Anda di halaman 1dari 8

Nama : Dikky Salie

Nim : 235030801111028

Fakultas : Fakultas Ilmu Administrasi

Cluster : 2

Permasalahan Kesejahteraan Kebijakan Program BPJS Kesehatan Dalam


Masyarakat Di Indonesia

Pendahuluan

Di Indonesia sekarang ini masih ada banyak permasalahan yang terjadi


di masyarakat mengenai kurangnya kesejahteraan di berbagai faktor, seperti
kurangnya kesejahteraan hak asasi manusia di Indonesia, kurangnya
pendidikan di Indonesia,kurangnya lowongan pekerjaan di Indonesia, serta
minimnya kesejahteraan dalam bidang kesehatan di Indonesia. Permasalahan
yang dimaksud dalam hal ini yaitu masih banyaknya oknum dalam masyarakat
yang masih memanfaatkan kesulitan orang lain demi kepentingan pribadi nya.
Hal itu terjadi karena, kurangnya rasa empati yang ada dalam diri para oknum
sehingga mereka dengan mudah merebut dan tidak memikirkan hak
masyarakat. Salah satu faktor mengapa hal tersebut terjadi karena kurangnya
aturan yang tegas pemerintah. Contoh yang bisa diambil paling berdampak
yaitu ketidakadilan perlakuan para tenaga kesehatan terhadap masyarakat
yang sakit antara masyarakat miskin dan kaya. Perlakuan itu sangat terlihat
jelas pada perbedaan perlakuan antara keduanya. Mulai dari pelayanan,
penanganan, hingga biaya.

Isi

Perlakuan itu ada di dalam salah satu program pemerintah yaitu BPJS
( Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). BPJS adalah lembaga di Indonesia
yang mengelola program jaminan sosial seperti asuransi kesehatan,
ketenagakerjaan, dan sektor lainnya. Sejauh ini, masih terjadi beberapa
permasalahan yang perlu diatasi oleh instansi pemerintah, seperti beberapa
permasalahan yang masih perlu diperhatikan oleh pemerintah. Yaitu,

1. Defisit Keuangan: Salah satu permasalahan utama yang dihadapi


oleh BPJS adalah defisit keuangan. Karena jumlah klaim pelayanan
kesehatan yang diajukan oleh peserta melebihi penerimaan iuran,
BPJS seringkali mengalami kesulitan dalam mengelola keuangan dan
membayar klaim secara tepat waktu.

2. Terjadi peningkatan Iuran: Upaya untuk mengatasi defisit keuangan


sering kali berujung pada kenaikan iuran bagi peserta. Kenaikan
iuran ini dapat menjadi beban tambahan bagi masyarakat dengan
daya beli terbatas, yang dapat memicu protes dan ketidakpuasan.

3. Kualitas Pelayanan: Terkadang, kualitas pelayanan kesehatan yang


diberikan oleh fasilitas yang bekerja sama dengan BPJS masih belum
memadai. Lama waktu tunggu, sedikit ketersediaan obat, dan fasilitas
yang kurang memadai adalah beberapa masalah yang dihadapi oleh
peserta BPJS.

4. Beban Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan: Rumah sakit dan


fasilitas kesehatan sering mengeluhkan keterlambatan pembayaran
klaim oleh BPJS, yang dapat mempengaruhi likuiditas mereka dan
kemampuan untuk memberikan pelayanan yang berkualitas.

5. Ketidakpastian Program: Perubahan kebijakan dan ketidakpastian


mengenai kelanjutan program BPJS kadang-kadang mempengaruhi
partisipasi dan kinerja penyelenggaraan program jaminan sosial.

6. Korupsi dan Penyalahgunaan Dana: Ada laporan mengenai kasus


korupsi dan penyalahgunaan dana di BPJS, yang dapat merugikan
peserta program dan citra lembaga.

7. Tingkat Kepesertaan: Meskipun sudah ada program wajib bagi


pekerja formal untuk menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, masih
banyak pekerja informal yang belum tercover oleh program ini.

8. Kapasitas Manajemen: BPJS sebagai lembaga mungkin perlu terus


memperkuat kapasitas manajemennya dalam mengelola program
jaminan sosial yang kompleks dan besar.

Memang, saat ini pemerintah terus memperbaiki segala


permasalahan yang terjadi di masyarakat. Walaupun masih banyak
keluhan dari masyarakat yang merasa masih dibeda-bedakan dalam
hal pelayanan,dan penanganan.
Tidak jauh-jauh permasalahan yang dialami seperti pengguna
BPJS selalu merasa dianaktirikan. Selain itu, proses yang lama saat
memasuki rumah sakit membuat pasien selalu khawatir tidak
mendapatkan penanganan yang sepadan dan takut tidak
mendapatkan kamar.
Berikut merupakan beberapa opini atau pendapat para ahli
terhadap BPJS.
1. Hasbullah
Menurut Hasbullah adalah BPJS Kesehatan merupakan jawaban
atas kegagalan asuransi kesehatan swasta dalam memberikan
pelayanan kesehatan. Ia menilai BPJS Kesehatan sangat
membantu masyarakat Indonesia yang membutuhkan layanan
kesehatan
2. Ria Irawan
Menurut Ria Irawan adalah pasien yang telah mendapatkan
manfaat dari BPJS Kesehatan. Ia mendaftar program tersebut
pada Agustus 2014 dan menjalani operasi pengangkatan rahim
pada September 2014. Ia menyatakan telah mengikuti semua
prosedur dan persyaratan dalam menggunakan BPJS Kesehatan
dan merasa puas dengan layanan tersebut.
3. Kementrian Kesehatan
Menurut kementrian kesehatan adalah bahwa BPJS Kesehatan
merupakan program yang sangat penting bagi masyarakat
Indonesia, terutama masyarakat yang tidak mampu membayar
asuransi kesehatan swasta.
4. Ombudsman RI
Menurut ombudsman RI adalah banyak menerima pengaduan
terkait praktik diskriminatif beberapa fasilitas kesehatan terhadap
pasien BPJS Kesehatan. Mereka mendesak Kementerian
Kesehatan, manajemen BPJS Kesehatan, dan Badan Pengawas
Rumah Sakit untuk mengintensifkan pengawasan pelayanan di
fasilitas kesehatan agar pengguna BPJS Kesehatan tidak ditolak
oleh fasilitas kesehatan.
Secara keseluruhan, pendapat para ahli tentang BPJS
Kesehatan beragam. Sementara beberapa percaya bahwa BPJS
Kesehatan adalah program yang bermanfaat bagi masyarakat
Indonesia, yang lain menunjukkan beberapa masalah dan
tantangan yang terkait dengan pelaksanaannya. Hal ini penting
untuk diatasi agar BPJS Kesehatan dapat memberikan layanan
kesehatan yang berkualitas dan dapat diakses oleh seluruh
masyarakat Indonesia.
Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk mengatasi
permasalahan-permasalahan ini dengan melakukan perbaikan
dalam sistem dan proses operasional BPJS, mengoptimalkan
pengelolaan keuangan, meningkatkan pelayanan, serta
mengajukan reformasi kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Sebagai masyarakat saya juga dapat merasakan
program kesehatan tersebut (BPJS). Tetapi, ada beberapa
pendapat dan juga beberapa saran saya terhadap program
tersebut dan juga masukan kepada instansi pemerintah. Menurut
saya, program BPJS ( Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) itu
sudah cukup membantu untuk masyarakat kalangan bawah
hingga menengah karena dengan kebijakan didalamnya seperti
biaya yang lebih murah sangat diminati oleh masyarakat yang
sedang sakit. Tetapi, memang ada beberapa hal yang perlu
menjadi catatan penting kepada pembuat kebijakan BPJS
terutama pemerintah. Sedikit catatan penting saya mengenai
BPJS ini ialah, dimulai dari segi pelayanan nya, bagi saya
pelayanan pasien yang sedang sakit antara kalangan bawah,
menengah, maupun atas itu sangat terlihat sekali perbedaannya.
Bisa kita bandingkan pasien yang dirawat menggunakan BPJS
dengan pasien yang dirawat dengan menggunakan asuransi
ataupun tidak sama sekali, bisa kita lihat disini pelayanan yang
didapat oleh para pengguna BPJS tidak setara atau tidak adil
dengan para pasien yang tidak menggunakan BPJS atau hanya
menggunakan asuransi, mulai dari saat masuk rumah sakit jika
tidak menggunakan apapun sangat dihormati tetapi sebaliknya
pasien yang menggunakan BPJS terkadang direndahkan, tidak
dihormati, dan terkesan diabaikan.
Selain itu, ada juga mengenai penanganan. Bisa dikatakan
penanganan pada pasien BPJS itu terkadang sangat lama
dengan berbagai macam alasan tenaga kesehatan seperti, masih
menunggu data, masih mencari kamar kosong, hingga terkadang
para “oknum” tenaga kesehatan dengan mudah memberitahu
bahwa tidak ada kamar yang tersedia tanpa mau peduli dengan
kondisi pasien tersebut. Tetapi, berbeda dengan pasien tanpa
BPJS yang ditangani dengan luas hati dan sangat cepat tanggap.
Bisa dikatakan hal tersebut masih melekat dan masih terjadi
sampai sekarang di rumah sakit yang ada di Indonesia. Tetapi,
tidak semua rumah sakit seperti itu, ada juga rumah sakit yang
dengan senang hati selalu melayani pasiennya entah itu memakai
BPJS atau tidak. Selanjutnya, menurut saya, pemerintah harus
peka dan segera turun tangan menyikapi permasalahan tersebut
dengan sangat tegas dan memberikan beberapa kebijakan baru
kepada tenaga kesehatan agar tidak ada lagi oknum tenaga
kesehatan yang berani bertindak semaunya dan bersikap tidak
sopan kepada para pasien. Dibawah ini ada beberapa cara untuk
memperbaiki kebijakan program BPJS ( Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial).
1. Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas:
Salah satu masalah utama yang perlu diperbaiki adalah
transparansi dalam penggunaan dana oleh BPJS Kesehatan.
Diperlukan langkah-langkah untuk memastikan bahwa dana
yang dikumpulkan dari peserta digunakan dengan efisien dan
efektif. Menyediakan informasi yang lebih jelas tentang
bagaimana dana digunakan, termasuk anggaran untuk
pelayanan dan administrasi, dapat membantu membangun
kepercayaan peserta.

2. Peningkatan Kualitas Pelayanan:


Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan, perlu
dilakukan pemantauan secara terus-menerus terhadap
penyedia layanan kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS
Kesehatan. Audit rutin dan evaluasi kinerja penyedia layanan
dapat membantu memastikan bahwa standar pelayanan yang
ditetapkan dijaga dengan baik. Selain itu, penerapan sistem
pengaduan yang efektif dapat memberikan peserta
kesempatan untuk melaporkan masalah atau ketidakpuasan
terhadap pelayanan yang diterima.
3. Manajemen Risiko dan Pencegahan Penyalahgunaan:
BPJS Kesehatan perlu mengembangkan sistem manajemen
risiko yang lebih baik untuk mengantisipasi kemungkinan
masalah finansial atau operasional. Pencegahan
penyalahgunaan dana dan fraud juga harus menjadi prioritas.
Penerapan teknologi canggih seperti analisis data untuk
mendeteksi pola-pola yang mencurigakan dalam penggunaan
dana dapat membantu mengurangi risiko penyalahgunaan.

4. Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat:


Dalam upaya menjaga keberlanjutan program, BPJS
Kesehatan dapat melibatkan masyarakat dalam pengambilan
keputusan terkait kebijakan dan program. Mendorong
partisipasi aktif peserta dalam proses pengawasan dan
evaluasi pelayanan kesehatan dapat membantu menciptakan
rasa memiliki dan tanggung jawab bersama terhadap program
ini.

5. Inovasi Teknologi dan Efisiensi Administrasi:


Penerapan teknologi informasi dapat membantu meningkatkan
efisiensi administrasi BPJS Kesehatan. Penggunaan sistem
digital untuk administrasi peserta, klaim, dan pembayaran
kepada penyedia layanan dapat mengurangi potensi
kesalahan dan meningkatkan kecepatan proses.

Kesimpulan

Permasalahan yang dihadapi oleh Badan Penyelenggara


Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan merupakan tantangan
serius yang perlu segera diatasi demi memastikan
kelangsungan dan efektivitas program jaminan kesehatan di
Indonesia. Meskipun BPJS Kesehatan telah memberikan
akses pelayanan kesehatan kepada jutaan penduduk,
beberapa masalah mendasar seperti ketidaktransparan
penggunaan dana, rendahnya kualitas pelayanan, resiko
penyalahgunaan, serta tantangan keberlanjutan program,
menjadi fokus perhatian.
Manajemen risiko dan pencegahan penyalahgunaan dana
harus ditingkatkan untuk menjaga stabilitas program jangka
panjang. Partisipasi aktif masyarakat dalam pengambilan
keputusan serta pengawasan program dapat membantu
mengidentifikasi permasalahan dan memberikan masukan
berharga untuk perbaikan. Selain itu, inovasi teknologi perlu
diterapkan untuk meningkatkan efisiensi administrasi dan
mendukung pengawasan yang lebih baik.
Upaya perbaikan BPJS bukanlah sesuatu tugas yang mudah,
tetapi itu merupakan suatu tanggung jawab yang besar dan
sangat penting untuk memastikan bahwa setiap masyarakat di
negara Indonesia ini dapat mendapatkan akses pelayanan
kesehatan yang layak dan terjangkau serta mendapatkan
kesejahteraan. Dengan komitmen yang telah dibuat bersama-
bersama, transparansi, partisipasi masyarakat, serta inovasi,
permasalahan BPJS Kesehatan dapat diatasi demi
mewujudkan sistem jaminan kesehatan yang lebih kuat dan
berkelanjutan.
Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk mengatasi
permasalahan-permasalahan ini dengan melakukan perbaikan
dalam sistem dan proses operasional BPJS, mengoptimalkan
pengelolaan keuangan yang baik dan benar, meningkatkan
pelayanan, serta mengajukan reformasi kebijakan yang sesuai
dengan kemauan dan kebutuhan masyarakat. Hal ini menjadi
PR penting pemerintah untuk bisa berhasil menyejahterakan
semua masyarakat nya tanpa membeda-bedakan harta, ras,
keyakinan, maupun suku.
Perlu untuk diingat bahwa solusi atas permasalahan BPJS ini
membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak, termasuk
pemerintah, BPJS sendiri, penyedia layanan kesehatan, dan
masyarakat. Kombinasi dari perbaikan sistem, pengawasan
ketat, edukasi yang baik, dan transparansi dapat membantu
mengatasi sebagian besar permasalahan yang ada.

Daftar Pustaka
 https://www.mkri.id/index.php?
page=web.Berita&id=10742
 https://www.finansialku.com/kecewa-dengan-layanan-
bpjs-kesehatan-yang-buruk-bagaimana-solusinya/
 https://ombudsman.go.id/news/r/ombudsman-ri-
respons-banyaknya-keluhan-soal-bpjs-kesehatan
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai