Anda di halaman 1dari 15

SISTEMATIKA STUDI KELAYAKAN BISNIS

Oleh:

KELOMPOK 1

DIATRI MAHANI (2144000041)

DIA (2144000173)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

T.A 2023/2024
i
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpah dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas
makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis. Dalam penyusunan tugas
atau materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan teman-teman dan dosen pembimbing,
sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Sistematika Studi
Kelayakan Bisnis, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi,
dan referensi. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memeberi wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Islam Balitar Blitar. Kami
sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu,
kepada dosen pembimbing kami meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah
kami di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................................................iii

BAB I............................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN...........................................................................................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................................................................1

B. Rumusan masalah............................................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan Makalah...............................................................................................................2

BAB II...........................................................................................................................................................3

PEMBAHASAN.............................................................................................................................................3

A. Sistematika Studi Kelayakan Bisnis..................................................................................................3

B. Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis................................................................................................3

C. Tujuan Melakukan Studi Kelayakan Bisnis.......................................................................................6

D. Tahapan studi kelayakan bisnis.......................................................................................................7

E. Manfaat Studi Kelayakan Bisnis.......................................................................................................9

BAB III........................................................................................................................................................11

PENUTUP...................................................................................................................................................11

A. KESIMPULAN..................................................................................................................................11

B. SARAN............................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya bagi para
investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang
memberikan fasilitas tata peraturan hokum dan perundang-undangan, yang tentunya
kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainnya. Investor berkepentingan dalam
rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan investasi, bank berkepentingan untuk
mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya.
Pemerintah lebih menitik beratkan manfaat dari investasi tersebut secara makro baik
bagi perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dll.
Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian, maka
diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di studi kelayakan terdapat
berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya sehingga hasil daripada studi
tersebut digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak
dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut di atas adalah
menunjukkan bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai
ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing seperti ekonomi, hukum,
akuntan dan lain sebagainya.

B. Rumusan masalah

1. Apa itu sistematika studi kelayakan bisnis?


2. Apa saja aspek-aspek studi kelayakan bisnis?
3. Apa tujuan dilakukannya studi kelayakan bisnis?
4. Tahapan apa saja yang dilakukan dalam studi kelayakan bisnis?
5. Apa manfaat dilakukannya studi kelayakan bisnis?

1
C. Tujuan Penulisan Makalah

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah studi kelayakan bisnis.


2. Untuk mengetahui sistematika studi kelayakan bisnis.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistematika Studi Kelayakan Bisnis

Sistematika Studi Kelayakan Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk
menentukan apakah suatu bisnis layak dijalankan atau tidak. Kegiatan ini meliputi
identifikasi masalah, peluang, menentukan tujuan, menggambarkan bagaimana situasi
bisnis dan menilai berbagai manfaat yang dihasilkan.
Studi kelayakan bisnis ini bisa digunakan untuk membantu pengusaha mengambil
sebuah keputusan yang tepat. Bagi seorang pemula, studi ini sangat penting dilakukan
karena dapat menghindarkan pebisnis dari kerugian.

B. Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis

Saat melakukan studi kelayakan, ada banyak aspek yang harus diteliti. Pada dasarnya
aspek-aspek tersebut bersifat fleksibel, sehingga bisa ditambah ataupun dikurangi
sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Meskipun demikian, ada beberapa aspek dasar yang pasti akan diteliti ketika analisis
studi kelayakan dilakukan, antara lain:
1. Aspek Hukum Atau Legalitas
Berkaitan dengan keberadaan secara legal dimana proyek akan dibangun yang
meliputi ketentuan hukum yang berlaku termasuk :
a. Perijinan
b. Izin lokasi
 Sertifikat (akte tanah), • bukti pembayaran PBB yang terakhir, •
rekomendasi dari RT / RW / Kecamatan
c. Izin usaha
 Akte pendirian perusahaan dari notaris setempat PT/CV atau berbentuk
badan hukum lainnya.

3
 NPWP (nomor pokok wajib pajak), • Surat tanda daftar perusahaan, • Surat
izin tempat usaha dari pemda setempat
 Surat tanda rekanan dari pemda setempat, • SIUP setempat, • Surat tanda
terbit yang dikeluarkan oleh Kanwil Departemen Penerangan.
Beberapa faktor yang dijadikan dasar dalam penilaian kelayakan, yaitu:
 Badan hukum apa yang paling sesuai untuk dijadikan bentuk formal badan usaha
yang akan didirikan
 Komoditas usaha termasuk jenis barang dagangan (komiditas) yang
diperbolehkan atau dilarang undang-undang
 Cara berbisnisnya melanggar hukum agama atau tidak
2. Aspek teknis dan teknologi
Aspek teknis merupakan aspek yang berkenaan dengan pengoperasian dan
proses pembangunan proyek secara teknis setelah proyek/bisnis tersebut selesai
dibangun/didirikan. Berdasarkan analisis ini pula dapat diketahui rancangan awal
penaksiran biaya investasi termasuk start up cost/pra operasional proyek yang akan
dilaksanakan.
Studi aspek teknis dan teknologi akan mengungkapkan kebutuhan apa yang
diperlukan dan bagaimana secara teknis proses produksi akan dilaksanakan. Untuk
bisnis industri manufaktur, misalnya, perlu dikaji mengenai kapasitas produksi, jenis
teknologi yang dipakai, pemakaian peralatan dan mesin, lokasi pabrik, dan tata-letak
pabrik yang paling menguntungkan. lalu dari kesimpulan itu, dapat dibuat rencana
jumlah biaya pengadaan harta tetapnya.
3. Aspek Pasar dan Pemasaran
Pengkajian aspek pasar penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis yang
berhasil tanpa adanya permintaan atas barang/jasa yang dihasilkan proyek tersebut.
Pada dasarnya, analisis aspek pasar bertujuan antara lain untuk mengetahui berapa
besar luas pasar, pertumbuhan permintaan, dan market-share dari produk
bersangkutan. Pembahasan aspek-aspek studi kelayakan diawali dengan aspek pasar

4
dan pemasaran. Alasannya mengapa aspek ini diletakkan pada awal pembahasan
sistematika studi kelayakan, antara lain:
a. Produk yang dihasilkan perusahaan harus marketable. Jika tidak, sebaiknya
kegiatananalisis studi kelayakan dihentikan.
b. Kecenderungan permintaan atas produk yang akan dihasilkan harus
menunjukkan adanya kenaikan. Jika menurun, sebaiknya proses studi kelayakan
untuk pendirian dihentikan, kecuali jika tujuan objek studi adalah
pengembangan.
c. Kandungan material produk tidak mengandung unsur yang dilarang negara
ataupun agama. Jika ada ditinjau dari aspek hukum, tidak akan
direkomendasikan dan harus dihentikan.
d. Aspek teknis dan kronologis sangat ditentukan oleh hasil rekomendasi aspek
pasar, terutama yang berkaitan dengan pemilihan alat dan mesin.
Sedangkan Aspek Pemasaran,kegiatan perusahannya yang bertujuan menjual barang
atau jasa yang di produksi perusahaan kepasar. Oleh karena itu, aspek ini
bertanggung jawab dalam menentukan ciri-ciri pasar yang akan dipilih. Analisis
kelayakan dari aspek ini yang utama dalam hal;
 Penentuan segmen, target, dan posisi produk pada pasarnya.
 Kajian untuk mengetahui konsumen potensial, seperti perihal sikap, perilaku,
serta kepuasaan mereka atas produk.
 Menentukan strategi kebijakan dan program pemasaran yang akan dilaksanakan.
4. Aspek Manajemen
Studi aspek manajemen dilaksanakan dua macam: Manajemen saat
pembangunan proyek bisnis dan Manajemen saat bisnis dioperasionalkan secara
rutin. Bahkan banyak terjadi, bahwa proyek-proyek bisnis gagal dibangun maupun
dioperasionalkan bukan disebkan karena aspek lain, tetapi karena lemahnya
manajemen.
5. Aspek Keuangan

5
Berkaitan dengan sumber dana yang akan diperoleh dan proyeksi
pengembaliannya dengan tingkat biaya modal dan sumber dana yang bersangkutan.
Ada beberapa sumber data penting yang akan digunakan, yaitu:
 Data awal aspek pasar dan pemasaran berupa: proyeksi penjualan/permintaan,
harga produk, dan anggaran (biaya) pemasaran.
 Data operasi dan produksi, berupa: rencana lokasi baik sewa maupun beli, harga
pokok produksi (bahan baku, TKL, bahan pembantu), dan rencana pengadaan
mesin, peralatan, teknologi yang digunakan.
 Legalitas, berupa: biaya notaris, biaya perizinan prinsip (misal, DepKeu, DepDag,
DepAg, DepHut, DepHub, DepKeh, DepKes, DikNas dll), biaya perizinan
operasional (Pemda).

C. Tujuan Melakukan Studi Kelayakan Bisnis

Tujuan utama seorang pebisnis melakukan studi kelayakan adalah untuk mengukur
apakah sebuah bisnis berpeluang memiliki kelanjutan atau akan berhenti pada titik
waktu tertentu.
Dalam merintis sebuah bisnis, setiap pebisnis pasti ingin usahanya sukses dan
berhasil. Namun, tanpa melakukan studi ini, seorang pengusaha layaknya menerobos
medan yang tidak diketahui tanpa petunjuk apa pun.
Hal ini tentunya sangat merugikan bagi pebisnis karena bisa mengakibatkan bisnis
yang didirikan gagal. Sebaliknya, dengan melakukan studi ini pebisnis bisa mengetahui
terlebih dahulu apakah bisnis yang didirikan kedepannya dapat berlanjut atau tidak,
sehingga membantu pebisnis mengambil keputusan.
Factor yang membuat studi kelayakan bisnis ini mengalami kesalahan diantaranya:
1. Data dan informasi yang didapat kurang lengkap,
2. Tidak teliti,
3. Salah perhitungan,
4. Pelaksanaan pekerjaan salah,
5. Kondisi lingkungan sekitar maupun unsur sengaja oleh pembuatnya.
6
Beberapa persiapan sebelum menjalankan studi kelayakan bisnis:
1. Pengumpulan data dan informasi
2. Pengolahan data
3. Analisis data
4. Pengambilan keputusan

D. Tahapan studi kelayakan bisnis

Dalam melaksanakan studi kelayakan bisnis ada beberapa tahapan studi yang
hendaknya dikerjakan, berikut beberapa tahapannya:
1. Penemuan Ide
Agar dapat menghasilkan ide proyek yang dapat menghasilakan produk laku
untuk dijual dan menguntungkan diperlukan penelitian yang terorganisasi dengan
baik serta dukungan sumber daya yang memadai. Jika ide proyek lebih dari satu,
dipilih dengan memperhatikan:
 Ide proyek sesuai dengan kata hatinya
 Pengambil keputusan mampu melibatkan diri dalam hal-hal yang sifatnya teknis
 Keyakinan akan kemampuan proyek menghasilakan laba.
Misalnya beberapa ide proyek yang lolos setelah dipilih adalah ide mengenai
bisnis rental gaun pengantin, rental motor, rental computer.
2. Tahap Penelitian
Setelah ide proyek terpilih, dilakukan penelitian yang lebih mendalam dengan
metode ilmiah:
 Mengumpulkan data
 Mengolah data
 Menganalisis dan menginterpretasikan hasil pengolahan data
 Menyimpulkan hasil
 Membuat laporan hasil

7
Misalnya, berdasarkan contoh diatas telah ditentukan 3 macam ide proyek.
Selanjutnya, ketiga ide proyek dikaji melalui aspeknya secara cukup luas dan
mendalam untuk mendapatkan masukan untuk mengevaluasi ide-ide tersebut.
3. Tahap Evaluasi
Tahap Evaluasi yaitu membandingkan sesuatu dengan satu atau lebih standar
atau kriteria yang bersifat kuantitatif atau kualitatif.hal yang dibandingkan dalam
evaluasi bisnis adalah seluruh ongkos yang akan ditimbulkan oleh usulan bisnis serta
manfaat atau benefit yang diperkirakan akan diperoleh.
Ada 3 macam evaluasi:
 Mengevaluasi usaha proyek yang akan didirikan
 Mengevaluasi proyek yang akan dibangun
 Mengevaluasi bisnis yang sudah dioperasionalkan secara rutin
Setalah dilakukan evaluasi terhadap ketiga ide proyek diatas, misalnya, ternyata
hanya dua ide proyek yang dianggap fisibel, yaitu rental motor dan rental computer.
Dalam evaluasi bisnis yang akan dibandingkan adalah seluruh ongkos yang akan
ditimbulkan oleh usulan bisnis serta manfaat atau benefit yang akan diperkirakan
akan diperoleh.
4. Tahap Pengurutan Usulan yang Layak
Jika terdapat lebih dari satu usulan rencana bisnis yang dianggap layak, perlu
dilakukan pemilihan rencana bisnis yang mempunyai skor tertinggi jika dibanding
usulan lain berdasar kriteria penilaian yang telah ditentukan. Dilakukan evaluasi
terhadap kedua ide proyek, ternyata pengambilan keputusan hanya mampu
mengerjakan satu ide proyek, misalkan ide proyek rental motor.
5. Tahap Rencana Pelaksanaan
Setelah rencana bisnis dipilih perlu dibuat rencana kerja pelaksanaan
pembangunan proyek. Mulai dari penentuan jenis pekerjaan, jumlah dan kualifikasi
tenaga perencana, ketersediaan dana dan sumber daya lain serta kesiapan
manajemen. Misalnya, setelah yang dipilih adalah rencana bisnis rental motor, maka

8
pelaksanaan untuk membangun proyek bisnis rental motor serta rencana
operasional rutinnya perlu disiapkan.
6. Tahap Pelaksanaan
Dalam realisasi pembangunan proyek diperlukan manajemen proyek. Setelah
proyek selesai dikerjakan tahap selanjutnya adalah melaksanakan operasional bisnis
secara rutin. Agar selalu bekerja secara efektif dan efisien dalam rangka
meningkatkan laba perusahaan, dalam operasional perlu kajian-kajian untuk
mengevaluasi bisnis dari fungsi keuangan, pemasaran, produksi dan operasi.
Hasil evaluasi dapat dijadikan sebagai feedback bagi perusahaan untuk mengkaji
ulang proses bisnis ini secara terus-menerus.

E. Manfaat Studi Kelayakan Bisnis

Ketika merintis sebuah usaha, pebisnis yang melakukan studi kelayakan, keberjalanan
bisnisnya akan berbeda dengan pebisnis yang tidak melakukan studi kelayakan. Hal ini
dikarenakan ada banyak manfaat yang akan didapatkan dengan melakukan studi
kelayakan bisnis. Beberapa manfaat tersebut adalah:
1. Memperkecil Resiko Kerugian
Ketika menjalankan sebuah bisnis, pebisnis perlu mempersiapkan segala hal guna
mengantisipasi semua hal yang terjadi di masa depan. Dengan melakukan analisis
studi kelayakan, pebisnis dapat memperkecil risiko yang dapat terjadi pada
perusahaan, baik itu risiko yang bisa dikendalikan maupun risiko yang tidak dapat
dikendalikan. Akibatnya, apabila perusahaan merugi, kerugian yang diterima
tidaklah besar.
2. Mempermudah Perencanaan Bisnis
Saat melakukan analisis kelayakan usaha, pebisnis akan mendapatkan segala
informasi yang berhubungan dengan bisnis yang akan dirintis termasuk kelebihan
dan kekurangan bisnis.

9
Dari hasil analisis tersebut, pebisnis dapat lebih mudah melakukan perencanaan
ke depannya. Tidak hanya itu, berkat analisis kelayakan yang dilakukan, pebisnis bisa
merencanakan kegiatan yang bisa memberikan keuntungan bagi perusahaan.
3. Melancarkan Pelaksanaan Bisnis
Melalui analisis kelayakan bisnis, program-program yang sebelumnya
direncanakan dapat dieksekusi dengan lebih mudah dan akurat. Dari hasil analisis,
nantinya pebisnis dapat menilai dan mengevaluasi mana saja program dan kebijakan
yang memberikan keuntungan dan kerugian bagi perusahaan.
Dampaknya, pelaksanaan bisnis menjadi lebih mudah untuk direalisasikan dan
semua program juga akan menghasilkan keuntungan.
4. Mempermudah Melakukan Pengawasan
Ada banyak aspek yang dianalisis ketika studi kelayakan dilakukan. Laporan-
laporan hasil analisis dari berbagai aspek tersebut dapat digunakan oleh pebisnis
untuk melakukan pengawasan.
Selain pengawasan dari internal, sebuah perusahaan juga mendapat pengawasan
dari eksternal. Melalui hasil analisis studi kelayakan, pihak berwenang akan lebih
mudah melakukan pengawasan dengan berpedoman pada laporan analisis tersebut.
5. Mempermudah Pengendalian
Dalam menjalankan sebuah bisnis, tidak dapat dipungkiri jika pebisnis terkadang
menemui masalah dan penyimpangan. Agar masalah tersebut tidak menjadi
semakin besar, pebisnis harus dapat mengendalikan masalah tersebut dengan cepat
dan tepat.
Hal tersebut dapat terwujud apabila sebelumnya pebisnis melakukan studi
kelayakan. Informasi dan laporan hasil dari analisis tersebut bisa digunakan sebagai
dasar menentukan aspek mana yang menjadi masalah. Kemudian, pebisnis pun bisa
mengambil langkah untuk menyelesaikan masalah tersebut secara tepat.

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Studi kelayakan bisnis merupakan salah satu hal yang penting dilakukan ketika
mendirikan perusahaan. Dengan melakukan studi kelayakan ini, pebisnis dapat
terhindar dari banyak kemungkinan buruk yang melanda perusahaan.
Tidak hanya itu, studi kelayakan juga bisa meningkatkan peluang perusahaan untuk
mempertahankan eksistensi dan kesuksesannya. Jadi, pebisnis sebaiknya tidak lagi ragu
untuk melakukan studi kelayakan bisnis agar perencanaan usaha Anda lebih matang.

B. SARAN

Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian, maka
diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di dalam studi kelayakan
terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya sehingga hasil
daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau
bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut di atas adalah
menunjukan bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai
ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing seperti ekonom, hukum,
psikolog, akuntan, perekayasa teknologi dan lain sebagainya.
Dan studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan
pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba,
yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan pada keuntungan yang secara
ekonomis, dan orientasi tidak pada laba (social), yang dimaksud adalah studi yang
menitik-beratkan suatu proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa
memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://accurate.id/marketing-manajemen/studi-kelayakan-bisnis/

12

Anda mungkin juga menyukai