Oleh
Kelompok 1:
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
TAHUN.2021
PRAKATA
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis. Penulis tentu
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran
dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
PRAKATA ................................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI .............................................................................................................................. 3
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ................................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................. 4
C. Tujuan ................................................................................................................................ 4
BAB 2 PEMBAHASAN ............................................................................................................ 5
A. Pengertian Aspek Legalitas Atau Hukum ......................................................................... 5
B. Tujuan Aspek Legalitas ..................................................................................................... 5
C. Jenis-jenis Badan hukum ................................................................................................... 6
D. Jenis-jenis Izin Usaha ..................................................................................................... 11
E. Dokumen Yang Diteliti .................................................................................................... 12
F. Penelitian Lapangan ......................................................................................................... 14
BAB 3 PENUTUP ................................................................................................................... 15
A. Kesimpulan...................................................................................................................... 15
Daftar Pustaka .......................................................................................................................... 16
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Studi Kelayakan Bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam
tentang suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau
tidak usaha tersebut dijalankan. Layak disini diartikan juga akan memberikan keuntungan tidak
hanya bagi perusahaan yang menjalankannya, tetapi juga bagi investor, kreditor, pemerintah
dan masyarakat luas.
Studi kelayakan bisnis pada umumnya dimulai dari aspek hukum, walaupun banyak
juga yang memulai dari aspek lainnya. Hal ini sangat tergantung dari kesiapan masing-masing
penilai studi kelayakan tersebut. Penilaian atas aspek hukum sangat penting meningat sebelum
usaha tersebut dijalankan, segala prosedur yang berkaitan dengan izin atau berbagai
persyaratan lain harus terlebih dahulu dipenuhi. Bagi penilai studi kelayakan bisnis, dokumen
yang perlu diteliti keabsahan, kesempurnaan dan keasliannya meliputi badan hukum, perizinan
yang dimiliki, sertifikat tanah maupun dokumen pendukung lainnya.
Masalah yang timbul kadang kala sangat vital, sehingga usaha yang semula dinyatakan
layak dari semua aspek, ternyata menjadi sebaliknya. Hal tersebut dapat terjadi karena
kurangnya ketelitian dalam penilaian di bidang hukum sebelum usaha tersebut dijalankan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan aspek hukum untuk membangun suatu bisnis dalam suatu Studi
Kelayakan Bisnis ?
2. Bagaimana cara mengetahui dan menentukan badan usaha yang sesuai dengan
bisnis/usaha/proyek ?
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui Sumber Bentuk Legalitas dalam suatu Studi Kelayakan
Bisnis
2. Mahasiswa dapat mengetahui bentuk dan proses perizinan, syarat-syarat dan ketentuan
hukum serta peraturan pemerintah.
3. Mahasiswa dapat Menilai apakah usaha yang akan dijalankan melangar ketentuan UU
atau ketentuan peraturan yang berlaku / tidak.
BAB 2 PEMBAHASAN
Legalitas adalah hukum atau peraturan yang wajib dipatuhi oleh masyarakat, baik
secara tertuis maupun secara lisan. Legalitas yang tertulis diantarannya adalah undang-undang
sedangkan yuridis yang berupa lisan adalah hukum adat. Sekalipun dalam bentuk lisan namun
adanya adat tersebut harus dipatuhi oleh masyarakat. Jika seseorang atau kelompok melanggar
hukum lisan maka dia akan tetap mendapatkan sanksi.
Dilihat dari segi legalitas, pada dasarnya pelaksanaan bisnis merupakan rangkaian
kegiatan prestasi dan kontraprestasi. Istilah prestasi adalah pelaksanaan kewajiban oleh sesuatu
pihak, sedangkan kontraprestasi ialah pelaksanaan kewajiban oleh pihak lain.
Penilaian dan analisis aspek legalitas ini sangat perlu dilakukan bagi calon kreditor
yang akan memberikan bantuan pinjaman, juga bagi calon investor yang ingin menanamkan
modalnya di dalam bisnis yang sangat bersangkutan. Hal ini dilakukan untuk menjamin bahwa
calon kreditor yang bersangkutan aman karena tidak terlibat dalam suatu kegiatan yang
menyimpang hukum. Bagi pemilik bisnis, tujuan melakukan analisis yuridis adalah untuk
meyakinkan kepada calon kreditor atau investor bahwa bisnisnya tidak menyimpang dari
hukum dan peraturan yang sedang berlaku.
Menurut Subagyo, (2007), semua usaha dalam bentuk apapun memerlukan keabsahan
legalitas karena faktor ini yang menentukan keberlanjutan hidupnya. Sebelum melakukan
investasi di suatu daerah/wilayah secara simultan, pada saat menganalisis aspek-aspek studi
kelayakan, maka terlebih dahulu dilakukan evaluasi dan pra-penelitian tentang peraturan
hukum dan ketentuan-ketentuan legalitas/perizinan yang berlaku di daerah/wilayah tersebut.
Keterlanjuran investasi di suatu daerah/wilayah yang ternyata melarang bentuk usaha yang
dimaksud akan menimbulkan kerugian besar.
1. Perusahaan Perseorangan
Persekutuan dengan Firma merupakan Persekutuan Perdata dalam bentuk yang lebih
khusus, yaitu didirikan untuk menjalankan perusahaan, menggunakan nama bersama, dan
tanggung jawab para pemilik Firma – yang biasa disebut “sekutu” – bersifat tanggung renteng.
Karena Firma merupakan suatu perjanjian, maka para pemilik Firma – para sekutu Firma –
harus terdiri lebih dari satu orang. Dalam Firma masing-masing sekutu berperan secara aktif
menjalankan perusahaan, dan dalam rangka menjalankan perusahaan tersebut mereka
bertanggung jawab secara tanggung rentang, yaitu hutang yang dibuat oleh salah satu sekutu
akan mengikat sekutu yang lain dan demikian sebaliknya – pelunasan hutang Firma yang
dilakukan oleh salah satu sekutu membebaskan hutang yang dibuat oleh sekutu yang lain.
Tanggung jawab para sekutu tidak hanya sebatas modal yang disetorkan kedalam Firma, tapi
juga meliputi seluruh harta kekayaan pribadi para sekutu. Jika misalnya kekayaan Firma tidak
cukup untuk melunasi hutang Firma, maka pelunasan hutang itu harus dilakukan dari harta
kekayaan pribadi para sekutu.
Karena pada dasarnya Firma merupakan bentuk Persektuan Perdata, maka
pembentukan Firma harus dilakukan dengan perjanjian. Menurut pasal 22 KUHD – Kitab
Undang-undang Hukum Dagang – perjanjian Firma harus berbentuk akta otentik – akta notaris.
Meski harus dengan akta otentik, namun ketiadaan akta semacam itu tidak dapat menjadi alasan
untuk merugikan pihak ketiga. Dengan demikian suatu Firma dapat dibuat dengan akta
dibawah tangan – bahkan perjanjian lisan – namun dalam proses pembuktian di pengadilan
misalnya, ketiadaan akta otentik tersebut tidak dapat digunakan oleh para sekutu sebagai alasan
untuk mengingkari eksistensi Firma. Setelah akta pendirian Firma dibuat, selanjutnya akta
tersebut wajib didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri dalam daerah hukum di mana
Firma itu berdomisili.
Merupakan bentuk badan usaha yang bergerak di bidang ekonomi yang bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan anggotanya yang bersifat murni, pribadi dan tidak dapat dialihkan.
Menurut undang-undang No.25 tahun 1995. koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi,sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas
kekeluargaan.
Kegiatan usaha dimana pun selalu memerlukan berbagai dokumen penunjang usaha
berserta izin-izin yang diperlukan sebelum menjalankan kegiatannya. Dalam praktiknya
terdapat beragam izin.banyaknya izin dan jenis-jenis izin yang dibutuhkan tergantung dari jenis
usaha yang dijalankan. Adapun izin dimaksud adalah:
Izin-izin perusahaan lainnya yang harus segera diurus bagi pemilik usaha dan yang harus
dinilai oleh penilai adalah yang sesuai dengan jenis bidang usaha perusahaan tersebut,izin-izin
tersebut adalah:
Disamping keabsahan dokumen diatas yang tidak kalah pentingnya adalah penelitian
dokumen lainnya yaitu:
Ada beberapa badan hukum yang lazim diindonesia,misalnya perseroan terbatas (PT),
perseroan komanditer (CV), kopersi, yayasan, firma (Fa), dan lainnya.kebanyakan perusahaan
yang melakukan suatu investasi, biasanya merupakan perusahaan besar, baik dari segi modal
maupun dari segi jangkauan usahanya.
b. Bukti diri
Yaitu kartu identitas dari para pemilik usaha yang dikeluarkan oleh kelurahan setempat
yang dikenal dengan nama kartu tanda penduduk (KTP).
Nomor pokok wajib pajak merupakanhal yang penting untuk diteliti,apakah sudah
dimiliki atau belum.jika sudah diteliti dapatlah mengeceknya kedepartemen teknis yang
mengeluarkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
e. Izi-izin perusahaan
Selanjutnya adalah meneliti izin-izin yang dimiliki sesuai dengan jenis bidang usaha
perusahaan tersebut.izin-izin tersebut adalah:
Disamping keabsahan dokumen diatas tidak kalah pentingnya adalah penelitian dokumen
lainnya :
Status tanah. Status kepemilikan tanah harus jelas. Peneliti dapat mencari informasi tentang
status tanah ini, misalnya dengan menghubungi kantor Badan Pertahanan Nasional (BPN)
setempat.1 Yang perlu diperhatikan adalah status tanah tersebut antara lain:
b. Kendaraan bermotor
Keaslian surat-surat kendaraan yang akan digunakan untuk usaha-usaha tersebut seperti
usaha angkutan:
1. Badan Hukum
2. Tanda Daftar Perusahaan
3. NPWP
4. Surat Izin Usaha
5. Izin Domisili
6. Izin Mendirikan Bangunan
7. Bukti Diri
8. Izin-izin Lainnya
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk memulai suatu usaha pada umumnya dimulai dari Aspek Hukum, walaupun
banyak pula yang melakukannya dari aspek lain. Di dalam melakukan suatu usaha maka perlu
diperhatikan berbagai dokumen yang bisa sesuai dengan badan Hukum yang berlaku, dokumen
yang perlu diteliti keabsahan, kesempurnaan dan keasliannya meliputi badan hukum, izin-izin
yang dimiliki, sertifikat tanah atau dokumen lainnya yang mendukung kegiatan usaha tersebut.
kegagalan dalam penelitian aspek ini akan berakibat tidak sempurnanya hasil penelitian,
dengan kata lain apabila ada dokumen yang tidak sah atau tidak sempurna pasti akan
menimbulkan masalah dikemudian hari.
Tujuan dari aspek hukum ini adalah untuk meneliti keabsahan, kesempurnaan dan
keaslian dari dokumen-dokumen yang diteliti.penelitian keabsahan dapat dilakukan sesuai
dengan lembaga yag mengeluarkan dan yang mengesahkan dokumen yang bersangkutan,
penelitian ini sangat penting mengingat sebelum usaha tersebut dijalankan,maka segala
prosedur yang berkaitan dengan izin-izin atau berbagai persyaratan harus terlebih dahulu
sudah terpenuhi.
Daftar Pustaka
Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2003)
Subagyo, A. Studi Kelayakan Teori dan Aplikasi. PT Elex Media Kumputindo Kelompok
Gramedia. Jakarta