Anda di halaman 1dari 6

SUPRANATURAL DAN ALAM GHAIB

Februari 16, 2020

Mahkota Khatulistiwa.id – Dunia metafisika dan Supranatural juga pernah ditelusuri oleh ulama terdahulu.

Salah satu yang terkenal dan kontroversial hingga saat ini ilah Syams al-Maarif al-Kubra, karya Ahmad bin

Ali al-Buni (622 H). Dalam mukadimah kitabnya tersebut, tokoh yang hidup pada sekitar abad ke-12 M

tersebut menegaskan bahwa,  ada sejumlah orang yang memang mendapat anugerah bersentuhan dengan dunia

lain tersebut. Menjelajahi dunia supranatural itu tetap harus dibatasi dengan koridor-koridor syar’i yang kuat.

Masih dalam pendahuluan kitabnya itu, al-Buni secara menekankan bahwa kitabnya tersebut hanya boleh

dibaca oleh mereka para ahli syariat yang suci dan tidak memiliki kepentingan duniawi. Ia tidak rela jika

kitabnya ini jatuh di tangan yang salah dan dipergunakan untuk tujuan keliru. “Mereka tidak akan mendapat

manfaat dan barakah kitab ini,” aku al-Buni.

Kitab al-Buni yang dikenal juga dengan Syams al-Ma’arif wa Lathaif al-Awarif ini bisa dibilang merupakan

warisan intelektual satu-satunya yang berbicara perihal supranatural dalam kerangka pemikiran Islam secara

komprehensif. Al-Buni memang terkenal dengan karya-karyanya yang berbau supranatural. Selain Syams al-

Ma’arif, ia menulis pula al-Luma’ an-Nuraniyah dan //an-Numth.

Kendati demikian karya al-Buni ini dituding lebih dominan mengajarkan aktivitas sihir dan bergumul dengan

jin, ketimbang sekadar berinteraksi dalam batas kewajaran dengan dunia lain itu. Haj Khalifah dalam

Kitab Kasyf azh-Zhunun, menduga kitab ini bertujuan untuk mendatangkan sihir dan memanggil jin.

Sedangkan Aga Bazraka at-Thaharani mengategorikan kitab ini dalam deretan karya-karya ulama Syiah,

karena ia menuduh penulisnya memiliki kecenderungan dengan teologi dan tradisi Syiah. Untuk tuduhan yang

terakhir ini, sebagian ulama menganggapnya terlalu mengada-ada dan berlebihan.

Jika melihat jejak rekam mata rantai guru dan riwayat belajar al-Buni, kita dapati bahwa tokoh kelahiran Bun,

Aljazair pada 520 H ini menegaskan ideologi Sunni yang dianutnya. Ia belajar ilmu qiraat selama berada di

Tunisia dan mendalami fikih Mazhab Maliki.

Al-Buni berguru ke deretan ulama Sunni terkemuka pada masa itu seperti Ibn Harazullah, Ibn Razaqullah, dan

Ibnu Awanah. Di Spanyol ia menimba ilmu ke Aba al-Qasim as-Suhaili dan Ibn Basykawal serta as-Sabti.

Selama berada di Alexandria, Mesir, ia menuntut ilmu ke sejumlah guru di antaranya al-Hafidz Abu Thahir as-

Salafi, dah Abu Thahir Isma’il az-Zuhri.


Al-Buni sendiri menafikan secara langsung syak wasangka atas dirinya. Ia menjawab pertanyaan al-Hafizh as-

Salafi tentang kegamangan Muslim Alexandria saat itu tentang kabar bahwa al-Buni menguasai ilmu gaib. Al-

Buni mengutip ayat Alquran yang menyatakan bahwa Allah SWT lah yang menurunkan hujan sekaligus

mengetahui kapan ia akan turun. “Jadi tudingan itu salah dan sangat mendistorsi. Aku hanya mengetahui ilmu

syahid (nyata) bukan gaib,” kata al-Buni kepada as-Salafi

Kontroversial yang mendorong mengapa, tak sedikit ulama di berbagai belahan dunia untuk mereduksi

beberapa bagian kitab yang dinilai tak layak. Ketika diterbitkan pertama kali oleh Penerbit as-Sya’biyah,

Beirut pada 1985, bagian kitab sudah tak lagi utuh seperti semula.

Ada penghilangan di sana-sini, terutama bagian-bagian yang dinyatakan ‘berbahaya’ dan rentang memicu

kesesatan. Pemerintah Arab Saudi pun tak segan melarang peredaran dan pengkajian kitab ini. Larangan

tersebut merujuk pada fatwa Syekh Abdullah bin Baz bahwa karya-karya sejenis ini bisa mendatangkan

kekufuran.

Upaya pencekalan dan pereduksian kitab ini nyatanya tak menyurutkan kajian dan penelitian mendalam

terhadap kitab ini. Masih terdapat rentetan misteri yang belum terungkap dari karya tokoh yang juga dikenal

sebagai seorang sufi ini.

Salah satu di antara misteri yang hendak dijawab oleh al-Buni dalam kitabnya itu ialah menguak keterkaitan

alam semesta, tata surya, dan perbintangan itu dengan rahasia-rahasia tersembunyi di balik angka dan huruf.

Rahasia angka dan huruf itu memiliki keterkaitan erat dengan kehidupan manusia.

Al-Buni menegaskan apa yang terjadi di luar angkasa dari pergerakan planet, bintang, matahari, dan bulan,

memiliki keterkaitan dengan apa yang terjadi di daratan bumi. Aktivitas sihir menurutnya, sangat erat

kaitannya dengan bintang-bintang di langit dan sebagian jin atau setan menyembah benda-benda tersebut

sebagai perantara menyembah Allah SWT.

Kitab al-Buni ini merupakan karya klasik berharga dalam menyibak tabir alam gaib, dengan tetap menjaga

koridor-koridor syar’i. Para makhluk lembut itu, baik malaikat atau jin dengan ragam bangsanya seperti setan

dan iblis pada dasarnya memiliki kewajiban yang sama sebagaimana manusia, yaitu beribadah kepada Allah

SWT. Niat untuk berinteraksi dengan para makhluk halus itu, harusnya bukan malah menjerumuskan kita dari

kewajiban utama tersebut. (khazanah)


MENGENAL BEBERAPA ALAM YG DI NUKIL DITULIS PARA ULAMA DALAM KITAB “MANBA’U

USULUL HIKMAL BIMUALLIF” Karangan IMAM ALI AL BUNY ,Menerangkan : Bahwa setiap manusia

yang menginginkan berjumpa atau masuk ke alam Bangsa Jin, maka dia harus bisa melewati Dua alam terlebih

dahulu ,yaitu:

1. ALAMUL AHMAR.

2. ALAMUL ABDUL JUMUD.

Disamping hal tersebut,kita juga harus bisa memahami tentang Pintu-Pintu ghaib yang bakal kita tempuh atau

kita lalui,mengapa?

Sebab sedikit saja kita salah jalan, bukan bangsa jin muslim yang kita temui, melainkan bangsa Jin kafir yang

dapat menyesatkanlah yang kita temui.

Mengenai arti alam sendiri, jauh-jauh hari para ulama sudah menusliskannya dibeberapa kitab, salah satunya

seperti Pendapat dari IMAM BUJEREMI dalam Kitab nya IQNA, IMAM BUJEREMI menuliskan beberapa

tingkatan Alam yang terdiri dari Mahluk tak kasat mata dimulai dari:

ALAM MANUSIA

ALAM AHMAR

ALAM ABDUL JUMUD.

ALAM AHYAR
ALAM JIN

ALAM AZRAK

ALAM KHOARIK

ALAM THUROBI

ALAM BARRI

ALAM ADLI

ALAM SAMA’

ALAM MAJAZI

ALAM MALAIKAT

ALAM JABARUT
ALAM QOLAM DAN ARSY

‘ALAM AHMAR : Sebuah alam yang dihuni jutaan mahluk tak kasat mata yang menguasai Bumi dan

lautan ,Ahmar disebut juga Bangsa lelembut (siluman )yang masih keturunan dari Bangsa manusia lewat

silsilah Anfus, Anak dari Nabiyullah Syits.

‘ALAM ABDUL JUMUD : Sebuah alam yang dihuni oleh bangsa mahluk tak kasat mata yang menguasai

Bumi, Batu Dan pepohonan. Abdul Jumud juga disebut juga dengan istilah Dedemit,mereka juga masih

keturunan Bangsa manusia dari jaman TOGOG, contohnnya:Kuntilanak,Memedi,Perkayang, dan lain

sejenisnya.

Ritual untuk menembus ALAM AHMAR. siapkan sesaji berupa: Bunga setaman,Melati,Mawar,dan Kelapa

Hijau. Media ini untuk menghormati bangsa Ahmar sebagai wasilah jalannya. Sedang untuk melewati alam

bangsa Abdul Jumud disarankan membakar madat apel jin di awal mau memulai ritual. niscaya Bangsa Abdul

Jumud ini akan faham dan tidak menggangu prosesi ritual yang kita jalankan.

Untuk membuka pintu alam Jin sendiri, salah satu Ritualnya adalah dengan menaburkan terus kemenyan putih

yang sudah di haluskan secara terus menerus. hanya saja dalam pengenalan menembus alam jin harus sangat

hati-hati, terutama siapa nama dari jin itu sendiri yang akan kita temui. Di sisi lain, kita sebagai manusia

haruslah tahu kapan waktunya kita menjalankan ritual, dengan ayat apa kita memanggil, lewat pintu mana kita

memanggil, lewat pintu mana kita masuk, dan permohonan apa yang kita inginkan. sebab bangsa jin tidak

seperti bangsa manusia pada umumnya, mereka selalu memakai aturan dan tata krama yang penuh dengan
kedisiplinan (tidak bertele tele) mereka juga sangat temperamental dan mudah tersinggung apabila kita bangsa

manusia tidak bisa memahami watak dan sifat mereka.

Sebagai catatan bangsa Jin tersebut menjadi dua golongan yaitu :

1. JIN ABYAD (Jin Putih-Muslim)

2. JIN ASWAD (Jin Hitam-Kafir)

Disamping itu Bangsa jin terdiri dari dari empat sifat dan prilaku, tergantung dari alam yang ditempatinya

yakni:

1. Tanah
2. Air

3. Bangunan

4. dan Awang- awang (angkasa).

Dari empat sifat yang menjadi tempat tinggal mereka, semua mempunyai perbedaan dalam menerima kita

sebagai manusia, baik dari segi pemanggilan, ayat atau amalan yang di baca, maupun sesaji ritual yang di

sajikan untuk mereka.

Apabila kita tidak memahami secara mendetail tentang ritual untuk menembus ke alam mereka, golongan

bangsa jin hitam atau jin kafirlah yang akan berperan untuk menemui kita dengan seribu tipudaya yang

menyesatkan, misalnya saja kita akan diiming-imingi kekayaan,harta karun, bisa menarik pusaka,dan perkara

muskil lain nya

Intinya …..

pikiran kita akan terus di cekcoki oleh bermacam hayalan yang menggiurkan, ucapan kita jadi

ngelantur,mudah emosi,mudah tersinggung,senang menutup diri dalam kamar, suka melamun,dan tidak akan

menerima nasehat apapun dari orang lain.

Bukan hanya itu saja,golongan jin kafir akan terus menjumpai kita dengan taktik berupa kelembutan,serta

berperan dalam kebaikan, seperti hal nya guru ghaib yang benar-benar akan mengajarkan ilmunya kepada kita.

nah bila seperti ini jadinya,kita sudah melenceng jauh dari jalan yang sebelumnya kita harapkan, lebih fatal

lagi kita bisa melenceng dari akidah beragama islam.


PERINGATAN: Apabila dalam suatu ritual yang kita jalani selama ini sering kali di datangi mahluk-mahluk

dari dimensi lain,maka cobalah perhatikan kedatangan mereka,apabila mereka datang menjumpai kita dari arah

depan,belakang,samping kiri,maka janganlah di gubris kedatangannya,sebab mereka adalah jin kafir.

KITAB MANBA’U USULUL HIKMAH TELAH MENGUPAS NYA: “Jangan sesekali anda percaya akan

tipumuslihat dari beragam mahluk ghaib yang datang dari arah empat penjuru,sesungguhnya hanya satu arah

yang mereka lewati sebagaivteman kita yang benar : yaitu lewat atas” Sebagai bahan dasar pelajari

arti,Naktu,huruf, angka,rujukan,dan dari mana sumbernya, Bisa juga lewat rahasia huruf ABAJADUN,, Seperti

contoh huruf alif yang mempunyai angka 1.penjaga (khodam)dari huruf alif adalah malaikat yang yang

bernama THOLTHOBAUSIN dari bangsa ghaib bernama ahmar. Ayat dari alif sendiri adalah AL-QUDDUS.

Dari bangsa ghaib yang bernama ahmar itu jelas masuk dalam kategori huruf alif, jadi intinya apabila kita

ingin menembus alam Ahmar (lelembut), Perbanyaklah membaca AL-QUDDUS. untuk alam ahmar jatuh pada

naktunya YA ADZIM. jika ingin memanggil penhuni alam ahmar,, gabungkanlah AL QUDDUS YA ADZIM.

ALAM THUROBI : Sebuah alam yang dihuni oleh para Waliyullah yang semasa hidupnya tidak mengalami

arti kematian fisik. (Hampir mirip dengan apa yang disebut muksa dalam terminologi kejawen). Mereka ini

ditempatkan bersama Nabiyullah Khidir As. Yang di dalam nya penuh dengan kenikmatan, Alam ini disebut

juga dengan nama surga Majasi. Alam ini memiliki 77 pintu yang semuanya bertuliskan

“BABUTTHUROB”yang berarti pintu Thurobi.

ALAM BARRY : Sebuah alam yang dihuni oleh para Waliyullah yang semasa hidupnya telah menjalani

kematian.

disini mereka ditempatkan karena keafdholan atau kebijakan ALLAH SWT.

Khusus bagi hamba-hambanya yang telah selamat dari siksa kubur.

Dalam kaedah Syari’yah, Alam ini disebut juga sebagai surga Majazi, atau surga sementara, Alam Barry

setingkat lebih tinggi derajatnya dibanding dengan kenikmatan yang ada di alam Thurobi.

Anda mungkin juga menyukai