Anda di halaman 1dari 13

A.

LATAR BELAKANG
Sistem kesehatan adalah suatu jaringan penyedia
pelayanankesehatan (supply side) dan orang-orang
yang menggunakan pelayanan tersebut (demand side)
di setiap wilayah, serta negara dan organisasi
yangmelahirkan sumber daya tersebut, dalam bentuk
manusia maupun dalam bentuk material. Sistem
kesehatan tidak terbatas pada seperangkat
institusiyang mengatur, membiayai, atau memberikan
pelayanan, namun jugatermasuk kelompok aneka
organisasi yang memberikan input pada pelayanan
kesehatan, utamanya sumber daya manusia, sumber
daya fisik(fasilitas dan alat), serta
pengetahuan/teknologi (WHO SEARO, 2000).
dalam menjalankan pelayanan publik, Pemerintah
Daerah juga harus memberikan kesempatan luaskepada
warga dan masyarakat, untuk mendapatkan akses
pelayanan publik, berdasarkan prinsip - prinsip
kesetaraan, transparansi, akuntabilitasdan keadilan.
Dalam era otonomi daerah sekarang ini tantangan yang
dihadapioleh birokrasi pemerintah Indonesia cukup
berat. Masa transisi sistem pemerintahan daerah yang
ditandai dengan keluarnya UU No. 22 Th.
1999sebagaimana diubah dengan UU No. 32 Th. 2004
telah membawa beberapa perubahan yang mendasar.
Pertama, daerah yang tadinyasebelum berlakunya UU
No. 22 Th. 1999, otonomi yang dimiliki pemerintah
daerah hanyalah otonomi nyata dan bertanggung jawab
saja,tetapi dengan berlakunya UU No. 22 Th. 1999
menjadi otonomi luas,nyata dan bertanggung jawab.
B.PENGERTIAN SISTEM KESEHATAN DI INDONESIA
WHO mendefinisikan sistem kesehatan sebagai seluruh
kegiatanyang mana mempunyai maksud utama untuk
meningkatkan danmemelihara kesehatan. Mengingat maksud
tersebut di atas, maka termasukdalam hal ini tidak saja pelayanan
kesehatan formal, tapi juga non formal,seperti halnya pengobatan
tradisional. Selain aktivitas kesehatanmasyarakat tradisional
seperti promosi kesehatan dan pencegahan penyakit, peningkatan
keamanan lingkungan dan jalan raya, pendidikanyang
berhubungan dengan kesehatan merupakan bagian dari
sistem.Sistem kesehatan paling tidak mempunyai empat fungsi
pokok yaitu:Pelayanan kesehatan, pembiayaan kesehatan,
penyediaan sumber daya danstewardship/ regulator. Fungsi-fungsi
tersebut akan direpresentasikandalam bentuk sub-subsistem
dalam sistem kesehatan, dikembangkansesuai kebutuhan. Masing-
masing fungsi/subsistem akan dibahastersendiri. Di bawah ini
digambarkan bagaimana keterkaitan antara fungsi-
C.PELAYANAN KESEHATAN DI INDONESIA
Pelayanan kesehatan dapat diperoleh mulai dari tingkat
puskesmas,rumah sakit, dokter praktek swasta dan lain-
lain.meningkatkan pelayanan kesehatan dibutuhkan
tenaga kesehatan yang trampil dan fasilitas rumah sakit
yang baik, tetapi tidak semua rumah sakit dapat
memenuhi kriteria tersebut sehingga meningkatnya
kerumitan system pelayanan kesehatan dewasa ini.
Salah satu penilaian dari pelayanankesehatan dapat kita
lihat dari pencatatan rekam medis atau
rekamkesehatan. Dari pencatatan rekam medis dapat
mengambarkan kualitas pelayanan kesehatan yang
diberikan pada pasien, juga meyumbangkan hal penting
dibidang hukum kesehatan, pendidikan, penelitian dan
akriditasirumah sakit
Yang harus dicatat dalam rekam medis mencakup hal -
hal seperti di bawah ini;
 Identitas Penderita dan formulir persetujuan atau
perizinan.
 Riwayat Penyakit.
 Laporan pemeriksaan Fisik.
 Instruksi diagnostik dan terapeutik dengan tanda
tangan dokteryang berwenang.
 Catatan Pengamatan atau observasi.
 Laporan tindakan dan penemuan.
 Ringkasan riwayat waktu pulan
 Kejadian-kejadian yang menyimpang
 (Sistem pelayanan kesehatan)
D.OTONOMI DAERAH
Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban
daerahotonom untuk mengatur dan mengurus sendiri
urusan pemerintahan dankepentingan masyarakat
setempat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. Secaraharfiah, otonomi daerah berasal dari
kata otonomi dandaerah. Dalam bahasa Yunani,
otonomi berasal dari kata autos dannamos Autosberarti
sendiri dan namos berarti aturan atau undang-
undang,sehingga dapat diartikan sebagai kewenangan
untuk mengatur sendiri ataukewenangan untuk
membuat aturan guna mengurus rumah tangga
sendiri.Sedangkan daerah adalah kesatuan masyarakat
hukum yang mempunyai batas-bataswilayah.

E. UNDANG-UNDANG KESEHATAN DI INDONESIA
 1.Undang – undang Kesehatana.UU No. 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan
 2.Undang – undang Otonomi Daerah
 Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945,
Pasal 18 ayat 1-7, Pasal 18A ayat 1-2, Pasal 18B ayat1-2.
 Ketetapan MPR RI Nomor XV/MPR/1998 tentangPenyelenggaraan
Otonomi Daerah, Pengaturan, pembagian,dan Pemanfaatan
Sumber Daya Nasional yang Berkeadilan,serta perimbangan
keuangan Pusat dan Daerah dalamKerangka NKRI.
 Ketetapan MPR RI Nomor IV/MPR/2000 tentangRekomendasi
Kebijakan dalam Penyelenggaraan OtonomiDaerah.
 UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
 UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan KeuanganAntara
Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah.
 UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah(Revisi UU
No. 32 Tahun 2004).
F.PEKEBIJAKAN KESEHATAN DI INDONESIA
 DefinisiAnalisisi kebijakan kesehatan adalah apapun pilihan
pemerintahuntuk melakukan atau tidak, dalam mengambil
kebijakan di bidangkesehatan berlandaskan atas manfaat yang
optimal yang akanditerima oleh masyarakat.
 Kebijakan Kesehatan di Indonesiaa.
 a. Visi : Departemen kesehatan sebagai penggerak
pembangunan kesehatan menuju terwujudnya indonesia
sehat
 b. Misi :
 Memantapkan manajemen kesehatan yang dinamisdan
akuntabel
 Meningkatkan kinerja dan mutu upaya kesehatan
 Memberdayakan masyarakat dan daerah
 Melaksanakan pembangunan kesehatan yang berskala
nasional.
G.Program Kesehatan Yang Terkait Dengan Kebijakan
Kesehatana.
 Kebijakan program promosi kesehatan dan
pemberdayaanmasyarakat
 Kebijakan program lingkungan sehatc.
 Kebijakan program upaya kesehatand.
 Kebijakan program pelayanan kesehatane.
 Kebijakan program upaya kesehatan peroranganf.
 Kebijakan program pencegahan dan pemberantasan
penyakitg.
 Kebijakan program perbaikan gizi masyarakath.
 Kebijakan program sumber daya kesehatani.
H.Kebijakan kesehatan Indonesia dibuat berdasarkan keputusan-
keputusan sebagai berikut:a.
 PERPRES nomor 72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan
Nasional b.
 TAP MPR RI VII tahun 2001 tentang Visi Indonesia MasaDepan.c.
 Undang-undang No 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.d.
 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentangkewenangan
pemerintah dan kewenangan Propinsi sebagaiDaerah Otonom.e.
 Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang perimbangan
keuangan antara pemerintah pusat dan daerah.
 Keputusan Menteri Kesehatan RI. No 574/ Men.Kes.`/SK/IV/2000
tentang Pembangunan Kesehatan MenujuIndonesia sehat tahun
2010.g.
 Keputusan Menteri Kesehatan RI. No 1277/Men.Kes/SK/X/2001
tentang Susunan organisasi dan Tata KerjaDepartemen
Kesehatan.
CONTOH KASUS:
Di Desa Tamansari Kecamatan Karangmoncol,
Purbalinggaditemukan 3 warga yang terkena DBD
(Demam Berdarah Dengue) yaituintan(8 th) RT.01
RW.02 pada 9 januari 2018, badrun (9 th) RT 02 RW 08
padatanggal 26 Desember 2017. Serta susanti (5 th) RT
01 RW 05 ditanggal pada31 Januari 2018.
KRONOLOGIS KEJADIAN:
Dimusim penghujan banyak sekali genangan-genangan air,
tempat yanglembab,dan pinggiran daerah yang kumuh. Hal ini
dapat mempercepat perkembangbiakan jentik-jentik nyamuk
termasuk jenis nyamuk AedesAegypti dan Aedes Albocpictus.
Termasuk dirumah warga pedesaan yangmemiliki ventilasi
yang kurang bagus makakesempaytan berkembangnyanyamuk
lebih besar.Desa tamansari Karangmoncol sudah 5 th ini tidak
ada himbauan ataupunkunjungan dari kesehatan masyarakat
dan perawat. Dan para warga di desa ini masih belum punya
pengetahuan yang lebih mengenai lingkungansehat seperti;
membuang sampah sembarangan, selokan tidak
pernahdibersihkan dan jarang melakukan 3m (menutup,
menguras, menimbun)sehingga penyebaran nyamuk Aedes
Aegypti dan nyamuk AedesAlbopictus
“TERIMAH KASIH”

Anda mungkin juga menyukai