PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ikan gabus adalah sejenis ikan predator yang hidup di air tawar. Nama ilmiahnya
adalah Channa striata. Ikan gabus memiliki kelebihan yakni tahan hidup di perairan yang
terbatas. Ikan ini sering dipasarkan dalam bentuk hidup. Ikan yang tergolong mahal ini
merupakan makanan favorit di pasar ikan, Maka dari itu di Indonesia khususnya sangat cocok
untuk membudidayakan ikan gabus ini karena banyak dimintai dan bisa diekspor keluar
negeri agar mendapatkan nilai jual yang lebih tinggi dan tentunya para pelaku disektor itu
sendiri bisa memperoleh keuntungan yang tinggi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah dari ikan gabus ?
2. Apa itu ikan gabus ?
3. Bagaimana teknik budidaya ikan gabus ?
4. Bagaimana pemijahan ikan gabus ?
5. Bagaimana pendederan ikan gabus ?
6. Bagaimana pembesaran ikan gabus ?
7. Bagaimana ciri, sifat, dan lingkungan hidup ikan gabus ?
8. Apa saja jenis-jenis ikan gabus ?
9. Apa manfaat ikan gabus bagi kesehatan ?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui apa itu ikan gabus.
2. Untuk mengetahui pemijahan ikan gabus.
3. Untuk mengetahui pendederan ikan gabus.
4. Untuk mengetahui pembesaran ikan gabus.
D. Manfaat Makalah
1. Kita bisa mengetahui apa itu ikan gabus.
2. Kita bisa mengetahui pemijahan ikan gabus.
3. Kita bisa mengetahui pendederan ikan gabus.
4. Kita bisa mengetahui pembesaran ikan gabus.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Ikan Gabus
Ikan gabus dalam Bahasa Makassar disebut juku’ balana’. Bagi orang Balang, Jeneponto dan
keturunannya sepanjang tujuh turunan, ikan gabus merupakan ikan yang paling dihindari
untuk dikonsumsi. Larangan untuk mengonsumsi bukanlah larangan agama, atau larangan
kesehatan tetapi larangan budaya. Bila tetap nekad atau sekedar mencoba-coba memakannya,
maka akan mengalami luka bisul pada kepala. Karena itu, hingga sekarang keturunan orang
Balang yang telah banyak menyebar di seluruh Indonesia sangat pantang mengonsumsi ikan
gabus.
Pada suatu ketika, datanglah seorang tamu kehormatan dari kerabat Kerajaan Binamu
berkunjung ke kampung Balang. Keluarga yang dikunjungi ingin memberi suguhan khas
orang Balang dengan menghidangkan ikan balana (ikan gabus) kepada tamu kehormatannya.
Maka kepala keluarga beserta pembantunya tersebut beranjak ke sungai yang tidak jauh dari
rumahnya. Segala keperluan penangkap ikan disiapkan seperti jala (jaring) dan alat pancing.
Dengan semangat yang besar, beranjaklah kepala keluarga tersebut dengan harapan dapat
menangkap ikan balana (gabus) untuk dihidangkan kepada tamunya. Sang tamu pun
menunggu dengan girang karena akan disuguhi ikan balana yang terkenal lezat, gurih
dan enak.
Sesampainya di tepi sungai, diperhatikan semua sisi sungai yang akan menjadi sasaran
penangkapan ikan balana’ (gabus). Sang kepala keluarga beserta pembantunya berusaha
menyisiri sungai berkali-kali, tetapi tidak satu pun ditemui ikanbalana’. Padahal ikan tersebut
pada hari-hari sebelumnya sangat banyak ditemukan di sungai tersebut dan menjadi ikan
favorit orang-orang Balang.
2
Setelah berjam-jam mencari ikan gabus yang tiba-tiba menghilang bak ditelan sungai, maka
dengan kesal sang kepala keluarga tersebut mengangkat sumpah: ”Saya tidak akan makan
ikan gabus sampai tujuh turunan !!!” Sejak itulah orang-orang Balang menganggap ikan
gabus sebagai ikan yang paling dihindari untuk dimakan karena mempermalukan sebuah
keluarga.
Dengan lesu bercampur malu, sang kepala keluarga beserta pembantunya itu bergegas
pulang. Perasaan malu bercampur kesal tampak pada raut mukanya. Malu karena ikan yang
dibanggakannya akan disuguhkan kepada tamunya, ternyata tidak terkabul. Ikan gabus itu
mendadak hilang dari dalam sungai (balang) tersebut.
Meski menjadi pantangan, tidak sedikit orang-orang Balang sendiri menganggap sumpah
tersebut tidak lagi berlaku karena silsilah mulai dari sang kepala keluarga yang mengangkat
sumpah tersebut sudah melewati tujuh turunan. Jadi yang hidup sekarang ini diperkirakan
generasi diatas tujuh turunan, alias delapan hingga sepuluh turunan. Karena itu, beberapa
keluarga mulai dan sudah mencoba mencicipi ikan gabus sebagai lauk.
3
kemoterapi sebagai salah satu pencegahan agar sel-sel tumor di tubuhnya tidak berkembang.
Pada kasus kemoterapi, efek samping yang ditimbulkan umumnya: rambut rontok dan mudah
lemas. Amir H yang selalu rutin mengonsumsi 6 kapsul per hari albumin ikan gabus
memperlihatkan kondisi menggembirakan.
Pada musim kawin, ikan jantan dan betina bekerjasama menyiapkan sarang di antara
tumbuhan dekat tepi air. Anak-anak ikan berwarna jingga merah bergaris hitam, berenang
dalam kelompok yang bergerak bersama-sama kian kemari untuk mencari makanan.
Kelompok muda ini dijagai oleh induknya.
Penyebaran
Ikan gabus menyebar luas mulai dari Pakistan di barat, Nepal bagian selatan, kebanyakan
wilayah di India, Bangladesh, Sri Lanka, Tiongkok bagian selatan, dan sebagian besar
wilayah di Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Keragaman Jenis
4
Gabus dan kerabatnya termasuk hewan Dunia Lama, yakni dari Asia (genus Channa) dan
Afrika (genus Parachanna). Seluruhnya kurang lebih terdapat 30 spesies dari kedua genus
tersebut.
Salah satu kerabat dekat gabus adalah ikan toman (Channa micropeltes), yang panjang
tubuhnya dapat melebihi 1 m dan beratnya lebih dari 5 kg.
5
Pemeliharaan larva dilakukan setelah 2 hari menetas hingga berumur 15 hari, dalam
akuarium yang sama dengan kepadatan 5 ekor/liter. Kelebihan larva bisa dipelihara dalam
akuarium lain. Pada umur 2 hari, larva diberi pakan berupa naupli artemia dengan frekwensi
3 kali sehari. Dari umur 5 hari, larva diberi pakan tambahan berupa daphnia 3 kali sehari,
secukupnya. Untuk menjaga kualitas air, dilakukan penyiponan, dengan membuang kotoran
dan sisa pakan dan mengganti dengan air baru sebanyak 50 persen. Penyiponan dilakukan 3
hari sekali, tergantung kualitas air.
5. Pendederan Ikan Gabus
Pendederan ikan gabus dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 200 m2;
keringkan selama 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan parit keliling dengan lebar
40 cm dan tinggi 10 cm; ratakan tanah dasarnya; tebarkan 5 - 7 karung kotoran ayam /
kotoran ternak; isi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar
4.000 ekor larva pada pagi hari; setelah 2 hari, beri 1 - 2 kg tepung pelet atau pelet yang telah
direndam untuk setiap hari; panen benih dilakukan setelah berumur 3 minggu.
6. Pembesaran Ikan Gabus di Kolam
Pemeliharaan ikan gabus untuk dibesarkan di kolam dengan cara sebagai berikut :
Siapkan kolam dengan ukuran tergantung keadaan lahan yang tersedia, biasanya ukuran
antara 2.500 M2– 5.000 M2; keringkan selama 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan
parit keliling dengan lebar 2 M dan tinggi 40 cm; ratakan tanah dasarnya; tebarkan 500 –
1.000 kg kotoran ayam / kotoran ternak; isi air setinggi 75 cm - 100 cm dan rendam selama 5
hari (air tidak dialirkan); tebar benih berumur 3 minggu sebanyak 5 ekor/M 2 pada pagi hari;
setelah itu beri pakan tambahan dengan dosis 3 – 5 % dari berat badan per hari; panen dapat
dilakukan setelah ikan gabus berumur 3 – 4 bulan (ukuran konsumsi).
1. Konstruksi kolam
Luas kolam pemijahan bervariasi antara 200 M2, tergantung ketersediaan lahan.
Kolam berbentuk persegi panjang dengan letak pintu pemasukan dan pembuangan
berseberangan secara diagonal. Tujuannya agar kolam bisa memperoleh air dari saluran
langsung dan pembuangannya pun bisa lancar. Debit air kolam minimal 25 liter/menit.
Pergantian air yang kotinyu akan berpengaruh positif terhadap proses pemijahan.
Bila lahannya sempit, bisa dibuatkan bak semen berukuran 2 mX 1 m x 1 m untuk pemijahan
6
induk betutu secara berpasangan. Namun, bila mau memijahkan beberapa pasang di lahan
terbatas bisa dibuat kolam tembok berukuran 4 m X 2 M X I M.
2. Persiapan kolam
Untuk kolam pemijahan seluas 200 m2, disiapkan induk yang rata-rata berukuran 300
g sebanyak 35-40 pasang. Sementara untuk kolam kecil, dengan luas 8 m2, dapat dimasukkan
induk sebanyak 3-4 pasang. Sebelum induk dimasukkan, kolam pemijahan dilengkapi dengan
sarang pemijahan berupa segitiga yang dibuat dari asbes. Ukuran panjang segitigiga 30 cm
yang diikat dengan kawat dan diberi pelampung untuk mengetahui keberadaannya..Induk
dimasukkan ke dalam kolam pemijahan setelah kolam terisi air setinggi 40-45 cm. Selama
proses pemijahan, sebaiknya kolam memperoleh pergantian air secara terus-menerus. Proses
pergantian air secara terus menerus ini terbukti mampu merangsang pemijahan hampir semua
jenis ikan secara alami.
3. Pemijahan
Tingkah laku pemijahan ikan gabus meliputi 5 tahap, yaitu membentuk daerah
kekuasaan, membuat sarang pemijahan, proses kawin, memijah dan meletakkan telurnya
pada sarang, dan menjaga telurnya.
Induk ikan gabus umumnya dikumpulkan dari alam sebab perlu waktu yang lama dan
pakan yang sangat banyak untuk menghasilkan induk di kolam.
7
Ciri Induk Ikan Gabus yang Berkualitas:
Betina : Badannya berwana lebih gelap.Bercak hitam lebih banyak. Papila urogenital
berbentuk tonjolan memanjang yang lebih besar. membundar, warnanya memerah saat
menjelang memijah. Ukurannya lebih kecil dibandingkan yang jantan pada umur yang
sama.Berbadan sehat.Dewasa.
Jantan : Badannya berwana lebih terang.Bercak hitam lebih sedikit. Papila orogenital
berbentuk segitiga, pipih, dan kecil.Pada umur yang sama ukurannya lebih besar daripada
betina.Berbadan sehat.Dewasa.
b. Penetasan Telur dan Perawatan Benih
Telur ikan betutu berbentuk lonjong, transparan. Ukurannya sangat kecil, kira-kira
hanya bergaris tengah 0,83 mm. Telur tersebut melekat pada dinding sarang. Setelah kontak
dengan air selama 10-15 menit, membran vitelinya akan mengembang terns dan panjang telur
meningkat sekitar 50 % hingga telur berukuran 1,3 mm.
Malachytgreen atau Metilen blue untuk mencegah jamur (fungi). Telur yang terserang
jamur akan tampak putih berbulu dan sebaiknya segera disifon agar tidak menulari telur yang
lain. Jumlah telur dalam setiap sarang berkisar 20.000- 30.000 butir. Telur tidak menetas
dalam waktu yang bersamaan. Biasanya, penetasan berlangsung 2-4 hari. Setelah telur
menetas, kekuatan aerator dikurangi. Adapun persentase telur yang menetas antara 80—90%
E. Pendederan
Pendederan dimaksudkan untuk memelihara larva yang baru menetas dan sudah habis
kuning telurnya (yolk sack) ke dalam kolam untuk memperoleh ikan yang seukuran sejari
(fingerling). Pendederan biasanya dibagi menjadi 2 bagian, yaitu pendederan I dan
pendederan II. Pendederan I dilakukan di dalam bak atau kolam yang lebih kecil, berukuran 5
m x 2 m dengan kedalaman 1 m. Kolam ini dipasangi hapa dengan ukuran mata 500 mikron
(0,5 mm) yang berukuran 100 cm x 75 cm dan tinggi 60 cm.
8
Banyaknya hapa yang dipasang tergantung benih yang akan ditebar. Kepadatan
penebaran di dalam hapa pada pendederan I yaitu 30.000 ekor /m2 atau 3o ekor/liter air. Jadi,
ke dalam bak tersebut dapat ditampung sebanyak 100.000-150.000 ekor larva, hasil dari 3-5
buah sarang, dengan kedalaman air 50 cm. Lama pemeliharaan di dalam pendederan I ini
yaitu 2 bulan. Dengan pakan yang disuplai dari luar, akan dihasilkan benih seukuran 1-2 cm
dengan tingkat hidup mencapai 20%.
F. Pembesaran
Asal usul Ikan Gabus, Ternyata ikan gabus adalah ikan asli Indonesia. Hidup di perairan
sekitar kita, di rawa, di waduk dan di sungai-sungai yang airnya tenang. Namun sayang,
populasi ikan gabus di alam sudah mulai berkurang, sehingga budiadaya ikan gabus ini
sangat perlu dikembangkan.
Ikan gabus dikenal dengan banyak nama. Ada yang menyebutnya sebagai aruan, haruan
(Melayu dan Banjar), kocolan (Betawi); bayong, bogo, licingan, kutuk (Jawa), bale salo
9
(Bugis); dan lain-lain.. Nama ilmiahnya adalah Channa striata (Bloch, 1793) dan ada yang
menyebutnya Ophiocephalus striatus.Klasifikasi Ilmiah
Ikan Gabus
10
dalam kelompok yang bergerak bersama-sama kian kemari untuk mencari makanan.
Kelompok muda ini dijagai oleh induknya.
Lingkungan hidup ikan gabus
Ikan gabus biasa didapati di danau, rawa, sungai, dan saluran-saluran air hingga kesawah-
sawah. Ikan ini memangsa aneka ikan kecil-kecil, serangga, dan berbagai hewan air lain
termasuk berudu dan kodok.
Sejak dahulu ikan KUTUK / GABUS dipercaya dapat mempercepat penyembuhan luka
sehingga dianjurkan untuk dikonsumsi pasien secara pasca operasi dan ibu-ibu sehabis
melahirkan hal ini dikarenakan ikan KUTUK / GABUS mengandung protein yang tinggi
(Albumin), sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan luka.
Hampir semua pasien berkadar Albumin rendah yang diberi Sari Ikan Kutuk / Gabus ini, naik
lebih cepat dari pada pemberian albumin lewat infus. Bahkan pasien berkadar albumin rendah
yang diikuti komplikasi penyakit seperti Hepatitis, TBC/Infeksi Paru, Neprotic syndrom,
Tonsilitis, Typus, Diabetes, Patah Tulang, Gastritis, Gizi Buruk,, Sepsis, Stroke, ITP
(Idiopatik Trombosit Tupenia Purpura), HIV, Thalasemia Minor, Autis, Kondisi ini bisa lebih
baik dengan pemberian Gel Sari Ikan Kutuk / Gabus.
Albumin adalah salah satu jenis protein darah yang diproduksi di hati (hepar). Saat Hati
normal mampu memproduksi 11-15 gr Albumin/ hari. Bahkan ia merupakan jenis protein
terbanyak di dalam plasma yang mencapai kadar 60 persen.Sedangkan nilai normal dalam
darah sekitar 3.5 sampai 5 g/dL.
11
Albumin merupakan jenis Protein terbanyak dalam plasma mencapai kadar 60%. Manfaatnya
untuk membantu jaringan sel baru. Dalam ilmu kedokteran, albumin ini digunakan untuk
mempercepat pemulihan jaringan sel tubuh yang terbelah / rusak. Albumin juga berperan
mengikat Obat-obatan serta Logam berat yang tidak mudah larut dalam darah.
Albumin memiliki sejumlah fungsi. Fungsi pertama yakni mengatur tekanan osmotik di
dalam darah. Albumin menjaga keberadaan air dalam plasma darah sehingga bisa
mempertahanan volume darah. Bila jumlah albumin turun maka akan terjadi penimbunan
cairan dalam jaringan (edema) misalnya bengkak di kedua kaki. Atau bisa terjadi
penimbunan cairan dalam rongga tubuh misalnya di perut yang disebut ascites.
Pembentukan jaringan tubuh yang baru dibutuhkan pada saat pertumbuhan (bayi, kanak-
kanak, remaja dan ibu hamil) dan mempercepat penyembuhan jaringan tubuh misalnya
sesudah operasi, luka bakar dan saat sakit.
Begitu banyaknya manfaat albumin sehingga dapat dibayangkan apabila mengalami
kekurangan maka banyak organ tubuh yang sakit.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ikan gabus merupakan ikan konsumsi air tawar yang cocok untuk dikembangkan
lebih lanjut. Ikan yang dulunya predator ini merupakan salah satu ikan yang bernilai tinggi
dan tidak sulit untuk dikembangkan.
B. Saran
Ikan gabus ini sebaiknya dikembangkan dengan sungguh-sungguh dan diekspor ke
luar negeri agar memiliki nilai jual yan lebih tinggi daripada harga lokal.
Posted by Unknown at 02:09
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
13