Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

TENTANG

“LEGALITAS USAHA”

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Kewirausahaan

Dosen Pengampu : Ima Rismayanti S. Pdi , M. Pd

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5 :

NO NAMA NIM PRODI


1. Alma Sriwidyastuti 17613073 D3 Keperawatan
2. Heti Kriestana 17613109 D3 Keperawatan
3. NurulKurniawati 17613110 D3 Keperawatan
4. RizkaDwiPratiwi 17613108 D3 Keperawatan
5. SintaRatnasari 17613106 D3 Keperawatan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

TAHUN 2018

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas Tuhan yang maha Esa atas limpahan rahmat dan ridho-nya
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah kewirausahaan tentang “Legalitas
Usaha“ ini dengan tepat waktu. Kami menyusun makalah ilmiah ini dengan
maksimal dan tentunya mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak. Maka dari
itu kami mengucapkan banyak terima kasih karena telah ikut membantu dan
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan dan


wawasan bagi pembaca, dan untuk selanjutnya bisa memperbaiki makalah ini agar
lebih baik lagi. Karena kerterbatasan pengetahuan kami yakin makalah ini masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
kami butuhkan.

Ponorogo, 15 Juli 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 1
1.3 Tujuan.................................................................................................. 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Legalitas Usaha ................................................................ 3

2.2 Jenis Legalitas Usaha ......................................................................... 3

2.3 Tujuan Legalitas Usaha ...................................................................... 4

2.4 Proses Pemberian Izin/legalitas Usaha .............................................. 5

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 7

3.2 Saran ........................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 8

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Legalitas dalam badan usaha atau perusahaan merupakan sangat penting,


karena legalitas merupakan penegasan dalam suatu badan usaha sehingga
diakui oleh masyarakat. Bisa dikatakan bahwa legalitas juga harus sah
menurut undang-undang dan peraturan, di mana perusahaan tersebut
dilindungi dengan berbagai dokumen sehingga sah di mata hukum pada
pemerintah yang berkuasa pada saat itu.

Legalitas usaha adalah kesahihan suatu usaha untuk dijalankan. Dalam


suatu usaha, faktor legalitas ini berwujud pada kepemilikan izin usaha yang
dimiliki. Dengan mamiliki izin tersebut maka perusahan atau badan usaha
tidak ada yang dikhawatirkan. Sedangkan pengertian perusahaan atau badan
usaha ada pada pasal 1 UU No. 3 Tahun 1982 tentang wajib daftar
perusahaan. Yang menyatakan sebagai berikut : “perusahaan adalah setiap
bentuk badan usaha yang menjalankan setiap jenis uasaha yang bersifat tetap
atau terus menerus didirikan, bekerja, serta kedudukan dalam wilayah
indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan atau laba.” Bahwa badan
usaha atau perusahaan itu sebagai wahana atau pilar pembangunan
perekonomian yang telah diatur dalam KUH Perdata, KUH Dagang dan
peraturan perundang-undangan Indonesia dengan berbagai bentuk hukum.
Adapun bentuk-bentuk badan usaha tersebut adalah persekutuan perdata,
firma, persekutuan komanditer (cv), perseroan terbatas, koperasi dan Badan
Usaha Miliki Negara.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian legalitas usaha ?
2. Apa jenis-jenis legalitas usaha ?
3. Apakah tujuan dari legalitas usaha ?
4. Bagaimana proses pemberian izin /legalitas usaha ?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian legalitas usaha
2. Untuk mengetajui jenis-jenis legalitas usaha
3. Untuk mengetahui tujuan dari legalitas usaha
4. Untuk mengetahui proses pemberian izin/ legalitas usaha

2
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian legalitas usaha

Perizinan adalah pemberian legalitas kepada seseorang atau pelaku


usaha/kegiatan tertentu, baik dalam bentuk izin maupun tanda daftar usaha.
Izin juga bisa didefinisikan sebagai bentuk persetujuan atau pemberian izin
dari pihak berwewenang aas penyelenggaraan suatu kegiatan usaha oleh
seseorang pengusaha atau suatu perusahaan. Bagi pemerintah usaha dagang
adalah suatu alat atau sarana untuk membina, mengarahkan, mengawasi dan
memiliki izin usaha dari instansi pemerintah yang sesuai dengan bidangnya.
Terdapat juga pengertian izin dalam arti sempit maupun luas :
a. Izin dalam arti luas yaitu semua yang menimbulkan akibat kurang lebih
sama, yakni bahwa dalam bentuk tertentu diberi perkenaan untuk
melakukan sesuatu yang mesti dilarang.
b. Izin dalam arti sempit yaitu suatu tindakan dilarang, terkecuali
diperkenankan, dengan tujuan agar ketentuan-ketentuan yang
disangkutkan dengan perkenaan dapat dengan teliti diberikan batas-batas
tertentu bagi tiap kasus.
2.2 Jenis Legalitas Usaha
1. SIUP ( Surat Izin Usaha Perdagangan )
SIUP adalah surat izin yang diberikan oleh menteri atau pejabat
yang ditunjuk kepada penguaha untuk melaksanakan kegiatan usaha
dibidang perdagngangan dan jasa. SIUP diberikan kepada para
pengusaha baik perorangan, CV,PT, koperasi dan sebagainya.
2. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
Surat Ijin Tempat Usaha adalah surat untuk memperoleh ijin
sebuah usahadi sebuah lokasi usaha dengan maksud agar tidak
menimbulkan gangguan ataukerugian kepada pihak-pihak tertentu. Surat
ini juga mempunyai dasar hukumnya yaitu berdasarkan peraturan daerah

3
dari domisili perusahaan yang bersangkutan.Dasar hukum kepemilikan
SITU diatur dalam peraturan daerah di tiap pemerintahdaerah.
3. Barcode
Barcode adalah susunan garis cetak vertikal hitam putih dengan
lebar berbeda untuk menyimpan data-data spesifik seperti kode produksi,
nomor identitas. Sehingga sistem komputer dapat mengidentifikasi
dengan mudah, informasi yang dikodekan dalam barkode.
4. Merek
Menurut Pasal 1 UU No. 15 Merek adalah tanda berupa gambar ,
susunan warna, nama, kata huruf-huruf, angka-angaka, atau kombinasi
dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda, dan digunakan
dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. 5Contoh merek dagang
adala mie sedap,kecap, minyak goreng yang diproduksi oleh PT.
Wingsfood Indonesia.
5. BPOM
Badan pengawas obat dan makan ( BPOM) adalah sebuah lembaga
di Indonesia yang bertugas mengawasi peredaran obat-obatan dan makan
di Indonesia. Peraturan kepala badan pengawas obat dan makanan RI
nomor HK.00.05.1.23.3516 tentang edar produk obat, obat tradisional,
kosmetik, suplemen dan makanan.
2.3 Tujuan Legalitas Usaha
a. Dari sisi pemerintah
Melalui sisi pemerintah tujuan pemberian izin adalah :
1. Untuk melaksanakan peraturanApakah ketentuan-ketentuan yang
termuat dalam peraturan tersebut sesuai dengan kenyataan dalam
praktiknya atau tidak dan sekalipun untuk mengatur ketertiban.
2. Sebagai sumber pendapatan daerah Dengan adanya permintaan
permohonan izin, maka secara langsung pendapatanpemerintah akan
bertambah karena setiap izin yang dikeluarkan pemohon harus
membayar retribusi dahulu. Semakin banyak pula pendapatan di
bidang retribusitujuan akhirnya yaitu untuk membiayai pembangunan.
b. Dari sisi masyarakat

4
Adapun dari sisi masyarakat tujuan pemberian izin itu adalah sebagai
berikut.
1. Untuk adanya kepastian hukum.
2. Untuk adanya kepastian hak.
3. Untuk mendapatkan fasilitas setelah bangunan yang didirkan
mempunyai izin. Dengan mengikatkan tindakan-tindakan pada suatu
system perizinan, pembuatanundang-undang dapat mengejar berbagai
tujuan dari izin.
2.4 Proses pemberian izin/legalitas usaha
a. Proses dan prosedur perizinan
Proses penyelesaian perizinan merupakan proses internal yang
dilakukan oleh aparat/petugas. Pada umumnya permohonan izin harus
menempuh prosedur tertentu yang ditentukan oleh pemerintah, selaku
pemberi izin serta pemohon izin juga harus memenuhi persyaratan-
persyaratan tertentu yang ditentukan secara sepihak oleh pemerintah atau
pemberi izin. Prosedur dan persyaratan perizinan itu berbeda-beda
tergantung jenis izin, tujuan izin, dan instansi pemberi izin.
Inti dari regulasi dan deregulasi adalah tata cara prosedur perizinan
adalah tata cara dan prosedur perizinan. Isi regulasi dan deregulasi harus
memenuhi nilai : sederhana, jelas, tidak melibatkan banyak pihak,
meminimalkan kontak fisik antarpihak yang melayani dan dilayani,
memiliki prosedur operasional standar, dan wajib dikomunikasikan
secara luas.
b. Persyaratan
Merupakan hal yang harus dipenuhi untuk memperoleh izin yang
dimohonkan, yang berupa dokumen dan kelengkapan atau surat-surat.
Menurut Soehino, syaratsyarat alam izin bersifat konstitutif dan
kondisional.
1. Konstitutif yaitu ditentukan suatu perbuatan tertentu yang harus
dipenuhi terlebih dahulu, yaitu dalam pemberian izin ditentukan suatu
perbuatan konkret yang bila tidak dipenuhi dapat dikenai sanksi.

5
2. Kondisional artinya penilaian tersebut baru ada dan dapat dinilai
setelah perbuatan atau tingkah laku yang diisyaratkan terjadi.
c. Waktu penyelesaian izin
Waktu penyelesaian izin harus ditentukan oleh instansi yang
bersangkutan. Waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak saat pengajuan
permohonan sampai dengan penyelesaian pelayanan. Dengan demikian
regulasi dan deregulasi harus memenuhi kriteria:
1) Disebutkan dengan jelas.
2) Waktu yang ditetapkan sesingkat mungkin.
3) Diinformasikan secara luas bersama-sama dengan prosedur dan
persyaratan.
d. Biaya perizinan
Tarif pelayanan termasuk rinciannya ditetapkan dalam proses pemberian
izin, dimana pembiayaan menjadi hal mendasar dari pengurusan
perizinan. Oleh karena itu harus memenuhi syarat-syarat :
1) Disebutkan dengan jelas.
2) Mengikuti standar nasional.
3) Tidak ada pengenaan biaya lebih dari sekali untuk setiap objek
tertentu.
4) Perhitungan berdasar pada tingkat real cost.
5) Besarnya biaya diinformasikan secara luas.

6
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Legalitas usaha adalah kesahihan suatu usaha untuk dijalankan. Legalitas
dalam badan usaha atau perusahaan merupakan hal yang sangat penting,
karena legalitas merupakan penegasan dalam suatu badan usaha sehingga
diakui oleh masyarakat. Dalam suatu usaha, faktor legalitas ini berwujud pada
kepemilikan izin usaha yang dimiliki. Perizinan adalah pemberian legalitas
kepada seseorang atau pelaku usaha/kegiatan tertentu, baik dalam bentuk izin
maupun tanda daftar usaha Dengan mamiliki izin tersebut maka perusahan
atau badan usaha tidak ada yang dikhawatirkan.

3.2 Saran
Berdasarkan ketentuan dari Undang-undang dan pemerintah, seorang
pengusaha atau usahawan harus mempunyai legalitas perusahaannya karena
itu sangat penting. Karena dengan adanya legalitas tersebut, pengusahatelah
mendapatkan jamian keberlangsungan perusahaannya. Justru jika perusahaan
itu tidak diurus, nantinyaperusahaan itu akan mendapatkan banyak kesulitan
dalam kegiatan usahanya.selain terancam oleh pihak yang berwajib,mereka
juga akan kesulitan mengembangkan usahanya menuju kearah yang lebih baik
dan maju.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://plus.google.com/111948884726487575608/posts/TrQo3asdfLX

Anda mungkin juga menyukai