Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

PENGANTAR BISNIS

Bentuk bentuk kepemilikan bisnis

Yang dibina oleh Ibu Annisya’

Disusun oleh :

Kelompok 2

Dimas Trio Sanjaya (170431622068)

Erika Puspitasari (170431622028)

Ficke Dewi Aprillia (170431622081)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS EKONOMI

PROGAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

Agustus 2017
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................3

BAB I....................................................................................................................................................4

PENDAHULUAN.............................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang...................................................................................................................4

1.2 Masalah Dan Topik Bahasan.............................................................................................4

1.3 Tujuan................................................................................................................................4

BAB II...................................................................................................................................................5

PEMBAHASAN................................................................................................................................5

2.1 PERUSAHAAN DAN UNSUR-UNSURNYA..................................................................5

2.2 PERUSAHAAN PERORANGAN.....................................................................................6

2.3 PERUSAHAAN BERBADAN HUKUM DAN TIDAK BERBADAN HUKUM.............7

2.4 PROSEDUR PENDIRIAN PERUSAHAAN...................................................................10

BAB III................................................................................................................................................21

PENUTUP.......................................................................................................................................21

DAFTAR RUJUKAN..........................................................................................................................22

2 Fungsi keuangan
KATA PENGANTAR
Puji syukur terhadap tuhan yang maha esa, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas matakuliah PENGANTAR BISNIS ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal agar dengan adanya makalah ini para pembaca dapat
mengetahui dan memahami apa yang kita tuliskan, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. . Dan apa bila ada kekuranga atau pun
ada penulisan yang kurang benar penyusun mohon maaf. Terimakasih.

PENYUSUN

3 Fungsi keuangan
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bisnis merupakan sebuah kegiatan yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau
lainnya, untuk mendapatkan laba. Dalam mendirikan sebuah bisnis, salah satu dari beberapa masalah
awal yang dihadapinya ialah untuk memilih bentuk kepemilikan bisnis apa yang akan dirintisnya.
Seringkali para wirausahawan tidak cukup banyak meluangkan waktu usaha untuk mengevaluasi
dampak berbagai jenis bentuk kepemilikan atas diri mereka dan usahanya. Mereka hanya asal
memilih begitu saya apa yang merasa mudah untuk dijalankan. Memilih suatu bentuk kepemilikan
sangatlah penting karena ini adalah keputusan yang memiliki pengaruh jangka panjang bagi seorang
usahawan ataupun usahanya. Oleh karenanya wirausahawan harus bertindak dengan benar sejak awal
agar tidak mengalami kesulitan untuk selanjutnya.
Untuk memilih bentuk kepemilikan yang benar, berarti para wirausahawan harus memahami
betul berbagai karakteristik dari tiap bentuk tersebut dan seberapa jauh karakteristik tersebut sesuai
untuk usaha yang dijalankannya. Dengan cara itu seorang wirausaha dapat membuat keputusan yang
bijak mengenai suatu kepemilikan.

1.2 Masalah Dan Topik Bahasan


a. Perusahaan dan unsur-unsurnya
b. Perusahaan perorangan
c. Perusahaan berbadan hokum dan tidak berbadan hokum
d. Prosedur pendirian perusahaan.

1.3 Tujuan
a) Untuk mengetahui bentuk kepemilikan suatu bisnis
b) Untuk menambah wawasan tentang dunia bisnis
c) Agar pembaca mengetahui suatu prosedur untuk mendirikan sebuah usaha
d) Sebagai salah satu tugas pembuatan makalah dari mata kuliah pengantar bisnis

4 Fungsi keuangan
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 PERUSAHAAN DAN UNSUR-UNSURNYA

Menurut Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar


Perusahaan Pasal 1 huruf b yang dimaksud PERUSAHAAN adalah ”setiap bentuk
usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang menjalankan setiap jenis usaha
yang bersifat tetap dan terus-menerus yang didirikan, bekerja serta berkedudukan
dalam wilayah negara indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan dan atau
laba”.
Definisi perusahaan menurut ketentuan tersebut memuat dua unsur pokok, yaitu:
1. Bentuk usaha (company) yang berupa organisasi atau badan usaha yang
didirikan, bekerja dan berkedudukan dalam wilayah negara Indonesia.
2. Jenis usaha (business) yang berupa kegiatan dalam bidang perekonomian
(perindustrian, perdagangan, perjasaan, pembiayaan) dijalankan oleh badan
usaha secara terus menerus.

Sedangkan yang dimaksud dengan USAHA dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor


3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan adalah, “setiap bentuk usaha yang
menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus-menerus yang didirikan
dan bekerja serta berkedudukan dalam wilayah Republik Indonesia untuk tujuan
memperoleh keuntungan dan atau laba”. Adapun yang dimaksud dengan
PENGUSAHA adalah “setiap orang perseorangan atau persekutuan atau badan
hukum yang menjalankan suatu jenis perusahaan”.

UNSUR-UNSUR PERUSAHAAN

1. Badan usaha. Perusahaan memiliki bentuk tertentu, baik yang berupa badan
hukum maupun yang bukan badan hukum. Contohnya Perusahaan Dagang,
Firma, Persekutuan Komanditer, Perseroan Terbatas, Perusahaan Umum,
Perusahaan Perseroan dan Koperasi.

2. Kegiatan dalam bidang perekonomian, meliputi bidang perindustrian,


perdagangan, perjasaan, dan pembiayaan.

5 Fungsi keuangan
3. Terus-menerus. Artinya adalah kegiatan usaha dilakukan sebagai mata
pencarian, tidak insidental dan bukan pekerjaan sambilan.

4. Bersifat tetap. Maksudnya ialah kegiatan usaha yang dilaksanakan tidak berubah
atau berganti dalam waktu singkat, tetapi untuk jangka waktu yang lama.

5. Terang-terangan, berarti kegiatan usaha ditujukan kepada dan diketahui oleh


umum, bebas berhubungan dengan pihak lain, diakui dan dibenarkan oleh
pemerintah berdasarkan undang-undang.

6. Keuntungan dan atau laba, berarti tujuan dari perusahaan adalah untuk
memperoleh keuntungan dan atau laba.

7. Pembukuan. Maksudnya ialah perusahaan wajib untuk menyelenggarakan


pencatatan mengenai kewajiban dan hak yang berkaitan dengan kegiatan
usahanya.

8. Bentuk usaha, adalah organisasi usaha atau badan usaha yang menjadi wadah
penggerak setiap jenis usaha. Bentuk usaha atau bentuk hukum perusahaan
dapat berupa perusahaan perseorangan, persekutuan dan badan hukum yang
didirikan, bekerja dan berkedudukan dalam wilayah negara indonesia. Bentuk
usaha ini dalam bahasa inggris disebut company atau corporation.

2.2 PERUSAHAAN PERORANGAN

Perusahan perseorang adalah perusahan swasta yang dirikan dan


dimiliki oleh pengusaha perseorangan. Pengertian perusahan perseorangan
mengacu pada Pasal 16 KUH Dagang. Persahan perseorangan dikekompkan
menjadi 2 yaitu : usaha perseorangan berizin dan perusahaan perseorang tak
ber izin.

Usaha Perseorangan Berizin

Usaha perseorangan yang termasuk dalam perusahaan ini adalah perusahaan


perseorangan yang memiliki izin operasi dari departemen teknis. Misalnya
peruiisahan yang beroprasi dalam bidang perdagangan , maka perusahaan
perseorangan memiliki izin seperti Tanda Daftar Usaha Perdagangaan (TPUD)
Maupun Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP.)

Usaha Perseorangan yang Tidak Memiliki Izin

6 Fungsi keuangan
Usaha perseorangan yang tidak memiliki izin ini misalnya usaha perseorangan
yang dilakukan para pedagang kaki lima, toko barang, pedagang eceran kecil,
dan lain lain.

2.3 PERUSAHAAN BERBADAN HUKUM DAN TIDAK BERBADAN HUKUM


Perusahaan berbadan usaha dan tidak berbadan hukum
Adalah perusahaan persekutuan namun tidak berbadan hukumadalah
perusahaan swasta yang didirikan dan dimiliki oleh beberapa orang pengusaha secara
kerjasama tetapi tidak termasuk dalam katagori berbadan usaha yang berbadan hukum
1. Firma
Firma adalah perjanjian dengan nama 2 orang atau lebih mengikatkan diri
untuk menyetorkan sesuatu kepada persekutuan dengan tujuan untuk memeroleh
manfaat atau keuntukngan yang didirikan untuk menjalankan usaha dengan nama
bersama.
Firma harus didirikan dengan akta otentik yang dibuat dihadaan notaris, dan
didaftarkan di Kepaniteraan Pengandilan Negeri.
Firma bukan merupakan badan usaha yang berbadan hukum karena alasan-alasan :
(1) tidak ada pemisahan harta kekayaan karena ada persekutuan dan pribadi sekutu-
sekutu, setiap sekutu bertanggung jawab pribadi untuk keseluruhan. (2) tidak ada
keharusan pengesahan akta pendirian oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
2. Persekutuan komanditer (cv)
Persekutuan komanditer adalah firma yang mempunyai (1) atau beberapa
orang sekutu komanditer`
Persekutuan komanditer mempunyai 2 macam sekutu, yaitu sekutu komplementer dan
sekutu komanditer. Sekutu komplementer adalah sekut aktif yang menjadi pengurus
persekutuan. sedangkan sekutu komanditer adalah sekutu yang hanya menyerahkan
uang, barang atau tenaga sebagai pemasukan sebagai sekutu dan tidak turut campur
dalam pengurusan atau penguasaan persekutuan. Sekutu komanditer merupakan
sekutu pasif yang tidak ikut mengurus persekutuan.
Persekutuan komanditer bukan merupakan badan hukum, karena sebagaimana
halnya firma, akta pendirian CV tidak memerlukan pengesahan Menteri Hukum dan
HAM.

7 Fungsi keuangan
Perusahaan Berbadan Hukum
Menurut salam (2001:79) badan hukum ialah organisasi atau badan yang
diwujudkan/ diciptakan oleh hukum sebagai pembawa hak dan kewajiban seperti
halnya manusia. Oleh karena itu maka badan hukum dapat mempunyai kekayaan
sendiri, utang-piutang sendiri, dapat digugat dan dapat menggugat.
Jenis-jenis perusahaan yang termasuk ke dalam kelompok perusahaan
berbadan hukum adalah:
1. Perseroan terbatas
2. Perusahaan jawatan
3. Perusahaan umum
4. Perusahaan perseroan (persero)
5. Perusahaan daerah
6. Koperasi
7. Yayasan

Perseroan terbatas (PT)


Perseroan terbatas merupakan badan hukum karena akta pendirian perusahaan
harus mendapatkan pengesahan dari kementrian hukum dan HAM. Selain itu terdapat
pemisahan kekayaan antara kekayaan pribadi para pemegang saham dengan bagian
kekayaan yang disetorkan ke perseroan dalam bentuk setoran saham.
Unsur-unsur perseroan terbatas
Menurut muhammad (2002 : 69-70) sebagai badan hukum perseroan harus memenuhi
unsur-unsur badan hukum seperti ditentukan dalam undang-undang perseroan
gterbatas, sebagai berikut :
Organisasi yang teratur
Kekayaan sendiri
Melakukan hubungan hukum sendiri
Mempunyai tujuan sendiri

Perusahaan jawatan
Perusahaan jawatan Adalah perusahaan negara (badan usaha milik negara
BUMN) yang seluruh modalnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan dan

8 Fungsi keuangan
menjadi bagian itegral dari departmen teknis. Pengelolaan perjan adalah pejabat dari
suatu departmen yang bertanggung jawab langsung kepada direktur jendral (dirjen)
dan departmen yang bersangkutan

Perusahaan Umum (perum)


Perusahaan Umum Adalah perusahaan negara (BUMN) yang seluruh
modalnya dimiliki negara dari kekayaan negara yang dipisahkan dan yang tidak
terbagi atas saham-saha. Perum adalah badan hukum, kedudukannya sebagai badan
hukum diperoleh dengan berlakunya peraturan pemerintah tentang pendiriannya
(muhammad,2002 : 101)
Persero
Persero Adalah perusahaan negara (bumn) yang terbentuk perseroan terbatas
(PT) dimana modal usaha negara dalam bentuk perseroan dapan mempunyai 2
kemungkinan : (1) seluruh modal oersero dimiliki oleh negara, (2) sebagai modal
persero (paling sedikit 51%) dimiliki oleh negara dan sebagian modal lainnya dimiliki
oleh swasta

Perusahaan daerah
Perusahaan daerah Adalah perusahaan-perusahaan yang didirikan oleh
pemerintah daerah (BUMD) baik pemerintah daerah tingkat 1 (provinsi) ataupun
pemerintah daerah tingkat II (kabupaten dan kotamadya). Perusahaan daerah didirikan
dengan tujuan untuk turut serta melaksanakan pembangunan daerah khususnya dan
pembangunan ekonomi nasional pada umumnya guna memenuhi kebutuhan rakyat
dengan mengutamakan industrialisasi, ketentraman, dan kesenangan kerja dalam
perusahaan.

Koperasi

Menurut pasal 1 undang-undang nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasian,


yang dimaksud dengan koperasi adalah badan hokum yang didirikan oleh orang
perseorangan atau badan hokum koperasi, dengan memisahkan kekayaan para anggotanya
sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama
di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi.

Modal koperasi

9 Fungsi keuangan
a. Hibah
b. Modal penyertaan
c. Modal pinjaman
d. Sumber lain yang sah yang tidak bertentangan dengan anggaran dasar

2.4 PROSEDUR PENDIRIAN PERUSAHAAN

Tahap – Tahap Pendirian Perseroan Terbatas

1. Tahap Pengajuan Nama PT.

Proses ini bertujuan untuk akan melakukan pengecekan nama PT (apakah


Nama PT tersebut sudah gunakan atau tidak?). Pengajuan nama perusahaan ini
didaftarkan oleh notaris melalui Sistem Administrasi Badan Hukum (Sisminbakum)
Kemenkumham. Adapun persyaratan yang dibutuhkan sebagai berikut:
a. Melampirkan asli formulir dan pendirian surat kuasa;
b. Melampirkan photocopy Kartu Identitas Penduduk (“KTP”) para pendirinya dan
para pengurus perusahaan;
c. Melampirkan photocopy Kartu Keluarga (“KK”) pimpinan/pendiri PT

2. Tahap Pembuatan Akta Pendirian PT

Pembuatan akta pendirian dilakukan oleh notaris yang berwenang diseluruh


wilayah negara Republik Indonesia untuk selanjutnya mendapatkan pesetujuan dari
Menteri Kemenkumham.

3. Tahap Pembuatan Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP)

Surat ini Anda dapatkan dari kantor kelurahan di mana perusahaan Anda
berada. Berdasarkan surat ini, Camat mengeluarkan surat keterangan yang sama.
Untuk mendapatkan surat keterangan domisili, Anda memerlukan salinan akte
perusahaan Anda. Persyaratan lain yang dibutuhkan adalah: photocopy Pajak Bumi
dan Bangunan (PBB) tahun terakhir, Perjanjian Sewa atau kontrak tempat usaha bagi
yang berdomisili bukan di gedung perkantoran, Kartu Tanda Penduduk (KTP)
Direktur, Izin Mendirikan Bangun (IMB) jika PT tidak berada di gedung perkantoran.

4. Tahap Permohonan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

10 Fungsi keuangan
Untuk mendapatkan NPWP, Anda memerlukan salinan akte perusahaan dan
surat keterangan domisili. Permohonan pendaftaran NPWP diajukan kepada Kepala
Kantor Pelayanan Pajak sesuai dengan keberadaan domisili PT. Persyaratan lain yang
dibutuhkan, adalah: NPWP pribadi Direktur PT, photocopy KTP Direktur (atau
photocopy Paspor bagi WNA, khusus PT PMA), SKDP, dan akta pendirian PT.

5. Tahap pengesahan Anggaran Dasar Perseroan oleh Menteri Kemenkumham.

Permohonan ini diajukan kepada Menteri Kemenkumham untuk mendapatkan


pengesahan Anggaran Dasar Perseroan (akta pendirian). Persyaratan yang dibutuhkan
antara lain

6. Tahap Pengajuan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).

SIUP ini berguna agar PT dapat menjalankan kegiatan usahanya. Permohonan


pendaftaran SIUP diajukan kepada Kepala Suku Dinas Perindustrian dan Perdagangan
dan/atau Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan kota atau
kabupaten terkait sesuai dengan domisili PT.

7. Tahap Pengajuan Tanda Daftar Perusahaan (TDP).

Permohonan pendaftaran diajukan kepada Kepala Suku Dinas Perindustrian


dan Perdagangan dan/atau Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan
kota atau kabupaten terkait sesuai dengan domisili perusahaan.

8. Tahap Berita Acara Negara Republik Indonesia (BNRI).

Setelah perusahaan melakukan wajib daftar perusahaan dan telah mendapatkan


pengesahan dari Menteri Kemenkumham, maka harus di umumkan dalam BNRI dari
perusahaan yang telah diumumkan dalam BNRI, maka PT telah sempurna statusnya
sebagai badan hukum.

Tahap – Tahap Pendirian Yayasan


Pada dasarnya ada 3 tahapan dalam proses pendirian Yayasan, yaitu

1. Tahap Persiapan

Di tahap persiapan, Anda bersama pendiri lainnya perlu menentukan berapa


besaran kekayaan yang hendak disisihkan untuk menjadi kekayaan awal yayasan.
Selain kekayaan yayasan, Anda juga perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

11 Fungsi keuangan
a. Nama yang hendak Anda gunakan sebagai nama yayasan perlu dicek terlebih
dahulu ketersediaannya. Tidak seperti pengecekan nama perusahaan secara
elektronik, pengecekan nama yayasan dilakukan secara manual, sehingga
memakan waktu lebih lama.
b. Yayasan dapat didirikan oleh satu orang atau lebih. Orang yang dimaksud disini
adalah orang perseorangan, baik Warga Negara Indonesia maupun asing atau
badan hukum Indonesia maupun asing.
c. Alamat domisili. Dalam mendirikan yayasan, alamat domisili yang akan
digunakan perlu diperhatikan. Selain dicantumkan dalam akta pendirian yayasan,
domisili ini juga nantinya akan digunakan dalam setiap dokumen legalitas
yayasan.
d. Pembina Yayasan. Yang dapat menjadi pembina yayasan adalah orang
perseorangan yang juga merupakan pendiri yayasan dan/atau pribadi yang
berdasarkan keputusan rapat anggota pembina
e. Pengurus merupakan organ yayasan yang dapat melakukan kepengurusan yayasan
serta tidak boleh merangkap sebagai pembina dan/atau pengawas
f. Fungsi pengawas adalah mengawasi dan memberi nasihat ke pengurus dalam
menjalankan kegiatan yayasan. Sekurang-kurangnya satu orang yang mampu
melakukan perbuatan hukum yang dapat menjadi pengawas yayasan dan tidak
boleh merangkap sebagai pembina dan/atau pengurus.
g. Bidang usaha. Yayasan dapat bergerak di bidang sosial, keagamaan, dan
kemanusiaan.
h. Yayasan tidak mempunyai anggota.

2. Tahap Pendaftaran dan Pengesahan

Begitu nama yayasan yang Anda ajukan dinyatakan masih tersedia, langkah
selanjutnya adalah membuat akta notaris berbahasa Indonesia yang menjelaskan
pendirian yayasan. Untuk tahapan ini, Anda memerlukan jasa notaris. Bila syarat-
syarat tersebut sudah lengkap, maka para pendiri bersama-sama menghadap Notaris
untuk menandatangani akta pendirian. Yayasan ini sudah dianggap berdiri sejak
ditandatanganinya akta pendirian oleh para pendiri di hadapan Notaris. Namun
Yayasan ini belum sah menjadi Badan Hukum. Untuk itu Notarislah yang akan segera
memproses pengesahan badan hukum Yayasan ke Kementrian Hukum dan HAM RI.

12 Fungsi keuangan
3. Tahap Pengumuman

Akta pendirian yayasan yang telah disahkan sebagai badan hukum wajib
diumumkan dalam tambahan berita negara (besarnya biaya pengumuman akan
ditetapkan dengan peraturan pemerintah).
Pengumuman harus diajukan permohonannya paling lambat 30 hari sejak akta
pendirian disahkan. Selama pengumuman belum dilakukan, pengurus yayasan
bertanggungjawab secara tanggung renteng atas seluruh kerugian yayasan
Dalam Proses Pengesahan Badan Hukum Koperasi terdapat pokok-pokok
yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Dasar Hukum antara lain :
a. Undang-undang No.25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 1994 tentang Persyaratan dan Tata Cara
Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi.
c. Peraturan Menteri Nomor 01 Tahun 2006 yaitu tentang Petunjuk Pelaksanaan
Peberntukan, Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar
Koperasi.

2. Koperasi sebaiknya dibentuk oleh sekelompok orang/anggota masyarakat yang


mempunyai kegiatan dan kepentingan ekonomi yang sama.

3. Sebelum mendirikan koperasi, sebaiknya didahului dengan penyuluhan tentang


perkoperasian agar kelompok masyarakat yang ingin mendirikan koperasi tersebut
memahami mengenai perkoperasian, sehingga anggota koperasi nantinya benar-benar
memahami nilai dan prinsip koperasi dan paha akan hak dan kewajibannya sebagai
anggota koperasi.
4. Proses pendirian koperasi dimulai dengan pelaksanaan Rapat pembentukan
koperasi dimana untuk Koperasi Primer sekurang-kurangnya dihadiri oleh 20 orang
anggota pendiri, sedangkan untuk Koperasi Sekunder sekurang-kurangnya dihadiri
oleh 3 koperasi melalui wakil-wakilnya.
5. Rapat pembentukan koperasi tersebut dihadiri oleh Pejabat Dinas/Instansi/Badan
Yang Membidangi Koperasi setempat sesuai domisili anggota (Pasal 5 Ayat 3),
dimana kehadiran pejabat tersebut bertujuan antara lain untuk : memberi arahan
berkenaan dengan pembentukan koperasi, melihat proses pelaksanaan rapat
pembentukan, sebagai narasumber apabila ada pertanyaan berkaitan dengan
perkoperasian dan untuk meneliti isi konsep anggaran dasar yang dibuat oleh para

13 Fungsi keuangan
pendiri sebelum di”akta”kan oleh Notaris Pembuat Akta Koperasi setempat. Selain itu
apabila memungkinkan rapat pembentukan tersebut juga dapat dihadiri oleh Notaris
Pembuat Akta Koperasi yaitu Notaris yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri
Negara Koperasi dan UKM untuk membantu membuat/menyusun akta pendirian,
perubahan anggaran dasar dan pembubaran koperasi.
6. Dalam Rapat Pembentukan akan dibahas mengenai Anggaran Dasar Koperasi yang
memuat antara lain (Pasal 5 Ayat 5) :
a. Nama dan tempat kedudukan
b. Maksud dan tujuan
c. Jenis koperasi dan Bidang usaha
d. Keanggotaan
e. Rapat Anggota
f. Pengurus, Pengawas dan Pengelola
g. Permodalan, jangka waktu dan Sisa Hasil Usaha.
7. Pembuatan atau penyusunan akta pendirian koperasi tersebut dapat dibuat oleh para
pendiri (dalam hal di wilayah setempat tidak terdapat NPAK) atau dibuat oleh Notaris
Pembuat Akta Koperasi (Pasal 6 Ayat 1).
8. Selanjutnya Notaris atau kuasa Pendiri mengajukan permohonan pengesahan secara
tertulis kepada pejabat yang berwenang dengan dilampirkan (Pasal 7 ayat (1) :
• 2 (Dua) rangkap salinan akta pendirian bermeterai cukup.
• Data akta pendirian koperasi yang dibuat dan ditandatangani Notaris.
• Surat bukti tersedianya modal yang jumlahnya sekurang-kurangnya sebesar
simpanan pokok dan simpanan wajib yang wajib dilunasi oleh para pendiri.
• Rencana kegiatan usaha minimal tiga tahun ke depan dan RAPB.
• Dokumen lain yang diperlukan sesuai peraturan perundang undangan
9. Pejabat yang berwenang akan melakukan :
• Penelitian terhadap materi Anggaran Dasar yang diajukan (Pasal 8 Ayat 2),
• Pengecekan terhadap keberadaan koperasi tersebut (Pasal 8 Ayat 2).

10. Apabila permohonan diterima maka pengesahan selambat lambatnya 3 (tiga)


bulan sejak berkas diterima lengkap (Pasal 9 Ayat 2).

11. Jika permohonan ditolak maka Keputusan penolakan dan alasannya disampaikan
kembali kepada kuasa pendiri paling lama 3 (tiga) bulan sejak permohonan diajukan
(Pasal 12 Ayat 1).

14 Fungsi keuangan
12. Terhadap Penolakan, para pendiri dapat mengajukan permintaan ulang
pengesahan akta pendirian koperasi dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan.
Keputusan terhadap permintaan ulang tersebut diberikan paling lambat 1 (satu) bulan
(Pasal 12 Ayat 2).

B. SYARAT MENDIRIKAN KOPERASI


1. Umum
1. Dua rangkap Salinan Akta Pendirian koperasi dari notaris (NPAK).
2. Berita Acara Rapat Pendirian Koperasi.
3. Daftar hadir rapat pendirian koperasi
4. Foto Copy KTP Pendiri (urutannya disesuaikan dengan daftar hadir agar
mempermudah pd saat verifikasi).
5. Kuasa pendiri (Pengurus terpilih) untuk mengurus pengesahan pembentukan
koperasi.
6. Surat Bukti tersedianya modal yang jumlahnya sekurang;kurangnya sebesar
simpanan pokok dan simpanan wajib yang wajib dilunasi para pendiri.
7. Rencana kegiatan usaha koperasi minimal tiga tahun kedepan dan Rencana
Anggaran Belanja dan Pendapatan Koperasi.
8. Daftar susunan pengurus dan pengawas.
9. Daftar Sarana Kerja Koperasi
10.Surat pernyataan tidak mempunyai hubungan keluarga antara pengurus.
11.Struktur Organisasi Koperasi.
12.Surat Pernyataan Status kantor koperasi dan bukti pendukungnya
13.Dokumen lain yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
2. Tambahan Persyaratan Pendirian Koperasi apabila memiliki usaha Unit Simpan
Pinjam (USP)

1. Surat bukti penyetoran modal sendiri pada awal pendirian, berupa Deposito
pada Bank Pemerintah atas nama Menteri Negara Koperasi dan UKM;

2. Rencana Kerja paling sedikit 3 (tiga) tahun;

3. Kelengkapan administrasi organisasi & pembukuan USP dikelola secara


khusus dan terpisah dari pembukuan koperasinya;

15 Fungsi keuangan
4. Nama dan Riwayat Hidup Pengurus dan Pengawas

5. Surat Perjanjian kerja antara Pengurus koperasi dengan pengelola USP


koperasi

6. Nama dan riwayat hidup calon pengelola yang dilengkapi dengan :


1. Bukti telah mengikuti pelatihan/magang usaha simpan pinjam koperasi.
2. Surat keterangan berkelakuan baik
3. Surat pernyataan tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah dan semenda
dengan pengurus dan pengawas
4. Surat Pernyataan pengelola tentang kesediaannya untuk bekerja secara purna
waktu.
5. Permohonan ijin menyelenggarakan usaha simpan pinjam
6. Surat Pernyataan bersedia untuk diperiksa dan dinilai kesehatan USP
koperasinya oleh pejabat yang berwenang
7. Struktur Organisasi Usaha Unit Simpan Pinjam (USP)
1. Tambahan Persyaratan Pendirian Koperasi apabila memiliki usaha Unit Jasa
Keuangan Syariah (UJKS)
1. Surat bukti penyetoran modal sendiri pada awal pendirian, atas nama Menteri
Negara Koperasi dan UKM cq. Ketua Koperasi
2. Rencana kerja sekurang-kurangnya satu tahun
3. Kelengkapan administrasi organisasi & pembukuan
4. Keterangan pokok-pokok administrasi dan pembukuan yang didesain sesuai
karakteristik lembaga keuangan syariah
5. Nama dan riwayat hidup pengurus dan pengawas
6. Nama Ahli syariah/Dewan Syariah yang telah mendapat
rekomendasi/sertifikat dari Dewan Syariah Nasional MUI.
7. Nama dan Riwayat Hidup Calon Pengelola yang dilengkapi dengan:
1. Bukti telah mengikuti pelatihan/magang di lembaga keuangan syariah.
2. Surat keterangan berkelakuan baik
3. Surat pernyataan tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah dan
semenda dengan pengurus dan pengawas
4. Surat perjanjian kerja antara Pengurus Koperasi dengan Pengelola
Manajer/Direksi
5. Struktur Organisasi Usaha Unit Jasa Keuangan Syariah (USP)

16 Fungsi keuangan
C. SYARAT MENDIRIKAN KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP)
1. Dua rangkap Salinan Akta Pendirian koperasi dari notaris (NPAK);
2. Berita Acara Rapat Pendirian Koperasi;
3. Daftar hadir rapat pendirian koperasi;
4. Foto Copy KTP Pendiri (urutannya disesuaikan dengan daftar hadir agar
mempermudah pd saat verifikasi);
5. Kuasa pendiri (Pengurus terpilih) untuk mengurus permohonan pengesahan
pembentukan koperasi.;
6. Surat Bukti penyetoran modal sendiri pada awal pendirian KSP berupa
Deposito pada Bank Pemerintah atas nama Menteri Negara Koperasi dan
UKM, dilengkapi dgn bukti penyetoran dari anggota kepada koperasi;
7. Rencana kerja koperasi minimal (3) tiga tahun kedepan(rencana
permodalan, Neraca Awal, rencana kegiatan usaha (business plan), rencana
bidang organisasi &SDM);
8. Kelengkapan administrasi organisasi dan pembukuan;
9. Daftar susunan pengurus dan pengawas;
10. Nama dan Riwayat Hidup calon Pengelola yang dilengkapi dengan :
1. Bukti telah mengikuti pelatihan/magang usaha simpan pinjam koperasi.
2. Surat keterangan berkelakuan baik
3. Surat pernyataan tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah dan
semenda dengan pengurus dan pengawas
4. Surat Pernyataan pengelola tentang kesediaannya untuk bekerja secara
purna waktu.
5. Surat pernyataan tidak mempunyai hubungan keluarga antara pengurus.
6. Daftar sarana kerja
7. Permohonan ijin menyelenggarakan usaha simpan pinjam
8. Surat Pernyataan bersedia untuk diperiksa dan dinilai kesehatan
koperasinya oleh pejabat yang berwenang
9. Surat Pernyataan Status kantor koperasi dan bukti pendukungnya
10. Struktur Organisasi KSP
D. SYARAT UNTUK PENDIRIAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH
(KJKS)
1. Dua rangkap Salinan Akta Pendirian koperasi dari notaris (NPAK);

17 Fungsi keuangan
2. Berita Acara Rapat Pendirian Koperasi;
3. Daftar hadir rapat pendirian koperasi;
4. Foto Copy KTP Pendiri (urutannya disesuaikan dengan daftar hadir agar
mempermudah pd saat verifikasi);
5. Kuasa pendiri (Pengurus terpilih) untuk mengurus permohonan pengesahan
pembentukan koperasi.;
6. Surat Bukti penyetoran modal sendiri pada awal pendirian KJKS berupa
Deposito pada Bank Syariah atas nama Menteri Negara Koperasi dan UKM cq
Ketua Koperasi;
7. Rencana kerja koperasi minimal (1) satu tahun kedepan (rencana permodalan,
Neraca Awal, SOP, rencana kegiatan usaha(business plan), rencana bidang
organisasi &SDM);
8. Kelengkapan administrasi organisasi dan pembukuan;
9. Keterangan pokok-pokok administrasi dan pembukuan yang didesain sesuai
karakteristik lembaga keuangan syariah;
10. Nama dan riwayat hidup pengurus dan pengawas;
11. Nama Ahli syariah/Dewan Syariah yang telah mendapat
rekomendasi/sertifikat dari Dewan Syariah Nasional MUI.
12. Nama dan Riwayat Hidup calon Pengelola dengan melampirkan :
1. bukti telah mengikuti pelatihan/magang di lembaga keuangan syariah.
2. Surat keterangan berkelakuan baik
3. Surat pernyataan tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah dan
semenda dengan pengurus dan pengawas
4. Surat pernyataan tidak mempunyai hubungan keluarga antara pengurus.
5. Daftar sarana kerja
6. Surat Pernyataan bersedia untuk diperiksa dan dinilai kesehatan
koperasinya oleh pejabat yang berwenang
7. Surat Pernyataan Status kantor koperasi dan bukti pendukungnya
8. Struktur Organisasi KJKS
https://dewirosdyana.wordpress.com/2013/11/22/tata-cara-mendirikan-koperasi-2/

Beberapa langkah yang harus diketahui untuk mendirikan CV adalah sebagai berikut:
1. Akta Pendirian CV
Akta ini dibuat dan ditandatangani oleh notaris, persyaratannya:

18 Fungsi keuangan
Menyertakan fotokopi KTP pendirinya.
Prosesnya 1-2 hari kerja.
2. Surat Keterangan Domisili Perusahaan.
Surat ini diajukan ke kelurahan setempat, sebagai bukti keterangan alamat
perusahaan.
Persyaratan:
a. Fotokopi kontrak/sewa tempat usaha atau bukti kepemilikan tempat usaha
b. Surat keterangan dan pemilik gedung apabila bedomisili di gedung
perkantoran/pertokoan
c. Fotokopi PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) tahun terakhir.
d. Prosesnya 2 hari kerja setelah permohonan diajukan.
3. Membuat Nomor Pokok Wajib Pajak
Permohonan pendaftaran wajib pajak badan usaha diajukan ke Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) sesuai dengan domisili perusahaan. Selain mendapat
kartu NPWP, nanti juga akan mendapat surat keterangan terdaftar sebagai
wajib pajak.
Persyaratan:
 Lampiran bukti PPN (pajak pendapatan) atas sewa gedung
 Buktsi pelunasan PBB dan bukti kepemilikan atau bukti sewa/kontrak
tempat usaha.
 Lama proses 2-3 hari kerja
4. Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (Sp-Pkp)
Permohonan SP-PKP ini diajukan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak
(KPP) sesuai dengan NPWP yang telah diterbitkan.
Persyaratan:
Lampiran bukti PPN atas sewa gedung, bukti pelunasan PBB dan bukti
kepemilikan/ sewa/kontrak tempat usaha.
Proses memakan 3-5 hari kerja setelah diajukan.
5. Mendaftar Ke Pengadilan Negeri (Pn)
Permohonan diajukan ke bagian pendaftaran CV di PN setempat.
Persyaratan:
Melampirkam NPWP dan salinan akta pendirian CV, prosesnya 1 hari kerja.
6. Mengurus Surat Ijin Usaha Perdagangan (Siup)

19 Fungsi keuangan
Permohonan diajukan ke Dinas Perdagangan Kota/Kabupaten untuk golongan
SIUP menengah dan kecil. Sedangkan SIUP besar diajukan ke Dinas
Perdagangan Propinsi.
Persyaratannya:
a. SITU (Surat Izin Tempat Usaha) / HO (Hinder Ordonantie atau Surat Ijin
b. Gangguan)Pas foto direktur/pimpinan perusahaan ukuran 34 (2 lembar)
c. berwarna.Proses untuk SIUP besar 30 hari, sedangkan SIUP menengah dan
kecil, 14 hari.
7. Tanda Daftar Perusahaan (Tdp).
Pendaftaran dilakukan ke Dinas Perdagangan yang berada di Kota/Kabupaten
domisili perusahaan. Lama proses pengerjaan 14 hari kerja. Keseluruhan biaya
mendirikan CV bisa mencapai Rp 3,5 juta.

20 Fungsi keuangan
BAB III

PENUTUP

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
pembahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kelemahan dan kekurangannya,
karena terbatasanya pengetahuan pengetahuan dan kurangnya rujukan dan referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada
khususnya dan pembaca pada pada umumnya.

21 Fungsi keuangan
DAFTAR RUJUKAN

Solihin,Ismail.2014.Pengantar Bisnis.Jakarta:Erlangga.

Fauziyyah.juliyyasari.2013.Tata Cara Mendirikan Koperasi,(Online),


(https://dewirosdyana.wordpress.com/2013/11/22/tata-cara-mendirikan-koperasi-2/), diakses
22 Maret 2013.

Wibowo,Turnadi.2012.Pengertian Perusahaan dan Unsur-Unsur Perusahaan,(Online),


(http://www.jurnalhukum.com/pengertian-perusahaan-dan-unsur-unsur-perusahaan/), diakses
14 September 2012

22 Fungsi keuangan

Anda mungkin juga menyukai