1. Jelaskan kaitan antara hukum (peraturan perundang-undangan), kebijakan dan etik
dalam bidang kesehatan? Jawaban : Kaitan hukum, kebijakan dan etika dalam kesehatan masyarakat yaitu setiap pemberian/perencanaan yang dibuat dalam kegiatan kesahatan tentunya harus memiliki hukum yg berisi kebijakan-kebijakan yang sebelumnya sudah di tentukan bertujuan untuk pemberian pelayanan kesehatan/ pemeliharaan kesehatan dan penerapannya. Sebelum membuat program kesmas maka perlu memperhatikan dan menerapkan kebijakan-kebijakan yang telah di tentukan untuk selanjutnya terbentuknya status kesehatan. Pada pembuatan program kesmas ini tentunya kita harus menerapkan etika kesmas di mana di dalam etika itu berisi tentang perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi ya disesuaikan dengan hukum dan kebijakan yang ada selain itu yang harus di perhatikan adalah indikator status kesehatan masyarakat yang berisikan data kesehatan dari kasus terkait seperti AKB, AKI, Umur Harapan Hidup, insidens/prevelens pada kasus yang di pilih baik penyakit menular maupun tidak menular. 2. Apa scope (ruang lingkup) dari hukum (peraturan perundang-undangan), kebijakan dan etik dalam bidang kesehatan? Jelaskan . Jawaban : Ruang lingkup hukum kesehatan, kebijakan, dan etika begitu luas. Yang meliputi definisikan prinsip-prinsip kunci dan filosofi yang mendasari pendekatan masyarakat. Di antaranya sebagai berikut : Perangkat untuk mendorong perilaku sehat dan mengubah perilaku tidak sehat dari individu/kelompok Perangkat untuk mencapai tujuan program kesmas Perangkat untuk mengatasi masalah terkait akses, kualitas, dan pembiayaan pelayanan kesehatan Mempengaruhi dan tentukan arah sistem kesehatan, program, organisasi, dan profesi pelayanan kesehatan 3. Download UUD NKRI 1945. Pasal dan ayat mana yang memberikan ketentuan tentang kesehatan? Jelaskan . Jawaban : Pasal dan ayat dalam UUD NKRI 1945 yang memberikan ketentuan tentang kesehatan adalah sebagai berikut : Pasal 28 H ayat (1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Pasal 28 H ayat (2) Setiap orang berhak mendapatkan kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan. Pasal 28 H ayat (3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermanfaat. Pasal 34 ayat (1) Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara. Pasal 34 ayat (2) Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan. Pasal 34 ayat (3) Negara bertanggung-jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak. 4. Download UU tentang kesehatan yang sekarang berlaku. Apa yang dimaksud dengan istilah “sehat” dalam Undang-undang tersebut ? Bandingkan dengan definisi “sehat” menurut WHO. Jawaban : Kemenkes RI memiliki definisi sendiri mengenai sehat dan bugar. Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, sehat adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Sedangkan menurut WHO adalah keadaan sempurna secara fisik, mental, serta sosial, dan tidak hanya terbebas dari penyakit dan kecacatan. Sehat adalah hak paling mendasar dari setiap manusia, tanpa membeda-bedakan ras, agama, politik, dan kondisi sosial ekonominya. 5. Tunjukkan dan jelaskan suatu Peraturan Pemerintah (PP) yang mengatur masalah kesehatan. Demikian pula tunjukkan dan jelaskan suatu Peraturan Daerah (Perda) dan suatu Pergub (Peraturan Gubernur) yang mengatur masalah kesehatan. Jawaban : Peraturan Pemerintah yang mengatur kesehatan salah satunya adalah Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pada Pasal 13 ayat (2) Program jaminan kesehatan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Peraturan Daerah yang mengatur tentang kesehatan salah satunya yaitu Perda Kab Banyumas No. 2/2020 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit di Kabupaten Banyumas menimbang bahwa perkembangan penyakit, tidak mengenal batas wilayah, usia, status sosial dan jenis kelamin, sehingga perlu dilakukan pencegahan dan penanggulangan agar kesehatan yang merupakan hak asasi manusia terpenuhi. Peraturan Gubernur yang mengatur kesehatan salah satunya yaitu PERGUB jateng No. 33/2020 yang menimbang bahwa Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebagai bagian dari masyarakat Jawa Tengah memiliki tanggung jawab untuk menjadi contoh bagi masyarakat dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19) 6. Jelaskan salah satu kebijakan Pemerintah untuk para ASN (Aparatur Sipil Negara) (dulu disebut Pegawai Negeri) berkenaan dengan adanya pandemi Covid-19 saat ini. Jawaban : Tidak hanya dituntut kesadaran secara pribadi masing-masing ASN untuk berperan secara aktif dalam memutus mata rantai Covid-19 ini. Namun untuk menegakkan disiplin pegawai, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) menegaskan dan mengaturnya secara normatif. Untuk mencegah dan meminimalisir penyebaran serta mengurangi risiko Covid-19 ASN beserta keluarganya dihimbau untuk tidak melakukan kegiatan bepergian ke luar daerah dan/atau kegiatan mudik dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah. Himbauan tersebut tertuang dalam Surat Edaran pertama yang ditetapkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, yaitu SE Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 36 Tahun 2020 tanggal 30 Maret 2020. 7. Jelaskan karakteristik filosofi Market Justice dan Social Justice dalam kesehatan. Apa implikasinya terhadap penyediaan dan distribusi dokter? Menurut saudara negara kita menganut filosofi mana? Jelaskan, dan berikan contoh. Jawaban : Karakteristik filosofi Market Justice adalah sebagai berikut : 1. Melihat yankes sebagai komoditas ekonomi 2. Mengasumsikan terjadi mekanisme pasar bebas dalam yankes (demand dan supply) 3. Mengasumsikan pasar lebih efisien dalam pengalokasian SD 4. Produksi dan distribusi yankes berdasarkan mekanisme pasar akan lebih efektif 5. Distribusi yanmedis berdasarkan kemampuan seseorang untuk membayar 6. Akses terhadap yankes dipandang sebagai manfaat ekonomi dari usaha dan pencapaian personal Karakteristik filosofi Social Justice adalah sebagai berikut : 1. Melihat yankes sebagai SD sosial 2. Ada peran aktif pemerintah dalam yankes 3. Mengasumsikan pemerintah lebih efisien dalam pengalokasian SD secara adil 4. Alokasi anggaran kes biasanya dilakukan berdasarkan perencanaan pusat 5. Kemampuan seseorang untuk membayar tidak berkaitan dengan pelayanan medis yang dibutuhkan (yang sebaiknya diterima) 6. Akses yankes dianggap sebagai hak dasar Penyediaan dan instribusi dokter terkait filosofi ini adalah Prinsip justice lahir dari sebuah kesadaran bahwa jumlah benda dan jasa (pelayanan) itu terbatas, sedangkan yang memerlukan sering kali melabihi batasan tersebut. Prinsip justice kemudian diperlukan dalam pengambilan keputusan tersebut. Maka pada kondisi sekarang penyediaan dan instribusi dokter sudah sangat meningkat dengan baik untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan dengan beberapa kriteria antara lain : 1. Untuk setiap orang ada pembagian yang merata (equal share) 2. Untuk setiap orang berdasarkan kebutuhan (need) 3. Untuk setiap orang berdasarkan usahanya (effort) 4. Untuk setiap orang berdasarkan kontribusinya (contribution) 5. Untuk setiap orang berdasarkan manfaat atau kegunaannya (merit) 6. Untuk setiap orang berdasarkan pertukaran pasar bebas (free-market exchange) Pada saat ini kita termasuk dalam filosofi Sosial justic karena agar terciptanya keadilan terutama untuk kesehatan masyarakat perlindungan terhadap kesehatan masyarakat yang secara sah membatasi hak asasi manusia dan kedua yaitu hak kesehatan individu serta kewajiban pemerintah untuk memberikannya. Pada bagian pertama lebih mengarah kepada pubic health care yang pengaturannya masih dalam perkembangan sedangkan dalam menentukan kewajiban yang mempunyai kaitan dengan hak dasar manusia atas kesehatan, diprioritaskan pada aturan-aturan untuk kesehatan masyarakat. Contohnya negara bertanggung jawab wujudkan jaminan kesehatan. 8. Jelaskan empat prinsip Etika Medik. Jawaban : 1. Autonomy : hak penentuan nasib sendiri dalam praktik kedokteran sebagai persetujuan atas dasar informasi (Informed Consent) untuk setiap tindakan, baik diagnostik/terapeutik. 2. beneficence : kewajiban moral untuk lakukan tindakan demi kebaikan/kemanfaatan orang lain (pasien) memperjelas/meyakinkan diri sendiri (self-evident) dan diterima secara luas sebagai tujuan kedokteran yang tepat 3. Prinsip nonmaleficence (tidak merugikan) : tidak timbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada pasien nakes dalam beri yankes harus dengan niat bantu pasien atasi masalah kesehatanya. 4. Justice (Keadilan) : praktik profesional untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktik dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas yankes 9. Bagaimana penerapan prinsip bioetik untuk melindungi orang-orang yang berpartisipasi dalam suatu penelitian? Jawaban : 1. Peneliti membaktikan diri pada pencarian kebenaran ilmiah 2. Peneliti melakukan kegiatannya dalam cakupan dan batasan sesuai dengan hukum 3. Pengelolaan sumber daya keilmuan dengan penuh rasa tanggung jawab 4. Peneliti mengelola penelitiannya secara jujur, dan adil terhadap lingkungan penelitiannya 5. Peneliti menghormati segala bentuk objek dalam penelitian baik hayati maupun non-hayati 6. Peneliti membuka diri terhadap tanggapan, kritik, dan saran baik dari peneliti lain maupun dari pihak luar 7. Peneliti mengelola, menjalankan, dan melaporkan hasil secara bertanggung jawab, cermat, dan seksama 8. Peneliti dilarang melakukan duplikasi atau plagiat 9. Peneliti memberikan pengakuan berupa kutipan dalam penelitiannya 10. Jelaskan prinsip etika dalam upaya kesehatan masyarakat. Jawaban : 1. Perhatian utama penyebab gangguan kesehatan dan utamakan pencegahan 2. Utamakan pencapaian kesehatan populasi/ kelompok dengan tetap perhatikan dan hormati hak individu 3. Prioritaskan upaya atasi disparitas antar kelompok masyarakat yang disebabkan perbedaan sosek, geografi, dan masalah lainnya 4. Kebijakan, program dan prioritas dikembangkan dengan memperhatikan input dari masyarakat, upayakan kolaborasi dari semua pihak 5. Institusi kesmas terus melakukan pemberdayaan masyarakat antara lain sediakan informasi dan upaya lain 6. Profesional kesmas terus tingkatkan kapasitas dalam melaksanakan tugasnya