NIM : PO7120321094
Tingkat : 3B
Pasal 8
(1) Informasi Kesehatan terdiri atas
a. informasi upaya kesehatan:
b. informasi penelitian dan pengembangan keedatan:
c. informasi pembiayaan kesehatan,
d. informasi sumber daya mantunia kesehatan;
e. informasi sendiaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan
f. informasi manajemen dan regulani kesehatan, dan
g. informasi pemberdayaan Masyarakat.
(2) Informasi upaya kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a paling
sedikit memuat informasi mengenai:
a. penyelenggaraan penengahan, peningkatan, pengobatan, dan pemilihan
kesehatan, dan
b. Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
(4) Informasi pembiayaan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
paling sedikit memuat informasi mengenai: a. sumber dana;
b. pengalokasian dana; dan
c. pembelanjaan.
(5) Informasi sumber daya manusia kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf d paling sedikit memuat informasi mengenai :
a. jenis, jumlah, kompetensi, kewenangan, dan pemerataan sumber daya manusia
kesehatan,
b. sumber daya untuk pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia
kesehatan, dan
c. penyelenggaraan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia
kesehatan
(6) Informasi sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf e paling sedikit memuat informasi mengenai:
a. jenis, bentuk, bahan, jumlah, dan khasiat sediaan farmasi.
b. jenis, bentuk, jumlah, dan manfaat alat kesehatan, dan
c. jenis dan kandungan makanan.
(7) Informasi manajemen dan regulasi kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf f paling sedikit memuat informasi mengenai a. perencanaan kesehatan,
b. pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan, penelitian dan pengembangan
kesehatan, pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, sediaan
farmasi, alat kesehatan, dan makanan, pemberdayaan masyarakat.
c. kebijakan kesehatan, dan
d. produk hukum.
(8) Informasi pemberdayaan masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g
paling sedikit memuat informasi mengenai:
a. jenis organisasi kemasyarakatan yang peduli kesehatan, dan
b. hasil kegiatan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan, termasuk
penggerakan masyarakat
Pasal 9.
Ketentuan lebih lanjut mengenai informasi kesehatan diatur dengan Peraturan Menteri.
4. Keputusan Menteri Kesehatan Ri No. 511 Tahun 2002 tentang Kebijakan Strategi
Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS).
Menetapkan:
Pertama
Keputusan Menteri Kesehatan republik Indonesia tentang kebijakan dan strategi
pengembangan system informasi kesehatan nasional (siknas ).
Kedua
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS)
sebagai dimaksud dalam diktum pertama, tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari keputusan ini.
Ketiga
Koordinasi penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS)
dilaksanakan oleh Pusat Data dan Informasi Departemen Kesehatan.
Keempat
Keputusan ini aserupakan acuan bagi Departemen Kesehatan serta petanjuk hagi Daerah
Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota dalam pengembangan Sistem Informasi Kesehatan.
Kelima
Dengan ditetapkan Keputusan Menteri ini maka Keputusan Menteri Kesehatan dan
Kesejahteraan Sosial Nomor 468/MENKES-KESOS/SK-V/2001 dinyatakan tidak
berlaku lagi.
Keenam
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali bila
terdapat kekeliruan.
Menerapkan :
1.
Keputusan menteri Kesehatan republik Indonesia tentang petunjuk pelaksannan
pengembangan system informasi Kesehatan daerah kabupaten/ kota.
2
Petunjuk Pelaksanaan Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Daerah
Kabupaten/Kota sebagai dimaksud. dalarn diktum pertama, tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari keputusan ini.
3
Keputusan ini merupakan petunjuk/pedoman bagi Daerah. Kabupaten/Kota, serta
acuan bagi Daerah Provinsi dan Departemen Kesehatan dalam pengembangan dan
fasilitasi pengembangan SIKDA Kabupaten/Kota.
4
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali
bila terdapat kekeliruan.