Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

STUDI KELAYAKAN BISNIS

“ASPEK HUKUM”

DOSEN PEMBIMBING:

Nik Amah, S.E., M.Si.

DISUSUN OLEH:

1. Usnun Tika Pratiwi (1703101004)


2. Jazuli Yusuf (1703101014)
3. Makrus Ali (1703101025)
4. Destin Widiati (1703101030)
5. Mega Putri Andini (1703101031)
6. Ghita Devi A (1703101032)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PRODI AKUNTANSI
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah yang
berjudul “Tujuan Dan Ruang Lingkup Akuntansi Biaya” dapat selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini dapat disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharap kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik.

Madiun, Maret 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i


DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 1
C. Tujuan .................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3
A. Pengertian Aspek Hukum ....................................................................... 3
B. Tujuan Aspek Hukum ............................................................................ 3
C. Jenis-jenis Badan Hukum Usaha ............................................................ 4
1. Perseorangan .................................................................................... 4
2. Firma................................................................................................. 4
3. Perseroan Komanditer (CV) ............................................................ 5
4. Perseroan Terbatas (PT) .................................................................. 5
5. Perusahaan Negara ........................................................................... 6
6. Perusahaan Daerah ........................................................................... 7
7. Yayasan ........................................................................................... 7
8. Koperasi ............................................................................................ 7
D. Jenis-jenis Usaha .................................................................................... 7
E. Dokumen Yang Diteliti .......................................................................... 8
F. Penelitian Lapangan ............................................................................... 11
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 12
A. Kesimpulan ............................................................................................. 12
B. Saran ...................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bisnis yang sering kali mengalami kegagalan karena terbentur masalah


hokum-hukum yang ada atau tidak memperoleh izin dari pemerintah setempat. Oleh
karena itu, sebelum ide bisnis dilaksanakan, analisis secara mendalam terhadap aspek
hukum harus dilakukan agar dikemudian hari agar bisnis hukum yang dilaksanakan
tidak gagal karena terbentur permasalahan hukum dan perizinan. Aspek hukum
mengkaji ketentuan hukum yang harus dipenuhi sebelum menjalankan usaha.
Ketentuan hukum untuk jenis usaha berbeda-beda, tergatung pada kompleksitas bisnis
tersebut.

Adanya otonomi daerah menyebabkan ketentuan hukum dan perizinan antara


daerah yang satu dengan daerah yang lain berbeda-beda. Oleh karena itu, pemahaman
mengenai ketentuan hokum dan perizinan investasi untuk setiap daerah merupakan
hal yang sangat penting untuk melakukan analisis kelayakan aspek hukum. Masalah
yang timbul kadang kala sangat vital, sehingga usaha yang semula dinyatakan layak
dari semua aspek, ternyata menjadi sebaliknya. Hal tersebut dapat terjadi karena
kurangnya ketelitian dalam penilaian dari segi keabsahan atau kelegalitasan di bidang
hukum dan lain sebagainya sebelum usaha tersebut dijalankan.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian aspek hukum?


2. Apakah tujuan dari aspek hukum?
3. Apa saja jenis-jenis badan hukum usaha?
4. Apa saja jenis-jenis izin usaha?
5. Apa saja dokumen yang diteliti?
6. Apakah fungsi dari penelitian lapangan?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian aspek hukum.
2. Untuk mengetahui tujuan dari aspek hukum.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis badan hukum usaha.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis izin usaha.
5. Untuk mengetahui dokumen yang diteliti.
6. Untuk mengetahui fungsi dari penelitian lapangan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Aspek Hukum

Untuk memulai studi kelayakan suatu usaha pada umumnyaa dimulai dari
aspek hukum, walaupun banyak pula yang melakukannya dari aspek lain. Mengenai
aspek mana yang harus dimulai tergantung dari kesiapan data dan kesiapan para
penilai. Aspek hukum biasa juga disebut aspek yuridis. Aspek yuridis adalah hukum
atau peraturan yang wajib dipatuhi oleh masyarakat, baik secara tertuis maupun secara
lisan. Yuridis yang tertulis diantarannya adalah undang-undang sedangkan yuridis
yang berupa lisan adalah hukum adat. Sekalipun dalam bentuk lisan namun adanya
adat tersebut harus dipatuhi oleh masyarakat. Jika seseorang atau kelompok
melanggar hukum lisan maka dia akan tetap mendapatkan sanksi.

Penilaian dan analisis aspek yuridis ini sangat perlu dilakukan bagi calon-
calon kreditor yang akan memberikan bantuan pinjaman, juga bagi calon investor
yang ingin menanamkan modalnya di dalam bisnis yang sangat bersangkutan. Hal ini
dilakukan untuk menjamin bahwa calon kreditor yang bersangkutan aman karena
tidak terlibat dalam suatu kegiatan yang menyimpang hukum. Bagi pemilik bisnis,
tujuan melakukan analisis yuridis adalah untuk meyakinkan kepada calon kreditor
atau investor bahwa bisnisnya tidak menyimpang dari hukum dan peraturan yang
sedang berlaku.

Sebagai contoh, jika badan hukum yang ternyata fiktif, artinya tidak sah
secaara hukum sehingga tidak layak disebut sebagai perusahaan yang berbadan
hukum. Atau pula dapat terjadi izin-izin yang dimiliki ternyata palsu. Kemudian
peliknya masalah tanah, di mana sering terjadi pemalsuan surat-surat, sehingga
menimbulkan sengketa yang berkepanjangan. Pada akhirnya akibat kurang teliti
dalam penelitian dokumen akan sangat merugikan pihak perusahaan itu sendiri.

B. Tujuan Aspek Hukum

Tujuan dari aspek hukum adalah untuk meneliti keabsahan, kesempurnaan,


dan keaslian dari dokumen-dokumen yang dimiliki. Penelitian keabstahan dokumen

3
dapat dilakukan sesuai dengan lembaga yang mengeluarkan dan yang mengesahkan
dokumen yang bersangkutan. Penelitian ini sangat penting mengingat sebelum usaha
itu dijalankan, maka perlu prosedur yang berkaitan dengan izin-izin atau berbagai
persyaratan harus terlebih dahulu sudah terpenuhi.

C. Jenis-Jenis Badan Hukum

Jenis badan hukum yang ada diindonesia sangat beragam mulai dari
perusahaan perseorangan,firma sampai kepada bentuk koperasi.masing-masing badan
hukum memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri.kelebihan dan kekurangan dapat
dilihat dari luasnya bidang usaha yang akan dijalankan, modal yang dimiliki, batas
tanggungjawab dan kewajiban masing-masing pemilik, serta pembagian keuntungan
masing-masing badan usaha.

Dalam praktiknya jenis badan hukum yang ada diindonesia sebagai berikut:

1. Perseorangan

Perusahaan perseorangan merupakan perusahaan yang dimiliki oleh


perseorangan (hanya seorang). Kelebihan perusahaan jenis ini disamping
pendiriannya mudah adalah tidak diperlukan organisasi yang besar, tetapi cukup
dengan organisasi dan manajemen yang sederhana. Misalnya pimpinan perusahaan
perseorangan biasanya pemilik usaha yang sekaligus menjadi penanggung jawab
terhadap segala aktivitas perusahaan, termasuk kewajiban kepada pihak lain, misalnya
dalam hal hutang, maka sepenuhnya tanggung jawab pemilik sampai kepada harta
pribadi. Tujuan utama didirikan perusahaan perseorangan adalah semata-mata hanya
untuk mencari keuntungan.

2. Firma (Fa)

Firma merupakan perusahaan yang didirikan oleh dua orang dan atau lebih
dan menjalankan perusahaan atas nama perusahaan. Untuk mendirikan firma terdiri
dari dua cara. Pertama melalui akta resmi dan kedua akta di bawah tangan. Jika
melalui akta resmi, maka proses selanjutnya harus sampai berita negara. Namun jika
memilih akta dibawah tangan proses ini tidak perlu, cukup melalui kesepakatan pihak-
pihak yang terlibat.

4
3. Perseroan Komanditer (CV)

Perseroan komanditer atau sering dikatakan CV, merupakan suatu persekutuan


yang didirikan atas dasar kepercayaan. Perusahaan berbadan hukum CV dijalankan oleh
seorang sekutu aktif, dan bertanggung jawab atas semua resiko atau kewajiban kepada
pihak ketiga. Tujuan pendirian CV guna memberikan peluang bagi perseorangan untuk
ikut menanamkan modlanya dengan tanggung jawab.

4. Perseroan Terbatas (PT)

Pengertian Perseroan Terbatas menurut undang-undang adalah: “ badan hukum


yang didirikan berdasarkan perjanjian yang melakukan kegiatan usaha sengan modal
tertentu, yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dalm undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya.” Perseroan terbatas
(PT) merupakan badan hukum perusahaan yang paling banyak digunakan dan diminati
oleh para pengusaha. Kelebihan PT antara lain luasnya bidang usaha yang dimiliki,
kewenangan, dan tanggung jawab yang dimiliki terbatas kepada modal yang disetor.

Dalam praktiknya jenis perseroan terbatas terdiri dari:

1. Dilihat dari segi kepemilikannya:


a. Perseroan Terbatas Biasa
Merupakan PT dimana para pendiri, pemegang saham, dan pengurusnya
adalah warga negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (dalam
pengertian tidak ada modal asing).
b. Perseroan Terbatas Terbuka
Merupakan PT yang didirikan dalam rangka penanaman modal dan
dimungkinakn warga negara asing atau badan hukum asing menjadi pendiri,
pemegang saham, dan pengurusnya dari PT tersebut.
c. Perseroan Terbatas PERSERO
Merupakan PT yang dimiliki oleh pemerintah melalui Badan Usaha Milik
Negara (BUMN). Contohnya PT INKA.
2. Dilihat dari segi status Perseroan Terbatas dibagi dalam:
a. Perseroan Tertutup

5
Merupakan perseroan terbatas yang modal dan jumnlah pemegang
sahamnya memenuhi kriteria tertentu atau perseroan tidak melakukan
penawaran umum.
b. Perseroan Terbuka
Merupakan perseroan yang modal dan jumlah pemegang sahamnya
memenuhi kriteria tertentu atau perseroan yang melakukan penawaran
umum, sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang pasar
modal.
Syarat-syarat mendirikan Perseroan Terbatas yaitu:
a. PT didirikan sekurang-kurangnya oleh dua orang.
b. Pendirian PT dituangkan dalam notaris.
c. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia.
d. Mencatumkan perkataan PT dalam akta notaris.
e. Disahkan oleh menteriu kehakiman.
f. Didaftarkan berdasarkan undang-undang wajib daftar perusahaan.
g. Diumukan dalam berita negara.
h. Memiliki modal dasar sekurang-kurangnya Rp. 20.000.000
i. Modal ditempatkan sekurang-kurangnya 25%.

Hal-hal yang perlu diteliti khususnya yang berkaitan dengan keabsahan


perseroan terbata sebagai berikut:

a. Akta notaris.
b. Persetujuan menteri kehakiman.
c. Pendaftaran di pengadilan setempat.
d. Diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia (BNRI).

5. Perusahaan Negara

Perusahaan negara (PN) merupakan perusahaan yang didirikan berdasarkan


undang-undang. Modal untuk mendirikan PN adalah atas kekayaan negara yang
dipisahkan dan tidak dipisahkan atas saham. Perusahaan negara dipimpin oleh seorang
kepala atau direksi yang diangkat oleh pemerintah.

6
6. Perusahaan Daerah

Perusahaan daerah merupakan perusahaan yang didirikan dengan suatu


peraturan daerah. Tujuan didirikan untuk perusahaan daerah untuk turut serta
melaksanakan pembangunan daerah khususnya pembangunan ekonomi nasional
umumnya.

7. Yayasan

Yayasan adalah badan usaha yang tidak bertujuan untuk mencari keuntungan dan
lebih menekankan usahanya pada tujuan sosial. Modal berasal dari sumbangan, wakaf,
hibah, atau sumbangan lainnya.

8. Koperasi

Merupakan bentuk badan usaha yang bergerak di bidang ekonomi yang bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya yang bersifat murni, pribadi dan tidak
dapat dialihkan. Menurut undang-undang No.25 tahun 1995. koperasi adalah badan usaha
yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi,sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
berdasarkan asas kekeluargaan.

Dalam praktiknya jenis-jenis koperasi terdiri dari:

1. Koperasi produksi.
2. Koperasi konsumsi.
3. Koperasi jasa.
4. Koperasi serbaguna usaha.
5. Koperasi fungsional dan golongan masyarakat tertentu.

Tujuan koperasi adalah untuk membangun dan mengembangkan potensi


kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakata pada umumnya.

D. JENIS-JENIS USAHA

Kegiatan usaha dimana pun selalu memerlukan berbagai dokumen penunjang


usaha berserta izin-izin yang diperlukan sebelum menjalankan kegiatannya. Dalam
praktiknya terdapat beragam izin.banyaknya izin dan jenis-jenis izin yang dibutuhkan
tergantung dari jenis usaha yang dijalankan. Adapun izin dimaksud adalah:

7
1. Tanda daftar perusahaan (TDP)
2. Nomor pokok wajib pajak (NPWP)
3. Izin-izin usaha
4. Sertifikat tanah atau surat-surat berharga yang dimilikinya
Izin-izin perusahaan lainnya yang harus segera diurus bagi pemilik usaha dan yang harus
dinilai oleh penilai adalah yang sesuai dengan jenis bidang usaha perusahaan tersebut,izin-
izin tersebut adalah:

a. Surat izin usaha perdagangan (SIUP)


b. Surat izin usaha industri (SIUI)
c. Izin usaha tambang
d. Izin usaha perhotelan dan pariwisata
e. Izin usaha farmasi dan rumah sakit
f. Izin usaha pertenakan dan pertanian
g. Izin domisili,dimana perusahaan/lokasi proyek berada
h. Izin gangguan
i. Izin mendirikan bangunan (IMB)
j. Izin tenaga kerja asing jika perusahaan menggunakan tenaga kerja asing.
Disamping keabsahan dokumen diatas yang tidak kalah pentingnya adalah penelitian
dokumen lainnya yaitu:

a. Bukti diri (KTP atau SIM)


b. Sertifikat tanah
c. Bukti kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB)
d. Serta surat-surat atau sertifikat lainnya yang kita anggap perlu.

E. DOKUMEN YANG DITELITI


Banyaknya dokumen yang diteliti sangat terngantung dari jenis usahanya.yang
terpenting adalah urutan prioritas dokumen yang menjadi pokok perhatian.urutan prioritas
menunjukan bahwa dokumen tersebut sangat penting bagi usaha yang diajukan nanti.

8
Secara umum dokumen-dokumen yang akan diteliti sehubungan dengan aspek hukum
adalah sebagai berikut:

a. Bentuk Badan Usaha

Ada beberapa badan hukum yang lazim diindonesia,misalnya perseroan terbatas


(PT), perseroan komanditer (CV), kopersi, yayasan, firma (Fa), dan lainnya.kebanyakan
perusahaan yang melakukan suatu investasi, biasanya merupakan perusahaan besar, baik
dari segi modal maupun dari segi jangkauan usahanya.

b. Bukti Diri

Yaitu kartu identitas dari para pemilik usaha yang dikeluarkan oleh kelurahan
setempat yang dikenal dengan nama kartu tanda penduduk (KTP).

c. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

Setiap perusahaan yang beroperasi diindonesia, haruslah membuat surat daftar


perusahaan (TDP) sesuai dengan bidang usahanya masing-masing.dalam hal ini yang
perlu kita teliti adalah kedepartemenan teknis yang mengeluarkan surat daftar perusahaan
tersebut.

d. Nomor Pokok Wajib Pajak

Nomor pokok wajib pajak merupakanhal yang penting untuk diteliti,apakah sudah
dimiliki atau belum.jika sudah diteliti dapatlah mengeceknya kedepartemen teknis yang
mengeluarkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

e. Izi-izin perusahaan

Selanjutnya adalah meneliti izin-izin yang dimiliki sesuai dengan jenis bidang usaha
perusahaan tersebut.izin-izin tersebut adalah:[7]

1) Surat izin usaha perdagangan (SIUP)

2) Surat izin usaha industri (SIUI)

3) Izin usaha tambang dari departemen pertambangan

4) Izin usaha perhotelan dan pariwisata dari departemen pariwisata pos dan telekomunikasi

9
5) Izin usaha farmasi dan rumah sakit dari departemen kesehatan

6) Izin usaha pertenakan dan pertanian dari departemen pertanian

7) Izin domisili dimana perusahaan/lokasi proyek dari pemda

8) Izin mendirikan bangunan

9) Izin tenaga kerja asing jika ada

Disamping keabsahan dokumen diatas tidak kalah pentingnya adalah penelitian dokumen
lainnya :

a. Status hukum tanah

Status tanah. Status kepemilikan tanah harus jelas. Peneliti dapat mencari
informasi tentang status tanah ini, misalnya dengan menghubungi kantor Badan
Pertahanan Nasional (BPN) setempat. Yang perlu diperhatikan adalah status tanah
tersebut antara lain:

1. Jenis hak atas tanah


2. Harga tanazh sekarang dan prediksi dimasa yang akan datang
3. Nama dan alamat pemilik yang sebenarnya
4. Kondisi tanah dalam sengketan ataqu tidak
5. Rencana tata kota
6. Tanah tersebut dapat diperjualbelikan atau tidak
b. Kendaraan bermotor

Keaslian surat-surat kendaraan yang akan digunakan untuk usaha-usaha tersebut


seperti usaha angkutan:

1. Bukti pemilikan kendaraan bermotor (BPKB)


2. Harga beli (faktur dan kuintasi)
3. Kondisi kendaraan
4. Izin trayek,jika usaha transportasi
c. Serta surat-surat atau sertifikat lainnya yang kita anggap perlu

10
F. PENELITIAN LAPANGAN

Penelitan lapangan berfungsi untuk mengecek kebenaran dari data-data atau


informasi yang kita butuhkan dan untuk menguji kebenaran dan keabsahan dokumen
dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:

1. Menandatangani sumber informasi yang berhak mengeluarkan surat-surat atau


dokumen.
2. Mencari informasi dari laporan-laporan,koran,majalah atau perpustakaan yang
memuat informasi yang relevan dengan analisis kita.

Secara ringkas dokumen-dokumen yang perlu dipersiapkan untuk aspek hukum


perusahaan serta yang menjadi bahan penilaian study kelayakan dari segi aspek hukum
dapat dilihar dari gambar berikut ini :

a. Badan Hukum
b. Tanda Daftar Perusahaan
c. NPWP
d. Surat Izin Usaha
e. Izin Domisili
f. Izin Mendirikan Bangunan
g. Bukti Diri
h. Izin-izin Lainnya

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Untuk memulai suatu usaha pada umumnya dimulai dari Aspek Hukum, walaupun
banyak pula yang melakukannya dari aspek lain. Di dalam melakukan suatu usaha maka
perlu diperhatikan berbagai dokumen yang bisa sesuai dengan badan hukum yang berlaku,
dokumen yang perlu diteliti keabsahan, kesempurnaan dan keasliannya meliputi badan
hukum, izin-izin yang dimiliki, sertifikat tanah atau dokumen lainnya yang mendukung
kegiatan usaha tersebut. kegagalan dalam penelitian aspek ini akan berakibat tidak
sempurnanya hasil penelitian, dengan kata lain apabila ada dokumen yang tidak sah atau
tidak sempurna pasti akan menimbulkan masalah dikemudian hari.

Tujuan dari aspek hukum ini adalah untuk meneliti keabsahan, kesempurnaan dan
keaslian dari dokumen-dokumen yang diteliti.penelitian keabsahan dapat dilakukan sesuai
dengan lembaga yang mengeluarkan dan yang mengesahkan dokumen yang bersangkutan,
penelitian ini sangat penting mengingat sebelum usaha tersebut dijalankan,maka segala
prosedur yang berkaitan dengan izin-izin atau berbagai persyaratan harus terlebih dahulu
sudah terpenuhi.

B. Saran

Kami dari kelompok 2 (dua) tau bahwa banyak sekali kekurangan dan kelemahan
kami dalam mempersiapkan makalah ini baik dari segi tutur kata maupun kalimat dalam
pembahasn yang kami buat ini, jadi kami dari kelompok mengharapkan sekali saran dan
masukan dari kawan-kawan dan terlebih-lebih kepada ibu dosen pengasuh mata kuliah agar
makalah kami ini bisa sempurna dan berguna untuk diteladani pada pembuatan makalah
selanjutnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

KASMIR, SE, MM & JAKFAR ,SE, MM //, JUDUL //study kelayakn bisnis ,

// edisi kedua

13

Anda mungkin juga menyukai