Anda di halaman 1dari 5

Nama : LUSIANA DANGANA MANU

NIM : PO7120321094

Tingkat : 3B

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.


Pada UU Nomor 36 tahun 2009 terdapat pasal 168 ayat 1 yang menyebutkan "Untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efisien diperlukan informasi
kesehatan". Pada ayat 2 menyebutkan "Informasi kesehatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan melalui sistem informasi dan melalui lintas sektor", dan pada
ayat 3 disebutkan "Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem informasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah".

2. Peraturan Pemerintah RI Nomor 46 Tahun 2014 tentang sistem informasi


Kesehatan.

Pasal 8
(1) Informasi Kesehatan terdiri atas
a. informasi upaya kesehatan:
b. informasi penelitian dan pengembangan keedatan:
c. informasi pembiayaan kesehatan,
d. informasi sumber daya mantunia kesehatan;
e. informasi sendiaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan
f. informasi manajemen dan regulani kesehatan, dan
g. informasi pemberdayaan Masyarakat.

(2) Informasi upaya kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a paling
sedikit memuat informasi mengenai:
a. penyelenggaraan penengahan, peningkatan, pengobatan, dan pemilihan
kesehatan, dan
b. Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

(3) Informasi penelitian dan pengembangan Kesehatan sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) huruf b paling sedikit memuat informasi mengenai : a. hasil penelitian dan
pengembangan kesehatan, dan
b. hak kekayaan intelektual bidang Kesehatan

(4) Informasi pembiayaan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
paling sedikit memuat informasi mengenai: a. sumber dana;
b. pengalokasian dana; dan
c. pembelanjaan.
(5) Informasi sumber daya manusia kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf d paling sedikit memuat informasi mengenai :
a. jenis, jumlah, kompetensi, kewenangan, dan pemerataan sumber daya manusia
kesehatan,
b. sumber daya untuk pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia
kesehatan, dan
c. penyelenggaraan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia
kesehatan
(6) Informasi sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf e paling sedikit memuat informasi mengenai:
a. jenis, bentuk, bahan, jumlah, dan khasiat sediaan farmasi.
b. jenis, bentuk, jumlah, dan manfaat alat kesehatan, dan
c. jenis dan kandungan makanan.
(7) Informasi manajemen dan regulasi kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf f paling sedikit memuat informasi mengenai a. perencanaan kesehatan,
b. pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan, penelitian dan pengembangan
kesehatan, pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, sediaan
farmasi, alat kesehatan, dan makanan, pemberdayaan masyarakat.
c. kebijakan kesehatan, dan
d. produk hukum.
(8) Informasi pemberdayaan masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g
paling sedikit memuat informasi mengenai:
a. jenis organisasi kemasyarakatan yang peduli kesehatan, dan
b. hasil kegiatan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan, termasuk
penggerakan masyarakat

Pasal 9.

Ketentuan lebih lanjut mengenai informasi kesehatan diatur dengan Peraturan Menteri.

3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 1144/MENKES/PER/VII/2010 tentang


Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 101 ayat (1) Peraturan
Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian
Negara, perlu ditetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kesehatan;

Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
2 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahur 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara:
4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 84/P Tahun 2009;
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5. Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun
2010-2014
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan
Organisasi. Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;
7. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan
Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010;
8. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan
yang Berkeadilan;
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 375/Menkes/SK/V/2000 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan Tahun 2005-
2025;

Memperhatikan: Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan


Reformasi Birokrasi dalam surat Nomor: B/1640/M.PAN-RB/7/2010 tanggal 20 Juli
2010.

4. Keputusan Menteri Kesehatan Ri No. 511 Tahun 2002 tentang Kebijakan Strategi
Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS).

Menetapkan:
Pertama
Keputusan Menteri Kesehatan republik Indonesia tentang kebijakan dan strategi
pengembangan system informasi kesehatan nasional (siknas ).

Kedua
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS)
sebagai dimaksud dalam diktum pertama, tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari keputusan ini.

Ketiga
Koordinasi penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS)
dilaksanakan oleh Pusat Data dan Informasi Departemen Kesehatan.
Keempat
Keputusan ini aserupakan acuan bagi Departemen Kesehatan serta petanjuk hagi Daerah
Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota dalam pengembangan Sistem Informasi Kesehatan.

Kelima
Dengan ditetapkan Keputusan Menteri ini maka Keputusan Menteri Kesehatan dan
Kesejahteraan Sosial Nomor 468/MENKES-KESOS/SK-V/2001 dinyatakan tidak
berlaku lagi.

Keenam
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali bila
terdapat kekeliruan.

5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang


Petunjuk Pelaksanaan Pengembangan Sistem Laporan Informasi Kesehatan
Kabupaten/Kota.
Menimbang :
a. bahwa dalam kerangka desentralisasi, upaya pencapaian Visi Indonesia Sehat
ditentukan oleh upaya pencapaian Kecamatan Sehat, Kabupaten/Kota Sehat, dan
Provinsi Sehat.
b. bahwa dalam rangka memantau, mengevaluasi dan me rencanakan upaya-upaya
pencapaian Kecamatan Sehat dan Kabupaten/Kota Sehat perlu u dikembangkan
Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) Kabupaten/Kota sebagai bagian dari
Sistem Kesehatan Nasional (SIKNAS);
c. bahwa agar dapat dicapai keselarasan dan keterpaduan SIKDA-SIKDA
Kabupaten/Kota dalam SIKNAS perlu ditetapkan acuan bersama dalam bentuk
pedoman petunjuk.
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Nomor 100 Tahun 1992, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495);
2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Nomor 60 Tahun 1999, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Pertimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Nomor 72 Tahun 1999,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional
(Propenas) (Lembaran Negara Nomor 206 Tahun 2000).
5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan
kewenangan provinsi sebagai daerah otonom (Lembaran negeri nomor 54 tahun
2000, tambahan Lembaran negeri nomor 3952).
6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan
Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
7. Keputusan Presiden Nomor 40 tahun 2001 tentang Pe doman Kelembagaan dan
Pengelolaan Rumah Sakit Daerah.
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
574/Menkes/SK/IV/2000 tentang Kebijakan Pembangun- an Kesehatan Menuju
Indonesia Sehat 2010.
9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor
951/Menkes/SK/VI/2000 tentang Upaya Kesehatan Dasar di Puskesmas;
10. Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial R.I. Nomor
1747/MenkesKesos/SK/XI/2000 tentang Pedoman Penetanan Standar Pelavanan
Minimal Dalam bidang Kesehatan di kabupaten/kota.
11. Keputusan Menteri kesehtan dan kesejahteraan sosial R.I Nomor
468/MenkesKesos/SK/V/2001 yang telah diperbaiki dengan Keputusan Menteri
Kesehatan R.I. Nomor 551/Menkes/SK/V/2002 tentang Kebijakan dan Strategi
Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS).

Menerapkan :
1.
Keputusan menteri Kesehatan republik Indonesia tentang petunjuk pelaksannan
pengembangan system informasi Kesehatan daerah kabupaten/ kota.

2
Petunjuk Pelaksanaan Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Daerah
Kabupaten/Kota sebagai dimaksud. dalarn diktum pertama, tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari keputusan ini.

3
Keputusan ini merupakan petunjuk/pedoman bagi Daerah. Kabupaten/Kota, serta
acuan bagi Daerah Provinsi dan Departemen Kesehatan dalam pengembangan dan
fasilitasi pengembangan SIKDA Kabupaten/Kota.

4
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali
bila terdapat kekeliruan.

Anda mungkin juga menyukai