Anda di halaman 1dari 59

KEDARURATAN ONKOLOGI

Oleh :
Fourni Ardiansyah
Tujuan

• Mengetahui dan memahami Kedaruratan dan


Onkologi
• Mengetahui dan dapat mengupayakan / melakukan
terapi
• Mengetahui dan mengerti upaya pencegahan
Kedaruratan dalam Onkologi dapat disebabkan
oleh (Oncologic Emergency)
• Proses infiltrasi tumor (biasanya pada stadium lanjut)
• Tumor lysis syndrome
• Terapi tumor yang diberikan
– Operasi
– Khemoterapi
Permasalahan yang ada :

• Life saving dan prevent disability


• Kanker dalam stadium lanjut
Sangat penting :
• Menegakkan diagnosis
• Pengobatan yang cepat dan tepat adekuat.
Berbagai Kondisi Kedaruratan dalam Onkologi

1. Vena cava superior syndroma


2. Kompresi Medula Spinalis
3. Peningkatan Tekanan Intrakranial
4. Kedaruratan Tractus Respiratorius
• Pleural Effusion
• Obstruksi jalan napas bagian atas
5. GIT/Emergency abdominal
• Obstruksi
• Perforasi
• Ascites (massive)
6. Infeksi
7. Metabolic Emergency
• Hiperkalcemia
• Tumor lysis syndroma
Superior Vena Syndrome
• Emergency atau semi emergency
• 80% disebabkan oleh proses keganasan
• 3-8% dari ca paru dan lymphoma dapat mengakibatkan ini.
• Masa tumor atau pembesaran KGB intra
mediastinum,menekan atau menginvasi syst venous (VC) 
menghambat aliran balik dari kepala leher dan torak bagian
atas termasuk lengan.
Etiology
VCSS terjadi pada :

75% - Bronchogenic Carcinoma


15% - Lymphoma
7% - Metastasis dari tumor primer lain
(Ca mamma,Ca testis dll)
3% - Proses Jinak
Diagnosis :
Ditegakkan berdasarkan keluhan, tanda
klinis dan radiologis
Symptoms
• Sesak napas 63%
• Edema muka dan kepala 50%
• Batuk-batuk 24%
• Nyeri dada 15%
• Dysphagia (susah makan) 9%
Signs
• Dilatasi vena cervica facial 66%
• Dilatasi vena thoracal 54%
• Edema wajah 40%
• Cyanotic 20%
• Plethora muka 19%
• Edema lengan 14%
Sign and Symptom
Treatment
• Radiasi (90%) : 300-400 cgy 2-4 diikuti 200
cgy/hari
 total dose 3000-3500 cgy
• Chemotherapy : tergantung responsi tumor primer
th op khemoterapi
• Pembedahan (?) tidak memberikan hasil
• Obat-obat : diuretic dan steroid untuk
menghilangkan odema.
Kompresi Medula Spinalis
Penyebab :
• Tumor tulang atau jaringan sekitar menekan
langsung durameter.
• Kerusakan vertebra atau bagian2nya
penekanan/penyempitan medula spinalis atau radix.
• Penekanan medula spinalis tidak nyeri penekanan
radix spinalis  nyeri radi kanker yg hebat
• Jenis keganasan penyebab yang sering:
ca paru, ca mamma, prostat, lymphoma,
melanoma, sarkoma, unknown primary
v. cervicalis  10%
v. thorakal  70%
v.lumbasacral  20%
Keluhan :
• Nyeri punggung/pinggang (90%) setinggi vertebra terkena
• Paraestesia
• Disfungsi kandung kemih dan usus
• Kekakuan daerah leher
• Kekakuan ekstremitas
• Reflek kulit perut menurun.
• Paraparesis
• Sphincter disfungsion
Diagnosis
• Pemeriksaan fisik dan neurologik yang cermat
• Myelography : menentukan lokasi penekanan (CT
myelography) dan besarnya tumor yang
menyebabkan.
• MRI
• Bone scintigraphy
Treatment
• Kortikosteroid harus segera diberikan.
- facilitate pain management
- reduce vasogenic cord edema
- prevent additional damage to the spinal cord from
decreased perfusion.
Dosages of up to 10 mg every 6
• Bila keluhan/gejala progrtesif  laminektomi + radiasi
• Keluhan lambat dan radiosensitive  radiasi
PENINGKATAN TEKANAN
INTRAKRANIAL
• Biasanya akibat metastase otak
• Metastasis otak ditemukan 20% dari penderita mati karena
kanker yang diotopsi
• Metastasis otak berasal dari :
– ca paru 25-35%
– ca mamma 20%
– malignant melanoma 10%
– hipernephroma 5-10%
– GIT 5%
Diagnosis
• Peninggian tek.intra cranial  sukar dibedakan dari
penyebab lain.
• Sakit kepala,terutama pagi ditambah muntah dan mual.
• Penglihatan kabur,diplopia dan gejala penglihatan lain.
• Focal symptom tergantung area otak yang terkena atau
rusak.
• Ro CT :
– lesi jelas kelihatan apabila di kortex
– pelebaran system vembrikel
– odema luas sekitar lesi metastasis (patognomonis)
Head CT-Scan
Treatment
• Elevasi kepala ringan
• Analgesik/antipiretik
• Radiasi  terapi utama dosis 4000-5000
cgy selama 4-5 minggu
• Steroid u/ edema dexamethason 4 x 5-10 mg/hari
• Manitol  1,5-2gr/kgBB/hari, 30-60 menit
• External ventriculotomy (ICPdrain)
• Internal ventriculomy (VP-Shunting)
• Tumor soliter  mungkin operasi
Kedaruratan Traktus Respiratarius

• Pleural Effusian
• Sumbatan jalan nafas bagian atas
Pleural Effusion
Penyebab :
• Metastasis pleura
– Ca Mamma
– Ca paru
– Lymphoma
• Obstruksi system lymphatic oleh karena
pertumbuhan tumor di mediastrium
• Pada ascites yang masif dan gagal jantung
• Klinis
– Sesak napas yang progresif, redup padaperkusi,
bising napas menurun/ilag pada hemitorax ipsilat,
egophoni
• ThoraxFoto
– Cairan intra plural (posisi tegak)

Diagnosis
Treatment

• Thoracentesis can be safely performed at the level of


the posterior ICS 6-7, 1000 - 1500 mL (< 20 mL/KgBB)
• Gradual drainage of the fluid is prudent to avoid
postexpansion pulmonary edema
• Sering kali residif, bila residif pasang drain thorac dan
pleurodesis
Pleurodesis
• Dilakukan bila produksi drain < 100 mL
• Instilasi lidocaine (Xylocaine, 3 mg/kg or up to 250 mg)
melalui drain + analgetik + sedatif
1. Bleomycin (60 U in 50 mL of dextrose 5%)
2. Talc (5 g suspended in 100 mL of normal saline)
• Pasien disarankan tidur miring kakan dan kiri
• Setelah 1 - 2 jam kemudian drain diklem
• Setelah 24 jam drain dilepas
• Terapi pada tumor primer dapat mengurangi pleural effusion
Obstruksi jalan napas bagian atas
Etiologi:
• Pertumbuhan tumor
– Pendorongan
– Infiltrasi
– Tumbuh primer
• Komplikasi operasi
– Tracheomalacia
Sering pada lymphoma maligna, thymus, Ca tyroid, Ca
larynx
– Haematoma
Pada operasi besar daerah leher : RND dll
Diagnosis
• Adanya tumor dileher atau pasca operasi
• Dispneu
• Stridor inspiratoir
• Wheezing, batuk-batuk

Ro
• Foto leher AP/L
• Endoscopy (?)
Treatment
• Bersihkan jalan napas (mucolitic + O2)
• Intubasi
• Krikotirotomi
• Trakheostomi
Problematik Trakheostomi
• Timing
• Trakheostomi terpaksa menembus masa
tumor
• Perawatan post operatif diruangan
Kedaruratan Onkologi pada GIT /
Abdomen

• Obstruksi saluran pencernaan


• Perforasi
• Perdarahan
• Ascites
Obstruksi GIT
Disebabkan oleh :
• Tumor primer pada saluran cerna termasuk limfoma.
• Metastasis peritoneal misalnya pada ca ovarium
yang menyebabkan perlengketan-perlengketan.
(peritoneal carsinomatosis)

• Gejala : adalah gejala obstruksi yang sesuai dengan


letak obstruksi apakah letak rendah atau letak tinggi.
Diagnosis

• Gejala klinis tanda-tanda obstruksi/ileus atau


akibat obstruksi seperti dehidrasi dan asidosis.
• Rontgenologis : plain foto abdomen dua posisi
yang dapat memperlihatkan pelebaran usus-usus
dan adanya air fluid level.
Treatment
• Rehidrasi dan elektrolit koreksi
• Sementara pasang nasogastrik tube untuk dekompresi
• Release obstruksi dengan operasi dapat berupa :
– kolostomi
– bypass atau
– operasi definitif

 Tergantung keadaan penderita,jenis tumor dan stadium


serta persiapan peralatan waktu itu.
 Terapi definitive untuk kankernya dilakukan sekaligus jika
memungkinkan.
Perforasi Saluran Pencernaan
pada Keganasan
Perforasi ini dapat disebabkan :

• Nekrosis tumor sendiri dalam perjalanan


penyakitnya, atau disebabkan oleh keadaan
obstruksi nya
• Akibat terapi radiasi atau khemoterapi yang
diberikan.
Prinsip mengatasi keadaan ini sama dengan perforasi akibat
lain,disamping pengobatan tumor primernya

• perbaiki keadaan umum


• melakukan operasi berupa reseksi bagian perforasi dengan
berikut tumornya yang umumnya bersifat paliatif saja. Jenis
operasinya tergantung dari jenis tumor, stadiumnya dan
lokasi sumbatan.

 Pada keadaan yang berat terkadang sukar untuk berbuat


sesuatu.
ASCITES
Etiology
• akibat “ peritoneal carcinomatosis “
• biasanya terjadi pada Ca ovarium,Ca mamma atau
keganasan gastrointestinal
• eksudasi dari cairan intra peritoneal akibat
implantasi sel tumor pada peritonem atau akibat
obstruksi system lymphatic sub diafragma
• Pada yang masif merupakan keadaan yang
mengancam.
Diagnostic
• Tumor primernya diketahui
• adanya cairan intra abdominal,perut membuncit
(Shifting dullness)
• keluhan penuh dan tidak enak dapat disertai
anorexia,nausia dan gangguan pernafasan
• keganasan dibuktikan dengan pemeriksaan cytology
cairan ascites.
Treatment
• Mengobati tumor primernya
• Paracentisis hanya mengurangi keluhan,dan
ini bukan terapi, karena cairan ascites
biasanya segera dapat terakumulasi kembali
• Pada kasus yang jarang dilakukan
“peritoneovenous shunting “ (Hoekstra)
INFEKSI
• Penderita kanker termasuk dalam kasus
immunocompromised
• Infeksi sangat mudah terjadi pada penderita
kanker
• Apabila leukosit pada darah tepi < 1000/mm3,
keadaan ini sangat berbahaya
Faktor predisposisi untuk terjadinya infeksi :

• Umum
– Usia tua,alkoholisme,perokok berat, diabetes mellitus, defisiensi
imunitas Congenital atau yang didapat.
• Khusus
1. Rusaknya natural barier (ulserasi pada kulit atau mukosa)
2. Adanya obstruksi pada GIT, traktus respiratorius atau saluran kemih.
3. Radiasi
4. Sitostatik
5. Defisiensi imunitas berupa : neuropenia,defek pada t.limfosit
monocleus paghosit, penurunan B cell lymphosite.
6. Pembedahan terutama yang ekstensif.
Jenis-jenis mikroorganisme :

• infeksi bakterial
• infeksi viral
• infeksi mikosis/jamur
Diagnosis

• Demam pada penderita kanker,dengan


hitung lekosit rendah (leukopenia berat)
• Diagnosis dini tumor fever hanya jika
infeksi sudah benar-benar disingkirkan
Treatment
1. Antibiotika broadspektrum harus segera diberikan,apabila
kultur resistensi test sudah ada. Umumnya infeksi bacterial
pada penderita kanker adalah oleh karena gram
Negatif(echerichiacolli, pseudoimonas aeroginosa,
klebsiella, pneumonia, enterobakter, proteus, siresia
marcesseus).
2. Pemberian transfusi granulosit dipertimbangkan bila
granulositopenia tidak ada Perbaikan dalam beberapa hari.

• Apabila demamnya persistent,kultur negatif dan sudah


menerima antibiotika yang adekwat maka pikirkan infeksi
disebabkan oleh jamur atau parasit atau tuberkulosis.
EMERGENSI METABOLIK
Tumor Lysis Syndrome
• Leukemia -esp ALL
• Lymphoma - esp Burkitt’s
• High tumor burden
• High LDH
• Fast growing tumors
• Start of therapy
Tumor Lysis Syndrome
• Hyperuricemia
• Hyperphosphatemis
• Hyperkalemia
• Concommitant hypocalcemia
Treatment
• Allopurinol
• Hydration - 2 times maintenance, without
potassium
• Dialysis if needed
Treatment
• Recommended dose:
- PO: 100 mg/m2/dose TID (max 800 mg/day)
- IV: 200 mg/m2/day in 1-3 divided doses,
each infused over 60 minutes
• 20 mg IV lasix
• 1 amp D50
• 10 units regular insulin
HIPERKALSEMIA
• Hiperkalsemia adalah keadaan kadar kalsium
dalam darah yang meningkat.Keadaan ini
dapat disebabkan oleh metastasis tulang yang
massif : sering terjadi pada Ca mamma
lanjut,Ca paru,multiple myeloma,renal cell ca.
Gejala-gejala
• Nausea,muntah,konstipasi,poliuri
• Kelelahan,gelisah sampai koma

 Harus dicurigai keadaan hiperkalsemia pada


penderita kanker,yang kelihatan gelisah sampai
comatous
 Diagnosis pasti dibuat dengan pemeriksaan
kadar kalsium darah
Pengobatan
 Rehidrasi untuk mengembalikan volume darah dan
meningkatkan glomerular filtrasi agar terjadi ekskresi Ca.
 Diberikan diuretic agar ekskresi Ca bertambah.
 Beri mithromycin 25 mg/kg untuk forced diuresis terapi.
 Kontrol jangka panjang :
 Oral fosfat
 Diit rendah Ca
 Glucocortiroid
 Prostaglandin antagonist
Kesimpulan
• Dalam perjalanan penyakit kanker dan
penatalaksanaannya, dapat terjadi keadaan yang
dinamakan kedaruratan dalam onkologi
• Perlu kecermatan dalam menegakkan diagnosis
kedaruratan dalam onkologi ini dan memerlukan
terapi yang cepat, tepat dan adekuat dalam upaya
“life saving dan prevent disability”

Anda mungkin juga menyukai