benar-benar bisa digunakan dan bisa menjaga daya tahan tubuh kita agar
tidak terpapar virus, lalu kita perlu mendata masyarakat dan melihat anggaran
keuangan, lalu apabila sudah bisa digunakan maka di sebarluaskan kemasyarakat, dan
vaksin harus disimpan dengan keadaan yang baik.

Anda mungkin juga menyukai