Anda di halaman 1dari 13

Pengaruh Tingkat Pemahaman dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepatuhan Peserta JHT

(Jaminan Hari Tua) (Studi pada Kantor BPJS Kesehatan Cabang Kota Balikpapan)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Di Indonesia pelayanan publik menjadi permasalahan yang mendapatkan perhatian paling

utama. Begitu juga jika berbicara mengenai asuransi. Asuransi menjadi penting ketika

seseorang mengalami resiko baik itu sakit, kecelakaan, tidak dapat bekerja, meninggal

ataupun dihari tuanya. Pada masa sekarang ini sudah banyak perusahaan asuransi yang

menawarkan program kesehatan dan keselamatan. Akan tetapi, perusahaan asuransi tersebut

biasanya hanya ditunjukan untuk kalangan menengah keatas. Sehingga perusahaan asuransi

yang ada belum dapat menjadi solusi bagi perusahaan dalam menjamin keselamatan tenaga

kerjanya. Oleh sebab itu, diperlukan jaminan dari pemerintah agar para tenaga kerja

mendapat pengawasan dalam pekerjaannya atau perlindungan disetiap harinnya.

BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan) merupakan Badan

Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan

jaminan pemeliharaan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama untuk Pegawai

Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan

beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya ataupun rakyat biasa. Setiap warga negara

wajib mengikuti BPJS sesuai ketentuan Pasal 14 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011

tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Untuk perusahaan diwajibkan untuk

mendaftarkan karyawannya mengikuti BPJS, sedangan untuk orang atau keluarga yang tidak

bekerja pada perusahaan wajib mendaftarkan diri dan anggota keluarganya pada BPJS. Dan
untuk warga miskin nantinya BPJS akan ditanggung pemerintah sebagai Program Bantuan

Iuran.

Sesuai dengan amanat undang-undang, tanggal 1 Januri 2014 PT

Jamsostek akan berubah menjadi Badan Hukum Publik. PT Jamsostek

(Persero) yang bertransformsi menjadi BPJS (Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan tetap dipercaya untuk

menyelenggarakan program jaminan sosial tenaga kerja, yang meliputi

salah satunya adalah Jaminan Hari Tua (JHT). Dalam penelitian yang dilakukan

oleh (Husni, 2016) tentang tingkat kepatuhan akan membayar iuran BPJS menyatakan bahwa

lebih separoh (50%) masyarakat kota Padang tidak patuh dalam pembayaran iuran peserta

BPJS kesehatan mandiri.

Pada tahun 2017 BPJS Ketenagakerjaan mencatat, 30 persen peserta masih menunggak

pembayaran iuran. Saat ini, jumlah anggota yang terdaftar mencapai 24,3 juta peserta.

Selain itu, di lapangan masih banyak perusahaan dikategorikan bermasalah, sehingga perlu

ditindaklanjuti oleh tenaga Wasrik BPJS Ketenagakerjaan. Ada lima kondisi kasus dimana

perusahaan dikategorikan sebagai perusahaan bermasalah, yaitu perusahaan yang masih

belum mendaftar (Perusahaan Wajib Belum Daftar/PWBD), Perusahaan Daftar Sebagian

(PDS) Tenaga Kerja, PDS Upah, PDS Program, dan Perusahaan yang memiliki piutang

iuran.

Laporan dari peserta tentang ketidakpatuhan perusahaan telah mencapai 55 ribu kasus.

Pelaporan tersebut disampaikan oleh peserta secara anonim, sehingga menjamin kerahasiaan

identitas peserta. Dari jumlah tersebut sebanyak 7 ribu kasus telah ditangani oleh tenaga

Wasrik.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Husni, 2016) mengenai pemahaman tentang

peraturan BPJS menyatakan bahwa bahwa sebagian besar (70%) dari responden tidak

mengerti atau tidak paham tentang sanksi dan peraturan dalam menggunakan BPJS

kesehatan mandiri serta pemahaman tentang pentingnya BPJS. Keadaan masyarakat yang

tidak menganggappenting untuk membayar iuran untuk membayar iuran BPJS dikarenakan

pola perikehidupan yang tidak baik dalam masyarakat, mempengaruhi

ketidakmandirianseseorang sehingga mempengaruhi etos kerja seseorang. Banyak yang

berfikir bahwa masa depan urusan nanti, yang terpenting adalah memenuhi kebutuhan

sekarang. Budaya seperti inilah yang dapat mempengaruhi rendahnya kesadaran masyarakat

dalam membayar premi BPJS kesehatan lain yang lebih menjadi prioritas. Hal ini

menunjukkan bahwa kepatuhan peserta JHT dapat dipengaruhi oleh pentingnya pemahaman

mengenai BPJS.

Semakin baik tingkat kualitas pelayanan yang diberikan oleh pihak BPJS

Ketenagakerjaan, maka semakin puas konsumennya. Sedangkan semakin buruk kualitas

pelayanan yang diberikan, maka semakin rendah tingkat kepuasan yang di dapatkan oleh

konsumen. Hal tersebut juga dapat menjadi salah satu faktor dari kepatuhan peserta JHT.

Menurut KEPMENPAN Nomor 63 Tahun 2003, standar pelayanan, sekurang-kurangnya

meliputi: (1) Prosedur; (2) Waktu Penyelesaian; (3) Biaya/ tarif; (4) Produk Pelayanan; (5)

Sarana dan Prasarana; dan (6) Kompetensi Petugas Pemberi Pelayanan. (Warsono, 2017)

menyatakan bahwa sub dimensi yang dinilai peserta penting dalam kualitas pelayanan, akan

tetapi masih kurang dalam pelayanannya adalah yaitu mengenai kecepatan pelayanan,

ketepatan jadwal pencetakan RSJHT, kesederhanaan prodesur pelayanan yang tidak rumit,
kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki petugas sangatlah penting dapat dilihat dari

lancarnya penyampaian informasi kepada peserta serta pengetahuan dan pemahaman peserta.

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan diatas mengenai fenomena yang

terjadi, maka penulis tertarik ingin melakukan suatu penelitian mengenai kepatuhan peserta

Jaminan Hari Tua (JHT) pada Kantor BPJS Kesehatan Cabang Kota Balikpapan. Serta

penulis ingin memperoleh gambaran dan fakta mengenai kepatuhan peserta Jaminan Hari

Tua (JHT) dengan faktor-faktor yang telah diuraikan diatas yaitu tingkat pemahaman serta

kualitas pelayana. Penelitian ini ditulis dengan judul skripsi “Pengaruh Tingkat

Pemahaman dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepatuhan Peserta JHT (Jaminan Hari

Tua) (Studi pada Kantor BPJS Kesehatan Cabang Kota Balikpapan)”.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah tersebut dapat diidentifikasikan masalah dalam penelitian

sebagai berikut

1. Apakah tingkat pemahaman berpengaruh terhadap kepatuhan peserta Jaminan Hari Tua

(JHT)?

2. Apakah kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepatuhan peserta Jaminan Hari Tua

(JHT)?

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian yang dilakukan fokus terhadap tiga hal yaitu tingkat pemahaman, kualitas

pelayanan dan kepatuhan peserta JHT. Tingkat pemahaman disini yang dimaksud adalah
pemahaman terhadap aturan BPJS terkait JHT mulai dari persentase iuran hingga aturan dalam

melakukan penarikan sebagaimana diatur dalam Pelaturan presiden No.12 Tahun 2013 tentang

jaminan kesehatan dan peta jalan JKN (Roadmap jaminan kesehatan nasional). Kualitas pelayana

yang dimaksud adalah terkait dengan bagaimana sejauh mana peserta JHTpuas terhadap kualitas

pelayanan yang diberikan oleh BPJ Cabang Kota Balikpapan. Sedangkan kepatuhan disini yang

dimaksud adalah apakah peserta tetap membayar iuran BPJS sebagaimana semestinya. Dalam

penelitian ini akan dilihas sejauh mana tingkat pemahaman dan kualitas pelayanan berpengaruh

terhadap kepatuhan peserta BPSJ tersebut.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang ada, maka tujuan yang hendak

dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris adanya pengaruh tingkat

pemahaman dan kualitas pelayanan terhadap kepatuhan peserta JHT BPJS kota Balikpapan.

1.4.2 Manfaat Penelitian

Manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Manfaat empiris yang diharapkan dari penelitian ini yaitu penelitian ini diharapkan dapat

memberikan hasil pengujian dan analisis data empiris mengenai pengaruh tingkat

pemahaman dan kualitas pelayanan terhadap kepatuhan perta JHT BPJS kota Balikpapan.

2. Secara praktis. Bagi pihak BPJS, adanya penelitian ini akan menambah pengetahuan

mengenai faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kepatuhan peserta JHT dalam

pembayaran iuran. Kedua, dapat menjadi acuan untuk mengembangkan sebuah strategi
yang dapat meningkatkan tingkat kepatuhan, sehingga dapat membantu dalam

pengambilan keputusan.

1.5 Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini terdiridari tiga bab dengan setiap babnya saling berhubungan.

Sistematika penulisan skripsi ini akan disajikan sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini membahas dan mengulas fenomena yang telah menjadi dasar dalam suatu

penelitian, yaitu menyusun rumusan masalah yang akan dibuktikan dalam suatu

penelitian. Bab ini juga menyajikan tujuan yang akan dicapai dan menyajikan

manfaat yang diharapkan dapat diberikan kepada pihak-pihak yang membutuhkan

dari hasil penelitian serta sistematika penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Bab ini membahas mengenai kajian pustaka yang akan digunakan untuk

menjabarkan tepro-teori yang telah digunakan dalam penelitian, serta menyajikan

penelitian-penelitian terdahulu yang digunakan sebagai literatur awal dalam

menyusun hipotesis, pengertian tingkat pemahaman, kualitas pelayanan, dan

tingkat kepatuhan. Bab ini juga menjelaskan hipotesis yang digunakan dalam

penlitian.

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENEITIAN

Bab ini menjelaskan mengenai objek yang digunakan dalam penelitian termasuk

didalamnya sampeldan populasi, teknik pengambilan sampel dengan karakteristik

tertentu sehingga memenuhi kriteria yang diharaokan. Jenis dan sumber data yang

digunakan adaah data primer yang diperoleh memalui kuisioner yang akan
diberikan kepada responden yang memenui kriteria, pada bab ini juga dijelaskan

terkait prosedur pengumpulan data dan teknik analisis data yang akan digunakan.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan terkait hasil penelitian meliputi didalamnya deskripsi sampel

yang digunakan. Pengujian hipotesis menggunakan uji t uji F dan uji analisis

regresi berganda. Hasil uji hipotesis tersebut keudian dijelaskan dan di kaitkan

dengan teori pada bab sebelumnya.

BAB 5 PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari seluruh hasil penelitian. Bab ini juga memuat saran

terkait dengan penelitian berikutnya.

BAB 2

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1 Kerangka Teori dan Literatur

2.1.1 BPJS

2.1.2 Progarm JHT

2.1.3 Kualitas Pelayanan

2.1.4 Tingkat Kepatuhan

2.2 Pengembangan Hipotesis

2.2.1 Tingkat Pemahaman terhadap Tingkat Kepatuhan

2.2.2 Kualitas Pelayanan terhadap Tingkat Kepatuhan

2.3 Kerangka Konseptual


BAB 3

OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

3.1.1 Profil

3.1.2 Struktur Organisasi

3.2 Deskripsi Variabel

3.2.1 Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen atau disebut juga variabel terikat merupakan variabel hasil atau

variabel yang dipengaruhi atau variabel yang tergantung pada variabel lain. Variabel terikat

dalam penelitian ini adalah tingkat kepatuhan (Y)

3.2.2 Variabel Independen (X)

Variabel independen atau disebut juga variabel bebas adalah variabel yang

mempengaruhi variabel lain. Terdapat 2 (dua) variabel bebas dalam penelitian yaitu tingkat

pemahaman (X1) dan kualitas pelaanan (X2).

3.3 Definisi Operasionel Variabel

3.3.1 Tingkat Kepatuhan (Y)

3.3.2 Tingkat Pemahaman (X1)

3.3.3 Kualitas Pelayanan (X2)

343 Desain Penelitian


Berdasarkan pada rumusan masalah yang telah ditetapkan, pendekatan penelitian yang

digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode survey. Pendekatan

kuantitatif dipilih karena pendekatan ini menekankan pada pengujian hipotesis untuk

menentukan hubungan antar variabel. Sedangkan metode survey dipilih karena dirasa paling

tepat dalam mencari data terkait penelitian karena penelitian menggunakan kuisioner untuk

memperoleh data. Selanjutnya data yang telah diperoleh akan diolah dengan metode statistika

berdasarkan pengujian hipotesis dan koefisien determinasi dengan menggunakan SPSS 24.

3.4.1 Jenis dan Sumber Data

Berdasarkan variabel yang digunakan, penelitian ini menggunakan data primer. Data

primer merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung dari subernya. Dalam hal ini

penelitian menggunakan data primer yang diperoleh melalui kuisioner yang dibagikan kepada

beberapa responden. Jawaban dari kuisioner tersebut selanjutnya akan diolah sedem

3.4.2 Penentuan Jumlah Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah peserta JHT BPJS yang memanfaatkan

pelayanan pada BPJS cabang kota Balikpapan. Teknik pengambilan sampel adalah random

sampling (sampel acak). Yaitu metode penetapan sampel secara acak tanpa melihat kriteria

tertentu.

Kuisioner yang disebarkan adalah sebanyak 150 lembar kuisioner yang dilakukan selama 10

hari. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari terjadinya kuisioner diisi dua kali oleh orang

yang sama. Serta jumlah 150 dipilih untuk mengantisipasi kuisioner yang telah terisi namun tdak

dapat dijadikan sumber data karena kuisioner tidak diisi secara lengkap oleh responden.

3.4.3 Metode Pengumpulan Sampel


Metode pengumpulan data atau sampel dalam penelitian ini menggunakan media angket

atau kuisioner. Metode kuisioner ini dipilih karena sampel yang digunakan dalah peserta JHT

pada Kantor BPJS Cabang Kota Balikpapan. Dalam Hal ini kuisioner dibedakan menjadi 2 (dua)

bagian, yaitu:

1. Bagian I berisi tentang pertanyaan mengenai data umum responden mencakup

didalamnya nama, usia, usia pada saatpensiun, dan lama bekerja.

2. Bagian II berisi pertanyaan terkait pemahaman responden mengenai JHT, kepuasan

terhadap kualitas pelayanan, dan tingkat kepatuhan. Bentuk pertanyaan adalah tertutup

dan responden menentukan pilihan jawaban berdasarkan apa yang sudah ditentukan.

3.4.4 Metode Analisis Data

3.4.4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan uji reliabilitas yang digunakan untuk menguji tiap item pernyataan yang

terdapat pada angket yang dibuat oleh peneliti. Apabila item pernyataan sudah valid dan reliabel

maka item pernyataan pada angket tersebut sudah bisa digunakan untuk mengumpulkan data.

Selanjutnya data tersebut akan dideskripsikan. Pengujian validitas dan reliabilitas akan dilakukan

setelah angket disebarkan kepada responden.

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kepercayaan atau kesungguhan responden

menjawab pertanyaan. Tujuan dari pengujian ini adalah kekonsistenan hasil ukur apabila diuji

lebih dari satu kali. Pengujian reliabilitas dengan menggunakan teknik cronbach’s alpha dengan

nilai koefisien alpha > 0,6 [ CITATION Gha13 \l 1033 ] maka dikatakan reliabel. Hasil pengukuran

yang memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi akan mampu memberikan hasil yang terpercaya.

3.4.4.2 Analisis Regresi Linier Berganda


Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda. Analisis

regresi linier berganda dilakukan untuk menganalisis besarnya pengaruh variable bebas (X)

terhadap variabel terikat (Y) apakah variabel independen berhubungan positif atau negatif dan

untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami

kenaikan atau penurunan

3.4.4.3 Uji Koefisien Determinasi (R²)

determinasi adalah salah satu dari serangkaian alat statistik yang dapat digunkan untuk

mengetahui apakah terdapat pengaruh atau hubungan antara variabel yang diteliti [ CITATION

Alg09 \l 1033 ]. Koefisien determinasi (R²) bertujuan untuk mengetahui tingkat ketepatan terbaik

dalam analisis regresi. Pada analisis regresi akan menunjukan hasil antara nol sampai satu, jika

menunjukan angka nol maka artinya variabel eksogen tidak mempengaruhi variabel endogen.

Namun jika angka yang dihasilkan mendekati satu maka artinya variabel eksogen berpengaruh

terhadap variabel endogen.

Fungsi lain dari koefisien determinasi adalah untuk mengetahui presentase pengaruh variabel

eksogen terhadap variabel endogen atau sejauh mana variabel eksogen berpengarug terhadap

variabel endogen dalam penelitian dibandingakan dengan variabel lain diluar model penelitian.

3.4.5 Metode Penyajian Data

3.4.5.1 Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk memberikan suatu gambaran pada deskripsi

suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum, dan

range [ CITATION Gha13 \l 1033 ]. Tujuan dari analisis ini digunakan untuk menggambarkan data

dan sampel sebelum melakukan analisis data dalam menguji hipotesis.


3.4.6 Uji Statistik

3.4.6.1 Uji Statistik F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Derajat kepercayaan yang digunakan adalah

5%. Apabila nilai F hasil perhitungan lebih besar dari nilai F tabel maka hipotesis alternatif yang

menyatakan bahwa semua variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan tehadap

variabel dependen [ CITATION Guj03 \l 1033 ] . Jika probabilitas (signifikansi)> 0.05 (α) atau F

hitung < F tabel berarti hipotesis tidak terbukti maka H0 diterima H1 ditolak.

3.4.6.2 Uji Statistik t

Uji-t adalah jenis pengujian statistika untuk mengetahui apakah ada perbedaan dari nilai yang

diperkirakan dengan nilai hasil perhitungan statistika. Uji t  menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Hasil

uji t dapat dilihat pada tabel coefficients pada kolom sig (significance).  Jika probabilitas nilai t

atau signifikansi < 0.05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas

terhadap variabel terikat secara parsial. 

3.5 Rencana Waktu, Anggaran Biaya, dan Sumber Daya yang Dibutuhkan

DAFTAR PUSTAKA
https://www.ojk.go.id/id/kanal/iknb/regulasi/dana-pensiun/peraturan-
pemerintah/default.aspx (Diakses pada 2/4/2019 pikul 11.41)
https://www.ojk.go.id/id/kanal/iknb/regulasi/dana-pensiun/peraturan-keputusan-
menteri/default.aspx
https://www.ojk.go.id/id/kanal/iknb/regulasi/dana-pensiun/undang-undang/Default.aspx
https://www.ojk.go.id/id/kanal/iknb/regulasi/dana-pensiun/peraturan-
bapepam/Default.aspx
https://www.ojk.go.id/id/kanal/iknb/regulasi/dana-pensiun/surat-edaran-ojk/Default.aspx
http://www.jamsosindonesia.com/cstatistic/view/jaminan-hari-tua-jht-jamsostek_3
https://katadata.co.id/berita/2019/01/28/bpjs-ketenagakerjaan-targetkan-21-juta-peserta-
baru-tahun-ini
https://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/page/Program-Jaminan-Pensiun.html
https://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/berita/18005/2017,-Jumlah-Peserta-BPJSTK-
Capai-25,6-Juta
https://finance.detik.com/moneter/d-3425674/bpjs-ketenagakerjaan-kejar-perusahaan-
bermasalah

Anda mungkin juga menyukai