Anda di halaman 1dari 16

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di dalam dunia ekonomi dan bisnis, istilah seperti akuisisi, merger dan
konsolidasi sudah sangat lazim untuk kita dengar. Ketiga hal ini sangat diperlukan
sebagai strategi dalam dunia korporasi demi memperkuat struktur perusahaan,
terutama perusahaan raksasa di kota-kota besar. Jika ditilik lebih dalam lagi,
ketiganya memiliki penafsiran yang sangat berbeda walau terdengar serupa.
Banyak sekali alasan mengapa perusahaan melakukan akuisisi, merger dan
konsolidasi. Namun, tak banyak yang tahu bagaimana prosedur hokum terkait
dengan ketiga kegiatan tersebut. Ketika sebuah perusahaan melakukan salah satu
dari kegiatan-kegiatan tersebut, mereka tentulah meninjau dari beberapa aspek.
Hal ini diperlukan agar kelak perusahaan yang dilebur, digabung atau diambil alih
tidak terlikuidasi oleh para likuidator. Ketiga perbuatan hukum tersebut akan
mengakibatkan perubahan kendali atas perusahaan.
Mengingat masih awamnya pengetahuan masyarakat akan hukum yang
berlaku ketika sebuah perusahaan akan melakukan kegiatan akuisisi, merger atau
konsolidasi, kelompok kami akan mengulas lebih dalam lagi mengenai topik yang
terkait khususnya di Indonesia pada era sekarang ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Alasan apa saja yang membuat suatu perusahaan melakukan kegiatan akuisisi,
merger dan konsolidasi?
2. Siapa saja pihak yang terkait secara langsung mengenai kegiatan akuisisi,
merger dan konsolidasi?
3. Bagaimana hukum bisnis yang berlaku di Indonesia mengenai kegiatan akuisisi,
merger dan konsolidasi?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui alasan perusahaan melakukan kegiatan akuisisi, merger dan
konsolidasi.

1
2. Mengetahui siapa saja pihak yang terkait dengan adanya kegiatan akuisisi,
merger, dan konsolidasi.
3. Mengetahui hukum bisnis yang berlaku di Indonesia mengenai kegiatan
akuisisi, merger dan konsolidasi.

1.4 Manfaat
1. Menambah wawasan mengenai kegiatan akuisisi, merger dan konsolidasi.
2. Mengasah kemampuan berpikir kritis dengan menganalisa kasus-kasus terkait
akuisisi, merger dan konsolidasi.

2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Merger
2.1.1 Pengertian
Pengertian merger secara umum adalah suatu proses penggabungan
dua perseroan dimana salah satunya tetap berdiri dan menggunakan
nama perseroannya sementara perseroan yang lain lenyap dan semua
kekayaannya dimasukkan ke dalam perseroan yang tetap berdiri
tersebut. Ada juga yang menjelaskan bahwa pengertian merger adalah
penggabungan dua perusahaan menjadi satu, dimana perusahaan yang
melakukan merger mengambil alih semua aset dan kewajiban
perusahaan yang menerima merger.
Merger adalah salah satu bentuk ekspansi eksternal perusahaan
dengan cara menggabungkan dua perusahaan atau lebih, dimana hanya
satu nama perusahaan yang tetap berdiri sedangkan perusahaan lainnya
bubar atas dasar hukum tanpa likuidasi terlebih dahulu. Proses merger
dapat digambarkan sebagai berikut:
Perusahaan A + Perusahaan B = Perusahaan A
(Maxmanroe.com, Pengertian
Merger: Tujuan, Jenis, dan Contoh
Perusahaan Merger, t.thn.)

2.1.2 Maksud dan Tujuan


Tentunya merger dilakukan karena ada tujuan dan alasan tertentu
yang ingin dicapai. Mengacu pada pengertian merger, adapun beberapa
tujuan merger adalah sebagai berikut:

1. Pertumbuhan atau Diversifikasi

Suatu perusahaan dapat melakukan merger atau akuisisi bila ingin


bertumbuh lebih cepat, baik ukuran, pasar saham, maupun diversifikasi
usaha.

2. Meningkatkan Dana

3
Jika suatu perusahaan ingin melakukan ekspansi internal, maka
salah satu cara untuk memenuhi dananya adalah melakukan ekspansi
eksternal dengan perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi.

3. Menciptakan Sinergi

Apabila suatu perusahaan melakukan merger dengan perusahaan


yang strukturnya atau bentuk usahanya sama akan menciptakan
keefisienan terhadap tenaga kerja dan fungsinya.

4. Pertimbangan Pajak
Pengeluaran untuk pajak bisa saja mengakibatkan kerugian bagi
suatu perusahaan. Perusahaan yang mengalami kerugian pajak dapat
meleburkan diri dengan perusahaan yang menghasilkan laba untuk
memanfaatkan kerugian pajak. Dalam hal ini perusahaan yang
melakukan akuisisi akan menaikkan kombinasi pendapatan sesudah
pajak dengan mengurangi pendapatan sebelum pajak dari perusahaan
yang telah diakuisisi.

5. Meningkatkan Keterampilan Perusahaan


Tidak semua perusahaan memiliki keunggulan dalam bidang
teknologi dan manajemen. Salah satu solusi untuk memperbaiki bidang
tersebut adalah melakukan merger dengan perusahaan yang dianggap
unggul dalam bidang-bidang tersebut.

6. Melindungi Diri dari Pengambilalihan


Setiap perusahaan berpotensi menjadi target pengambilalihan yang
tidak bersahabat. Pelaku merger mengakuisisi perusahaan lain, dan
membiayai pengambilalihannya dengan hutang, karena beban hutang ini
maka kewajiban perusahaan menjadi terlalu besar untuk ditanggung
oleh bidding firm yang berminat.

(Maxmanroe.com, Pengertian Merger: Tujuan, Jenis, dan Contoh Perusahaan Merger, t.thn.)

4
2.1.3 Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan Merger

Pengambilalihan melalui merger lebih sederhana dan lebih murah


dibanding pengambilalihan yang lain (Harianto dan Sudomo, 2001)

Kekurangan Merger

Dibandingkan akuisisi merger memiliki beberapa kekurangan, yaitu harus


ada persetujuan dari para pemegang saham masing-masing
perusahaan,sedangkan untuk mendapatkan persetujuan tersebut
diperlukan waktu yang lama. (Harianto dan Sudomo, 2001).

2.1.4 Hukum Bisnis Merger


Dalam sistem hukum Indonesia, tentang merger di atur oleh
peraturan perundang-undangan tertentu yang merupakan dasar
hukumnya. Peraturan perundang-undangan tersebut adalah :
a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas.
Undang-undang tersebut mengatur tentang merger, akuisisi, dan
konsolidasi mulai dari Pasal 102 sampai dengan Pasal 109 plus Pasal 76
mengenai kuorum dan voting dalam Rapat Umum Pemegang Saham
untuk merger, akuisisi dan konsolidasi. Dalam Undang-Undang tersebut
menggunakan istilah “penggabungan” untuk merger, “pengambil
alihan” untuk  akuisisi dan “peleburan” untuk konsolidasi. Misalnya
dalam pasal 102 ayat 1 yang berbunyi: “suatu perseroan atau lebih
dapat menggabungkan diri menjadi satu dengan perseroan yang telah
ada atau meleburkan diri dengan perseroan lain dan membentuk
perseroan baru.”
b. Undang-Undang Perbankan yang telah di ubah dengan Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 1998.

5
Dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan
terdapat satu pasal yang mengatur tentang merger, akuisisi dan
konsolidasi, yaitu Pasal 28 yang berbunyi :
a) Merger, konsolidasi, dan akuisisi wajib terlebih dahulu mendapat izin
pimpinan Bank Indonesia.
b) Ketentuan mengenai merger, konsolidasi dan akuisisi ditetapkan
dengan peraturan pemerintah.
c) Perundang-undangan di bidang perbankan selain Undang-Undang
Perbankan.
c. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 yang hanya
memperkenankan bank melakukan merger tanpa likuidasi, di mana
aktiva dan passiva bank yang melakukan merger atau konsolidasi
beralih karena hukum kepada bank hasil merger atau bank hasil
konsolidasi.
d.  KUH Perdata tentang Perjanjian.
Ada dua macam ketentuan dalam KUH Perdata khususnya buku ke-
III yang berlaku terhadap suatu merger, yaitu sebagai berikut
a) Ketentuan tentang perikatan pada umumnya
b) Ketentuan tentang perjanjian jual beli
e. Beberapa peraturan khusus sehubungan dengan status khusus dari
perusahaan atau bank yang akan merger.
a) Peraturan di bidang pasar modal.
Ketentuan di bidang pasar modal yang harus diikuti adalah
berkenaan dengan hal-hal, seperti prosedur, keterbukaan informasi,
aspek saham dan pasar sekunder, dan aspek perlindungan pemegang
saham publik.
b) Peraturan di bidang penanaman modal asing.
c) Peraturan hukum yang berkenaan dengan BUMN. (Harris, 2016)

2.1.5 Studi Kasus Merger


Sejak tahun 2007, Khazanah Nasional Berhad selaku pemilik saham di
Bank CIMB Niaga (yang sebelumnya adalah Bank Niaga) dan Bank Lippo
memutuskan untuk melakukan merger pada kedua bank tersebut untuk

6
mematuhi kebijakan Single Presence Policy (SPP) atau kebijakan
kepemilikan tunggal sebagai kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank
Indonesia (BI).
Merger antara Bank CIMB Niaga dengan Bank Lippo adalah merger
pertama terkait dengan adanya SPP tersebut.
Penandatanganan Kesepakatan Rencana Penggabungan CIMB Niaga dan
Bank Lippo dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2008. Setelah rencana
merger ditandangani, yang selanjutnya dilakukan adalah melaksanakan
Permohonan Persetujuan Rencana Penggabungan kepada Bank Indonesia
dan Penerbitan Pemberitahuan Surat Persetujuan Penggabungan yang
dikeluarkan oleh Kemetrian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Pada tanggal 1
November 2008 Bank Lippo telah resmi bergabung dengan Bank CIMB
Niaga dan saat ini Bank CIMB Niaga merupakan bank terbesar ke-5 di
Indonesia baik dari segi asset, pendanaan, kredit, dan luasnya jaringan
cabang. (CIMB, t.thn.)

2.2 Akuisisi
2.2.1 Pengertian
Pengertian akuisisi menurut definisi secara umum adalah perusahaan
yang melakukan akuisisi terhadap suatu perusahaan baik itu organisasi
publik ataupun privat yang pengakuannya diakui oleh perusahaan yang
mengakuisisi.

“Ada juga yang menyebutkan bahwa pengertian akuisisi adalah


pengambilalihan (takeover) atas kepemilikan saham atau aset suatu
perusahaan (acquiree) oleh perusahan lainnya (acquirer).”

Ada banyak alasan yang menyebabkan suatu perusahaan mengalami


akuisisi, salah satu contohnya adalah agar suatu perusahaan tidak
membuat usaha tersebut dari nol dengan meningkatkan keuntungan dan
meningkatkan pertumbuhan usaha yang sudah dijalankan.
(Maxmanroe.com, Pengertian Akuisisi: Tujuan, Manfaat, dan Klasifikasi
Akuisisi, 2019)

7
2.2.2 Maksud dan Tujuan
Setiap kegiatan atau tindakan pasti memiliki tujuan mengapa hal
tersebut dilakukan begitu juga dengan kegiatan akuisisi. Terdapat
beberapa tujuan akuisisi yaitu sebagai berikut:

1. Menambah Sinergi Perusahaan

Beberapa perusahaan yang terlibat akan mendapatkan keuntungan atau


nilai tambah perusahaan, hal ini terjadi karena dilakukannya kegiatan
akuisisi. Hal ini pula berlaku untuk perusahaan yang diakuisisi maupun
akuisitor.

2. Memperluas Pangsa Pasar

Perusahaan mengakuisisi suatu perusahaan yang mempunyai pangsa


pasar yang cukup luas sehingga berpengaruh pada perusahaan yang
melakukan akuisisi kedepannya.

3. Melindungi Pasar

Akuisisi berfungsi pula untuk mengurangi persaingan antar perusahaan


yang tentu saja terjadi bila semakin banyak perusahaan. Maka untuk
mengurangi pesaing, perusahaan melakukan akuisisi.

4. Mengakuisisi Produk Tertentu

Selain beberapa alasan tersebut akuisisi juga berfungsi untuk


mengembangkan suatu produk dari perusahaan lain.

5. Memperkuat Bisnis Utama

Maksud dan tujuan yang terakhir adalah akuisisi perusahaan yang


memiliki bisnis yang sama akan membuat bisnis inti ( core bussines)
semakin kuat dan besar.

(Maxmanroe.com, Pengertian Akuisisi: Tujuan, Manfaat, dan Klasifikasi Akuisisi, 2019)

2.2.3 Kelebihan dan Kekurangan


Kelebihan Akuisisi

8
Keuntungan-keuntungan akuisisi saham dan akuisisi aset adalah sebagai
berikut:

1. Apabila pemegang saham tidak menyukai tawaran bidding firm,


mereka dapat menahan saham nya dan tidak menjual kepada bidding
firm karena akuisisi saham tidak memerlukan rapat pemegang saham
dan suara pemegang saham.
2. Tidak diperlukan persetujuan manajemen perusahaan dalam akuisisi
saham, maka perusahaan yang membeli dapat berurusan langsung
dengan pemegang saham perusahaan yang dibeli dengan melakukan
tender offer.
3. Akuisisi saham dapat digunakan untuk pengambilalihan perusahaan
yang tidak bersahabat (hostile takeover) karena tidak memerlukan
persetujuan manajemen dan komisaris perusahaan .
4. Tidak ada halangan bagi pemegang saham minoritas jika mereka
tidak menyetujui akuisisi. Akuisisi Aset memerlukan suara pemegang
saham tetapi tidak memerlukan mayoritas suara pemegang saham
seperti pada akuisisi saham.
(Harianto dan Sudomo, 2001)
Kekurangan Akuisisi
Kerugian-kerugian akuisisi saham dan akuisisi aset sebagai berikut :
1. Akuisisi akan batal apabila cukup banyak pemegang saham minoritas
yang tidak menyetujui pengambilalihan tersebut. Pada umumnya
anggaran dasar perusahaan menentukan paling sedikit dua per tiga
(sekitar 67%) suara setuju pada akuisisi agar proses akuisisi terjadi.
2. Merger terjadi apabila perusahaan mengambil alih seluruh saham
yang dibeli.
3. Pada dasarnya pembelian setiap aset dalam akuisisi aset harus
secara hukum dibalik nama sehingga menimbulkan biaya legal yang
tinggi.

(Harianto dan Sudomo, 2001)

2.2.4 Hukum Bisnis Akuisisi

9
Untuk mengatur kegiatan akuisisi, pemerintah sudah menetapkan
beberapa peraturan agar kegiatan ini tidak keluar dari koridor
sebagaimana mestinya. Peraturannya adalah sebagai berikut:
a. Undang-Undang No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
b. Pasal 28 & 29 UU No 5 Tahun 1999 tentang Penggabungan, Peleburan,
dan Pengambilalihan.
c. Peraturan Pemerintah No 57 Tahun 2010 tentang Penggabungan atau
Peleburan Badan Usaha dan Pengambilalihan Saham Perusahaan yang
Dapat Mengakibatkan Terjadinya Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha
Tidak Sehat.
d.  Ketentuan-ketentuan lainnya*
Yang di maksud dengan ketentuan-ketentuan lainnya yaitu
dengan adanya ketentuan dalam perundang-undangan di bidang pasar
modal yang menyatakan bahwa apabila akuisisi tersebut (dalam hal ini
akuisisi saham) dilakukan terhadap perusahaan terbuka, maka dilakukan
dengan cara-cara sebagai berikut :
a) Harus dilakukan lewat pasar modal, biasanya juga dilakukan dengan
semacam “pengikatan” jual beli saham sebelum akuisisi tersebut
dilakukan.
b) Pada prinsipnya harus dilakukan lewat mekanisme khusus untuk itu,
yaitu tender offer. (Harris, 2016)

2.2.5 Studi Kasus


Dilansir dari merdeka.com, Kepala Biro Hukum, Humas dan Kerja Sama
Komis Pengawas Persaingan Usaha, Taufik Arianto menyatakan hokum
denda 2,8 miliar terhadap PT Nippon Indosari Corpindo Tbk yang
menjadi induk dari Perusahaan Sari Roti. Hal ini bermula dari
penyelidikannya terhadap terlambatnya pelaporan pengambilalihan
saham yang dilakukan oleh PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. Berdasar
pada pertimbangan fakta, data, penilaian, analisa dan kesimpulan yang
didapat, Majelin Komisi menetapkan Terlapor (PT Nippon Indosari
Corpindo Tbk) terbukti secara sah melakukan tindak pelanggaran

10
terhadap Pasal 29 ayat 3 UU No 5 Tahun 1999, Pasal 43 UU No 5 Tahun
1999 dan Pasal 5 PP No 57 Tahun 2010.

Oleh karena itu, KPPU menjatuhkan hukuman kepada PT Nippon


Indosari Corpindo Tbk untuk membayar denda sebesar Rp 2,8 miliar
yang harus disetorkan ke kas negara sebagai setoran pendapatan denda
pelanggaran di bidang satuan usaha kerja KPPU melalui bank
pemerintah dengan kode penerimaan 425812.

2.3 Konsolidasi
2.3.1 Pengertian
Pengertian konsolidasi secara umum adalah suatu tindakan
yang memiliki tujuan untuk menyatukan ataupun mempererat
hubungan antara dua pihak atau lebih, agar terciptanya
persatuan yang lebih kuat. Sementara pengertian konsolidasi
dalam bisnis adalah menyatukan dua perusahaan atau lebih
yang membentuk satu perusahaan baru, yang artinya dalam
perusahaan baru tersebut sudah tidak menerapkan hak dan
kewajiban yang sebelumnya digunakan pada masing-masing
perusahaan karena hak dan kewajiban tersebut sudah diambil
alih oleh perusahaan baru.

Beberapa ahli pun memiliki pandangan mengenai


pengertian konsolidasi, diantaranya sebagai berikut:

“Menurut Roman Nurbawa, arti konsolidasi adalah


pembubaran dua atau lebih perusahaan yang kemudian
digantikan dengan perusahaan baru yang secara finansial
mengambil alih semua aset yang dimiliki oleh perusahaan
yang dibubarkan tersebut.”

“Menurut Rudi Prasetya, arti konsolidasi adalah


pembubaran dua atau lebih perusahaan dan menggantinya
dengan suatu perusahaan yang baru. Setiap perusahaan
yang dibubarkan tersebut dileburkan menjadi satu
11
perusahaan.” (Maxmanroe.com, Arti Konsolidasi:
Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contoh Perusahaan Konsolidasi,
t.thn.)

2.3.2 Maksud dan Tujuan


Konsolidasi memiliki tujuan untuk meggabungkan satu
perusahaan dengan perusahaan lainnya sehingga
menghasilkan suatu perusahaan baru karena memiliki
beberapa alasan terkait dengan kondisi perusahaan. Beberapa
alasan tersebut adalah masalah kesehatan, permodalan,
manajemen, ingin mengambangkan teknologi dan
administrasi, dan ingin menguasai pasar. Setiap perusahaan
tentu ingin mengembangkan perusahaannya sendiri, maka
dari itulah perusahaan melakukan konsolidasi. (Tenia, 2018)

2.3.3 Kelebihan dan Kekurangan


Setiap suatu kegiatan pasti memiliki kelebihan dan
kekurangan termasuk dalam kegiatan konsolidasi perusahaan.
Beberapa kelebihan konsolidasi adalah perusahaan yang
melakukan konsolidasi akan lebih siap dalam mengalami
persaingan di dalam dunia bisnis karena penggabungan
beberapa perusahaan tersebut akan menghasilkan kekuatan
yang lebih. Selanjutnya adalah perusahaan yang telah
melakukan konsolidasi akan tetap bertahan meskipun kesulitan
modal, jika tidak melakukan konsolidasi mungkin saja
perusahaan akan mengalami likuidasi.

Setelah menguraikan kelebihan dari konsolidasi, yang


akan diuraikan selanjutnya adalah kelemahannya. Beberapa
kelemahannya adalah setelah melakukan konsolidasi,
perusahaan sebelumnya akan hilang. Selanjutnya butuh
waktu untuk mengenalkan perusahaan baru hasil dari
konsolidasi beberapa perusahaan kepada masyarakat dan
waktu penganalannya pun relatif panjang. (Aritonang, 2016)

12
2.3.4 Hukum Bisnis Konsolidasi
a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan
Terbatas.

b. Undang-Undang Perbankan yang telah di ubah dengan


Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998. (Harris, 2016)

2.3.5 Kasus Konsolidasi


Bank Bumi Daya (BBD), Bank Bapindo, Bank Dagang Negara
dan Bank Exim menyatakan telah berhasil melakukan kegiatan
konsolidasi terhadap perusahaannya dan berubah menjadi
Bank Mandiri. Hal tersebut mereka lakukan ditengah kesulitan
dalam menuntaskan masalah rumah tangga perusahaan saat
Indonesia mengalami krisis ekonomi. Mereka menyatakan
bahwa menghentikan usaha yang selama ini mereka bangun
merupakan suatu kegiatan yang sayang untuk dilakukan.
Salah satu protection yang dapat dilakukan terhadap
kemungkinan akibat krisis ekonomi pada saat itu hanyalah
dengan bersatu padu pada bank lain untuk melakukan
kegiatan konsolidasi. Kegiatan ini telah terbukti berhasil
menghasilkan Bank Mandiri yang saat ini menjadi urutan 5
besar bank terbesar di Indonesia dengan total asset mencapai
Rp 1,2 Triliun.

13
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas yang telah dipaparkan sebagai berikut:
3.1.1 Salah satu strategi untuk menjadi perusahaan besar dan mampu
bersaing dapat dilakukan dalam bentuk penggabungan usaha, yaitu
merger, akuisisi dan konsolidasi.
3.1.2 Dalam metode merger, akuisisi maupun konsolidasi memiliki
beberapa jenis yang memiliki kelebihan dan kekurangan, maupun
tujuan dari setiap perusahaan.
3.1.3 Merger, akuisisi maupun konsolidasi dilakukan agar perusahaan
dapat memenangkan persaingan, tumbuh dan berkembang serta
mendapatkan sinergi atau nilai tambah.
3.1.4 Dalam melakukan merger, akuisisi maupun konsolidasi banyak
kendala yang harus diatasi oleh perusahaan, seperti adanya
kebijakan yang telah ditetapkan oleh masing-masing perusahaan.
3.1.5 Dari studi kasus di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa
perusahaan di Indonesia melakukan penggabungan baik melalui
merger atau akuisisi adalah strategi pertumbuhan eksternal yang
bertujuan untuk meningkatkan sinergi perusahaan, memperluas
pasar, peningkatan kualitas SDM dan teknologi, serta mewujudkan
visi atau misi secara lebih optimal.

3.2 Saran
3.2.1 Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat membantu
pembaca mengenai merger, akuisisi dan konsolidasi
3.2.2 Disarankan kepada setiap perusahaan yang akan melakukan
merger, akuisisi dan konsolidasi harus memperhatikan hukum bisnis
yang berlaku dan memperhatikan budaya yang ada dalam
perusahaan tersebut.

14
Daftar Pustaka
(n.d.). Retrieved April 23, 2019, from PRODUK PERUNDANG-UNDANGAN REPUBLIK
INDONESIA: https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjAiai
r_eXhAhWMtY8KHQXMDh4QFjACegQIBBAB&url=http%3A%2F
%2Fperundanganri.bantulkab.go.id%2Funduh%2Fperaturan-pemerintah
%2F2010%2F57%2F220&usg=AOvVaw27oOqgrPOdQAj5vRPCXH2Z

(t.thn.). Diambil kembali dari http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/ln/2010/pp57-


2010bt.pdf

Arif, A. Y. (n.d.). Pengertian Hukum Bisnis Adalah: Latar Belakang, Sumber, Tujuan .
Retrieved from Rocket Manajemen: https://rocketmanajemen.com/pengertian-
hukum-bisnis/

Aritonang, S. (2016, Maret 2). Tujuan, Kelebihan, Kelemahan Dan Alasan Melakukan
Konsolidasi Atas Perusahaan. Dipetik April 16, 2019, dari General Knowledge
PENGETAHUAN UMUM: http://artonang.blogspot.com/2016/03/tujuan-kelebihan-
kelemahan-dan-alasan.html

CIMB. (t.thn.). Sejarah Perusahaan. Dipetik April 17, 2019, dari CIMB NIAGA:
https://www.cimbniaga.com/in/about-us/index.html

Denny, S. (2018, November 26). KPPU Denda Sari Roti Rp 2,8 Miliar. Diambil kembali dari
Liputan6: https://www.liputan6.com/bisnis/read/3743309/kppu-denda-sari-roti-rp-
28-miliar

Harris, M. (2016, Desember 26). Makalah-Merger-Akuisisi-dan-Konsolidasi. Dipetik April


24, 2019, dari http://maulinaharris.blogspot.com/2016/12/makalah-merger-
konsolidasi-dan-akusisi.html: http://maulinaharris.blogspot.com/2016/12/makalah-
merger-konsolidasi-dan-akusisi.html

Hukum, T. (2014, Agustus 24). Pengertian Hukum Bisnis Menurut Para Ahli. Diambil
kembali dari Tesis Hukum: http://tesishukum.com/pengertian-hukum-bisnis-
menurut-para-ahli/

Magnoliablack. (2018, April 11). Contoh Kasus Merger, Konsolidasi, Akusisi pada Bank.
Diambil kembali dari Everything:
http://magnoliablack890.blogspot.com/2018/04/contoh-kasus-merger-konsolidasi-
akusisi.html

Maxmanroe.com. (2019, April 22). Pengertian Akuisisi: Tujuan, Manfaat, dan Klasifikasi
Akuisisi. Diambil kembali dari Maxmanroe.com:
https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pengertian-akuisisi-adalah.html

Maxmanroe.com. (t.thn.). Arti Konsolidasi: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contoh Perusahaan


Konsolidasi. Dipetik April 16, 2019, dari Maxmonroe.com:

15
https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/arti-konsolidasi-adalah.html

Maxmanroe.com. (n.d.). Pengertian Merger: Tujuan, Jenis, dan Contoh Perusahaan


Merger. Retrieved from Maxmanroe.com:
https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pengertian-merger.html

Maxmanroe.com. (t.thn.). Pengertian Merger: Tujuan, Jenis, dan Contoh Perusahaan


Merger. Dipetik April 22, 2019, dari Maxmanroe.com:
https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pengertian-merger.html

OK, S. (2019, April 22). Kelebihan dan Kekurangan Merger dan Akuisisi. Diambil kembali
dari Saham OK: https://www.sahamok.com/kelebihan-dan-kekurangan-merger-
dan-akuisisi/

Tenia, H. (2018, Agustus). Pengertian Konsolidasi, Ciri, Alasan Perusahaan Melakukan


Konsolidasi, dan Cara Perusahaan Melakukan Konsolidasi . Dipetik April 17, 2019,
dari Vebma.com: https://www.kata.co.id/Pengertian/Konsolidasi/2770

16

Anda mungkin juga menyukai