Disusun oleh :
Nama : Nurul Izzatulil Hakim
Nim : 018.06.0016
Kelas :B
Kelompok 8
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-
Nya dan dengan kemampuan yang penulis miliki, penyusunan makalah SGD (Small
Group Discussion) LBM 1 yang berjudul ‘’ Tuan terpikat cuan karena cinta ‘’
dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini membahas mengenai hasil SGD lembar belajar mahasiswa (LBM)
1 yang berjudul ‘’Tuan terpikat cuan karena cinta ‘’ meliputi seven jumps step yang
dibagi menjadi dua sesi diskusi. Penyusunan makalah ini tidak akan berjalan lancar
tanpa bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. dr. Made Rika Anastasia P, S.Ked sebagai dosen fasilitator SGD 8 yang
senantiasa memberikan saran serta bimbingan dalam pelaksanaan SGD.
2. Sumber literatur dan jurnal ilmiah yang relevan sebagai referensi penulis dalam
berdiskusi.
3. Teman satu kelompok (kelompok 8) yang telah senantiasa memberikan dukungan
dan saran.
4. Keluarga yang penulis cintai yang senantiasa memberikan dorongan dan motivasi.
Mengingat pengetahuan dan pengalaman penulis yang terbatas untuk menyusun
makalah ini, maka kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat
diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Skenario
Seorang dokter yang bekerja di salah satu rumah sakit pemerintah menjual
vaksin secara ilegal kepada sekelompok warga di daerah tersebut yang seharusnya
belum mendapatkan jatah vaksin sesuai jadwal. Diketahui alasan dokter tersebut ingin
segera menikah karena tuntutan pasangannya, namun sang dokter kekurangan biaya
untuk melangsungkan pernikahan. Dokter tersebut dinyatakan sebagai tersangka
karena melakukan kegiatan vaksinasi yang tidak sesuai dengan peraturan yang
ditetapkan oleh pemerintah. Warga yang belum mendapatkan jadwal vaksinasi
diminta membayar biaya vaksin dan jasa penyuntikan terlebih dahulu dengan iming-
iming akan segera dilakukan vaksinasi. Menurut anda, apakah tindakan dokter
tersebut melanggar hukum kesehatan?
1.2 Deskripsi Skenario
1. Definisi hukum kesehatan
2. Peraturan undang-undang kesehatan
3. Jenis-jenis pelanggaran hukum kesehatan
4. Etika kedokteran
5. Hak dan kewajiban dokter-pasien
6. Pelanggaran yang ada diskenario
7. Prosedur dan pemerataan distribusi vaksinasi (covid-19)
8. Analisis perubahan peraturan perundang-undangan terkait vaksinasi covid-19
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi hukum kesehatan
a. UU RI NO. 23/1992 tentang Kesehatan Hukum Kesehatan adalah semua
ketentuan hukum yang berhubungan langsung dengan
pemeliharaan/pelayanan kesehatan. Hal tersebut menyangkut hak dan
kewajiban menerima pelayanan kesehatan (baik perorangan dan lapisan
masyarakat) maupun dari penyelenggaraan pelayanan kesehatan dalam segala
aspeknya, organisasinya, sarana, standar pelayanan medik dan lain-lain
(Purnama, 2017).
b. Anggaran Dasar Perhimpunan Hukum Kesehatan Indonesia (PERHUKI)
Hukum kesehatan adalah semua ketentuan hukum yang berhubungan
langsung dengan pemeliharaan atau pelayanan kesehatan dan penerapannya.
Hal ini menyangkut hak dan kewajiban baik dari perorangan dan segenap
lapisan masyarakat sebagai penerima pelayanan kesehatan maupun dari pihak
penyelenggara pelayanan kesehatan dalam segala aspek-aspeknya, organisasi,
sarana, pedoman standar pelayanan medic, ilmu pengetahuan kesehatan dan
hukum serta sumber-sumber hukum lainnya. Hukum kesehatan mencakup
komponen–komponen hukum bidang kesehatan yang bersinggungan satu
dengan lainnya, yaitu Hukum Kedokteran/Kedokteran Gigi, Hukum
Keperawatan, Hukum Farmasi Klinik, Hukum Rumah Sakit, Hukum
Kesehatan Masyarakat, Hukum Kesehatan Lingkungan dan sebagainya
(Purnama, 2017).
c. Prof.H.J.J.Leenen Hukum kesehatan adalah semua peraturan hukum yang
berhubungan langsung pada pemberian pelayanan kesehatan dan penerapanya
pada hukum perdata, hukum administrasi dan hukum pidana. Arti peraturan
disini tidak hanya mencakup pedoman internasional, hukum kebiasaan,
hukum yurisprudensi, namun ilmu pengetahuan dan kepustakaan dapat juga
merupakan sumber hukum (Purnama, 2017).
d. Prof. Van der Mijn Hukum kesehatan dapat dirumuskan sebagai kumpulan
pengaturan yang berkaitan dengan pemberian perawatan dan juga
penerapannya kepada hukum perdata, hukum pidana dan hukum administrasi.
Hukum medis yang mempelajari hubungan yuridis dimana dokter menjadi
salah satu pihak, adalah bagian dari hukum kesehatan (Purnama, 2017).
Kesimpulan
Hukum Kesehatan adalah semua ketentuan hukum yang berhubungan
langsung dengan pemeliharaan/pelayanan kesehatan. Hal tersebut menyangkut hak
dan kewajiban menerima pelayanan kesehatan (baik perorangan dan lapisan
masyarakat) maupun dari penyelenggaraan pelayanan kesehatan dalam segala
aspeknya, organisasinya, sarana, standar pelayanan medik dan lain-lain. Berdasarkan
diskusi kelompok kami terkait kasus diskenario, dapat disimpulkan bahwa dokter
tersebut melanggar hukum kesehatan, selain itu dokter tersebut juga melanggar
sumpah dokter.
DAFTAR PUSTAKA