Anda di halaman 1dari 9

Tugas Rangkuman Materi

Nama : Ni Luh Eka Aryatini


NIM : 119211089
Jurusan : Akuntansi Sore 2019
Mata Kuliah : ADVAN

KONSOLIDASI DAN MERGER


A.KONSOLIDASI
1. Pengertian Konsolidasi
Konsolidasi adalah penggabungan dua usaha atau lebih, dengan cara
mendirikan usaha baru dan membubarkan usaha lama tanpa
melikuidasinya terlebih dahulu.
Pengertian Konsolidasi Dalam Berbagai Bidang
Tedapat beberapa pengertian mengenai konsolidasi, diantaranya yaitu:
a. Konsolidasi adalah penggabungan usaha antara 2 perusahaaan atau lebih
dimana untuk meneruskan kegiatan usaha gabungan dibentuk
perusahaan baru dan semua perusahaan yang bergabung menghentikan
kegiatannya.
b. Konsolidasi adalah dua buah perusahaan yang bergabung bubar demi
hukum dan sebagai gantinya didirikan suatu perusahaan dengan nama
yang baru meskipun secara financial perusahaan baru tersebut
mengambil alih asset hak dan kewajiban dari 2 perusahaan yang bubar
tersebut.
c. Konsolidasi adalah peleburan 2 badan hukum menjadi 1 badan hokum
baru.
d. Menurut Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1999 tentang Merger,
Konsolidasi, dan Akuisisi Bank, yang dimaksud dengan Konsolidasi
adalah penggabungan dari 2 (dua) buah bank atau lebih, dengan cara
mendirikan Bank baru dan membubarkan Bank-bank tersebut tanpa
melikuidasi terlebih dahulu.
Disimpulkan bahwa konsolidasi merupakan suatu perbuatan
menggabungkan 2 (dua) atau lebih badan atau bank menjadi satu. Bila
merujuk pada PP No. 28 Tahun 1999 di atas, maka akibat hukum
konsolidasi akan menimbulkan satu badan hukum atau bank baru dengan
nama baru.
2. Ciri-Ciri Konsolidasi
Adapun ciri-ciri konsolidasi ialah sebagai berikut:
a. Terdapat dua atau lebih perusahaan yang meleburkan diri demi
membentuk perusahaan baru.
b. Perusahaan-perusahaan yang meleburkan diri tersebut bubar tanpa
adanya proses likuidasi.
c. Perusahaan baru yang terbentuk dari hasil peleburan harus memperoleh
status badan hukum yang baru.
d. Rancangan konsolidasi dan konsep akta konsolidasi harus disetujui oleh
RUPS di tiap-tiap perseroan.
e. Konsep akta konsolidasi yang telah disetujui oleh RUPS akan
dituangkan dalam akta konsolidasi yang dibuat di hadapan notaris dalam
bahasa Indonesia.
f. Perusahaan hasil konsolidasi akan memperoleh status badan hukum
pada tanggal diterbitkan keputusan Menhukham tentang perusahaan
yang meleburkan diri tanpa proses likuidasi.
g. Aktiva dan pasiva perusahaan yang meleburkan diri akan beralih ke
perusahaan baru hasil konsolidasi sesuai dengan titel umum.
3. Efek Konsolidasi
a. Kualitas, untuk meningkatkan pendapatan, media akan menekan angka
pengeluaran dengan cara mengurangi kualitas proses penulisan dan
penyuntingan
b. Kesamaan, demi menekan pengeluaran, satu konten berita akan lebih
mudah jika digunakan misalnya, untuk 7 jenis media yang berbeda yang
berada di bawah satu kepemilikan
4. Alasan Perusahaan Melakukan Konsolidasi
Ada beberapa alasan kenapa bank atau perusahaan memutuskan untuk
melakukan penggabungkan secara konsolidasi antara lain sebagai berikut
a. Masalah kesehatan
Jika bank telah dinyatakan tidak sehat oleh Bank Sentral maka biasanya
bank tersebut melakukan penggabungan dengan bank lain, pilihan
terbaik tentunya bergabung dengan bank lain yang sehat.
b. Masalah permodalan
Jika modal yang dimiliki suatu bank dirasa terlalu kecil sehingga sulit
untuk melakukan ekspansi usaha, maka bank tersebut bisa saja
bergabung dengan satu atau beberapa bank lain agar modal yang
dimilikinya menjadi besar sehingga lebih mudah untuk mengembangkan
usahanya.
c. Masalah manajemen
Manajemen yang kurang profesional akan membuat bank mengalami
kerugian terus-menerus dan sulit untuk berkembang. Hal ini akan
mendorong bank tersebut untuk melakukan konsolidasi dengan bank
lain yang kualitas manajemennya terkenal lebih profesional.
d. Teknologi dan administrasi
Bank yang memakai teknologi sederhana seringkali menjadi masalah.
Sebab di zaman sekarang ini teknologi sudah semakin canggih. Untuk
mendapatkan teknologi canggih modal yang diperlukan tentu saja tidak
sedikit. Karena itulah suatu bank lebih memilih untuk melakukan
penggabungan dengan bank lain yang teknologinya lebih canggih.
Demikian juga dengan bank yang sistem administrasinya masih
sederhana dan kurang teratur. Bank tersebut sebaiknya melakukan
konsolidasi dengan bank lain agar sistem administrasinya menjadi lebih
baik.
e. Ingin menguasai pasar
Ingin menguasai pasar juga bisa dijadikan alasan untuk melakukan
konsolidasi, alasan yang satu ini biasanya tidak diumumkan secara jelas
kepada pihak eksternal dan hanya diketahui oleh pihak-pihak yang
melakukan konsolidasi. Dengan adanya konsolidasi dari beberapa bank,
maka tentu saja jumlah cabang dan jumlah nasabah yang dimiliki akan
semakin bertambah. Tak hanya itu  saja, konsolidasi juga bisa
menghilangkan atau melawan bank pesaing yang ada.
5. Cara Perusahaan Melakukan Konsolidasi
Adapun tata cara melakukan konsolidasi ialah sebagai berikut:
a. Direksi perusahaan yang akan meleburkan diri harus menyusun usulan
rencana konsolidasi, usulan rencana ini harus disetujui oleh komisaris
dari masing-masing perusahaan.
b. Usulan rencana konsolidasi akan dijadikan bahan untuk menyusun
rancangan konsolidasi, rancangan ini disusun bersama oleh direksi
perusahaan yang akan melakukan peleburan.
c. Ringkasan dari rancangan konsolidasi harus diumumkan direksi dalam
dua surat kabar harian dan diumumkan kepada para karyawan secara
tertulis paling lambat dua minggu sebelum pemanggilan RUPS.
d. Rancangan konsolidasi dan konsep akta konsolidasi harus disetujui oleh
RUPS masing-masing perusahaan. Konsep akta konsolidasi yang telah
disetujui akan dituangkan dalam akta konsolidasi yang dibuat dihadapan
notaris dalam bahasa Indonesia. Jika sudah disahkan oleh notaris, akta
konsolidasi bisa digunakan sebagai dasar pembuatan akta pendirian PT
baru.
e. Direksi perusahaan harus mengajukan permohonan pengesahan akta
pendirian PT baru kepada Menkumham paling lambat dua minggu sejak
tanggal keputusan RUPS.
f. Menkumham memberikan tanda pengesahan paling lama 60 hari setelah
permohonan diterima, perusahaan yang meleburkan diri akan dianggap
bubar terhitung sejak tanggal akta pendirian PT baru hasil peleburan
disahkan oleh Menkumham.
g. Jika telah disahkan Menkumham, akta pendirian PT baru hasil peleburan
harus dimasukkan dalam daftar perusahaan dan diumumkan dalam
tambahan berita Negara RI.
6. Penyelesaian Sengketa Dalam Konsilidasi
Langkah-langkah penyelesaian sengketa sebagai berikut:
a. Pertama, penyelesaian diajukan dulu pada mediasi
b. Kedua, bila mediasi gagal, bisa dicoba mencari penyelesaian melalui
minirial.
c. Ketiga, apabila upaya ini gagal, disepakati untuk mencari penyelesaian
melalui kosolidasi,
d. Keempat, bila konsiliasi tidak berhasil, baru diajukan ke arbitrase.

B. MERGER
1. Pengertian Merger
Secara sederhana, merger adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan
melalui sebuah kesepakatan. Dari penggabungan ini terbentuk bisnis baru
dari hasil merger.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merger adalah diartikan dalam tiga
pengertian. Pertama merger adalah penyatuan usaha sehingga tercapai
pemilikan atau pengawasan Bersama. Kedua, merger adalah juga berarti
penggabungan dua atau lebih perusahaan di bawah satu kepemilikan.
Ketiga, merger adalah pengambilalihan seluruh aktiva atau passiva yang
dimiliki suatu perusahaan untuk digabungkan dengan perusahaan yang
mengambil alih atau perusahaan yang baru.
2. Jenis Merger
Ada beberapa jenis merger tergantung dari tujuan perusahaan-perusahaan
yang terlibat melakukan merger, antara lain:
a. Konglomerat
Merger ini dilakukan dua atau lebih perusahaan yang tidak saling
berhubungan secara aktivitas bisnis. Perbedaan tersebut bisa terletak
pada industri yang berbeda atau berada di wilayah geografis yang
berbeda. Merger konglomerat murni melibatkan dua perusahaan yang
sama sekali tidak punya persamaan. Merger konglomerat campuran
berupaya melakukan ekspansi produk atau pasar melalui merger dengan
melakukan operasi bisnis yang tidak berhubungan dengan bisnis aslinya.
Perusahaan-perusahaan dengan faktor-faktor yang tumpang tindih hanya
akan melakukan merger jika dirasa masuk akal dari sisi keuntungan
pemegang saham. Faktor-faktor tersebut antara lain sinergi, nilai
perusahaan, performa, dan pembelanjaan.
Contoh perusahaan hasil merger konglomerat adalah The Walt Disney
Company dengan American Broadcasting Company (ABC) pada 1995.
b. Kongenerik
Merger kongenerik juga dikenal dengan merger perluasan produk. Pada
jenis ini, terjadi proses penggabungan dua perusahaan yang bergerak di
pasar atau sektor yang sama. Kedua perusahaan tersebut memiliki
beberapa faktor yang bersinggungan, seperti teknologi, marketing,
proses produksi, dan research and development (R&D). Perluasan
produk diraih ketika lini produk baru dari sebuah perusahaan
ditambahkan ke lini produk yang sudah ada di perusahaan lainnya.
Ketika dua perusahaan berada di bawah satu perluasan produk yang
sama, mereka memperoleh akses terhadap kelompok konsumen yang
lebih besar, selanjutnya berdampak kepada market share.
Contoh merger kongenerik adalah Citigroup dengan Travelers Insurance
pada 1998.
c. Perluasan Pasar
Merger ini terjadi ketika dua perusahaan yang memproduksi barang atau
jasa yang sama saling bergabung. Walaupun menjual produk yang sama,
mereka berkompetisi di pasar yang berbeda. Perusahaan yang terlibat
perluasan pasar mencari potensi akses ke pasar yang lebih luas dan basis
klien yang lebih besar lagi.
d. Horizontal
Merger horizontal terjadi saat dua perusahaan dalam industri yang sama
bergabung. Keduanya saling berkompetisi dalam menghasilkan produk
yang sama. Merger semacam ini lazim ditemui di industri yang tidak
banyak memiliki perusahaan. Sehingga tujuan merger adalah untuk
menciptakan bisnis yang lebih besar, market share yang lebih tinggi, dan
skala ekonomi yang lebih luas mengingat kompetisi semakin ketat.
Contoh merger horizontal adalah perusahaan mobil Daimler-Benz dan
Chrysler pada 1998.
e. Vertikal
Ketika dua perusahaan yang memproduksi bagian atau jasa untuk
sebuah produk merger, hal itu disebut dengan merger vertikal. Merger
vertikal terjadi ketika dua perusahaan yang beroperasi pada level yang
berbeda dalam satu rantai pasokan yang sama menggabungkan
operasional mereka. Merger semacam ini meningkatkan sinergi melalui
berkurangnya biaya produksi. Salah satu contoh merger vertikal yang
dikenal adalah ketika provider internet America Online (AOL) merger
dengan konglomerat media Time Warner pada 2000.
3. Alasan dilakukannya merger
Setiap langkah bisnis tentu didasari oleh alasan tertentu, apalagi keputusan
besar seperti merger. Umumnya, merger dilakukan karena beberapa alasan
di bawah ini.
a. Mencapai sinergi
Merger adalah salah satu cara untuk mencapai sinergi. Pasalnya, setelah
merger, perusahaan bisa mendatangkan keuntungan yang lebih besar
bagi para pemegang saham. Apabila dapat bekerja dengan kompak,
sinergi akan tercapai sehingga mendorong meningkatnya nilai bisnis
sebuah perusahaan hasil merger. Selain sinergi pendapatan yaitu
bertambahnya revenue karena ekspansi pasar, diversifikasi produk, dan
lain sebagainya, perusahaan merger juga dapat mendorong terbentuknya
sinergi biaya. Entitas perusahaan baru bisa mengeluarkan biaya lebih
rendah berkat proses merger. Mengapa demikian? Karena skala ekonomi
perusahaan mungkin meningkat, perusahaan jadi mempunyai akses
terhadap teknologi tertentu, ataupun kemungkinan eliminasi biaya
tertentu.
b. Menekan risiko dari diversifikasi
Pada titik tertentu, perusahaan perlu melakukan diversifikasi, baik
diversifikasi produk maupun operasional. Sayangnya, langkah
diversifikasi tidak bisa dilaksanakan begitu saja sebab risiko kerugian
yang ditanggung perusahaan umumnya tidak kecil. Misalnya,
perusahaan X sudah lekat dengan citra produk tertentu. Namun,
penjualan produk tersebut sudah mulai stagnan sebab sudah mencapai
titik akhir dalam life cycle produk sehingga perlu melakukan
diversifikasi. Tidak menutup kemungkinan diversifikasi dari produk
tersebut kurang diminati oleh konsumen. Merger menjadi salah satu
strategi manajemen risiko saat perusahaan akan melakukan diversifikasi.
Setelah merger, perusahaan dapat lebih leluasa menjalankan
diversifikasi dengan memasuki pasar baru atau menawarkan produk
baru.
c. Mengakuisisi aset
Dalam perkembangan bisnis, terlebih pada era digital, perusahaan mulai
harus berpacu dengan kemajuan teknologi. Sayangnya, tidak semua
perusahaan bisa memiliki teknologi yang dibutuhkan. Saat sebuah
perusahaan mempunyai teknologi tertentu yang dibutuhkan oleh
perusahaan lainnya, biasanya langkah merger menjadi tawaran yang
berlaku di atas meja. Jika merger tersebut terjadi, kemungkinan
kebutuhannya memang mutual. Perusahaan A ingin mengakuisisi aset
berupa teknologi yang dimiliki perusahaan B, sedangkan perusahaan B
mungkin membutuhkan akses terhadap market yang lebih besar dan
sudah dimiliki oleh perusahaan A. Meskipun aset teknologi sering kali
menjadi alasan dua buah perusahaan melakukan merger, tetapi tentu
teknologi bukanlah satu-satunya aset yang dicari. Sebuah perusahaan
bisa memberikan tawaran merger kepada perusahaan target demi
mengakuisisi aset apa pun yang mungkin sulit dimiliki tanpa proses
merger.
d. Memperbesar kapasitas finansial
Persoalan finansial perusahaan memang kerap menjadi latar belakang
bagi berbagai keputusan penting, tidak terkecuali merger. Untuk
menyelamatkan situasi keuangan yang kurang baik, merger dapat
menjadi solusi. Namun, tidak harus sebuah perusahaan ada di posisi
keuangan yang tidak baik terlebih dahulu untuk melakukan merger.
Sebagai contoh, jika perusahaan ingin memperbesar kapasitas produksi
yang sudah pasti perlu kapasitas finansial lebih besar, merger juga layak
dipertimbangkan.
e. Penyesuaian pajak
Ada perusahaan yang memiliki kewajiban pajak cukup besar. Di sisi
lain, terdapat perusahaan dengan kompensasi atas kerugian pajak yang
juga cukup besar. Nah, bila kedua perusahaan tersebut bergabung akan
dilakukan konsolidasi untuk total kewajiban pajaknya. Biasanya,
perhitungan hasil akhir pajak yang wajib dibayarkan akan lebih kecil
dibandingkan saat masing-masing perusahaan berdiri secara mandiri.
4. Manfaat merger
Kedua perusahaan bersedia bergabung menjadi sebuah entitas baru tentu
karena ada keuntungan yang diperoleh. Jika tidak, masing-masing
perusahaan pasti lebih memilih beroperasi secara independen saja.
a. Meningkatkan market share
Market share adalah persentase penjualan yang diperoleh sebuah
perusahaan pada sektor industri tertentu. Angka market share
didapatkan dengan menghitung penjualan perusahaan dalam periode
waktu tertentu dibandingkan dengan total penjualan sektor industri
tersebut. Dengan demikian, setiap perusahaan memiliki market share
tersendiri. Saat dua perusahaan bergabung, maka perusahaan
gabungannya akan memiliki market share yang lebih besar daripada
masing-masing perusahaan tersebut.
b. Menurunkan biaya operasional
Ada berbagai strategi yang bisa ditempuh perusahaan untuk menekan
biaya operasional. Salah satunya dengan membeli bahan baku dalam
jumlah besar sehingga mendapat potongan harga dari pemasok.
Pembelian bahan baku dalam jumlah besar erat sekali kaitannya dengan
kapasitas produksi serta kapasitas finansial sebuah perusahaan. Sebab
itu, merger adalah salah satu cara untuk menekan biaya operasional
melalui perbesaran kapasitas finansial dan produksi.
c. Mencegah replikasi dan eliminasi kompetitor
Sudah bukan rahasia lagi, dalam sebuah sektor industri, beberapa
perusahaan mungkin memproduksi produk yang serupa atau bahkan
sama dengan produk yang kamu tawarkan. Kamu memang sulit
mengontrol munculnya replikasi atau duplikasi produk, tetapi kamu bisa
mencegahnya dengan merger. Jika kamu bergabung dengan perusahaan
yang memproduksi produk serupa, secara tidak langsung kamu telah
mengeliminasi kompetitor.
d. Ekspansi bisnis ke area baru
Banyak perusahaan ingin memperluas bisnisnya. Jika memungkinkan,
tentu setiap perusahaan ingin bisnisnya tersebar di sebanyak mungkin
daerah. Sayangnya, tidak semua perusahaan mempunyai resource
memadai untuk menjalankan perluasan bisnis. Ketika kamu ingin
ekspansi ke daerah baru, merger dengan perusahaan yang telah
beroperasi di daerah tersebut bisa menjadi pertimbangan. Dengan
begitu, kamu jadi memiliki sumber daya mumpuni untuk mulai
beroperasi di area baru tersebut.
e. Menghindari kebangkrutan
Jika bisnis terus-menerus mengalami kerugian, pailit atau kebangkrutan
merupakan kenyataan pahit yang tidak terhindarkan. Sebelum bisnis
ditutup akibat bangkrut, sebaiknya kamu mempertimbangkan untuk
merger dengan perusahaan yang memiliki kapasitas finansial lebih baik.      
5. Risiko Merger
Walaupun menawarkan banyak keuntungan, ada pula risiko merger yang
harus diperhatikan perusahaan.
a. Kewajiban pembayaran dan utang
Setelah dimerger, kewajiban pembayaran dan utang menjadi tanggung
jawab kedua belah pihak. Termasuk di antaranya pembayaran kepada
vendor yang masih terutang.
b. Beban operasional
Beban operasional jangka pendek akan bertambah. Hal ini disebabkan
proses penggabungan usaha.
c. Perbedaan budaya kerja
Corporate culture atau budaya kerja bisa menimbulkan masalah di
kemudian hari. Sistem dan prosedur masing-masing perusahaan akan
membutuhkan adaptasi dalam waktu yang tidak sebentar.
6. Contoh Merger
Baik perusahaan berskala besar maupun usaha kecil dan menengah dapat
melakukan merger bila langkah tersebut diperlukan. Namun, untuk melihat
dampak positif merger, mari kita melihat contoh merger pada perusahaan-
perusahaan yang sudah mapan.
 Bank Syariah Indonesia
Keputusan merger yang masih hangat baru saja terjadi pada awal 2021.
Proses merger ini melibatkan tiga bank BUMN besar yaitu BRI Syariah,
Bank Mandiri Syariah, dan BNI Syariah. Ketiga entitas bank milik
pemerintah tersebut bergabung menjadi Bank Syariah Indonesia dengan
total aset lebih dari 240 triliun.
 Toyota Astra Motor
Toyota, salah satu importir kendaraan dengan produk unggulannya MPV
yang banyak diminati di Indonesia.   Sesungguhnya Toyota yang kamu
kenal saat ini merupakan merger dari empat perusahaan, yakni PT
Toyota Astra Motor, PT Toyota Mobilindo, PT Multi Astra, serta PT
Toyota Engine Indonesia.
 PT Lippo Karawaci
Lippo group bisa dikatakan salah satu contoh merger perusahaan yang
sangat sukses. PT Lippo Karawaci merupakan gabungan dari delapan
perusahaan yang beberapa namanya pasti tidak asing di telingamu.
Kedelapan perusahaan tersebut adalah PT Lippo Karawaci, PT Lippo
Land Development, PT Aryaduta Hotels, PT Siloam Healthcare, PT
Sumber Waluyo, PT Kartika Abdi Sejahtera, PT Metropolitan
Tatanugraha, dan PT Anaggadipa Berkat Mulia. 

Sumber:
https://majoo.id/solusi/detail/merger
https://www.modalrakyat.id/blog/apa-itu-merger
https://money.kompas.com/read/2021/10/09/074259726/apa-itu-merger-
perusahaan-definisi-manfaat-jenis-dan-contohnya?page=all

Anda mungkin juga menyukai