Disusun oleh :
KELOMPOK SGD 2
Baiq Fahira Mentari
019.06.0015
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmatnya dan dengan kemampuan yang kami miliki, penyusunan makalah SGD
(Small Group Discussion) LBM 1 yang berjudul “AKU SAKIT KURANG CUAN”
yang dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
1. dr. Ronanarasafa, MHPE., FFRI sebagai dosen fasilitator SGD 2 LBM 1 yang
berjudul “AKU SAKIT KURANG CUAN” yang senantiasa memberikan
saran serta bimbingan dalam pelaksanaan SGD.
2. Sumber literatur dan jurnal ilmiah yang relevan sebagai referensi kami dalam
berdiskusi.
3. Keluarga yang kami cintai yang senantiasa memberikan dorongan dan
motivasi.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
harm to the patients” atau “Per primum non nocere” (Varkey, 2021). Etik
kedokteran mengatur masalah yang berhubungan dengan sikap para dokter
terhadap sejawat, masyarakat, pemerintah, dan penderita yang menjadi tanggung
jawabnya. Prinsip-prinsip etika biomedis yang diformulasikan oleh Beauchamp
dan Childress terdiri atas empat kaidah dasar, meliputi Autonomy, dimana pasien
berhak menentukan apa yang dilakukan terhadap tubuhnya, artinya berhak untuk
mendapat informasi dan pelayanan yang terbaik, dan ikut serta pada penentuan
tindakan klinik. Beneficence, dimana semua penyedia layanan kesehatan harus
berusaha untuk meningkatkan kesehatan pasien, dengan melakukan yang terbaik
untuk pasien dalam setiap situasi. Non maleficence, dimana dalam setiap situasi
penyedia layanan kesehatan harus menghindari tindakan yang menyebabkan
kerugian kepada pasien. Dan Justice atau eadilan dalam pemberian pelayanan
kesehatan (Henky, 2018).
Presiden Republik Indonesia pada tanggal 5 Oktober 2020 mengeluarkan
kebijakan yang tertuang di dalam Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2020
tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka
Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (covid-19). Di dalam pasal
3 ayat (1) sampai ayat (3) Permenkes 84 Tahun 2020 disebutkan bahwa
pelaksanaan vaksinasi covid-19 dilakukan oleh Pemerintah Pusat, yang kemudian
Pemerintah Pusat dalam melaksanakan vaksinasi covid-19 melibatkan Pemerintah
Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota, dan dalam
pelaksanaan vaksinasi covid-19 ini adalah gratis alias tidak dipungut biaya
(Rismana & Hariyanto, 2021).
2
masyarakat diluar wilayah kerja Puskesmasnya yang saat ini belum mendapatkan
jadwal vaksin. Pelanggaran yang kedua yang dilakukan adalah penyebaran
informasi palsu ke masyarakat dengan mengatakan jika dalam waktu dekat
masyarakat tidak divaksin maka akan terkena penyakit Covid-19 yang lebih parah
serta masyarakat tidak akan menerima bantuan dana kemiskinan dari pemerintah.
Atas perbuatan Dokter FS yang berusaha menguntungkan diri sendiri serta di dalam
menjalankan aksinya merupakan perbuatan suap-menyuap, termasuk kedalam
kategori tindak pidana korupsi. Perbuatan tersebut ialah melanggar hukum pidana
Indonesia (Hukum & Vol, 2022).
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
hubungan kekuatan politik, situasi sosial ekonomis, tradisi (pandangan keagamaan,
kesusilaan), perkembangan internasional, keadaan geografis. Sumber hukum
formil merupakan tempat atau sumber dari mana suatu peraturan memperoleh
kekuatan hukum. Ini berkaitan dengan bentuk atau cara yang menyebabkan
peraturan itu formal berlaku. Apabila dikaitkan dengan dua jenis sumber hukum
di atas, maka Pancasila termasuk sumber hukum yang bersifat materiil sedangkan
yang bersifat formil seperti peraturan perundang-undangan, perjanjian antarnegara,
yurisprudensi dan kebiasaan (Kunantiyorini, 2018).
2.1.3 Ruang Lingkup Hukum Kesehatan
5
medis yang dilakukan tersebut. Dan kewajiban yang berhubungan dengan standar
profesi kedokteran, yaitu dokter wajib bekerja sesuai dengan standar profesi
medis yang dipunyainya, artinya bahwa dokter dalam memberi pelayanan
kesehatan dituntut untuk senantiasa bertindak secara teliti dan seksama (Majelis
Kehormatan Etik Kedokteran Indonesia, 2004).
2.1.5 Definisi Vaksin
6
penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan dan tidak
menjadi sumber penularan (Rismana & Hariyanto, 2021).
7
menyebutkan bahwa pelaksanaan vaksinasi covid-19 dilakukan secara bertahap
sesuai dengan ketersediaan vaksin covid-19 (Rismana & Hariyanto, 2021).
8
menjadi program nasional dalam menanggulangi Pandemi Covid-19 yang tentu
tidak boleh diperjualbelikan (Hukum & Vol, 2022).
Menurut Pasal 372 KUHP “Barang siapa dengan sengaja dan melawan
hukum memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan
orang lain, tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan diancam
karena penggelapan, dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau pidana
denda paling banyak sembilan ratus rupiah”. Sedangkan dalam pasal 374 KUHP
berbunyi “Penggelapan yang dilakukan terhadap barang disebabkan karena ada
hubungan kerja atau karena pencarian atau karena mendapat upah untuk tu,
diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun” (Administrasi, 1938).
10
BAB III
KESIMPULAN
11
DAFTAR PUSTAKA
Administrasi. (1938). Biro Hukum dan Humas Badan Urusan Administrasi Mahkamah
Agung-RI. 5(1).
Henky, H. (2018). Pelayanan Etika Klinis. Jurnal Etika Kedokteran Indonesia, 2(2),
59. https://doi.org/10.26880/jeki.v2i2.17
Hukum, J., & Vol, K. A. (2022). Jurnal Hukum dan Kemasyarakatan Al-Hikmah Vol.
3, No. 2, Juni 2022 358. 3(2), 358–367.
Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Indonesia. (2004). Kode Etik Kedokteran dan
Pedoman Pelaksanaan Kode Etik Kedokteran Indonesia. Kode Etik Kedokteran,
29, 1024–1028.
Rismana, D., & Hariyanto. (2021). Perspektif Teori Sistem Hukum Dalam Kebijakan
Vaksinasi Di Tengah Pandemi Covid-19. Jurnal IUS Kajian Hukum Dan
Keadilan, 9(3), 592–606.
https://jurnalius.ac.id/ojs/index.php/jurnalIUS/article/view/951
12